I. PENDAHULUAN. tanpa ikut berubah di akhir reaksi (Agustrina dan Handayani, 2006). Molekul

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004).

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

Pengaruh Pemaparan Medan Magnet Pada Media Mandels Yang Dimodifikasi Terhadap Pertumbuhan Dan Aktivitas Enzim Selulase Bacillus Sp.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

BAB IV Pemilihan Jamur untuk Produksi Lakase

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. selulosa dan lignin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Efek medan magnet pada air sadah. Konsep sistem AMT yang efektif

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus tanpa diikuti upaya pemulihan kesuburannya. Menurut Bekti

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

I. PENDAHULUAN. bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012 luas perkebunan kakao di

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

I. PENDAHULUAN. Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia

I. PENDAHULUAN. Umumnya, tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah sendiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional (Hoddi et al.,

I. PENDAHULUAN. peningkatan ketersediaan bahan pakan. Bahan-bahan pakan konvensional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

I. PENDAHULUAN. Lampung adalah produsen tapioka utama di Indonesia. Keberadaan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kulit kacang hijau dan pecahan-pecahan tauge kacang hijau (Christiana, 2012). Tauge

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengolahan tinja rumah tangga setempat (on site system) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan dalam kehidupan manusia untuk memberikan bekal

HASIL DAN PEMBAHASAN. a b c. Pada proses pembentukan magnetit, urea terurai menjadi N-organik (HNCO), NH + 4,

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan Kacang Tanah. dalam kehidupan dan perkembangan suatu species. Pertumbuhan dan

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

I. PENDAHULUAN. patin (Pangasius hypophthalmus). Peningkatan produksi patin dapat dilakukan

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

POTENSI BAKTERI SELULOLITIK DALAM DEKOMPOSISI JERAMI PADI

Macam macam mikroba pada biogas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

4 Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

PEMBUATAN KOMPOS DENGAN MOL LIMBAH ORGANIK Dini Rohmawati Jurdik Kimia, FMIPA UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tiram (Pleurotus ostreatus) berupa jumlah tubuh buah dalam satu rumpun dan

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2003). Pemberian total mixed ration lebih menjamin meratanya distribusi asupan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Rhizobium sp. merupakan hal yang penting dalam bidang pertanian saat ini. Salah

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

I. PENDAHULUAN. Ikan Patin jenis Pangasius hypopthalmus merupakan ikan air tawar yang mempunyai

dilakukan lisis sel untuk memperoleh enzimnya. Kerja enzim ekstraseluler yaitu memecah atau mengurai molekul-molekul kompleks menjadi molekul yang

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

Limbah dan Pemanfaatannya. Telco 1000guru dengan SMA Batik 1 Solo 23 Februari 2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

I. PENDAHULUAN. Ikan lele sangkuriang merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat sekarang ini lahan pertanian semakin berkurang

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

I. PENDAHULUAN. pemecahan masalah biaya tinggi pada industri peternakan. Kelayakan limbah pertanian

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai industri seperti makanan, minuman, kosmetik, kimia dan

BAB I PENDAHULUAN. Advisory (FAR), mengungkapkan bahwa Indonesia adalah penyumbang

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Data pengukuran kompos limbah pertanian (basah) dan sampah kota. Jerami Padi 10 3,94 60,60. Kulit Pisang 10 2,12 78,80

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sudah tidak layak jual atau busuk (Sudradjat, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ramah lingkungan dalam bidang industri (Falch, 1991).

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pemanfaatan gulma tanaman pangan sebagai pakan ternak. peternakan. Gulma tanaman pangan mempunyai potensi untuk dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk buatan adalah bahan tertentu buatan manusia baik dari bahan alami

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob

Antiremed Kelas 12 Biologi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber karbon dan sumber energi (Hardjo et al., 1994: 15).

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enzim adalah molekul protein yang disintesis oleh setiap organisme dan berfungsi untuk meningkatkan kecepatan reaksi dalam proses metabolisme tanpa ikut berubah di akhir reaksi (Agustrina dan Handayani, 2006). Molekul protein dapat mengalami perubahan struktur karena berbagai faktor lingkungan, antara lain: ph, suhu, aliran listrik dan juga medan magnet. Dengan demikian, enzim sangat peka terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi sifat fisik dan kimia molekulnya (Poedjadi dkk., 2009). Medan magnet didefinisikan sebagai suatu medan atau area yang dipengaruhi oleh gaya magnetik yang ditimbulkan oleh arus listrik yang dialirkan pada solenoida (Maharta, 1994). Medan magnet yang diinduksikan pada proses pengolahan limbah cair diketahui dapat meningkatkan ph air limbah (Alkhazan dan Saddiq, 2010). Peningkatan ph lingkungan atau medium dapat mempengaruhi aktivitas enzim mikroorganisme (Poedjadi dkk., 2009). Medan magnet juga diketahui mempengaruhi laju presipitasi dalam larutan dan Ca. Larutan pada sistem fluida statis sebelum dicampur Ca berada dalam keadaan diam. Magnetisasi menggunakan magnet permanen dengan kuat medan 5200 Gauss dan waktu magnetisasi

