BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation). Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran geometri yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) melalui pembelajaran kontekstual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe NHT. Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Analisis (Analysis) Tahap analisis bertujuan untuk mengetahui kebutuhan yang akan dihasilkan. Tahap analisis terdiri dari: a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada siswa kelas VII di SMP N 2 Muntilan adalah belum tersedianya LKS yang biasa digunakan oleh siswa. Buku yang tersedia juga belum memadai, oleh sebab itu LKS sangat berguna bagi siswa untuk membantu siswa agar lebih memahami mengenai materi pelajaran terutama pada materi segiempat dan segitiga. RPP yang dirancang oleh guru juga belum menerapkan pembelajaran kontekstual. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan dan keadaan perangkat pembelajaran yang digunakan dan hasilnya adalah belum tersedianya perangkat pembelajaran seperti yang telah dikembangkan oleh peneliti. 65
b. Analisis karakteristik siswa Karakteristik siswa yang berbeda-beda digunakan sebagai pertimbangan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Tingkat kemampuan dan karakteristik siswa Kelas VII A di SMP N 2 Muntilan berbedabeda. Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan dapat digunakan oleh siswa dari kemampuan rendah sampai kemampuan tinggi. Berdasarkan wawancara tidak terstruktur dengan guru matematika kelas VII di SMP N 2 Muntilan, kemampuan dan karakteristik siswa yang berbeda-beda menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang terlaksana dengan baik. Siswa masih banyak yang belum aktif bertanya dan lebih suka bekerja dengan berkelompok. Kemampuan penalaran siswa masih tergolong rendah karena siswa masih banyak yang belum bisa memberikan sebuah kesimpulan dari suatu permasalahan matematika. Berdasarkan hasil analisis tersebut, perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan seting pembelajaran Kontekstual diharapkan mampu meningkatkan kemampuan penalaran siswa kelas VII A di SMP N 2 Muntilan. c. Analisis kurikulum Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Muntilan adalah Kurikulum 2013. Analisis kurikulum ini bertujuan untuk mengetahui kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut untuk disesuaikan dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis kurikulum digunakan untuk menentukan materi ajar pada bab Segiempat dan Segitiga kelas VII SMP. Materi ajar yang digunakan disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 66
pada Permendikbud No. 24 Tahun 2016. Indikator pencapaian Kompetensi diturunkan dari kompetensi dasar disajikan pada Tabel 8 di bawah ini: Tabel 8. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar (KD) Indikator 1.1 Menghargai dan menghayati 1.1.1 Berdoa sesuai dengan agama ajaran agama yang dianutnya. dan kepercayaan masingmasing sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 3.14 Menganalisis berbagai bangun datar segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga berdasarkan sisi, sudut, dan hubungan antar sisi dan antar sudut. 3.15 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga. 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu dalam kegiatan pembelajaran. 2.2.2 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil kegiatan pembelajaran. 3.14.1 Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga. 3.14.2 Memahami jenis dan sifat persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat, dan layang-layang ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 3.14.3 Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya. 3.14.4 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 3.14.5 Menemukan jenis segitiga berdasarkan sifat sifatnya. 3.14.6 Memahami garis-garis istimewa pada segitiga. 3.15.1 Memahami keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang 3.15.2 Memahami keliling dan luas segitiga 67
