PELATIHAN UNTUK PENGOLAHAN PASCAPANEN PRODUK JAMUR TIRAM PUTIH Oleh: R. Haryo Bimo Setiarto, S.Si, M.Si Disampaikan dalam acara pelatihan budidaya jamur pangan yang diselenggarakan Pusat Penelitian Biologi LIPI dalam rangka Kegiatan Ekspose Memperingati HUT LIPI Ke 50 tanggal 29 Agustus 2017 LOGO
LATAR BELAKANG Kehilangan dan kerusakan hasil komoditas jamur tiram putih setelah panen cukup besar yaitu antara 25% - 30% yang disebabkan oleh faktor fisik, mekanik, kimia, dan biologis. Kerusakan tersebut terjadi akibat cara panen serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Tingginya kadar air pada jamur tiram segar menyebabkan produk ini cepat layu dan membusuk apabila disimpan tanpa perlakuan yang benar.
LATAR BELAKANG Pada umumnya kerugian banyak terjadi terhadap jamur segar adalah adanya serangga dan mikroba pembusuk. Kualitas jamur tiram dapat ditentukan melalui kenampakan secara fisik (warna, bentuk, ukuran), berat, tekstur, aroma, rasa, kandungan nutrisi, aman dari kotoran dan cemaran mikroba, serta dapat disimpan lebih lama. Usaha untuk menjaga agar kualitas jamur tiram tetap baik sampai ke konsumen dilakukan mulai saat panen sampai penanganan pasca panen.
PANEN JAMUR TIRAM PUTIH Panen dilakukan secara hati-hati untuk mempertahankan mutu jamur tiram. Cara panen yang keliru dan penanganan yang kasar di kumbung dapat mempengaruhi kualitas pemasaran secara langsung. Kerusakan fisik seperti cacat, memar, atau luka akan tampak sebagai berwarna hitam yang akan membuat jamur tiram tidak menarik.
PANEN JAMUR TIRAM PUTIH Panen jamur tiram dilakukan saat tubuh buah belum mekar penuh (diameter tudung 5 cm-10 cm), berbentuk bulat agak bergelombang dengan dengan warna putih bersih. Panen dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun tubuh buah yang tumbuh, diupayakan agar tidak ada bagian yang tertinggal karena dapat membusuk dan mudah ditumbuhi jamur patogen. Tubuh buah yang sudah dipanen dibersihkan dari tangkainya dan dari substrat tanam yang terbawa, kemudian dimasukkan ke dalam keranjang bersih.
Penanganan Pascapanen Jamur Tiram Tujuan penanganan pasca panen adalah memperbaiki kualitas (kesegaran, warna, rasa, dan aroma), hasil panen dapat memenuhi standar perdagangan (menarik konsumen), persediaan kontinu dengan kualitas terjamin, terhindar dari kerusakan, sehingga akan meningkatkan pendapatan bagi produsen dan kepuasan bagi konsumen.
