Bab 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Dalam pengerjaan karya ini terdapat landasan-landasan teori atau metode pengerjaan agar hasil karya atau buku terlihat rapih, berikut teori atau metode yang di pakai. 4.1.1 Layout Layout adalah peyusunan dari elemen-elemen desain dalam suatu bidang sehingga tercipta keserasian, biasanya elemen yang diatur adalah visual dan teks, agar penyampaian komunikasi semakin terartur dan mudah di baca. Kimberly erlam dalam bukunya yang berjudul Typographic System menjelaskan bahwa setiap desain berasal dari sistem struktural, yang dimana sistem ini disebut sebagai Layout sebuah sistem yang membuat keteraturan dalam sebuah halaman atau bidang, dan penggunaan layout pada rancangan buku saya adalah mutlak dengan menggunakan sistem grid yang formal dan rapih, yaitu sebanyak 3 kolom satu halaman, yang menjadi 6 kolom satu spread, dan satu kolom untuk halaman berisi fotografi secara penuh. 35
36 4.1.2 Typografi Menurut Robert Bringhurst dalam bukunya yang berjudul The Elements of Typographic beliau menjelaskan Tipografi harus dapat terlihat menarik sebelum dibaca,selain itu tipografi dalam bentuk terbaiknya adalah sebuah visual dari sebuah bahasa yang menghubungkan antara satu dengan yang lain, dan juga tipografi yang baik adalah ketika suatu huruf dibaca dan berkaitan dengan huruf yang lainnya, akan menggerakan mata pembaca menuju kata atau kalimat selanjutnya. Setiap aksara atau font dalam tipografi juga harus memiliki empat kriteria agar di anggap baik dalam penggunaannya kriteria tersebut adalah: 4.1.2.1 Legibility Legibility adalah kualitas huruf atau naskah dalam tingkat keindahannya untuk dibaca.
37 4.1.2.2 Readibility Readibility adalah tingkat keterbacaan suatu huruf dalam suatu tulisan atau naskah yang tingkat keterbacaanya tergantung dari kompleksitas penggunaan bahasa dan kalimat. 4.1.2.3 Clearity Clearity atau kejelasan adalah hal yang penting dalam memilih suatu jenis huruf. Dimana tipografi yang baik untuk suatu naskah adalah yang mudah untuk di baca. 4.1.2.4 Visibility Visibility adalah penempatan suatu huruf dalam satu komposisi yang dapat mempengaruhi keterlihatan huruf tersebut, misalnya jika huruf tersebut overlapping atau tertulis diatas sebuah gambar maka harus dilihat penggunaan warna huruf tersebut ataupun ornament-ornamen yang membantu mata agar dapat membaca huruf tersebut. Sebuah penempatan tipografi juga memerlukan suatu sistem, sistem inilah yang berkaitan erat dengan layout, Kimberly Erlam dalam bukunya yang berjudul Typographic System membagi sistem tipografi ini menjadi delapan bagian yaitu :
38 A. Sistem Axial B. Sistem Radial C. Sistem Dilatasional D. Random E. Sistem Grid F. Sistem Transisional G. Sistem Modular H. Sistem Bilateral Kedelapan sistem ini mempunyai peranannya masing-masing, namun pada buku saya sistem yang di pakai adalah sistem grid yaitu sistem penempatan typografi atau pembuatan layout secara horizontal ataupun vertical guna mengatur dan menciptakan hubungan antar elemen. Biasanya sistem grid terlihat formal, pemilihan sistem grid untuk layout buku yang saya buat juga akan mempengaruhi tingkat dari legibility, readibility, clearity dan visibility dari body copy yang saya masukan kedalam layout, agar terlihat rapi dan pembaca tidak akan mengalami kelelahan saat membaca buku saya.
