BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perlakuan Akuntansi Terhadap L/C Mencakup Penilaian/Pengukuran,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

BAB IV LETTER OF CREDIT (L/C)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB II LANDASAN TEORI

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. eksportir maupun importir. L/C merupakan sistem yang paling lazim digunakan para

MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29451/PP/M.IX/19/2011. Tahun Pajak : 2008;

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MODUL 4 Account Receivable

Pendanaan Ekspor dan Impor

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

Putusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013. Jenis Pajak : Bea Masuk. Masa/Tahun Pajak : 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

Jasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. yang menjadi bahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini.

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50606/PP/M.VA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEKANISME PEMBAYARAN PRODIP I KEPABEANAN DAN CUKAI 1

SOAL PRAKTIK Waktu: 4 jam

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

ISSN No Media Bina Ilmiah 31

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62478/PP/M.IXA/19/2015. Tahun Pajak : 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

1. Keputusan atas Nilai Pabean oleh Terbanding

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

bahwa selanjutnya, Nilai Pabean ditetapkan dengan menggunakan metode II sampai dengan VI secara hierarkis;

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

BAB II LANDASAN TEORI

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.45407/PP/M.XVII/19/2013. Tahun Pajak : 2012

Soal Praktik Kasus. Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

LAPORAN KEUANGAN BANK UMUM

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

Modul Penjualan. Menu penjualan dapat diakses dari menu utama Data Entry [Daftar Transaksi] Sales [Penjualan] atau langsung dari menu Navigator.

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

BAB I KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERAN PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK) DALAM PROSES IMPOR BARANG BESERTA DOKUMEN YANG TERKAIT

Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit

BAB XI PELAKSANAAN EKSPOR 2

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Akuntansi Terhadap L/C Mencakup Penilaian/Pengukuran, Pelaporan dan Pengungkapan Transaksi L/C diatur perlakuan akutansinya dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia sebagai berikut: 1. Transaksi Ekspor a. Pada saat menerima L/C dari bank penerbit, bank mengadministrasikan L/C yang diterima dan tansaksi tersebut belum merupakan komitmen dan kontinjensi (PSAK 31 paragraf 54) b. L/C atas tunjuk (Sight L/C) pada saat L/C dibayar oleh paying bank kepada beneficiary sebesar nilai L/C atau nilai realisasi, bank pembayar mengakui sebagai tagihan kepada issuing bank sebesar nilai yang sama (PSAK 31 paragraf 55). c. Deffered Payment L/C: pada saat pembayaran L/C jatuh tempo, paying bank membayar kepada beneficiary sebesar nilai L/C atau nilai realisasi, bank pembayar mengakui sebagia tagihan kepada issuing bank sebesar nilai yang sama (PSAK 31 paragraf 56). d. Acceptance/Usance L/C pada saat pembayaran L/C jatuh tempo,paying bank membayar kepada beneficiary sebesar nilai L/C atau nilai realisasim, dan bank pembayar (dalam hal ini dilakukan oleh accepting bank) mengakui sebagai 53

54 tagihan kepada issuing bank sebesar nilai yang sama (modifikasi PSAK 31 paragraf 58). e. Negotiating L/C negotiating bank membayar kepada penerima L/C dengan menggunakan dana sendiri (sebagai uang muka kepada beneficiary ) sebesar nilai L/C sebesar nilai yang sama (modifikasi PSAK 31 pargraf 60). 2. Penyajian Transaksi L/C Transaksi ekspor dalam L/C PT. Shinta Budhrani Industries diatur penyajian akuntansinya dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia sebagai berikut: a. Tagihan akseptasi e kepada bank koresponden disajikan di Neraca (on balancesheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. b. Tagihan lainya kepada bank koresponden disajikan di neraca (on balance sheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. c. Kewajiban akseptasi kepada beneficiary disajikan di Negara (on balance sheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. d. Kewajiban lainnya kepada beneficiary sisajikan dinerasa (on balance sheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. e. Pendapatan diskonto yang ditangguhkan - uang muka/wesel ekspor berjangka disajikan sebagai offsetting account dari tagihan lainya- uang muka/wesel eskpor berjangka. Sebagaimana L/C umumnya kebijakan perusahaan atas transaksi ekspor adalah sebagai berikut;

55 1. PT. Shinta Budharanki Industries dalam transaksi ekspornya menggunakan Irrevocable L/C 2. Dalam hal ekspor, setelah menerima purchase order dari importer, bagian ekspor segera menginformasikannya ke bagian administrasi ekspor mengenai jumlah barang yang dipesan, jenis barang yang dipesan, serta tanggal pengirimannya. Kemudian administrasi ekspor memeriksa kelengkapannya. Setelah itu bagian gudang diminta mempersiapkan barang, sedangkan bagian ekspor melakukan pencatatan shipping order, nomor invoice, jumlah barang, jenis barang, serta nomor dokumen pelengkap lainnya setiap kali pengapalan. Menurut perlakuan akuntansi, jurnal untuk transaksi ekspor yang dibuat oleh PT Shinta Budharani Industries sudah mengikuti ketentuan di dalam PSAK No. 10. Data transaksi ekspor PT. Shinta Budharani Industries dapat dilihat pada table 4.1. sebagai berikut; Tabel 4.1. Nilai Kontrak Ekspor Tahun 2008 Relasi Sales Contract Nilai ELIBUYUKLER TEKSTIL URUNLERI SAN VE TIC A.S MERKEZ MH NAKIYE ELGUN SK. NO. 84 OSMANBEY ISTANBUL TURKEY 100Pct Polyester 82021 Hi Multi Chiffon P/D 58 97Pct Polyester 3Pct Spandex 85948 Sytretch satin S/P 57 with Foggy $ 35,850.0 $ 91,500.0 As per The ben.s pro. Inv. No. 017/1/ B1/2008 DD. 080114 TOTAL $ 127.350.00 Sumber: PT. Shinta Budharani Industries, 2008 Adapun dokumen L/C yang diterbitkan HSBC Bank, adalah sebagai berikut;