Penanganan Pascapanen Jamur Tiram Prinsip dasar dalam penanganan pascapanen produk jamur tiram adalah: 1. Melaksanakan pemanenan hasil dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan dan cacat. 2. Menghambat terjadinya proses pembusukan akibat pertumbuhan mikroba. 3. Menghambat laju respirasi selama penyimpanan dan pengangkutan yang dapat menyebabkan kelayuan serta penurunan bobot maupun kesegaran. 4. Mengadakan pengontrolan terhadap hama dan penyakit.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 1. Pembersihan (triming) Pembersihan adalah membuang kotoran yang menempel pada bagian tubuh buah (bagian tudung atau akar). Jamur dibersihkan tanpa air, bila pembersihan menggunakan air, sebelum dilakukan pemilihan terlebih dahulu harus ditiriskan. Air yang masih menempel akan digunakan untuk tempat tumbuh mikroba yang akan menyebabkan bintik berwarna pada tudung buah sehingga menyebabkan penurunan kualitas.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 2. Pemilihan (sorting) Pemilihan bertujuan untuk memisahkan hasil panen yang baik. Jamur tiram yang berkualitas adalah memiliki tubuh buah yang sempurna dan berukuran relatif seragam, warna bersih, dan terhindar dari cacat fisik. Jamur yang memiliki cacat fisik tidak dibuang melainkan dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 3. Pemilahan (grading) Pemilahan merupakan cara untuk menentukan nilai produk dengan mengelompokkan hasil panen berdasarkan bentuk, ukuran, warna, kerapihan/kebersihan, dan sebagainya. Jamur tiram dikelompokan berdasarkan standar mutu yang telah ditentukan baik untuk pasar tradisional, pasar induk, ataupun pasar swalayan sehingga akan ditemukan grade A, B, atau C dengan tujuan memuaskan konsumen dengan konsekuensi nilai jual yang lebih mahal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan produsen.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 4. Pengemasan (packing) Pengemasan bertujuan untuk mengurangi kerusakan (akibat benturan, gesekan dan tekanan); mempermudah penanganan; memperkecil penguapan/kekurangan air; mengatur temperatur; sebagai alat promosi pemasaran; dan efisiensi biaya pemasaran.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 4. Pengemasan (packing) Bahan pengemas yang digunakan dapat berbentuk keranjang plastik atau kayu (skala besar), styriofoam yang ditutup dengan plastik wrapping, kantong plastik berlubang, kantong kertas maupun alat pengemas lainnya yang sesuai dengan sifat jamur tiram. Dalam kemasan perlu dicantumkan jenis produk, grade, sifat, bobot, cara penanganan, batas waktu penggunaan, cara pengolahan, maupun khasiat dari jamur tiram, tergantung tujuan dan target pemasarannya.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 5. Penyimpanan (storage) Penyimpanan secara teknis bertujuan untuk memperpanjang daya guna produk dengan cara memperlambat aktivitas fisiologis, serta memperlambat perkembangan mikroba. Faktor penentu dalam penyimpanan adalah sanitasi ruangan penyimpanan, pengaturan temperatur, kelembaban, tekanan, cahaya, dan komposisi udara dalam ruang penyimpanan. Penyimpanan dapat dilakukan pada saat: Produk baru dipanen menunggu panen selesai seluruhnya, Produk sebelum dipasarkan, Produk dalam proses pengangkutan sebelum sampai ke konsumen.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 6. Pengangkutan (transportation) Sebelum sampai ke konsumen, jamur tiram seringkali harus menempuh jarak yang jauh, dan konsumen tetap menuntut keadaan produk yang masih segar dan bagus penampilannya. Untuk hal tersebut sistem pengangkutan harus diperhatikan yaitu yang mampu bergerak cepat dan mampu melindungi produk agar terhindar dari kerusakan selama pengangkutan.
Kegiatan Pascapanen Jamur Tiram 7. Penyajian (display) Penyajian di pasar (swalayan ataupun tradisional) sangat menentukan nilai jual, ketahanan produk jamur tiram yang dikemas (umur simpan), menekan tingkat kerusakan lanjut dari produk, serta menarik perhatian konsumen.
Memperpanjang Kesegaran Jamur Tiram Cara yang paling umum agar kesegaran jamur tiram yang baru dipanen dapat dipertahankan adalah dengan menyimpannya pada suhu dingin (1 o C 5 o C). Dengan kondisi seperti itu umur jamur tiram akan dapat diperpanjang minimal 4 hari sampai 5 hari. Sebelum melakukan penyimpanan, setelah panen jamur tiram terlebih dahulu melalui proses pembersihan dan pemilihan. Setelah jamur dibersihkan kemudian dikemas dengan menggunakan kemasan yang sesuai seperti kantong plastik berlubang, kantong plastik yang divakum, atau styriofoam yang ditutup dengan plastik wrapping. Dengan cara seperti itu maka kesegaran dan keawetan jamur tiram dapat dipertahankan lebih lama sebelum dijual dalam bentuk jamur segar.
Memperpanjang Kesegaran Jamur Tiram Selain pendinginan, dapat juga ditambahkan larutan kimia seperti Natrium bisulfit 0,1%-0,2% (1000 ppm 2000 ppm) dengan cara larutan tersebut disemprotkan ke bagian tubuh jamur yang akan disimpan, atau jamur tersebut dicelupkan ke dalam larutan secara merata. Larutan tersebut dapat berfungsi menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk jamur, sehingga untuk jangka waktu waktu tertentu jamur akan tetap segar dan awet.