Kompetensi Dasar (KD) 4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga. 4.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang). Indikator 4.14.1 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat segiempat dan segitiga. 4.15.1 Menerapkan konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga untuk menyelesaikan masalah 4.15.2 Menyelesaikan soal penerapan bangun datar segi empat 4.15.3 Menaksir Luas Bangun Datar tidak Beraturan Indikator pelaksanaan pembelajaran digunakan sebagai acuan untuk membuat tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1) Siswa mampu mengenal dan memahami bangun datar segiempat. 2) Siswa mampu memahami dan membedakan jenis-jenis segiempat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat, dan layang-layang). 3) Siswa mampu memahami dan menjelaskan sifat-sifat segiempat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat, dan layang-layang) ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 4) Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bangun datar segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dengan menggunakan sifat-sifatnya. 5) Siswa mampu mengenal dan memahami bangun datar segitiga. 6) Siswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 68
7) Siswa mampu menemukan jenis segitiga berdasarkan sifat-sifatnya. 8) Siswa mampu menentukan sudut dalam dan sudut luar segitiga. 9) Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari menggunakan sifat-sifat segitiga. 10) Siswa mampu memahami keliling dan luas segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang). 11) Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep keliling dan luas segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang). 12) Siswa mampu menyelesaikan masalah dan menaksir luas bangun datar yang tidak beraturan. 13) Siswa mampu memahami keliling dan luas segitiga. 14) Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep keliling dan luas segitiga. 2. Tahap Desain (Design) Tahap desain merupakan langkah awal perancangan produk yang dikembangkan. Tahap perancangan diawali dengan pembuatan skema pengembangan perangkat pembelajaran. Kemudian dilakukan dengan menyusun rancangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Pada tahap perancangan awal ini pula dilakukan penyusunan instrumen untuk menilai kualitas perangkat pembelajaran berupa lembar penilaian perangkat pembelajaran, angket respon siswa, lembar keterlaksanaan pembelajaran, dan soal tes kemampuan penalaran yang berupa soal Pretest dan Posttest. 69
Tahap awal perancangan perangkat pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu penyusunan RPP dan penyusunan LKS. Rancangan awal penyusunan RPP dilakukan dengan rincian sebagai berikut: a. Pemilihan materi pembelajaran Pemilihan materi pembelajaran disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan penelitian di SMP N 2 Muntilan. Materi pembelajaran yang dipilih untuk pengembangan RPP adalah materi Segiempat dan Segitiga pada siswa SMP Kelas VII yang disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari Permendikbud Tahun 2016 No. 24. Penyajian materi pembelajaran selanjutnya disesuaikan dengan jumlah RPP dan alokasi waktu yang disediakan. b. Rancangan jumlah RPP Jumlah RPP disusun berdasarkan KI dan KD yang telah ditentukan. Dalam materi Segiempat dan Segitiga terdapat 4 Kompetensi Dasar yang selanjutnya penyusunan RPP juga dibuat menjadi 4 pertemuan sesuai dengan KD tersebut. Berdasarkan KI dan KD, maka indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran dirumuskan. Rancangan penyusunan jumlah RPP beserta indikator dan tujuan pembelajaran dijabarkan pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah RPP beserta Indikator dan Tujuan RPP ke- Indikator Tujuan 1 3.14.1 Mengenal dan memahami bangun datar segiempat. 3.14.2 Memahami jenis dan sifat persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat, dan layanglayang ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 1. Siswa mampu mengenal dan memahami bangun datar segiempat. 2. Siswa mampu memahami dan membedakan jenis-jenis segiempat (persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belahketupat, 70
RPP ke- Indikator Tujuan 3.14.3 Menjelaskan sifat-sifat dan layang-layang). persegi panjang, persegi, 3. Siswa mampu memahami trapesium, jajargenjang, dan menjelaskan sifat-sifat belahketupat dan layanglayang segiempat (persegi, persegi ditinjau dari sisi, panjang, trapesium, sudut dan diagonalnya. jajargenjang, belahketupat, 3.14.4 Menyelesaikan masalah dan layang-layang) ditinjau dalam kehidupan seharihari dari sisi, sudut, dan dengan menggunakan sifat-sifat segiempat. diagonalnya. 4. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bangun datar segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layanglayang) dengan menggunakan sifat-sifatnya. 