56 NEW DC ADVICE DATE 28 JAN2008 PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES JL. HOS COKROAMINOTO KM. 51 NO. 133 KALIJAYA CIKARANG BARAT NBEKASI 175 INDONESIA DEAR SIRS, PLEASE QUOTE OUR REF NO 015SLO8000098 00 DOCUMENTARY CREDIT NO. 015SLO8000098 AMOUNT USD 133,200.00 ISSUING BANK KUWAIT TURKIESH PARTICIPASTION BK INC TURKEY APPLICANT ELIBUYUKLER TESKTIL URUNLERI IN ACCORDANCE WITH THE APPLICABLE RULES STIPULATED IN THE CREDIT, WE ADVICE HAVING RECEIVED THE CAPTIONED DOCUMENTARY CREDIT IN YOUR FAVOUR. IMPORTANT NOTICE TO BENEFICIARY PLEASE CHECK THE TERMS AND CONDITIONS OF THIS CREDIT IMMEDIATELY AND NOTE THAT WE ARE UNABLE TO MAKE ANY CHANGES WITHOUT THE ISSUING BANK S AUTHORITY. ACCORDINGLY, SHOULKD ANY OF IT S TERMS/CONDITIONS BE UNACCEPTABLEM, PLEASE CONTACT THE APPLICANT DIRECT, REQUESTING AN AMENDMENT TO BE ADVISED TO US WITH OUT DELAY. SHOULD THIS BE A TRNAFERABLE CREDIT AND SHOULD WE BE AUTHORISED TO EFFECT SUCH TRANSFER, PELASE NOTE THAT WE ARE UNDER NO OBLIGATION TO DO SO. THIS NOTIFICATIONS MUST BE PRESENTED WITH THE ORIGINAL DOCUMENTARY CREDIT TOGETHER WITH ANY SUBSEQUENT AMENDMENTS FOR NEGOTIATION. ************************************************************** CALL TRADE MARKETING TEAM FOR MORE DETAILS JAKARTA : ARIEF 524 5724, TAUFIQ 524 6742, SIMON 524 6347 EVA 524 6349 ADVISING SECTION JAKARTA OFFICE : (62-21) 5291-4518 TO 20 BANDUNG : ADI 845 54740, MULYANTO 845 54742, TAMARA 845 54741 **************************************************************

57 PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES JL. HOS COKROAMINOTO KM. 51 NO. 133 KALIJAYA CIKARANG BARAT BEKASI 17520 INDONESIA 25JAN2008 USD ONE HUNDRED AND THIRTY THREE THOUSAND TWO HUNDRED ONLY DEAR SIRS IN ACCORDING WIRH VERSION OF THE UCP RULES (ISSUES BY THE ICC) AS SPECIFIED IN THE CREDIT, WE ADVICE HAVING RECEIVED THE CAPTIONED DOCUMENTED CREDIT IN YOUR FAVOUR FROM KUWAIT TURKISH PARTICIPATION BK INC (SWIFT ADRDRESS : KTEFTRIS 27 SEQ OF TOTAL 1/1 40A FORM OF DCS IRREVOCABLE TRANSFERABLE 20 DC BO: 015SL08000098 31C DATE OF ISSUE 25JAN08 40E APPLICABLE RULES: UCP LATEST VERSION 31D EXPIRY DATE AND PLACE 10MAR08 TURKIYE 50 APPLICANT ELIBUYUKLER TEKSTIL URUNLERI SAN VE TIC A.S MERKEZ MH NAKIYE ELGUN SK. NO. 84 OSMANBEY ISTANBUL TURKEY 59 BENEFICIARY PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES JL. HOS COKROAMINOTO KM. 51 NO. 133 KALIJAYA CIKARANG BARAT BEKASI 17520 INDONESIA 32B DC AMT USD 133200.00 41A AVAILABLE WITH/BY KTEFTRISXXX BY PAYMENT 43P PARTIAL SHIPMENTS NOT ALLOWED 43T TRANSHIPMENT ALLOWED 44B LOADING PORT/DEST AIRPORT HAYDARPASA/ISTANBUL/TURKEY 44C LATEST DATE BY SHIPMENT: 16FEB08 45A GOODS ** TO BE CONTINUED IN NEXT PAGE **