Pengeringan Pengeringan (desikasi) merupakan pengurangan kandungan air yang terdapat di dalam bahan sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan untuk kehidupan mikroba perusak yang ada pada bahan. Cara pengeringan jamur yang sudah umum dilakukan adalah: Jamur yang dipilih adalah jamur yang bersih, baik, sehat, serta ukurannya seragam. Cuci dengan air bersih yang mengalir, kemudian ditiriskan sampai airnya hilang. Jamur diiris tipis atau dibiarkan utuh sesuai dengan bentuk asalnya, tergantung pada tujuan pengeringannya, kemudian diblansing dengan air panas yang mengandung Natrium bisulfit 2000 ppm (0,2%) selama 5 menit, selanjutnya ditiriskan kembali.
Pengeringan (lanjutan) Cara pengeringan jamur yang sudah umum dilakukan adalah: Jamur dikeringkan dalam oven pengering dengan mengatur temperatur mulamula 30oC dan berangsur-angsur naik hingga 60oC selama 13 jam. Pengeringan dapat juga dilakukan secara langsung dengan dijemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari tergantung cuaca sampai jamur mengering berwarna kecoklatan. Jamur yang telah kering disimpan pada pada wadah tertutup rapat. Untuk mengembalikan jamur tiram ke tekstur semula, sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut, jamur kering terlebih dahulu direndam dalam air dingin (rehidrasi). Jamur kering juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan serbuk jamur (tepung jamur), pasta jamur, atau diolah ke dalam bentuk lain.
Pengawetan Jamur Tiram Peluang untuk mengolah jamur menjadi bentuk awetan terbuka lebar karena mengingat jamur segar memiliki daya tahan yang tidak lama. Jamur tiram dapat juga diawetkan dalam bentuk kalengan, asinan, dan pasta jamur. Pengawetan jamur tiram tidak hanya dilakukan untuk jamur dengan kualitas terbaik, tetapi juga untuk meningkatkan nilai ekonomis dari jamur yang tidak lolos dalam pemilahan atau pemilihan.
1. Awetan Segar Jamur Tiram Jamur utuh dibersihkan dari kotoran jika perlu dengan air mengalir. Rendam dalam asam sitrat 0,1% selama 5 menit. Cuci dengan air mengalir. Masukkan ke dalam larutan yang terdiri atas garam dapur (15%), garam sitrat (0,5%), SO2 (1%), kalium bikarbonat (0,1%) dan kalium metabisulfida (<1%) selama 10-15 menit. Tiriskan kembali. Jamur akan awet selama 2 minggu tanpa pengepakan dan 1 bulan bila langsung dikemas dengan cara divakum.
2. Pengalengan a) Jamur dipilih yang ukurannya seragam dengan diameter 5-7 cm, bila yang berukuran lebih besar dipotong menjadi beberapa bagian, kemudian dibersihkan dan dicuci. Selain dalam bentuk utuh, jamur tiram dapat diolah dalam bentuk suwiran. b) Jamur kemudian diblanching (perebusan pada suhu 70 0 C dengan tujuan menghentikan aktifitas enzim. Caranya, jamur dimasukan ke dalam air mendidih yang mengandung natrium metabisulfit 0,1 % dan kalsium klorida 2 % selama 5 10 menit. Setelah itu, suhu diturunkan sampai temperatur ruangan. c) Jamur selanjutnya dimasukan dalam kaleng yang telah disterilisasi, kemudian diberi larutan NaCl 2 % dan sodium metabisulfit 0,1 %. d) Kaleng kemudian ditutup dan disterilisasi selama 35 menit pada suhu 100 0 C. Cara sterilisasi dapat dengan cara mengukusnya atau menggunakan alat sterilisasi (Autoclave atau retort).