39 4.1.3 Fotografi Yang diambil dari bahasa Inggris dan berasal dari bahasa Yunani yaitu Fos (cahaya) dan Grafo (melukis atau menulis), adalah sebuah proses merekam sebuah gambar atau imaji baik benda hidup ataupun benda mati, baik yang bergerak ataupun tidak. Fotografi juga biasa disebut juga dengan melukis menggunakan media cahaya. Media rekam fotografi berupa film dengan perak halida (Silver halide) atau sensor digital, yang sebelumnya cahaya memasuki proses pembiasan menuju media rekam melalui lensa dengan mengatur masukan cahaya pada pengaturan ISO dan diafragma (aperture) sehingga bayangan dari objek dapat terekam oleh media rekam secara sempurna. Penggunaan fotografi arsitektur adalah cara untuk menampilkan bangunan pada detail-detailnya, menurut Michael Harris dalam bukunya yang berjudul Architectural photography halaman 50-51 beliau menyebutkan bahwa fotografi arsitektur di bagi menjadi 3 Eksterior, Interior dan Detail Abstrak. Fotografi yang saya gunakan pada pembuatan buku saya lebih memperlihatkan detail abstrak dan juga eksterior dari Candi Prambanan, karena untuk menunjukan kemegahan candi ini, setidaknya di perlukan angle atau sudut pengambilan gambar yang pas. 4.1.4 Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dengan tekhnik gambar, lukis, fotografi dan seni rupa lainya yang lebih menekankan hubungan subjek
40 Dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Oleh karena tujuan inilah penggunaan ilustrasi saya prioritaskan selain penggunaan fotografi, karena ilustrasi sendiri dapat menggambarkan suatu keadaan yang biasanya tidak dapat di gambarkan oleh fotografi, misalnya penggunaan ilustrasi untuk menceritakan suatu legenda, ataupun menggambarkan fisik Dewa atau Dewi, disini kekuatan ilustrasi akan lebih terlihat dibandingkan fotografi. Kesimpulan dari pemilihan ilustrasi untuk buku saya adalah menggambarkan sesuatu yang tidak nyata, sedangkan kenyataan akan di tampilkan oleh fotografi. 4.1.5 Warna Warna adalah properti persepsi visual yang sesuai pada mata dan otak manusia, warna sendiri berasal dari spektrum cahaya yaitu distribusi energi warna dengan panjang gelombang, identitas suatu warna di pengaruhi oleh panjang gelombang warna tersebut. Setiap warna dapat memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai dengan kondisi sosial pengamatnya, di dalam
41 teori warn, Hitam dan Putih bukanlah suatu warna melainkan tingkat kecerahan dari warna-warna yang ada. David Hornung dalam bukunya yang berjudul Color : a workshop for artist and designer halaman 13 mengatakan warna di katakan terkandung dalam cahaya, namun persepsi akan sebuah warna sebenarnya terjadi di dalam pikiran. Dimana awalnya cahaya diterima oleh lensa mata, yang kemudian diinterpretasikan sebagai warna oleh otak Sedangkan pada halaman 21 beliau mengatakan kebanyakan orang mengetahui bahwa warna bukan hanya satu visibilitas melainkan banyak, seperti contoh warna merah, dimana merah bisa saja merah darah, merah ceri dan lainnya yang merepresentasikan karakteristik warna itu sendiri Oleh karena itulah warna menjadi metode penyampaian yang efektif secara non-verbal, karena sebelum otak manusia mempelajari estetika suatu warna, efek komunikasi di dalamnya sudah dapat ditangkap terlebih dahulu. Dilihat dari efek yang ditimbulkannya warna terbagi menjadi 6 kategori yaitu, Terang (memiliki nilai pantul tinggi), keras (hangat), lembut (dingin), muda (pucat), medium, dan tua (memiliki nilai pantul cenderung lebih rendah). Dalam penggunaanya di dalam buku yang saya buat permainan warna hanya akan diterapkan pada beberapa foto untuk memperlihatkan situasi yang
42 terdapat pada Candi Prambanan, sedangkan pada ilustrasi dan beberapa foto pemilihan monokromatik lebih diutamakan, yaitu untuk memberikan kesan misterius dan megah, serta menunjukan warna-warna batu yang memang biasanya hanya monokromatik. 4.2 Strategi Kreatif Strategi-strategi yang akan digunakan dalam pemecahan visual meliputi : 4.2.1 Design objective Memperkenalkan Candi Prambanan bagi mereka yang belum tahu candi ini, serta memperlihatkan kemegahan Candi ini kepada masyarakat Indonesia kebanyankan dengan cara mendalaminya, melalui penjelasan sejarah dan legenda atau mitos Candi Prambanan dalam sebuah buku visual ilustrasi dan fotografi. 4.2.2 Strategi Komunikasi 4.2.2.1 Fakta Kunci Candi-candi masa Hindu-Buddha di Indonesia bentuknya sangat megah. Kehidupan masyarakat era Hindu-Buddha tidak dapat di pisahkan oleh kehidupan masyarakat Indonesia sekarang
43 Candi Prambanan yang merupakan salah satu peninggalan masa era Hindu-Buddha meninggalkan banyak ilmu dan makna yang bisa kita gunakan sampai sekarang. 4.2.2.2 Masalah Yang Akan Dikomunikasikan Buku ini akan mengangkat tentang Candi Prambanan, sejarah dan seluk beluk bangunan Candi Prambanan, dengan media fotografi dan ilustrasi, serta mengingatkan bahwa di Indonesia kita juga masih punya peninggalan bersejarah yang lebih tua dan megah. 4.2.2.3 Tujuan Komunikasi Proses tujuan komunikasi yang ingin diraih adalah dengan menggunakan teori branding pada desain, yaitu sebagai berikut : A. Attention ; menarik perhatian masyarakat untuk membeli buku mengenai Candi Prambanan ini. B. Interest : menarik minat masyarakat Indonesia umumnya dan generasi muda khususnya, untuk mendalami isi buku. C. Awareness : meningkatkan kesadaran pembaca tentang keberadaan monument Candi Prambanan yang megah ini di Indonesia. D. Feeling : membawa perasaan pembaca untuk turut masuk kedalam tiap isi buku halaman dami halaman, melalui fotografi dan ilustrasi yang di sajikan.
