I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telekomunikasi yang sekarang ini berkembang, bermula dari ditemukannya alat komunikasi sederhana oleh Alexandre Graham Bell pada tahun 1876. Saat ini, alat telekomunikasi menjadi salah satu kebutuhan yang sudah tidak dapat dipisahkan keseharian kehidupan manusia di dunia, termasuk di lndonesia. Bahkan seiring dengan tingginya tingkat mobilitas dan aktivitas manusia, alat komunikasi sudah dianggap dan dijadikan sebagai kebutuhan primer bagi sebagian orang. Krisis ekonomi yang melanda lndonesia tahun 1997 berdampak luas bagi sektor industri, tidak terkecuali industri telekomunikasi yang merupakan industri padat modal. Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi tinggi yang belum dapat dihasilkan dari dalam negeri, baik perlengkapan maupun peralatannya sehingga untuk membangun industri telekomunikasi, lndonesia masih tergantung kepada produk-produk impor yang tentunya dibeli dengan mata uang asing. Dengan kondisi nilai tukar rupiah dengan mata uang asing yang sudah hampir 4 kali lipat dari nilai sebelum krisis ekonomi. Hal ini sangat memberatkan industri-industri yang tergantung pada barang-barang impor terutama bila industri ini akan melakukan ekspansilpengembangan usaha. Akan tetapi, kendala tersebut diatas tidak menyurutkan perkembangan industri telekomunikasi di lndonesia. Hal ini terlihat dalam beberapa tahun terakhir, tampak masuknya beberapa pemain baru selain
di PT. Telkom juga masuknya investor asing ke lndosat, Excelcomindo, dan lain-lain Telekomunikasi di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Ini terlihat dari tingkat penggunaan teleponlteledensitas telepon hanya 15 persen dari jumlah penduduk yang sebesar 220 juta jiwa yang bisa terlayani oleh jaringan telepon. Angka tersebut masih kecil jika dibandingkan dengan Malaysia yang teledensitas teleponnya sudah mencapai 30 persen dan Singapura 58 persen. lndustri telekomunikasi berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berdasarkan data ITU (International Telecommunication Union) 2003 menyatakan bahwa pertumbuhan atau penambahan satu persen teledensitas akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar tiga persen. Optimisme pertumbuhan yang cukup baik di industri telekomunikasi juga ditunjang oleh perkembangan sarana penunjangnya, diantaranya adalah teknologi handphone, teknologi software handphone, teknologi internet acces dan lainnya. Perkembangan teknologi informasi (information technology) bidang telekomunikasi telah mengalami evolusi yang sebelumnya dikenal komunikasi dua arah dalam berbentuk suara (voice) yang menggunakan kabel (wireline), kemudian berkembang menjadi komunikasi suara yang didukung oleh gambar (multimedia) dan dapat dilakukan oleh lebih dari dua pihak (teleconference). Saat ini telekomunikasi juga berkembang menjadi teknologi multimedia yang menggunakan satelit sebagai alat pemancarnya dan juga teknologi telekomunikasi tanpa kabel (wireless).
Prospek industri telekomunikasi dalam negeri ditahun 2005 diprediksikan tetap cerah dan bahkan berpotensi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi domestik, yaitu - Pertama, penetrasi pengguna telepon di lndonesia masih sangat kecil jumlahnya. Pengguna telepon di lndonesia masih mencapai 30 juta penduduk dengan komposisi 22 juta pengguna telepon selulerlponsel dan 8 juta pengguna telepon rumah. Angka pengguna ponsel ini pun tidak 100 persen tepat karena orang yang punya nomor ponsel lebih dari satu selain itu ada yang pakai sekali terus dibuang. Peluang pertumbuhan pengguna ponsel baru itu masih cukup besar di masa mendatang mengingat jumlah penduduk lndonesia yang mencapai 220 juta jiwa. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh operator dengan menawarkan fasilitas-fasilitas yang menarik bagi calon penggunanya, salah satunya dengan munculnya kartu-kartu perdana dengan harga murah. - Kedua, peningkatan jumlah pengguna telepon seluler tahun 2005 didorong oleh perkembangan teknologi yang diimplementasikan oleh para operator dan produsen ponsel itu sendiri. Seperti telah diketahui bahwa ponsel adalah produk yang sarat dengan teknologi. Produk ini bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari komunikasi, transfer data, SMS, MMS, GPRS, dan aktivitas lainnya.