3. Penggaraman Metode penggaraman adalah menyimpan jamur tiram pada larutan garam. Cara penanganannya hampir sama dengan pengalengan yaitu sebagai berikut : 1. Jamur dibersihkan dan dicuci, kemudian diolah dalam bentuk utuh atau suwiran, dan diblanching selama 5 menit. 2. Setelah itu, jamur didinginkan dan dimasukan dalam wadah (gelas plastik bertutup atau stoples), lalu ditambah larutan NaCl 2 % dan vitamin C untuk mencegah proses oksidasi. 3. Kemudian di pasteurisasi selama satu jam pada suhu 60-70 o C, terakhir jamur didinginkan.
4. Pasta jamur Pembuatan pasta jamur dilakukan dengan mengeringkan jamur. Jamur yang telah kering direndam dalam larutan garam 50 % selama 10 menit, kemudian ditiriskan. Jamur kemudian dihaluskan dengan cara diblender. Untuk meniriskan cairan jamur diletakkan diatas kain. Setelah tidak ada cairan yang menetes pasta dimasukan ke dalam botol dan dikukus selama 1 jam.
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM Keripik Crispy Sayur Pepes Abon Bakso Nugget Isi Burger Kerupuk Tepung
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM 1. Keripik Jamur Tiram Bahan- bahan yang diperlukan: Jamur tiram Tepung beras secukupnya 1 buah telur Kemiri Bawang putih Garam Ketumbar
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM 1. Keripik Jamur Tiram Cara membuat: 1. Bersihkan terlebih dahulu jamur tiram yang sudah anda petik kemudian anda suir- suir namun jangan menyuir terlalu kecil. 2. Kemudian anda didihkan air secukupnya 3. Setelah air mendidih masukkan jamur yang telah anda suir- suir tadi selama kurang lebih 3 menit. 4. Selama jamur anda angkat dan anda tiriskan, haluskan bumbu keripik dengan blender. 5. Kemudian anda campur semua bumbu tersebut ke dalam tepung, aduk hingga rata dan selanjutnya anda tambahkan satu buah telur. Aduk lagi adonan tersebut hingga benar- benar rata. 6. Kemudian anda tuangkan jamur yang sudah disuir- suir ke dalam adonan tersebut. Selanjutnya ayak dengan perlahan, agar tepung yang menempel di jamur lebih menambah tekstur jamur lebih lembut. 7. Kemudian anda bisa langsung untuk menggorengnya. Goreng keripik jamur tiram ini hingga matang. 8. Langkah terakhir adalah meniriskannya. Jangan lupa untuk menyimpannya di tempat yang kering atau plastik yang kedap dengan udara, tujuannya adalah agar keripik jamur tiram tetap bisa renyah dan gurih
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN KERUPUK JAMUR
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM 2. Jamur Crispy Bahan yang harus disediakan : Bumbu yang akan dipakai: 500 gram jamur tiram putih 1/2 sendok makan ketumbar 100 gram tepung beras putih 1 sendok makan garam 250 gram tepung maizena 1 butir telur ayam Minyak goreng secukupnya 4 siung bawang putih
Cara membuat jamur crispy renyah: ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM 1. Cuci jamur crispy, kemudian peras airnya secara perlahan, setelah itu suwirsuwir (proses bisa sebaliknya) 2. Haluskan semua bumbu yang hendak dipakai untuk menciptakan rasa. 3. Pada satu wadah, satukan tepung maizena dan tepung beras, campurkan semuanya, pisahkan. 4. Kocok telur pada mangkuk. Kemudian, masukkan bumbu halus, aduk rata. 5. Tuang bumbu pada campuran tepung dan beri air secukupnya. Aduk adonan sampai rata. 6. Balurkan jamur atau langsung ceburkan semuanya, pastikan bumbu melapisi jamur secara merata. 7. Panaskan minyak dan goreng hingga berwarna kekuningan, angkat dan tiriskan. Sebelum disajikan, anda bisa membuat resep jamur crispy di atas lebih spesial. Caranya adalah dengan menambahkan saus tomat, sambal, ataupun bumbu kecap pedas agar tidak terlalu orisinal rasanya.
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN JAMUR CRISPY
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM 3. Nugget Jamur Bahan-bahan yang diperlukan : 1 kg jamur tiram bawang putih daging ayam dipotong-potong minyak goreng, tepung terigu, butir telur keju air ¾ gelas.