2 3.15.1 Memahami keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang 4.15.1 Menerapkan konsep keliling dan luas segiempat untuk menyelesaikan masalah 4.15.2 Menyelesaikan soal penerapan bangun datar segi empat 4.15.3 Menaksir Luas Bangun Datar tidak Beraturan 3 3.14.1 Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga. 3.14.2 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 3.14.3 Menemukan jenis segitiga 1. Siswa mampu memahami keliling dan luas segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layanglayang). 2. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep keliling dan luas segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layanglayang). 3. Siswa mampu menyelesaikan masalah dan menaksir luas bangun datar yang tidak beraturan. 1. Siswa mampu mengenal dan memahami bangun datar segitiga. 2. Siswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 71
RPP ke- Indikator Tujuan berdasarkan sifat sifatnya. 3. Siswa mampu menemukan 3.14.4 Menyelesaikan masalah jenis segitiga berdasarkan dalam kehidupan seharihari sifat-sifatnya. dengan menggunakan 4. Siswa mampu menentukan sifat-sifat segitiga. sudut dalam dan sudut luar segitiga. 5. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari menggunakan sifat-sifat 4 3.15.1 Memahami keliling dan luas segitiga 3.15.2 Menerapkan konsep keliling dan luas segitiga untuk menyelesaikan masalah segitiga. 1. Siswa mampu memahami keliling dan luas segitiga. 2. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep keliling dan luas segitiga. c. Ketepatan alokasi waktu Alokasi waktu disesuaikan dengan jumlah RPP dan KD yang sudah ditentukan. Satu RPP digunakan untuk satu kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 3 JP dan 2 JP dengan setiap jam pelajarannya adalah 40 menit. Pada RPP pertemuan ke-1 alokasi waktunya adalah 2 JP, RPP pertemuan ke-2 alokasi waktunya adalah 3 JP, RPP pertemuan ke-3 alokasi waktunya adalah 2 JP, dan RPP pertemuan ke-4 alokasi waktunya adalah 2 JP. d. Pemilihan metode pembelajaran Metode pembelajaran yang dipilih juga disesuaikan dengan KI dan KD yang sudah ditentukan. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah melalui pembelajaran kontekstual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe NHT. 72
Dipilih metode pembelajaran tersebut karena disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan karakteristik siswa. e. Pemilihan alat/media/sumber belajar Alat/media/sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan materi yang akan diajarkan. Buku pegangan yang digunakan adalah buku matematika kelas VII kurikulum 2013 revisi 2016. f. Rancangan kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang sesuai dengan metode yang akan diterapkan. Terdapat kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup yang disesuaikan dengan pembelajaran kontekstual. Kegiatan pendahuluan berisi penyampaian tujuan pembelajaran (relating), penyampaian motivasi (experiencing) dan penyampaian apersepsi (relating). Kegiatan inti berisi mengenai kegiatan berkelompok untuk menyelesaikan LKS (cooperating dan applying) dan penyampaian hasil diskusi (transeferring). Pembagian kelompok dilakukan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together). Kegiatan penutup berisi tentang penyampaian kesimpulan atau rangkuman kegiatan pembelajaran dan pemberian PR atau penyampaian materi ajar pada pertemuan selanjutnya. g. Rancangan penilaian pembelajaran Penilaian pembelajaran disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai pada kompetensi inti. Terdapat 3 aspek penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi saat pembelajaran berlangsung. Penilaian pengetahuan diperoleh 73
dari pemberian tugas maupun pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh siswa. Penilaian keterampilan diperoleh dari kegiatan berkelompok ketika presentasi maupun ketika menjawab permasalahan yang ada pada LKS. Sedangkan rancangan awal penyusunan LKS dilakukan dengan rincian sebagai berikut: a. Penyusunan peta kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS berisi mengenai materi-materi yang akan disajikan dalam LKS berdasarkan tujuan maupun indikator yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar. b. Penyusunan kerangka LKS Kerangka LKS disusun dengan mengacu pada peta kebutuhan LKS. Kerangka LKS terdiri dari: COVER LKS KATA PENGANTAR PETA KOMPETENSI DAFTAR ISI LEMBAR KEGIATAN SISWA 1: Sifat dan Jenis Segiempat LEMBAR KEGIATAN SISWA 2: Luas dan Keliling Segiempat LEMBAR KEGIATAN SISWA 3: Sifat dan Jenis Segitiga LEMBAR KEGIATAN SISWA 4: Luas dan Keliling Segitiga DAFTAR PUSTAKA 74
