BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian anggaran menurut Munandar (2001:1) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali untuk satuan pendidikan yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. negara, tidak terkecuali di Indonesia. Baik pada sektor publik maupun pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat di bidang teknologi infomasi dan komunikasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP SLACK ANGGARAN (Survei Pada Hotel Berbintang di Kota Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Pemerintah pusat maupun daerah mempunyai rencana-rencana

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1977; Nori, 1996) dalam (Putu Novia, dkk: 2015). Mardiasmo (2002) dalam (Putu

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri (PTN) menawarkan keunggulannya masing-masing dalam memperebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mendorong perusahaan-perusahaan untuk berkompetisi ditengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB II KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hal ini dapat

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan dengan tahun-tahun

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 tahun 2004 serta Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

Rina Ismawati B

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat dominan dalam proses pengambilan keputusan penetapan

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penjelasan mengenai konsep budgetary slack dimulai dari pendekatan agency

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan, hal itu merupakan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. individu yang ditempatkan pada konidisi-kondisi lingkungan yang sama

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pamulang, yang selanjutnya disebut UNPAM, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan kompetitor. Terlebih lagi pada era global saat ini, persaingan

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBAT ASAN PENELITIAN. Pada bah ini menyajikan simpulan dari seluruh hasil penelitian yang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Scief dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta)

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dan sasaran, penjabaran secara terperinci dalam bentuk rencana-rencana

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran tersebut harus diinformasikan kepada publik dan didiskusikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan (Wealth-creating institution). Bahkan dalam lingkungan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik. Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan

BAB V PENUTUP. yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3483 institusi, dari jumlah ini terdapat 100 perguruan tinggi negeri dan sisanya perguruan tinggi swasta sebanyak 3383 institusi (www.dikti.go.id). Perguruan tinggi-perguruan tinggi ini terdiri dari akademi, sekolah tinggi, institut, hingga universitas. Perguruan tinggi tersebut menyelenggarakan lebih dari 11.000 jurusan/program studi dengan jenjang diploma, sarjana, profesi, magister hingga doktor, di 460-an bidang studi. Jawa Barat merupakan salah satu propinsi dengan perguruan tinggi yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup signifikan. Berikut data jumlah perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat dan Bandung. Tabel 1.1 Jumlah Perguruan Tinggi di Jawa Barat Perguruan tinggi PTN PTS Jumlah Akademi 5 97 102 Politeknik 10 22 32 Sekolah Tinggi 8 287 295 Institut 5 14 19 Universitas 6 44 50 Jumlah 498 Sumber: www.dikti.go.id (diolah) Tabel 1.1 menunjukkan banyaknya jumlah perguruan tinggi di Indonesia sehingga tingkat persaingan dalam sektor pendidikan tinggi semakin ketat. Salah satu perguruan tinggi di Indonesia adalah Universitas Widyatama. Universitas Widyatama merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Bandung 1

2 tentu saja tidak dapat menghindar dari situasi ini. Kunci untuk memenangkan persaingan salah satunya adalah dengan meningkatkan kepuasan para pemangku kepentingan seperti mahasiswa, dosen, dan pihak lainnya. Peningkatan kepuasan pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan terhadap kinerja manajerial universitas. Akreditasi merupakan salah satu indikator kinerja dalam pendidikan tinggi baik akreditasi program studi maupun akreditasi institusi. Universitas Widyatama memiliki program studi yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). Perolehan akreditasi program studi adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Peringkat Akreditasi Program Studi Universitas Widyatama FAKULTAS PROGRAM STUDI PERINGKAT TANGGAL AKREDITASI KADALUARSA MAKSI C 05 02 2013 STATUS Proses akreditasi Ekonomi PPAk B 21 12 2020 Akuntansi (S1) A 10 06 2020 Akuntansi (D3) B 21 12 2018 Magíster Manajemen B 21-10 2016 Bisnis & Manajemen Manajemen (S1) A 21 02 2018 Manajemen (D3) B 11 09 2020 Teknik Industri B 05 02 2020 Teknik Teknik Informatika B 08 12 2016 Sistem Informasi B 26 10 2018 Bahasa Bahasa Inggris B 29 06 2017 Bahasa Jepang (D3) B 08 06 2017 Desain Desain Grafis (D4) B 10 01 2020 Komunikasi dan Visual Desain Multimedia (D3) B 28 01 2016 Sumber : Universitas Widyatama, 2015