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM Cara membuat nugget jamur : 1. Jamur tiram sebanyak 500 gram yang sudah dibersihkan diblansing selama 5 menit kemudian ditiriskan. 2. Selanjutnya diblender halus tanpa air. 3. Masukkan 5 lembar roti tawar dan 1 gelas susu cair ke dalam adonan, tambahkan 2 butir kuning telur bawang bombay cincang dan bumbu instant. 4. Ambil sedikit adonan, taruh dalam loyang dan ratakan sampai setebal 3 cm. 5. Kukus adonan sekitar 20 menit. 6. Setelah itu angkat dan biarkan dingin. 7. Potong-potong adonan yang telah matang sesuai selera. 8. Celupkan potongan adonan di putih telur dan gulingkan di tepung panir secara merata. 9. Olahan ini sudah setengah jadi dan bisa disimpan di dalam lemari pendingin. 10. Dihidangkan dengan cara digoreng terlebih dahulu dalam minyak panas selama 7 menit.
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN NUGGET JAMUR
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM 4. Abon Jamur Bahan : Jamur tiram 300 gram Santan 300 ml Laos 10 gr Garam 4 gr Gula merah 40 gr Bawang merah 50 gr Bawang putih 20 gr Tumbar 1 gr Asam 3 gr Daun salam 2 gr Cabe bubuk 15 gr
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM Cara membuat abon jamur: Jamur tiram direbus selama 10 menit (lebih baik hanya bagian batangnya saja), dinginkan dan potong tipis-tipis mengikuti alur lamela atau suwiri dengan tangan. Haluskan bumbu yang terdiri dari garam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabe merah, dan lengkuas. Tumis bumbu hingga harum, kemudian masukkan jamur tiram yang telah disuwiri, dan tambahkan santan kental. Masak terus campuran tersebut berwarna coklat tua, tiriskan, dan dipres menggunakan spinner untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan. Abon siap dikemas dengan menggunakan alumunium foil.
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN ABON JAMUR
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM Bahan kuah : - 4 siung bawang merah 5. Bakso Jamur Bahan : - 500 gram jamur tiram - 1 butir putih telur - 1 ons tepung sagu - Garam (secukupnya) - Lada (secukupnya) - Minyak barbeque (secukupnya) - 3 siung bawang putih - 2 batang daun bawang - Garam dan lada (secukupnya) Bahan pelengkap : - Bawang goreng - Mie kuning - Daun seledri - Saus sambal - Kecap manis
ANEKA PRODUK OLAHAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM Cara membuat bakso jamur tiram: Bakso Jamur Haluskan/blender jamur dan peras airnya (buang) Tambahkan putih telur, aduk rata Masukan tepung sagu, garam, lada dan minyak barbeque, aduk rata Setelah semua adonan menyatu, buat bulat-bulat kecil menjadi bentuk bakso. Kuah Masak air dalam panci Haluskan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang Masukan dalam air rebusan Tambahkan garam dan lada secukupnya. Biarkan mendidih Masukan bakso jamur yang sudah dibentuk. Didihkan. Sajikan selagi hangat bersama bahan pelengkap.