58 PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES 25 JAN2008 DOCUMENT CREDIT NO. : 015SL08000098 100PCT POLUYESTER 82021 HI MULTI CHIFFON P/D 58 U/P:USD1.02/MTH CTY:35,000MTR AMOUNT:USD35,700 97PCT POLYESTER 3PCT SPANDEX 85948 STRETCH SATIN S/P 57 WITH FOGGY U/P:USD 1,95/MTR QTY:50,000MTR AMOUNT:USD97,500 TOTAL QTY:85,00MTR TOTAL AMOUNT:USD133,200 AS PER THE BEN. S PRO.INV.NO.:017/021/SBI/2008 DD.080114 DELIVERY TERM:CIF HAYDARPASA/ISTANBUL.TURKEY BY VESSEL INCOTERMS 2000) 46A DOCUMENT REQUIRED: +MANUALLY SIGNED COMMERCIAL INVOICE IN 3 ORIGINALS 3 COPIES. (CIF BREAKDOWN WILL BE INDICATED ON EACH INVOICE SEPARATELY) +FULL SET CLEAN ON BOARD B/L IN 3 ORIGINALS AND 3 NON NEGOTIABLE COPIES ISSUED TO THE ORDER OF: KUVEYT TURK KATILIM BANKASI A.S. MARKED FREIGHT PREPAID, NAME, ADDRESS, TELEPHONE NUMBER OF THE SHIPPING CO. S REPRESENTATIVE IN TURKIYE, CONTAINER NUMBER TO BE INDICATED AND APPLICANT SHOULD BE SEEN ON B/L AS NOTIFY PARTY (SHIPMENT SHOULD BE CARRIED OUT BY: CMA SHIPPING COMPANY DIRECT LINE AND THE AGENT SHOULD BE: PT. DFDS TRANSPORT INDONESIA WISMA RITHA, 4 TH FL. JL. BUNCIT RAYA NO. 6 ID- 12740 JAKARTA INDONESIA. +CERTIFICATE OF ORIGIN ON 1 ORIGINAL 2 COPIES CERTIFIED BY THE CHAMBER OF COMMERCE ATTESTING THAT THE GOODS ARE OF INDONESIA ORIGIN. +INSURANCE POLICY IN 2 ORIGINALS 2 COPIES ISSUED TO THE ORDER OF: KUVEYT TURK KATILIM BANKASI A.S. FOR NOT LESS THAN 110 PCT VALUE OF CIF INVOICE VALUE CEVERING GOODS FROM WAREHOUSE TO WAREHOUSE MARKED CLAIMS PAYABLE IN TURKIYE COVERING INSITUTE WAR CLAUSES (CARGO) I.C.C.(A), INSTITUTE STRIKE CAULSES (CARGO) 1.C.C.(A). +WEIGHT LIST IN 2 ORIGINALS 2 COPIES. +PACKING LIST IN 2 ORIGINALS 2 COPIES. +SALES CONTRACT CERTIFIED BY THE CHAMBER OF COMMERCE AND TURKIESH CONSULATE IN 1 ORIGINALS 1 COPY. +EXPORT (CUSTOMS) DECLARATION TRANSLATED IN ENGLISH BY NOTARY, ISSUED BY THE CUSTOMES AUTHORITIES AND CERTIFIED BY THE CHAMBER OF COMMERCE AND TURKISH CONSULATE IN 1 ORIGINAL 1 COPY.

59 Sedangkan prosedur penerimaan L/C Ekspor, yang harus dilalui oleh PT. Shinta Budharani Industries dapat dijelaskan dengan skema prosedur sebagai berikut; Skema 2 Prosedur Penerimaan L/C Eskpor 1. PT. Shinta Budharani Industries mengadakan kontrak jual beli (sales contract). Perikatan-perikatan yang timbul di antara PT. Shinta Budharani Industries dengan Ebiyukler Tekstil Urunleri San.Ve Tic A.S Istambul Turki yang terlibat dalam transaksi L/C, adalah sebagai berikut; a. Kewajiban pemohon membayar senilai barang yang dikirimkan oleh penjual sesuai kesepakatan sebesar USD. 127,350.00 b. Kewajiban beneficiary untuk mengirimkan barang yang dipesan sampai ketempat yang telah disepakati selama 30 hari. Antara Pemohon dan Issuing Bank dalam bentuk Aplikasi L/C; a. Kewajiban pemohon untuk membayar dengan tepat waktu senilai dokumen yang sudah diterima dan diperiksa oleh Issuing Bank.

60 b. Kewajiban Issuing Bank untuk menerbitkan L/C sesuai instruksi pemohon dan melakukan pemeriksaan dokumen impor yang diterimanya. 2. Importir akan meminta bank devisanya untuk membuka sebuah Letter of Credit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam sales contract. Bank devisa yang diminta eksportir membuka L/C itu disebut Opening Bank. Opening Bank inilah yang bertanggung jawab melakukan pembayaran atas L/C kepada eksportir penerima L/C. Importir yang meminta pembukaan L/C disebut applicant. 3. Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya di negara eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat, kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainnya yang sah. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C Confirmation yang diteruskan oleh Opening Bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang diminta Opening Bank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut Advising Bank. 4. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang diterimanya dari Opening Bank meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. Surat pengantar itu disebut L/C advis, sedangkan eksportir penerima L/C disebut Beneficiary dari L/C itu. Bila Advising Bank diminta tertulis oleh Opening Bank

61 untuk turut menjamin pembayaran atas L/C tersebut maka Advising Bank juga disebut Confirming Bank. 5. Eksportir setelah menerima L/C Confirmation kemudian mempersiapkan barang untuk diekspor, melakukan pemesanan ruang/tempat kepada perusahaan pelayaran (shipping company) yang kapalnya akan berangkat ke pelabuhan tujuan yang dimaksud dalam Sales Contract serta sesuai dengan waktu pengapalan (shippment date) yang disepakati dalam sales contract. Eksportir kemudian mengurus formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak Ekspor dan Pajak Ekspor Tambahan melalui advising Bank, mengurus izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di pelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai, eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran ( shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati. a. Shipping company setelah selesai melakukan pemuatan barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Lading atau transport document lainnya kepada eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut shipper. b. Shipping company selanjutnya bertanggung jawab mengangkut muatan itu sampai ke pelabuhan tujuan, serta menyerahkannya dengan selamat dan utuh kepada penerima barang yang disebut dalam B/L di pelabuhan tujuan (destination port) yang juga disebut dalam B/L itu.