c. Penyusunan isi LKS Isi LKS terdiri dari 4 kegiatan siswa yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada materi Segiempat dan Segitiga. d. Pembuatan dan pemilihan desain cover dan isi LKS Desain cover dan isi pada LKS disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu materi Segiempat dan Segitiga. 1) Cover/sampul LKS Cover atau sampul dari LKS memuat judul LKS yaitu Segiempat dan Segitiga, nama penyusun, gambar yang mewakili materi, dan diperuntukkan untuk siswa kelas VII. Desain cover LKS dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Gambar 2. Cover LKS 2) Kata pengantar Kata pengantar berisi ucapan terimakasih dari penyusun untuk pihak-pihak yang ikut terlibat dalam pembuatan dan pengembangan produk. 75
3) Peta kompetensi Peta kompetensi berisi Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi pada materi Segiempat dan Segitiga. 4) Daftar isi Daftar isi berisi informasi mengenai nomor halaman sesuai dengan isi LKS. 5) Isi Lembar Kegiatan Siswa Lembar kegiatan siswa berisi sampul awal yang memuat judul, materi, tujuan pembelajaran, dan pengisian nama kelompok. Dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini: Gambar 3. Sampul depan LKS 1 Pada bagian isi, terdapat petunjuk pengisian LKS dan kegiatan-kegiatan yang disesuaikan dengan pembelajaran kontekstual yaitu relating, experiencing, cooperating, applying, dan transferring. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 76
Gambar 4. Petunjuk pengisian LKS Gambar 5. Kegiatan relating Gambar 5. Kegiatan relating Gambar 6. Kegiatan experiencing 1 Gambar 7. Kegiatan experiencing 2 Gambar 8. Kegiatan applying dan transferring 6) Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat referensi-referensi yang digunakan dalam pembuatan LKS. Tampilan daftar pustaka dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah ini: 77
Gambar 9. Daftar Pustaka LKS e. Pemilihan referensi Referensi sangat diperlukan dalam pembuatan LKS. Terdapat beberapa sumber atau referensi yang dapat digunakan dalam pembuatan dan pengembangan LKS, diantaranya: Sukino & Simangunsong, W. (2006). Matematika SMP Jilid-I Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sugijono, C. A. (2004). Matematika SMP Jilid IB Kelas VII Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 78
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahap desain awal penyusunan instrumen penilaian dibagi menjadi 4 bagian yang terdiri dari: 1) Penyusunan lembar penilaian RPP dan LKS Lembar penilaian RPP dan LKS disusun dengan adaptasi dari instrumen penelitian oleh Hasnan Aufika (2015). Rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan dalam lembar RPP disajikan dalam Tabel 10 berikut: Tabel 10. Aspek Penilaian dan Butir Pertanyaan Lembar Penilaian RPP Aspek Banyak Butir Komponen RPP 16 Alokasi Waktu 1 Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran 5 Pemilihan Materi Pembelajaran 5 Pemilihan Metode Pembelajaran 3 Pemilihan Alat/media/sumber Belajar 4 Kegiatan Pembelajaran 7 Penilaian Hasil Belajar 4 Jumlah 45 Sedangkan lembar penilaian LKS dibagi menjadi 2 yaitu untuk ahli materi dan ahli media. Rincian aspek penilaian LKS untuk ahli materi disajikan dalam Tabel 11 berikut: Tabel 11. Aspek Penilaian LKS untuk Ahli Materi Aspek Banyak Butir Kelayakan Isi 12 79
Aspek Banyak Butir Penyajian Materi/Isi 5 Jumlah 17 Rincian aspek penilaian LKS untuk ahli media dapat dilihat pada Tabel 12 berikut: Tabel 12. Aspek Penilaian LKS untuk Ahli Media Aspek Banyak Butir Kebahasaan 4 Kegrafikaan 11 Jumlah 15 2) Penyusunan Tes Kemampuan Penalaran No. Tes kemampuan penalaran dibagi menjadi dua yaitu pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum perangkat yang dikembangkan diberikan kepada siswa, sedangkan posttest dilakukan setelah penggunaan perangkat yang dikembangkan dan materi pembelajaran selesai diberikan. Penyusunan pretest dan posttest dilakukan dengan membuat indikator kemampuan penalaran terlebih dahulu, selanjutnya dipilih soal uraian sebanyak 5 butir soal untuk diujikan. Rincian kisi-kisi beserta butir soal pretest dan posttest kemampuan penalaran dapat dilihat pada Tabel 13 berikut: Tabel 13. Kisi-kisi Kemampuan Penalaran Kisi-Kisi 1. Mengolah informasi dan mengeksplorasi fakta dari suatu permasalahan segiempat dengan menyajikan pernyataan matematika secara tertulis maupun gambar. 2. Mengajukan dugaan dan kesimpulan dari suatu permasalahan segiempat. 3. Melakukan manipulasi dari sebuah pernyataan matematika mengenai segiempat. 4. Menyusun bukti serta memberikan alasan terhadap solusi matematika mengenai segiempat maupun segitiga yang diajukan. Butir Soal 1a 5. Memeriksa dan membuktikan kebenaran suatu pernyataan 4 1b 2 3a 3b 80