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN BAKSO JAMUR
ANALISIS USAHA KERIPIK JAMUR TIRAM Bahan jamur dan tepung 356,083 Upah karyawan 35,000 Bahan Bakar 5,000 Kemasan (Rp. 500 x 50) 25,000 Listrik 1,000 Biaya Lain Lain 2,143 Total 424,226 Harga Pokok Produksi per 200 gr/pack 8,485 Harga Jual per pack 200 gr 12,000 Penerimaan Hari Omzet (50 bungkus x Rp.12,000) 600,000 Perkiraan Keuntungan per hari Penerimaan - pengeluaran 175,774
ANALISIS USAHA NUGGET JAMUR TIRAM Analisa Biaya Operasional Per Hari Perkiraan penjualan 25 pak x 500 gr Nugget jamur = 12.5 kg Pengeluaran Biaya produksi 25 pak nugget Jamur 1. Bahan nugget Rp. 175,060 2. Minyak goreng Rp. 45,000 3. Upah karyawan Rp. 35,000 4. Bahan Bakar Rp. 10,000 5. Bungkus/kemasan Rp. 15,000 6. Listrik Rp. 1,000 7. Biaya Lain Lain Rp. 5,000 Total Pengeluaran Rp. 286,060 Harga Pokok Per pak = Rp. 11,442 Harga Jual Per pak = Rp. 16,500 Analisa Keuntungan Per Hari Penjualan 25 porsi x harga jual Rp. 412,500 Perkiraan Keuntungan per hari Penerimaan pengeluaran Rp. 126,440
ANALISIS USAHA ABON JAMUR TIRAM Analisa Biaya Operasional Per Hari Perkiraan Penjualan 50 pack x 100 gr = 5 kg abon jadi Pengeluaran Biaya produksi 50 pack Bahan Abon Jamur Rp. 117,330 Upah karyawan Rp. 35,000 Bahan Bakar Rp. 10,000 Kemasan toples + label (Rp. 600 x 50) Rp. 30000 Listrik Rp. 1,000 Biaya Lain Lain Rp. 5,000 Total Pengeluaran Rp. 198,330 Harga Pokok Per toples Rp. 3,967 Harga Jual Per toples Rp. 7,500 ANALISA KEUNTUNGAN PER HARI Penjualan 50 pack x harga jual Rp. 375,000 Perkiraan Keuntungan per hari Penerimaan - pengeluaran Rp. 176,670
ANALISIS USAHA BAKSO JAMUR TIRAM Keterangan Rupiah Etalase Rp746.000 Meja Kursi Rp700.000 Kompor Rp892.000 Lain Lain Rp557.000 Total Biaya Investasi Rp2.895.000 Biaya operasional 1. Biaya Tetap Penyusutan Etalase 1/36 *746.000 Rp20.722 Penyusutan Meja Kursi 1/24 *700.000 Rp29.167 Penyusutan Dan Kompor 1/24 * 892.000 Rp37.167 Penyusutan LAINNYA 1/24* 557.000 Rp23.208 Uang Kebersihan Rp8.000 Upah Karyawan Rp81.000 Total Biaya Tetap Rp199.264 2. Biaya variabel Jamur Tiram Rp22.000 Tepung Sagu Rp80.000 Telur Ayam Rp86.000 Merica Bubuk Rp3.000 Garam Rp7.000 Lain Lain Rp26.000 Total Biaya Variabel Rp224.000 Total Biaya Operasional Rp423.264 C. Penerimaan satu hari 81 porsi bakso jamur tiram X Rp 13.000 Rp1.053.000 D. Keuntungan per hari Rp629.736 Keuntungan dalam satu bulan Rp18.892.083 Pengembalian Modal 0,15
ANALISIS EKONOMI USAHA JAMUR CRISPY Biaya Investasi Keterangan Etalase Meja Kursi Kompor Lain Lain Total Biaya Investasi Rupiah Rp559.000 Rp471.000 Rp929.000 Rp461.000 Rp2.420.000 Biaya Operasional Biaya Tetap Penyusutan Etalase 1/36 *559.000 Rp15.528 Penyusutan Meja Kursi 1/24*471.000 Rp19.625 Penyusutan Dan Kompor 1/24 * 929.000 Rp38.708 Penyusutan LAINNYA 1/24* 461.000 Rp19.208 Uang Kebersihan Rp4.000 Upah Karyawan Rp80.000 Total Biaya Tetap Rp177.069 Biaya Variabel Baking Soda Rp34.000 Tepung Maizena Rp76.000 Minyak Goreng Rp14.000 Tepung Beras Rp66.000 Telur Ayam Rp80.000 Lain Lain Rp89.000 Total Biaya Variabel Rp359.000 Total Biaya Operasional Rp536.069 Penerimaan Satu Hari 94 Bungkus Jamur Crispy X Rp 10.000 Rp940.000 Keuntungan Per Hari Rp403.931 Keuntungan Dalam Satu Bulan Rp12.117.917 Pengembalian Modal 0,20
LOGO