Prospek industri telekomunikasi dalam negeri ditahun 2005 diprediksikan tetap cerah dan bahkan berpotensi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi domestik, yaitu - Pertama, penetrasi pengguna telepon di lndonesia masih sangat kecil jumlahnya. Pengguna telepon di lndonesia masih mencapai 30 juta penduduk dengan komposisi 22 juta pengguna telepon seluler/ponsel dan 8 juta pengguna telepon rumah. Angka pengguna ponsel ini pun tidak 100 persen tepat karena orang yang punya nomor ponsel lebih dari satu selain itu ada yang pakai sekali terus dibuang. Peluang pertumbuhan pengguna ponsel baru itu masih cukup besar di masa mendatang mengingat jumlah penduduk lndonesia yang mencapai 220 juta jiwa. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh operator dengan menawarkan fasilitas-fasilitas yang menarik bagi calon penggunanya, salah satunya dengan munculnya kartu-kartu perdana dengan harga murah. - Kedua, peningkatan jumlah pengguna telepon seluler tahun 2005 didorong oleh perkembangan teknologi yang diimplementasikan oleh para operator dan produsen ponsel itu sendiri. Seperti telah diketahui bahwa ponsel adalah produk yang sarat dengan teknologi. Produk ini bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari komunikasi, transfer data, SMS, MMS, GPRS, dan aktivitas lainnya.
meningkat. Adapun layanan dari PT. XYZ lndonesia adalah mobile satelite services dan fixed satelite services. Layanan mobile satelite sevices terdiri dari produk mobilephone satellite dan fixedphone satellite, sedangkan layanan fixed satellite services terdiri dari produk Transponder Leasing, Xpress ConnectionNSAT(Very Small Aparture Terminal), Internet Service Provider (ISP) dan Multi Media Asia. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. XYZ lndonesia selama ini adalah dengan memasang iklan melalui media lokal mengingat salah satu produknya digunakan sebagai sarana telekomunikasi untuk daerah yang sulit dijangkau. Tetapi sejak tahun 1999, PT. XYZ lndonesia mengalami kerugian sehingga dibutuhkan strategi perusahaan yang tepat atau efektif untuk bertahan, terutama dalam persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat. Adapun data mengenai laba operasi perusahaan telekomunikasi di lndonesia, termasuk PT. XYZ lndonesia tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Laba Operasi Perusahaan Telekomunikasi Di lndonesia Telkom (jt) 7,419,407 9,130,215 11,975,939 13,927,067 lndosat (it) 1,125,000 1,877,371 2,347,895 3,234,709 CSM (jt) 19,565 I I I I XYZ (jt) (121,070) (167,921) (69,427) (11,061) lnfoasia I I I I I (it) 1 4,542 23,132 38,445 41,305 3,661 ( 18,221 1 37,727 1 Sumber : Laporan Keuangan P.T. Telekomunikasi lndonesia Tbk Dan Anak Perusahaan, PT. lndosat PT lndosat Tbk Dan Anak Perusahaan, PT lnfoasia Teknologi Global Tbk, PT. CSM, serta PT. XYZ lndonesia (diolah)
Prospek industri telekomunikasi dalam negeri ditahun 2005 diprediksikan tetap cerah dan bahkan berpotensi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi domestik, yaitu - Pertama, penetrasi pengguna telepon di lndonesia masih sangat kecil jumlahnya. Pengguna telepon di lndonesia masih mencapai 30 juta penduduk dengan komposisi 22 juta pengguna telepon seluler/ponsel dan 8 juta pengguna telepon rumah. Angka pengguna ponsel ini pun tidak 100 persen tepat karena orang yang punya nomor ponsel lebih dari satu selain itu ada yang pakai sekali terus dibuang. Peluang pertumbuhan pengguna ponsel baru itu masih cukup besar di masa mendatang mengingat jumlah penduduk lndonesia yang mencapai 220 juta jiwa. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh operator dengan menawarkan fasilitas-fasilitas yang menarik bagi calon penggunanya, salah satunya dengan munculnya kartu-kartu perdana dengan harga murah. - Kedua, peningkatan jumlah pengguna telepon seluler tahun 2005 didorong oleh perkembangan teknologi yang diimplementasikan oleh para operator dan produsen ponsel itu sendiri. Seperti telah diketahui bahwa ponsel adalah produk yang sarat dengan teknologi. Produk ini bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari komunikasi, transfer data, SMS, MMS, GPRS, dan aktivitas lainnya.