No. Kisi-Kisi matematika mengenai segiempat maupun segitiga. 6. Menentukan dan membentuk suatu pola atau sifat dari suatu permasalahan matematika mengenai segiempat maupun segitiga untuk membuat generalisasi dan kesimpulan. 3) Penyusunan Angket Respon Siswa Butir Soal 5 Penyusunan angket respon siswa berdasarkan kelayakan isi, penyajian materi, kebahasaan, dan kegrafikaan. Angket respon siswa terdiri dari pernyataan bernilai positif dan pernyataan bernilai negatif. Banyak butir pernyataan yang diajukan adalah sebanyak 20 dengan rincian pada Tabel 14 berikut: Tabel 14. Aspek Penilaian Angket Respon Siswa No. Aspek Nomor Butir Jumlah 1. Kelayakan isi 1(+), 2(+), 3(+), 4(-), 5(-), 6(-) 6 2. Penyajian materi 7(+), 8(+), 9(-), 10(+), 11(+) 5 3. Kebahasaan 12(+), 13(+), 14(-), 15(-) 4 4. Kegrafikaan 16(+), 17(+), 18(+), 19(-), 20(-) 5 Jumlah 20 4) Penyusunan Lembar Observasi Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran disusun untuk menilai proses pembelajaran yang berlangsung apakah sesuai dengan susunan pada RPP atau tidak. Lembar ini berisi mengenai kegiatan yang seharusnya dilakukan mulai dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup. Terdapat 14 butir kegiatan disajikan dalam Tabel 15 berikut: Tabel 15. Butir Kegiatan LOKKP Kegiatan Banyak butir Pendahuluan 3 Isi 9 Penutup 2 Jumlah 14 81
3. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan beberapa kegiatan sebagai berikut: a. Pengembangan dan validasi perangkat pembelajaran Pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS geometri pada materi segiempat dan segitiga melalui pembelajaran kontekstual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe NHT dilakukan berdasarkan rancangan awal yang telah disusun yang selanjutnya divalidasi oleh 2 dosen ahli dan 1 guru. RPP divalidasi oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru. Sedangkan LKS divalidasi oleh dosen ahli materi dan dosen ahli media. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. b. Pengembangan dan validasi instrumen penelitian Instrumen penelitian yang berupa lembar penilaian perangkat pembelajaran, angket respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan soal tes kemampuan penalaran divalidasi dan dinilai terlebih dahulu oleh dosen ahli sebelum diujicobakan. c. Revisi perangkat pembelajaran berdasarkan hasil validasi Berdasarkan hasil validasi dan penilaian terhadap perangkat pembelajaran dan insrumen penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut: 82
1) Hasil validasi intrumen penilaian Instrumen penilaian perangkat pembelajaran terlebih dahulu divalidasi sebelum dilakukan penilaian untuk menyatakan kevalidan serta kelayakannya. Hasil validasi dan saran disajikan dalam Tabel 16, Tabel 17, Tabel 18, Tabel 19, dan Tabel 20 berikut: Tabel 16. Hasil validasi instrumen penilaian RPP Nomor Butir Saran 1-16 Penilaian menggunakan jawaban ya atau tidak 19-20 Indikator sebaiknya dipisah untuk setiap pertemuan 42-45 Kelengkapan dan kejelasan teknik penilaian Tabel 17. Hasil validasi instrumen penilaian LKS Nomor Butir Saran 12 Kejelasan gambar dalam LKS Tabel 18. Hasil validasi instrumen penilaian angket respon siswa Nomor Butir Saran 14-15 Pernyataan hampir sama 19 Perbaikan kalimat Tabel 19. Hasil validasi instrumen penilaian pretest Nomor Butir Saran 1-2 Perbaikan soal dan kunci jawaban 3 dan 5 Perjelas gambar 4 Perbaikan kalimat Tabel 20. Hasil validasi instrumen penilaian posttest Nomor Butir Saran 3 Perjelas gambar dan perbaikan kunci jawaban 4 Perbaikan kalimat 5 Perbaikan kunci jawaban 83
2) Hasil perbaikan kualitas RPP Terdapat beberapa hal yang direvisi dan perbaikan dari produk RPP yang dikembangkan. Hasil revisi RPP disajikan dalam Tabel 21 berikut: Tabel 21. Hasil revisi RPP Validator Hasil Dosen Ahli materi dan media Alokasi waktu masih belum jelas untuk berapa pertemuan. Indikator dipisah untuk setiap pertemuan Materi pelajaran yang disajikan masih belum lengkap. Kejelasan alokasi waktu dan kelengkapan instrumen pada teknik penilaian Guru Tidak terdapat perbaikan/revisi pada RPP 3) Hasil perbaikan kualitas LKS Terdapat beberapa hal yang direvisi dan perbaikan dari produk LKS yang dikembangkan. Hasil revisi LKS disajikan dalam Tabel 22 berikut: Tabel 22. Hasil revisi LKS Validator Hasil Dosen Ahli materi dan media Perjelas gambar pada LKS Perbaikan kegiatan pada LKS 4. Tahap Implementasi (Implement) Tahap implementasi dilakukan setelah produk selesai divalidasi dan dinilai oleh validator. Perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang dikatakan valid, kemudian diujicobakan kepada subjek penelitian yang telah ditentukan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP N 2 Muntilan sebanyak 34 siswa. Tahap implementasi dilakukan untuk memperoleh kualitas dari perangkat pembelajaran berdasarkan aspek kepraktisan dan keefektifan. Untuk mengetahui 84