44 E. Action : memotivasi pembaca untuk turut serta menjaga peninggalan bersejarah ini, dan memperkenalkan nya kepada dunia luar. 4.2.3 Positioning Buku pictorial dan ilustrasi mengenai, sejarah, makna, dan filosofi Candi Prambanan, dalam bahasa Indonesia agar lebih di mengerti. 4.2.4 Big Idea Ide besar yang saya ajukan pada Tugas Akhir saya ini adalah Kepedulian sejarah Candi Prambanan pemilihan ide tersebut di karenakan adanya masalah mengenai kurangnya pengetahuan masyarakat mengani sejarah Candi Prambanan yang seharusnya bisa kita banggakan ini. 4.2.5 Keyword Candi Prambanan Hindu Kuno Megah Misterius Arkeologi
45 4.2.6 Judul Buku Judul buku dari karya saya adalah Candi Prambanan : Persembahan untuk Sang Hyang Trimurti. 4.2.7 Pendekatan A. Pendekatan Rasional Yaitu penyampaian pesan secara verbal dalam bentuk tulisan atau teks yang bersifat informatif berupa keterangan atau data. B. Pendekatan Emosional Yaitu diwujudkan dengan penggunaan ilustrasi dan fotografi sebagai visual utama untuk membangkitkan emosi pembaca, karena masing-masing ilustrasi mempunyai pengaruh yang berbeda, ditambah penggunaan monokromatik atau hitam putih untuk memperkuat emosi pada visual tersebut.
46 4.2.7 Strategi Desain 4.2.7.1 Looks dan Mood Klasik Pemilihan klasik karena subjek isi buku yang berupa sejarah benda arkeologi, sebuah bangunan dari jaman kuno yang bersifat klasik. Megah Pemilihan megah karena jelas, bangunan candi prambanan yang berdiri megah dan menjulang, sehingga buku yang akan dibuat menampilakan kemegahan itu melalui foto-foto. Simple Pemilihan simple, yaitu agar pembaca lebih mudah mencerna isi buku dengan layout yang tidak terlalu rumit, namun tetap informative. Dinamis Dinamis disini adalah penggabungan antara, klasik, megah, dan simple (yang biasanya lebih terlihat modern), sehingga antara penggunaan warna yang klasik dan megah, dapat disatukan
47 dengan layout yang simple, dan menjadikan isi buku lebih menarik, tanpa harus berat sebelah. Misterius Bangunan candi prambanan yang berdiri beratus-ratus tahun menyimpan misteri tentang pembangunannya, sehingga looks misterius dipakai. 4.2.7.2 Strategi Verbal Sesuai dengan fungsinya sebagai media pembelajaran sejarah yang menarik maka penggunaan bahasa akan menggunakan bahasa formal namun mudah di mengerti. 4.2.7.3 Strategi Visual Strategi visual guna mendukung isi dari buku ini adalah : Penggunaan warna-warna batu yang biasanya hanya hitam putih atau monokromatik sesuai dengan karakter tema yang diangkat mengenai benda arkeologi sejarah. Tipografi menggunakan jenis Serif untuk teks atau naskah untuk menonjolkan sifat klasik dari buku tersebut.
48 Tipografi dekoratif untuk penggunaan pada judul buku dan headline setiap bab, penggunaan huruf Bali digunakan pada halaman yang berisikan Mantra atau Kidung suci di awal dan di akhir buku, serta judul setiap bab untuk menunjukan kesan Hindu yang sangat kental dan kesan kuno dari buku. Fotografi menggunakan fotografi warna dan juga hitam putih untuk menunjukan kesan megah, besar dan dramatis, ditunjang dengan pengambilan gambar secara Low-angle agar bangunan Candi Prambanan semakin terlihat besar Ilustrasi manual dengan menggunakan pensil dan sedikit cat air untuk memberi kesan dramatis, dan elegan klasik. Elemen-elemen desain bergaya simple, mewah dan kuno dipadu huruf Bali yang merupakan huruf yang sering berada pada kitab-kitab suci Agama Hindu. Penggunaan huruf Bali juga karena korelasi antara Hanacaraka Jawa kuno dan Bali berasal dari akar yang sama. Serta penggunaan Candi Prambanan sampai sekarang pada hari-hari besar Agama Hindu, ditetapkan oleh kalender Caka atau Saka yaitu kalender Hindu Bali.
49 4.2.7.4 Pemilihan Item Item-item yang digunakan guna mendukung karya ini adalah : 1. Buku ; meliputi sampul halaman depan dan halaman isi Cover : Hardcover Ukuran Warna Publisher : 25x25 Cm : Full color + B/W pada beberapa foto : R&W Publishing 2. Item Pendukung Kotak kayu pelindung buku Pembatas buku (bonus item) Miniatur candi Prambanan (bonus item) Gantungan kunci (bonus item) Postcard (bonus item) Poster Promosi buku o Ukuran o Penempatan : 37x70 cm : Toko-toko buku, pusat kebudayaan dan kantor pariwisata