62 6. Eksportir setelah menerima Bill of Lading dari perusahaan pelayaran, menyiapkan semua dokumen pengapalan yang disyaratkan dalam Letter of credit seperti faktur/invoice, packing list/daftar pengepakan, wesel/draft serta surat pengantar negosiasi dokumen secara lengkap dan cermat. Semua dokumen pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating bank yang ditentukan dalam L/C untuk memperoleh pembayaran. Negotiating bank meneliti dengan seksama semua dokumen pengapalan yang diminta dalam syarat - syarat L/C. Bila semuanya cocok baik jumlah, jenis, maupun uraian sebagaimana yang dituntut oleh L/C, maka negotiating bank akan membayarkan jumlah yang ditagih oleh eksportir dari dana L/C yang tersedia. Formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak Ekspor dan Pajak Ekspor Tambahan melalui advising Bank, mengurus izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di pelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai, eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran ( shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati. 7. Negotiating Bank meneruskan dokumen pengapalan yang sudah dilunasi itu kepada Opening Bank yang membuka L/C bersangkutan sebagai penagihan kembali dari uang yang sudah dibayarkan oleh negotiating bank tersebut kepada eksportir. Opening Bank memeriksa dengan seksama semua dokumen pengapalan itu dan bila ternyata sesuai dengan syarat - syarat yang dibuka maka Opening Bank kemudian melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh Negotiating Bank. Pembayaran pelunasan kembali ini disebut reimbursement. Opening bank

63 selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen pengapalan itu kepada importir. Importir akan mengambil dokumen pengapalan itu dari opening bank dan menyelesaikan pelunasan dokumen pengapalan tersebut dengan opening bank yang bersangkutan. Setelah itu Opening Bank akan menyerahkan seluruh dokumen pengapalan itu kepada importir untuk dipergunakan menerima barang yang bersangkutan dari perusahaan pelayaran dan Bea cukai setempat. Pemuatan barang ekspor ke atas sarana pengangkut dilaksanakan setelah mendapat persetujuan muat dari Pejabat Bea dan Cukai. Dan telah diteliti baik berupa penelitian dokumen maupun penelitian fisik, dalam hal tertentu diadakan pemeriksaan fisik terhadap barang ekspor yang; a. Berdasarkan petunjuk kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan di bidang ekspor ; b. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pajak terdapat petunjuk kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan di bidang perpajakan dalam kaitannya dengan restitusi PPN dan PPn BM, atau ; c. Akan dimasukkan kembali ke dalam Daerah Pabean (re-impor) Pemeriksaan dapat dilaksanakan di Kawasan Pabean, Gudang eksportir, atau tempat lain yang digunakan eksportir untuk menyimpan barang ekspor. Sehingga dengan adanya PEB yang dikeluarkan oleh Pejabat Bea dan Cukai memberikan jaminan bahwa barang yang diekspor adalah barang yang diminta oleh importir.

64 Penyiapan dokumen ini sangat penting karena Bank membayar atas dokumen yang diserahkan oleh eksportir yang telah sesuai dengan L/C. Dan pembayaran oleh bank dengan menggunakan L/C dilakukan bukan atas barangnya melainkan berdasarkan dokumen. Dalam hal ini, PT. Shinta Budharani Industries menyiapkan dokumen - dokumen yang diisyaratkan dalam L/C atas dasar L/C yang dibuka oleh sebuah bank untuk keperluan importir. Dokumen - dokumen yang diserahkan PT. Shinta Budharani Industries kepada Bank untuk dinegosiasikan, yaitu : 1. Full set clean on board Bill of Lading 2. Commercial Invoice 3. Dan dokumen tambahan yang diminta oleh importir, misalkan Cerificate of Origin, Certificate of Fumigation, Packing List. Dokumen Bill of Lading (B/L) merupakan dokumen pengapalan yang paling penting karena mempunyai sifat jaminan atau pengamanan. Asli B/L menunjukkan hak pemilikan atas barang - barang dan tanpa B/L tersebut seseorang atau orang lain yang ditunjuk tidak dapat menerima barang - barang yang disebutkan di dalam B / L yang bersangkutan. B / L yang dikeluarkan oleh pihak pengangkut berfungsi sebagai bukti tanda pengiriman barang, bukti kontrak pengangkutan, dan penyerahan barang, dan sebagai bukti atau pemilikan barang. Dengan Bill of Lading ini importer dapat mengeluarkan barang impor miliknya. Sehingga eksportir maupun bank harus lebih memperhatikan B/L sehingga tidak ada discrepancies yang akan merugikan eksportir. Hal - hal yang harus diperhatikan terhadap B/L :

65 a. Bill of Lading (B/L) yang diajukan harus merupakan seperangkat dokumen asli yang lengkap, seperti yang dikeluarkan. Jumlah B/L asli yang ditandatangani dan dikeluarkan perusahaan pelayaran merupakan satu perangkat dokumen lengkap selalu diterangkan dibagian bawah B/L di atas tanda tangan. b. Pelabuhan muat ( Port of Loading) dan pelabuhan bongkar ( Port Of Destination) harus sesuai dengan persyaratan kredit. c. Nama pihak pengangkut, pengirim dan penerima barang harus sesuai dengan yang tercantum dalam L/C. d. Tanda - tanda pengapalan dan nomor - nomornya harus sesuai dengan tanda pengapalan dan nomor - nomor dalam dokumen lainnya seperti invoice, dokumen asuransi, dan sebagainya. e. Sifat dari B/L adalah Clean. Tidak ada klausul tambahan luar biasa pada B/L yang secara tegas menerangkan keadaan tidak baik dari barang - barang atau pengepakan yang menandakan bahwa dokumen itu adalah Foul and Unclean. f. Harus mencantumkan nama shipper atau agennya. g. B/L tidak boleh kadaluwarsa. B/L harus disampaikan dalam waktu\ tertentu setelah tanggal penerbitannya, seperti yang ditentukan dalam L/C. Apabila waktu tersebut tidak disebutkan dalam L/C, bank akan menolak dokumen yang disampaikan kepadanya lewat dari 21 hari, dari tanggal pengeluaran B/L.