kepraktisan digunakan angket respon siswa dan untuk mengetahui keefektifan digunakan tes kemampuan penalaran. Jadwal ujicoba pengembangan produk adalah sebagai berikut: Tabel 23. Pelaksanaan ujicoba produk Hari/tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu Sabtu/6 Mei 2017 Pretest kemampuan penalaran 2x40 menit (diikuti oleh 34 siswa) Selasa/9 Mei 2017 Ujicoba RPP 1 dan pengerjaan LKS 2x40 menit 1 submateri sifat dan jenis segiempat Sabtu/13 Mei 2017 Ujicoba RPP 2 dan pengerjaan LKS 3x40 menit 2 submateri luas dan keliling segiempat Pengisian angket respon siswa (dikumpulkan senin 15 Mei 2017) Selasa/16 Mei 2017 Ujicoba RPP 3 pengerjaan LKS 3 2x20 menit submateri sifat dan jenis segitiga Sabtu/20 Mei 2017 Ujicoba RPP 4 dan pengerjaan LKS 4 submateri luas dan keliling segitiga 2x40 menit Selasa/23 Mei 2017 Posttest kemampuan penalaran 2x40 menit (diikuti oleh 33 siswa) Pada tahap implementasi, peneliti mengujicobakan semua kegiatan yang terdapat pada LKS. Kegiatan pembelajaran diobservasi oleh satu observer yang bertugas menilai apakah kegiatan pembelajaran yang berlangsung sesuai atau tidak dengan kegiatan yang ada di RPP maupun di lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran salah satunya adalah adanya pengurangan jam pelajaran dikarenakan ujicoba sehingga jam pelajaran yang seharusnya 40 menit menjadi 20 menit dan kondisi kelas yang ramai sehingga kurang fokus dalam pengerjaan LKS. 85
5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari pengembangan produk. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil kuantitas dan kualitas dari produk yang dikembangkan. Evalusi dilakukan untuk mengetahui hasil kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan pengembangan produk. Hasil kevalidan diperoleh dari perhitungan lembar penilaian validator. Hasil keefektifan diperoleh dari perhitungan rata-rata nilai tes kemampuan penalaran. Hasil kepraktisan diperoleh dari perhitungan rata-rata angket respon siswa. Analisis hasil kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan dijabarkan sebagai berikut: a. Analisis hasil penilaian kualitas RPP Analisis hasil penilaian RPP dilakukan untuk mengetahui kevalidan dan kualitas RPP yang dikembangan. RPP yang dikembangkan telah dinilai oleh 2 dosen ahli matematika dan satu guru. Aspek penilaian terdiri dari 8 aspek dengan rincian pada Tabel 24 dan Tabel 25 sebagai berikut: Tabel 24. Hasil 1 penilaian kualitas RPP No. Aspek Validator Ratarata Dosen 1 Dosen 2 Guru Kategori 1. Komponen RPP 1 1 1 100% Sangat Baik Tabel 25. Hasil 2 penilaian kualitas RPP No. Aspek Validator Ratarata Dosen 1 Dosen 2 Guru Kategori 2. Alokasi Waktu 4 4 5 4,3 Sangat Baik 3. Rumusan Indikator Pencapaian 5 4,2 5 4,7 Sangat Baik Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran 4. Pemilihan Materi 4 4,6 4.2 4,27 Sangat 86
No. Aspek Validator Ratarata Dosen 1 Dosen 2 Guru Kategori Pembelajaran Baik 5. Pemilihan Metode 4 4 4 4 Baik Pembelajaran 6. Pemilihan Alat/Media/Sumber 4 5 5 4,67 Sangat Baik Belajar 7. Kegiatan Pembelajaran 4 4,8 5 4,6 Sangat Baik 8. Penilaian Hasil Belajar 5 4,5 4,5 4,67 Sangat Baik Rata-rata 4,46 Sangat Baik Berdasarkan data dalam Tabel 24 dan Tabel 25 dapat diketahui bahwa kualitas RPP berdasarkan penilaian keseluruhan menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor rata-rata untuk komponen RPP adalah 100% dan skor ratarata aspek lain adalah 4,46 dari skor rata-rata maksimal 5,00. b. Analisis hasil penilaian kualitas LKS Analisis penilaian LKS digunakan untuk mengetahui kevalidan dan kualitas dari LKS yang dikembangkan. Penilaian dilakukan oleh 2 dosen ahli matematika dengan rincian pada Tabel 26 sebagai berikut: Tabel 26. Hasil penilaian kualitas LKS No. Aspek Validator Ratarata Dosen 1 Dosen 2 Kategori 1. Kelayakan Isi 4 4,5 4,25 Sangat Baik 2. Penyajian Materi/Isi 4 5 4,5 Sangat Baik 3. Kebahasaan 4,5 5 4,75 Sangat baik 4. Kegrafikaan 4,8 4,5 4,7 Sangat Baik Rata-rata 4,5 Sangat Baik 87