2 yang bervariasi menyebabkan penurunan laju presipitasi partikel partikel dalam larutan. Akibatnya partikel partikel tersebut berada dalam kondisi bergerak terus dan kondisi partikel partikel ini sangat menguntungkan dalam penyerapan nutrisi oleh mikroorganisme (Saksono dkk., 2007). Pemaparan medan magnet 0,5 mt selama 20 dan 40 detik pada biji gandum setelah 4 dan 8 hari penaburan benih meningkatkan kecepatan perkecambahan (Paeghi dan Seyedpour, 2013). Pada beberapa tanaman holtikultura, perlakuan medan magnet diketahui dapat meningkatkan aktivitas enzim perkecambahan amilase. Rohma (2013) menjelaskan bahwa medan magnet mampu meningkatkan aktivitas amilase hipokotil dan kotiledon dari kacang merah dan buncis hitam selama perkecambahan. Dalam kajian ini dilakukan uji pendahuluan dengan menggunakan media Mandels yang dimodifikasi dengan menambahkan agar padat untuk mengetahui adanya pengaruh pemaparan medan magnet pada media mandels yang dimodifikasi terhadap pertumbuhan dan aktivitas enzim selulase Bacillus sp. Hasil lain yang didapatkan juga adalah perlakuan pemaparan yang memberikan hasil paling baik untuk diuji lebih lanjut pada penelitian ini. Perlakuan yang diberikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1) pemaparan medan magnet pada media Mandels yang dimodifikasi yang belum berisi inokulum Bacillus sp., 2) pemaparan medan magnet pada media Mandels yang dimodifikasi dan telah di inokulasikan dengan Bacillus sp. Masing masing disertai dengan perlakuan kontrol (tanpa pemaparan medan magnet), perlakuan yang menghasilkan koloni yang paling luas dan zona

3 jernih yang paling luas adalah pemaparan medan magnet pada media Mendel dimodifikasi dan belum berisi inokulum Bacillus sp. (Gambar. 1) Gambar 1. Hasil uji pendahuluan perbandingan zona jernih pada media Mandels yang dimodifikasi + Agar dengan pemaparan medan magnet pada media Mandels yang dimodifikasi + Agar yang berisi inokulum Bacillus sp. (A) dan pada media Mandels yang dimodifikasi + Agar sebelum diisi inokulum Bacillus sp. (B) masing masing disertai dengan kontrol (tanpa pemaparan medan magnet) Perlakuan pemaparan medan magnet pada media Mandels yang dimodifikasi tanpa inokulum (B) dianggap sebagai perlakuan yang paling baik untuk di uji lanjut pada penelitian ini dengan menggunakan media modifikasi Mandels cair. Berdasarkan informasi dari penelitian sebelumnya dan hasil uji pendahuluan, dalam penelitian ini diamati pengaruh pemaparan medan magnet 0,1 mt; 0,2 mt; dan 0,3 mt dengan waktu pemaparan 10, 20, dan 30 menit terhadap aktivitas enzim selulase dan pertumbuhan Bacillus sp.

4 B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh kuat dan lama pemaparan medan magnet pada media Mandels yang dimodifikasi untuk medium tumbuh Bacillus sp. terhadap pertumbuhan dan aktivitas enzim selulase dari bakteri Bacillus sp. C. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini memberikan informasi ilmiah bagi peneliti dan masyarakat mengenai pengaruh kuat dan lama pemaparan medan magnet pada media Mandels yang dimodifikasi untuk medium tumbuh Bacillus sp. terhadap pertumbuhan dan aktivitas enzim selulase Bacillus sp. D. Kerangka Pikir Bacillus sp. merupakan bakteri selulolitik yang mampu mencerna selulosa. Enzim yang berperan dalam proses metabolisme selulosa adalah enzim selulase. Enzim selulase sangat penting bagi organisme hidup termasuk manusia. Enzim selulase dapat mempercepat degradasi bahan yang mengandung hemiselulosa sehingga enzim selulase sangat membantu dalam proses pengolahan limbah, seperti limbah pertanian (misal : jerami, sekam padi, dan bonggol jagung) yang kemudian hasil degradasinya dapat dijadikan pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi manusia. Kerja enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti suhu, ph, substrat, aliran listrik, dan medan magnet. Induksi medan magnet pada

5 limbah cair diketahui dapat meningkatkan ph air limbah sehingga mempengaruhi aktivitas enzim mikroorganisme yang berada didalam limbah tersebut. Medan magnet juga dapat menurunkan laju presipitasi partikel - partikel pada larutan dan sehingga partikel partikel tersebut tetap berada dalam kondisi bergerak secara terus menerus dan kondisi ini sangat menguntungkan dalam penyerapan nutrisi oleh mikroorganisme. Unsur unsur pada larutan dan juga terdapat pada media Mendel yang yang dimodifikasi diantaranya, unsur natrium (Na), karbon (C), oksigen (O), dan klorin (Cl). Berdasarkan informasi di atas diasumsikan bahwa peningkatan ph dan penurunan laju presipitasi partikel partikel pada medium pertumbuhan mikroba sebagai akibat pemaparan medan magnet dapat meningkatkan aktivitas enzim selulase dan pertumbuhannya. E. Hipotesis Kuat medan magnet dan lama pemaparan pada media Mandels yang dimodifikasi untuk medium tumbuh Bacillus sp. mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas enzim selulase Bacillus sp.