66 h. Segala perubahan atau penggantian pada B/L harus ditandatangani oleh penandatangan B/L. i. Uraian barang - barang pada B/L tidak boleh berlawanan dengan yang terdapat di L/C. j. Bukti bahwa barang - barang telah dimuat di atas kapal (on board). On board pada B/L haruslah diberi tanggal dan ditandatangani oleh pejabat perusahaan pelayaran atau agennya. Apabila B/L mencantumkan tanggal pengapalan terakhir (latest shippment date) k. Dalam C&F atau C. I. F harus tercantum kata kata : freight prepaid. Dalam hal F. O. B atau F. A. S harus tercantum kata - kata : freight to be paid at destination atau freight collect. PT. Shinta Budharani Industries selaku eksportir akan menerima langsung pembayaran dari Bank Pembayar/Bank yang menegoiser L/C apabila dokumen yang telah diserahkan dinyatakan memenuhi syarat - syarat L/C termasuk didalamya dokumen B/L. Sementara bank akan memungut pembayaran kembali (reimbursement) dari Bank Pembuka L/C (importir). Apabila Bank yang menegoisasi L/C dalam pemeriksaan dokumen menemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai dengan syarat L/C dan kondisi L/C, maka kemungkinan dapat terjadi non payment (pembayaran tidak dilakukan). Dokumen yang tidak sesuai dengan syarat L/C dinyatakan /penyimpangan dokumen. Penggolongan penyimpangan dokumen dibagi dalam 2 jenis, yaitu penyimpangan dokumen yang sifatnya dapat diperbaiki (Correctable discrepancies),

67 dan yang sifatnya tidak bisa diperbaiki ( uncorrectable discrepancies) Dalam penyimpangan dokumen yang sifatnya dapat diperbaiki sepanjang jangka waktu berakhimya ( expiry date) L/C masih memungkinkan, maka dokumen masih bisa untuk diperbaiki oleh eksportir. Sedangkan penyimpangan dokumen yang tidak bisa diperbaiki merupakan penyimpangan - penyimpangan yang dianggap besar dan tidak bisa diperbaiki langsung oleh eksportir tanpa adanya persetujuan dari Issuing Bank dan importir sendiri. Penyimpangan dokumen dalam prakteknya terbagi dalam dua bentuk, yaitu penyimpangan-penyimpangan dokumen yang bersumber pada dokumen yang belum sempurna dan penyimpangan atas syarat - syarat L/C. Penyimpangan atas syarat - syarat L/C antara lain : tidak lengkapnya dokumen yang telah ditentukan, antara dokumen yang satu dengan yang lain tidak konsisten, melampaui batas akhir tanggal pengapalan, L/C sudah melampaui waktu yang sudah ditentukan ( expired). Sedangkan penyimpangan dokumen yang bersumber pada dokumen yang belum sempurna, meliputi : lembar - lembar dokumen yang diharuskan tidak lengkap, adanya kesalahan ketik atau kesalahan serta yang diterima, tidak sempurnanya dokumen karena tidak dicantumkan tanggal, stempel, atau tanda tangan pada dokumen yang bersangkutan, isi dokumen tidak sesuai dengan kredit advis. Dari hasil penelitian diketahui bentuk-bentuk penyimpangan dokumen yang dialami PT. Shinta Budharani Industries dalam transaksi ekspor-impor dengan cara pembayaran L/C adalah sebagai berikut :

68 1. Adanya kesalahan penulisan di dalam dokumen yang diisyaratkan dalam L/C (termasuk penyimpangan dokumen - dokumen yang bersumber pada dokumen yang belum sempurna) a. Adanya kesalahan penulisan di dalam dokumen yang diketahui pada saat Advising Bank/Negotiating Bank melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan diketahui ada penyimpangan terhadap dokumen yang diserahkan. Mengingat penyimpangan dokumen yang terjadi berupa penyimpangan yang bersifat masih bias diperbaiki, dalam hal ini PT. Shinta Budharani Industries masih bias memperbaiki. b. Kesalahan penulisan dalam dokumen yang diisyaratkan dalam L/C ini disebabkan karena adanya kesalahan pengetikan terhadap dokumen-dokumen yang telah diserahkan tersebut. Hal ini bisa terjadi mengingat dokumendokumen yang diminta oleh importir tidak sedikit sedangkan staf PT. Shinta Budharani Industries yang mengurusi bagian ekspor impor sangat terbatas. 3. Langkah - langkah yang diambil kemudian oleh PT. Shnta Budharani Industries setelah adanya pemberitahuan mengenai kesalahan penulisan dokumen tersebut adalah memperbaiki dokumen - dokumen yang mengalami kesalahan penulisan tersebut dan menyerahkan kembali kepada Advising Bank/Negotiating Bank untuk diteliti ulang (sepanjang dokumen yang mengalami penyimpangan tersebut bersifat correctable) 2. Pengiriman barang yang melebihi batas waktu pengapalan ( latest shipment dan jumlah dollar / amount) yang melebihi L/C (penyimpangan atas syarat L/C)

69 a. Untuk penyimpangan dokumen seperti ini, PT. Shinta Budharani Industries tidak bisa begitu saja memperbaikinya seperti terhadap penyimpangan dokumen yang belum sempurna. Dalam hal terjadi penyimpangan seperti ini maka Negotiating Bank dengan persetujuan PT. Shinta Budharani Industries akan mengirim berita dengan teletransmisi kepada Issuing Bank dan menunjukkan adanya penyimpangan - penyimpangan serta meminta persetujuan untuk membayar atau mengalihkan dokumen - dokumen tersebut. b. Apabila Issuing Bank bisa menerima penyimpangan penyimpangan yang ada maka Negotiating Bank akan menyarankan kepada PT. Shinta Budharani Industries untuk menghubungi importir untuk penyelesaian atau mengadakan penyesuaian - penyesuaian.\ c. Penyimpangan dokumen yang berupa pengiriman barang yang melebihi batas waktu pengapalan hal ini dapat terjadi karena adanya keterlambatan produksi oleh PT. Shinta Budharani sehingga pengiriman barang menjadi terlambat. d. Penyebab dari adanya keterlambatan produksi oleh PT. Shinta Budharani Industries ini disebabkan oleh faktor - faktor sebagai berikut : 1) Keterbatasan tenaga kerja dalam pengerjaan barang barang ekspor sedangkan permintaan pasar terkadang bersamaan. 2) Permintaan dari importir secara berkala yang sebelumnya telah melakukan transaksi dengan PT. Shinta Budharani Industries menyebabkan permintaan melebihi kemampuan untuk memproduksi.