meningkat. Adapun layanan dari PT. XYZ lndonesia adalah mobile satelite services dan fixed satelite services. Layanan mobile satelite sevices terdiri dari produk mobilephone satellite dan fixedphone satellite, sedangkan layanan fixed satellite services terdiri dari produk Transponder Leasing, Xpress ConnectionlVSAT(Very Small Aparture Terminal), Internet Service Provider (ISP) dan Multi Media Asia. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. XYZ lndonesia selama ini adalah dengan memasang iklan melalui media lokal mengingat salah satu produknya digunakan sebagai sarana telekomunikasi untuk daerah yang sulit dijangkau. Tetapi sejak tahun 1999, PT. XYZ lndonesia mengalami kerugian sehingga dibutuhkan strategi perusahaan yang tepat atau efektif untuk bertahan, terutama dalam persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat. Adapun data mengenai laba operasi perusahaan telekomunikasi di lndonesia, termasuk PT. XYZ lndonesia tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Laba Operasi Perusahaan Telekomunikasi Di lndonesia Sumber : Laporan Keuangan P.T. Telekomunikasi lndonesia Tbk Dan Anak Perusahaan, PT. lndosat PT lndosat Tbk Dan Anak Perusahaan, PT lnfoasia Teknologi Global Tbk, PT. CSM, serta PT. XYZ lndonesia (diolah)
Bagi perusahaan memiliki lebih dari satu bidang usaha atau produk, membuat portofolio yang berkaitan dengan produk tersebut adalah penting. Adanya strategi tersebut diharapkan pemakaian sumber daya perusahaan yang terbatas dapat dialokasikan secara optimal dan memberikan manfaat atau keuntungan bagi perusahaan. Disamping itu portofolio produk dapat dijadikan sebagai arahan untuk mengevaluasi strategi bisnis dan perusahaan dapat lebih mempertahankan posisi tiap produknya di dalam persaingan antar perusahaan. Selama ini, PT. XYZ lndonesia belum melakukan analisis yang berkaitan dengan portofolio produk yang dimiliki. Strategi portofolio produk akan memberikan masukan bagi perusahaan mengenai produk mana yang harus dikembangkan sehingga dapat memberikan kontribusi keuntungan yang optimal bagi perusahaan serta penanganan masing-masing produk dapat dilakukan secara lebih tepat dan efisien. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian adalah : 1. Strategi apa yang harus dilakukan oleh PT. XYZ lndonesia berkaitan dengan kondisi internal perusahaan serta lingkungan persaingan industri telekomunikasi? 2. Bagaimana posisi portofolio produk jasa telekomunikasi PT. XYZ lndonesia lingkungan bisnis dengan kondisi pada saat ini dan yang akan datang?
Prospek industri telekomunikasi dalam negeri ditahun 2005 diprediksikan tetap cerah dan bahkan berpotensi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi domestik, yaitu - Pertama, penetrasi pengguna telepon di lndonesia masih sangat kecil jumlahnya. Pengguna telepon di lndonesia masih mencapai 30 juta penduduk dengan komposisi 22 juta pengguna telepon seluler/ponsel dan 8 juta pengguna telepon rumah. Angka pengguna ponsel ini pun tidak 100 persen tepat karena orang yang punya nomor ponsel lebih dari satu selain itu ada yang pakai sekali terus dibuang. Peluang pertumbuhan pengguna ponsel baru itu masih cukup besar di masa mendatang mengingat jumlah penduduk lndonesia yang mencapai 220 juta jiwa. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh operator dengan menawarkan fasilitas-fasilitas yang menarik bagi calon penggunanya, salah satunya dengan munculnya kartu-kartu perdana dengan harga murah. - Kedua, peningkatan jumlah pengguna telepon seluler tahun 2005 didorong oleh perkembangan teknologi yang diimplementasikan oleh para operator dan produsen ponsel itu sendiri. Seperti telah diketahui bahwa ponsel adalah produk yang sarat dengan teknologi. Produk ini bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari komunikasi, transfer data, SMS, MMS, GPRS, dan aktivitas lainnya.