Berdasarkan data dalam Tabel 26 dapat diketahui bahwa kualitas LKS berdasarkan penilaian keseluruhan menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor rata-rata adalah 4,5 dari skor rata-rata maksimal 5,00. Hasil analisis penilaian RPP dan LKS memenuhi kriteria sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid. c. Analisis hasil tes kemampuan penalaran Tes kemampuan penalaran dibagi menjadi dua yaitu pretest dan posttest untuk kelas VII A SMP N 2 Muntilan. Pretest dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2017 dengan diikuti oleh 34 siswa sedangkan posttest dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017 dengan diikuti oleh 33 siswa. Analisis hasil tes kemampuan penalaran siswa disajikan dalam Tabel 27 sebagai berikut: Tabel 27. Hasil analisis tes kemampuan penalaran No. Perhitungan Skor Pretest Posttest 1. Nilai Terendah 20 46,25 2. Nilai Tertinggi 80 95 3. Jangkauan 60 48,75 4. Rata-rata nilai kemampuan penalaran 44,7 78,3 5. Banyak siswa tuntas 2 22 6. Banyak siswa tidak tuntas 32 11 7. Persentase ketuntasan 6% 67% Berdasarkan hasil analisis nilai pretest dan posttest, diperoleh hasil persentase ketuntasan siswa pada posttest adalah 67% dan memenuhi kriteria baik, meningkat sebesar 61% jika dibandingkan dengan persentase ketuntasan siswa pada pretest yang hanya 6%. Rata-rata kemampuan penalaran siswa adalah 78,3%. Berdasarkan pedoman kualifikasi skor kemampuan penalaran, 88
maka skor rata-rata tersebut tergolong baik dan memenuhi KKM. Karena rata-rata ketuntasan minimal dan kemampuan penalaran baik, maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa. d. Analisis hasil angket respon siswa Analisis hasil angket respon siswa digunakan untuk mengukur tingkat kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket respon siswa diisi oleh 34 siswa kelas VII A SMP N 2 Muntilan. Hasil angket respon siswa disajikan dalam Tabel 28 sebagai berikut: Tabel 28. Hasil analisis angket respon siswa No. Aspek Penilaian Rata-rata Kriteria 1. Kelayakan Isi 3,6 Baik 2. Penyajian Materi 3,7 Baik 3. Kebahasaan 3,5 Baik 4. Kegrafikaan 3,5 Baik Rata-rata 3,6 Baik Berdasarkan hasil analisis respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan, menunjukkan kriteria baik dengan rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,6 dari skor rata-rata maksimal 5,00. e. Analisis hasil lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran Analisis hasil lembar observasi dilakukan untuk menilai kepraktisan RPP yang telah dikembangkan. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran disajikan dalam Tabel 29 sebagai berikut: Tabel 29. Hasil analisis LOKKP Keterlaksanaan Persentase rata-rata Kriteria RPP 1 100% Sangat baik RPP 2 86% Sangat baik RPP 3 78% Cukup RPP 4 100% Sangat baik Rata-rata 91% Sangat Baik 89
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, untuk menilai kepraktisan dari RPP diperoleh bahwa rata-rata skor adalah 91% dari rata-rata skor maksimal adalah 100% dengan kategori Sangat Baik. Hasil klasifikasi angket respon siswa dan LOKKP memenuhi kriteria baik dan sangat baik sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memiliki kualitas praktis. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil rincian dan deskripsi dari hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, diperoleh perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS melalui pembelajaran kontekstual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan kemampuan penalaran. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan model penelitian dan pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation). Pengembangan perangkat pembelajaran diuji dengan uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Tahap pertama model pengembangan ADDIE adalah tahap analisis. Tahap analisis dibagi menjadi analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa, dan analisis kurikulum. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengidentifikasi ketersediaan perangkat pembelajaran yang telah ada sebelumnya. Dari hasil wawancara guru diperoleh bahwa perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan belum ada dan belum pernah diterapkan di sekolah tersebut. Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengidentifikasi karakter dan 90