70 3) Waktu yang diberikan oleh importir terlalu sempit sehingga kurangnya waktu dalam mengerjakan barang ekspor dan jangka waktu pengapalan barang terlalu singkat. e. Upaya yang dilakukan oleh PT. Shinta Budharani Industries agar pengiriman barang - barang yang dipesan tidak melampaui batas waktu pengapalan adalah dengan permintaan amandement (perubahan) atas L/C. Permintaan perubahan atas L/C ini dilakukan agar importir menerima penyimpangan dalam dokumen yang akan diterima oleh Issuing Bank. f. Sedangkan dalam penyimpangan dokumen di PT. Shinta Budharani Industries berupa jumlah dollar / amount dalam hal ini terjadi karena jumlah dollar dalam invoice dengan yang tertera dalam L/C tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena komoditi yang diekspor oleh PT. Shinta Budharani Indusrtries adalah mebel, mengingat perhitungan volume barang sering tidak akurat bila diaplikasikan ke dalam kontainer. Hal demikianlah yang menyebabkan adanya keterangan yang berbeda dalam L/C yang mencantumkan amount seperti yang ditulis oleh importir dengan jumlah amount dalam invoice yang diserahkan oleh PT. Shinta Budharani Industries. g. Barang yang dikirim rusak atau tidak sesuai dengan permintaan importir yang tercantum dalam B/L maka importir dapat mengajukan klaim atau pemberitahuan kepada eksportir. Mengingat komoditi yang diekspor adalah mebel dan pengangkutan yang digunakan melalui laut sehingga barang dapat mengalami kerusakan. Apabila terjadi penyimpangan B/L, PT. Shinta

71 Budharani Industries sebagai eksportir bertanggung jawab. Bentuk pertanggungjawabannya berupa pemberian diskon kepada importir atau penggantian barang ekspor. Oleh karena itu, dalam menyiapkan dokumen dibutuhkan ketelitian dan kewaspadaan, dan harus benar - benar sesuai persyaratan L/C. Penyimpangan dokumen ( discrepancies) dalam transaksi ekspor impor dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam praktek transaksi ekspor - impor yang menggunakan cara pembayaran L/C di PT. Shinta Budharani Industries penyimpangan dokumen yang terjadi disebabkan oleh faktor-faktor; 1) Kekurangtelitian staff pegawai sehingga menyebabkan kesalahan pengetikan dalam dokumen - dokumen yang disyaratkan dalam L/C. 2) Keterbatasan waktu yang diberikan oleh importir dalam pengiriman barang yang mengakibatkan pengiriman barang melampaui batas waktu pengapalan (latest shipment) 3) Sifat dari barang ekspor (mebel) yang terkadang menyebabkan jumlah (amount) yang tertulis dalam invoice tidak sesuai dengan jumlah amount yang ada di L/C. 4) Karena adanya prinsip dagang yang tidak jujur yang dilakukan importir. 4.1.1 Penilaian/Pengukuran L/C pada PT. Shinta Budhrani Industries Pengukuran dan penilaian mempunyai kaitan yang sangat erat satu sama lain, dimana pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui,

72 sedangkan penilaian adalah sebagai dasar pengukuran itu sendiri. Pada prinsipnya PT. Shinta Budhrani Industries menggunakan mata uang asing. Transaksi ekspor ini menggunakan kurs tanggal penutupan, sehingga nilai transaksi di neraca menunjukkan angka yang sebenarnya. Ketika kurs tanggal penutupan berbeda dengan kurs pada awal transaksi, maka akan muncul akun keuntungan/kerugian selisih kurs. 4.1.2 Pelaporan L/C pada PT. Shinta Budhrani Industries Pada saat pengakuan yang dapat diakui sebagai pendapatan yang berasal dari penjualan barang, diakui pada tanggal penjualan, diinterpretasikan pada tanggal pengiriman ke pengimpor. Pendapatan diterima dimuka diakui ketika sejumlah uang diterima namun barang belum dikirimkan oleh eksportir: Adakalanya PT. Shinta Budhrani Industries menerima uang muka, sedangkan barang atau jasa baru diserahkan kemudian. Istilah yang dipakai biasanya pendapatan yang diterima dimuka, penerimaan uang muka tidak dapat diakui sebagai penghasilan. Penerimaan ini dapat dicatat sebagai kewajibaa. Selain pendapatan pada PT. Shinta Budhrani Industries, terdapat pula piutang yang harus diakui jika perusahaan mempunyai kebijakan sistem penjualan secara kredit. Piutang adalah klaim yang dipegang atas pelanggan dan yang lain untuk uang, barang atau jasa. Pengakuan pendapatan diatas diikuti dengan pengukuran dan penilaian, dimana perlakuan akuntansi (fan perpetual inventory system) lebih sering digunakan daripada

73 Periodic inventory system karena Perpetual inventory system akan menyediakan catatan terus-menerus secara seimbang di dalam akun Inventory maupun di akun Cost of Goods Sold. Hal ini akan sangat memudahkan PT.Shinta Budhrani Industries untuk mengetahui persediaannya, mengontrol perputaran persediaan, dan memesan bahan baku. Jurnal yang terjadi selama transaksi ekspor adalah : 1. Saat Penerimaan L/C Tanggal 25 Januari 2008 eksportir menerima L/C. Pembayaran oleh customer sebesar 45% dari total penjualan USD 133,200.00. Nilai kurs bank devisa Rp.10.950,00. Nilai kurs Menkeu Rp.8.150,00. Kas/Bank-valas 488.511.000 Pendapatan diterima dimuka 488.511.000 (untuk mencatat uang muka sesuai dengan persyaratan L/C) Perhitungan angka diatas diperoleh berdasarkan 45% dikali total penjualan, yaitu 45%x133,200.00x8.100 = 488.511.000. Pembayaran yang telah eksportir terima dari customer melalui pembukaan L/C belum dapat diakui sebagai pendapatan, karena barang belum dikirim oleh eksportir. Oleh karena itu, eksportir mengakuinya sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan diterima dimuka disajikan pada bagian kewajiban lancar di neraca.