3 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa kinerja manajer Universitas Widyatama belum dinyatakan baik. Kinerja manajer perguruan tinggi dapat dikatakan baik apabila perguruan tinggi tersebut memiliki akreditasi A. Fenomena yang terjadi yaitu akreditasi beberapa program studi yang dimiliki oleh Universitas Widyatama belum mencapai A. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses kegiatan yang telah dilakukan oleh seseorang (Suwatno dan Priansa, 2011). Kinerja manajerial dapat tercapai secara efektif dan efisien apabila setiap individu memiliki dorongan untuk mengeluarkan usaha terbaiknya dalam mencapai tujuan organisasi. Teori harapan (expectancy theory) yang dikemukakan oleh Vroom (1964) mengatakan bahwa para karyawan akan termotivasi untuk mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi ketika mereka yakin bahwa usaha tersebut akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Penilaian yang baik akan menghasilkan penghargaan-penghargaan organisasional seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi. Penghargaanpenghargaan tersebut akan memuaskan tujuan-tujuan pribadi para karyawan. Reward bisa diberikan jika manajer melakukan pekerjaan dengan baik, yaitu salah satunya penekanan anggaran (budget emphasis). Penekanan anggaran (budget emphasis) merupakan desakan dari atasan pada bawahan untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik (Triana, Yuliusman, dan Putra: 2012). Budget emphasis mendorong manajer melakukan pekerjaannya dengan baik dengan adanya suatu reward jika perencanaan anggaran tercapai dan adanya suatu penalty apabila perencanaan anggaran tidak tercapai (Adi dan Mardiasmo: 2002). Manajer tentunya tidak ingin penilaian negatif pada laporan kinerjanya, karena mereka mengharapkan untuk

4 mendapatkan suatu reward atau promosi jabatan bila mereka dapat mencapai target. Karsam (2015:3) mengatakan, the budget is an annual performance appraisal for managers as for managerial performance will be measure on the basis of the achievement of the budget efficiently and effectively. Dengan kata lain, kinerja manajerial dapat diukur dengan tercapai atau tidaknya target anggaran organisasi. Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan, dimana rencana tersebut mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Hansen dan Mowen, 2009: 423). Anggaran dapat membantu manajemen untuk mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap karyawan sehingga karyawan dapat menyadari peranannya dalam mencapai tujuan organisasi. Anggaran juga membuat karyawan menyadari bahwa pimpinannya memiliki pemahaman mengenai kegiatan operasional perusahaan sehingga para manajer dapat memastikan apa yang seharusnya dilakukan oleh karyawan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Setiadi (2013) menunjukkan hasil bahwa budget emphasis memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Karsam (2015) yang menunjukkan hasil bahwa budget emphasis tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penulis dalam penelitian ini menambahkan locus of control sebagai variabel moderating karena pengaruh budget emphasis terhadap kinerja manajerial tidak terlalu besar. Variabel moderating adalah variabel yang kedudukannya dapat mempengaruhi (memperlemah atau memperkuat) hubungan langsung variabel independen dengan variabel dependen (Nuryaman dan Veronica: 2015).

5 Locus of control diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini dikarenakan locus of control merupakan suatu kendali yang terdapat pada diri seseorang terhadap suatu peristiwa (Putra, Triana, dan Yuliusman: 2012). Seseorang yang tidak memiliki internal locus of control cenderung akan gagal dalam menjalankan fungsi dan perannya dalam mencapai sasaran anggaran. Hal ini akan berdampak pada penurunan kinerja dan rendahnya mencapaian sasaran anggaran. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Silversthorne (2008) yang menunjukkan hasil bahwa locus of control memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang telah dilakukan oleh Mattola (2011) menunjukkan hasil bahwa locus of control mampu memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Universitas Widyatama dalam penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh Budget Emphasis terhadap Kinerja Manajerial dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating (Studi pada Universitas Widyatama) 1.2 Identifikasi Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah masih perlu diperbaikinya kinerja manajerial. Peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah budget emphasis berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah locus of control berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah locus of control dapat memoderasi hubugan antara budget emphasis dan kinerja manajerial?

6 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai: 1. Pengaruh budget emphasis terhadap kinerja manajerial. 2. Pengaruh locus of control terhadap kinerja manajerial. 3. Locus of control dapat memoderasi hubugan antara budget emphasis dan kinerja manajerial. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi organisasi sehubungan dengan pengaruh penerapan budget emphasis terhadap kinerja manajerial organisasi. b. Sebagai informasi yang digunakan manajemen mengenai pentingnya locus of control yang ada pada tiap individu sebagai salah satu alat dalam meningkatkan kinerja organisasi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya serta sebagai titik ukur penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai pembahasan yang berkenaan dengan penelitian pada objek dan masalah yang sama.

7 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Universitas Widyatama yang beralamat di Jl. Cikutra No. 204A Bandung. Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai dengan bulan Maret 2016.