kemampuan siswa yang akan diteliti. Dari hasil analisis karakteristik siswa diperoleh kemampuan siswa berbeda-beda. Analisis kurikulum digunakan untuk mengidentifikasi kurikulum yang diterapkan dan sebagai acuan untuk membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada permendikbud no. 24 Tahun 2016. Tahap kedua adalah tahap desain atau rancangan awal. Tahap desain dilakukan dengan merancang dan memilih perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS, serta merancang instrumen penelitian yang terdiri dari lembar penilaian perangkat pembelajaran, tes kemampuan penalaran, angket respon siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Tahap ketiga adalah tahap pengembangan produk yaitu dengan menyelesaikan rancangan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang selanjutnya divalidasi terlebih dahulu oleh dosen ahli sebelum diujicobakan. Tahap keempat adalah tahap implementasi atau tahap uji coba yaitu dilaksanakan di kelas VII A SMP N 2 Muntilan dari tanggal 6 Mei 2017 sampai tanggal 23 Mei 2017 Tahap kelima adalah tahap evaluasi yaitu tahap akhir untuk melakukan perhitungan dan penilaian terhadap perangkat yang dikembangkan. Aspek yang dinilai adalah aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Aspek kevalidan diperoleh dari hasil penilaian RPP dan LKS, aspek kepraktisan diperoleh dari angket respon siswa dan lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, dan aspek keefektifan diperoleh dari tes kemampuan penalaran. 91
Berdasarkan penilaian dari validator yaitu oleh dosen ahli dan guru matematika diperoleh skor rata-rata untuk RPP adalah 4,46 dari skor rata-rata maksimal 5,00 dengan kriteria sangat baik dan skor rata-rata untuk LKS adalah 4,5 dengan kriteria sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualifikasi valid. Setelah dikatakan valid oleh dosen ahli dan guru matematika, produk yang dikembangkan kemudian diujicobakan kepada siswa kelas VII A SMP N 2 Muntilan yang berjumlah 34 siswa. Terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan penalaran awal siswa dan diperoleh hasil dengan tingkat ketuntasan sebesar 6% dan rata-rata kemampuan penalaran siswa sebesar 44,7% dengan kategori rendah. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan rancangan RPP yaitu melalui pembelajaran kontekstual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah-langkah kontekstual diterapka mulai dari kegiatan relating, experiencing, cooperating, applying, dan transferring. Pembagian kelompok sesuai dengan langkah-langkah dari NHT (Number Head Together). Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak sebagai guru dengan ditemani satu observer untuk menilai apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan kegiatan yang terdapat dalam lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran digunakan untuk memenuhi tingkat kepraktisan dari RPP. Dari hasil perhitungan diperoleh ratarataa skor sebesar 91% dengan kriteria sangat baik. Siswa juga diberikan angket 92
respon siswa untuk mengukur kepraktisan dari LKS yang dikembangkan. Hasil yang diperoleh dari angket respon siswa adalah memiliki skor rata-rata 3,6 dari skor rata-rata maksimal 5,00 dan memenuhi kriteria baik. Dilihat dari hasil ratarata skor lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan angket respon siswa yang memenuhi kriteria sangat baik dan baik, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualifikasi praktis. Pada akhir pembelajaran, setelah produk selesai diujicobakan, kemudian dilaksanakan posttest kemampuan penalaran untuk mengukur keefektifan dari perangkat pembelajaran. Hasil yang diperoleh yaitu persentase ketuntasan sebesar 67% dengan kriteria baik dan persentase kemampuan penalaran siswa sebesar 78,3% dengan kriteria baik menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangan memenuhi kualifikasi efektif. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS geometri pada materi segiempat dan segitiga melalui pembelajaran kontekstual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa SMP Kelas VII yang dikembangkan memiliki kualitas valid, praktis, dan efektif. C. KETERBATASAN PENELITIAN 1. Pada kegiatan implementasi atau ujicoba perangkat pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru. 93
2. Terdapat pengurangan jam pelajaran sehingga kegiatan pembelajaran kurang berlangsung dengan baik 3. Terdapat satu anak yang tidak mengikuti posstest dikarenakan sakit dan tidak dapat mengikuti ujian susulan karena waktu yang disediakan oleh sekolah terbatas. 94