74 2. Saat PT. Shinta Budhrani Industries Mengirimkan Barang/ Pelunasan L/C Setelah PT. Shinta Budhrani Industries Mengirim Barang, pada tanggal 2 Februari 2008 eksportir memasukkan barang ke pelabuhan. Berdasarkan f.o.b. shipping point, penjualan diakui pada tanggal tersebut, karena eksportir telah melakukan penyerahan barang ke customer. Nilai kurs bank devisa Rp.9.857,00. Kas 613.696.820 Pendapatan diterima dimuka 488.551.000 Penjualan 1.102.247.820 (untuk mencatat kas, untuk menghapus pendapatan diterima dimuka yang telah terealisasi, dan untuk mencatat total penjualan). Setelah barang dikapalkan, eksportir dapat segera mengakui pendapatan. Sehingga pendapatan diterima dimuka dapat dihapus disisi debet dan eksportir mengakui kasnya sebesar 55% dari total penjualan = 55% x (113.200x9.857) = 55% x 1.115.812.400 = 613.696.820. Kas disajikan pada bagian aktiva lancar di neraca, untuk penjualan disajikan di laporan rugi laba. Harga Pokok Penjualan 417.415.000 Persediaan barang dagangan 417.4.15.000 (untuk mencatat persediaan barang dagangan)

75 Ketika penjualan terjadi, perusahaan manufaktur juga harus mencatat harga pokok penjualan dan persediaan barang dagangan yang keluar. Pencatatan dengan menggunakan perpetual inventory system ini akan memudahkan perusahaan manufaktur untuk mengetahui persediaannya, mengontrol perputaran persediaan dan memesan bahan baku. Secara teknis, PPN Keluaran ekspor bernilai 0, ini merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekspor. Menurut pajak, bernilai 0 bukan berarti tidak terutang PPN, melainkan terutang PPN sebesar Rp.0,00. Nilai 0 ini tidak dimasukkan dalam jurnal. 3. Saat Pelaporan pada Tanggal Neraca Pada saat pelaporan pada tanggal neraca, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu: Ketika kurs rupiah melemah terhadap dollar, maka akan terdapat keuntungan atas selisih kurs. Tanggal 8 Februari 2008 kurs bank devisa Rp.10.950,00. Jurnal yang dicatat; Piutang dagang-valas 80.073.180 Keuntungan selisih kurs 80.073.180 (untuk mencatat timbulnya keuntungan selisih kurs atas piutang dagang dari penjualan ekspor karena adanya perubahan kurs pada akhir periode = 55% x133.200x(10.950-9.857) = -80.073.180)

76 Keuntungan selisih kurs timbul karena pada akhir periode masih terdapat piutang dagang dalam valas dan rupiah melemah. Nilai piutang dagang ini sebesar sisa piutang dikali harga jual dalam dollar dikali selisih kurs bank devisa saat pelaporan dengan kurs bank devisa saat barang dikirim. Keuntungan selisih kurs disajikan pada bagian pendapatan dan beban lain-lain di laporan rugi laba. 4.1.3 Pengungkapan Letter Of Credit (L/C) Saat pengungkapan dan penyajian penjualan ekspor, dapat dilaporkan pada neraca dan diklasifikasikan sebagai harta lancar. Untuk persediaan bahan baku, baik untuk pembelian maupun penjualan, diungkapkan di neraca, sedangkan harga pokok penjualan diungkapkan di laporan rugi laba. Dijelaskan pula, bahwa penjualan diungkapkan di dalam laporan rugi laba. Untuk pendapatan diterima dimuka, jika ada yang belum terealisasi sampai akhir periode, maka PT. Shinta Budharani Industries akun tersebut dimasukkan sebagai kewajiban jangka pendek di neraca. Sebaliknya, pendapatan yang telah terealisasi segera diungkapkan di dalam laporan rugi laba pada akhir periode. Bila ada kesalahan saat pengakuan dan pelaporan, maka buku besar setelah analisa adalah;

77 Tabel 4.2 Analisa Buku Besar Hutang Dagang Valas Januari 2008 Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal - - 86.346.230 15/12/08 Ke T Ltd - 29.533.125 115.879.355 17/12/08 Ke U Co. - 31.470.880 147.350.235 20/12/08 Ke W. Co. - 31.390.998 178.741.233 27/12/08 Ke Y Ltd - 30.752.575 209.493.808 29/12/08 Ke Z Co. - 31.356.057 240.849.865 30/12/08 Rugi kurs dari Y Ltd - 29.640 240.879.865 30/12/08 Untung kurs dari U Co. 472.176-240.407.329 30/12/08 Rugi kurs dari W Co. - 373.766 240.781.095 30/12/08 Rugi kurs dari T Ltd - 85.995 240.867.090 30/12/08 Rugi kurs dari Z Co. - 217.750 241.084.840 30/12/08 Saldo akhir - - 241.084.840 Sumber; Olahan penulis Tabel 4.3 Analisa Buku Besar Persediaan Bahan Pembantu Januari 2008 Persediaan Bahan Pembantu Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal - - 104.462.590 15/12/08 Beli T Ltd 48.915.850-153.378.440 17/12/08 Beli U Co. 50.548.820-203.927.260 20/12/08 Beli W. Co. 51.286.372-255.213.632 27/12/08 Beli Y Ltd 49.649.975-304.863.607 29/12/08 Beli Z Co. 50.410.948-355.274.555 30/12/08 Saldo akhir - - 355.274.555 Sumber: Olahan Penulis Tabel 4.4 Analisa Buku Besar HSBC Bank Januari 2008 HSBC Bank Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal 50.347.000-50.347.000 01/12/08 HSBC & PPN - 5.961.184 44.385.816 05/12/08 HSBC & PPN - 5.900.359 38.485.457 08/12/08 HSBC & PPN - 6.146.625 32.338.892 15/12/08 HSBC & PPN - 5.815.941 26.522.891 20/12/08 HSBC & PPN - 5.910.823 20.612.068 30/12/08 Saldo akhir - - 20.612.068 Sumber: Olahan Penulis

78 Tabel 4.4 Analisa Buku Besar PPN Masukan Januari 2008 PPN Masukan Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal - - 50.347.000 01/12/08 UM ke T Ltd 1.576.134-1.576.134 05/12/08 UM ke U Co 1.583.039-3.159.173 08/12/08 UM ke W Co 1.647.653-4.806.826 15/12/08 UM ke Y Co 1.538.741-6.345.567 20/12/08 UM ke Z Co 1.598.625-7.944.192 30/12/08 Saldo akhir - - 58.291.192 Sumber: Olahan Penulis Tabel 4.5 Analisa Buku Besar Untung/Rugi Selisih Kurs Januari 2008 Untung/Rugi Selisih Kurs Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/08 Saldo Awal - - 50.347.000 30/12/08 Rugi kurs dr T Ltd 29.640 - (29.670) 30/12/08 Untung kurs dr U.Co - 472.176 442.536 30/12/08 Rugi kurs dr W. Co 373.766-68.770 30/12/08 Rugi kurs dr T Co 85.995 - (17.225) 30/12/08 Rugi kurs dr Z Co. 217.750 - (234.975) 30/12/08 Rugi kurs dr A Co 438.900 - (673.875) 30/12/08 Rugi kurs dr B Co 559.350 - (1.233.225) 30/12/08 Rugi kurs dr C Co. - 38.500 (1.194.725) 30/12/08 Untung kurs dr D Co - 556.600 (638.128) 30/12/08 Untugn kurs dr E Ltd - 185.625 (452.500) 30/12/08 Saldo akhir - - (452.500) Sumber: Olahan Penulis Oleh karena itu, terdapat perubahan di dalam laporan rugi laba PT. Shinta Budharani Industries/ Laporan tersebut akan tampak seperti tabel 4.6. berikut;.

79 PENDAPATAN USAHA Tabel 4.6 Laporan Rugi Laba setelah Analisa Penjualan dalama negeri Rp. 69.869.330 Penjualan ekspor Rp. 461.349.500 Total pendapatan usaha Rp. 531.218.830 HARGA POKOK PENJUALAN Rp. 248.424.097 LABA KOTOR Rp. 282.794.733 BIAYA OPERASIONAL Biaya pemasaran 81.873.130 Biaya Administrasi & Umum 74.370.636 Total Beban Operasional Rp. 106.243.766 LABA USAHA Rp. 176.550.967 Pendapatan & Beban Lain-lain 23.528.000 Pendapatan Bunga 3.570.662 Beban bunga (452.500) Untung/Rugi selisih kurs 35.000.000 Lain-lain Total Pendapatan & Beban Lain-lain Rp. 61.646.162 LABA BERSIH SEBELUM PAJAK Rp. 114.904.805. 4.2 Pembahasan Transaksi perdagangan luar negeri dengan menggunakan cara pembayaran dengan L/C ini di awali dengan Sales Contract. Kedudukan Sales Contract dalam pembayaran L/C im adalah menjadi dasar hukum antara kedua beleh pihak (eksportir dengan importir). Di dalam suatu Sales Contract dicantumkan segala sesuatu yang diperjanjikan mengenai syarat perjanjian, cara pembayaran, dokumen yang harus disertakan, cara pelaksaman penyerahan barang, tempat penyerahan barang, serta halhal yang dianggap penting. Sales Contract atau perjanjian jual beli harus mencantumkan cara pembayaran yang akan dilakukan dengan cara kredit atau tunai, bilamana pembayaran dilakukan dengan cara kredit ditentukan.

80 Penggunaan Irrevocable L/C oleh PT. Shinta Budharani Industries memberi keuntungan yaitu tidak dapat dirubah atau dibatalkan sepihak, apabila terjadi keterlambatan pengiriman. Hal ini sesuai dengan art.2 UCP 600 tentang meaning L/C bahwa setiap L/C yang diterbitkan oleh Bank adalah irrevocable, dan diperkuat art. 3 UCP 600: A credit is irrevocable even if there is no indication to that effect, L/C adalah irrevocable meskipun tidak ada indikasi yang jelas didalamnya. Artinya semua L/C yang sudah diterbitkan adalah otomatis irrevocable, tidak dapat diubah atau dibatalkan tanpa persetujuan semua pihak terutama beneficiary. Seperti halnya dalam transaksi ekspor PT. Shinta Budharani Industries, sejak menerbitkan L/C yaitu tanggal 25 Januari 2008, issuing bank menerbitkan L/C sejumlah USD 133.200,00 dengan expiredate 10 Maret 2008 dan lates date of shipment: 16 Februari 2008, issuing bank sudah terikat suatu kewajiban secara irrevocable atas L/C maupun amandement L/C yang diterbitkan tersebut.