PENENTUAN BATAS LAUT DAN LUAS WILAYAH KABUPATEN SELAYAR, SULAWESI SELATAN TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Agus Irwansyah 15103007 PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009
LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana PENENTUAN BATAS LAUT DAN LUAS WILAYAH KABUPATEN SELAYAR, SULAWESI SELATAN Adalah benar dibuat saya sendiri dan belum pernah dibuat dan serahkan sebelumnya baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain, baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya. Bandung, Juni 2009 Penulis Agus Irwansyah NIM 151 03 007 Bandung, Juni 2009 Pembimbing Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T. NIP 132 087 998 Mengetahui Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Ketua, Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T. NIP 132 087 998 i
LEMBAR PENGHARGAAN Penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada : 1. Ibu dan Papaku tercinta yang telah membesarkanku dengan kasih sayang yang tulus serta kesabarannya yang luar biasa dalam menanti kelulusanku. Terima kasih untuk selalu menjadi penyemangat terbesar pada penulis untuk dapat menjadi lebih baik. 2. Adik-adikku tercinta, Ari, Acep, dan Alpi. Semoga kalian menjadi lebih sukses daripada abang. 3. Bapak Eka Djunarsjah selaku dosen pembimbing yang selalu memperhatikan progres pekerjaan penulis sehingga tugas akhir ini dapat selesai juga. Serta terima kasih atas segala kebaikan dan pengertian yang beliau berikan kepada penulis. 4. Pada dosen penguji pada ujian tugas akhir ini, bapak Dwi Wisayantono dan bapak Wiwin Windupranata, yang telah memberikan saran dan kritik yang sangat berarti bagi penulis untuk dapat lebih baik lagi. 5. Bapak Hasanuddin Z. Abidin selaku dosen wali penulis selama masa kuliah yang melelahkan. 6. Seluruh staf dosen yang telah membagi ilmunya kepada penulis selama penulis mencari ilmu di ITB, serta seluruh karyawan, staf TU dan Pustaka dalam lingkungan Prodi Teknik Geodesi. 7. Teman-teman ngumpul (geng cupu!). Makasi kerjasamanya dan kegembiraan yang telah diberikan kepada penulis. Tanpa kalian mungkin penulis tidak akan bertahan di kampus ini hingga dapat menyelesaikan semuanya, yaitu : Ingga, Ichfan, Dipo, Wahyu Permana, Bimo, Nikki, Ichi, Satya, Fuad, Wahyu Prabowo, Casimin, Hikmat,Mas Andri, Argali, serta teman-teman ex 03, Rudiana, Aan, Ilham, Pandu, Haryo, Soegara, Bimo, Bayu. Semoga kalian semua memperoleh apa yang kalian cita-citakan. Selalu ingatlah kita pernah bersama. 8. Kang Opick dan Kang Budi, terima kasih atas data peta yang diberikan kepada penulis. 9. Aloysius, Firman Sunu, dan Dyas, sesama anak buah pak Eka, thanks atas sharing dan segala bantuannya dalam penyusunan TA ini. iii
10. Para penghuni Cihampelas 10A/35B, Sigit (thanks printer dan editan gambarnya), toes The Deutsch, Rico Bana (tutor AutoCad ambo) and rombongan Talenta Band (Rois, Darman, dll). Semoga kita semua sukses bro. 11. Bapak Wawan dan Ibu Ratna Wulan, bapak dan ibu kos tercinta kami selama hidup di Bandung ini. Terima kasih atas perhatian dan pengertiannya kepada kami semua, anak kos yang selalu telat bayar uang kos dan listrik. He he.. 12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam melalui kehidupan dan kuliah di Bandung ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Nur, rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, dicatat segala niat dan ikhtiar kita sebagai ibadah di sisi-nya, diampuni segala dosa, dimudahkan segala urusan, serta menjadi hamba yang memperoleh keridhoann- Nya... iv
ABSTRAK Diberlakukannya Undang-undang No.22/1999 tentang Pemerintahan Daerah merupakan titik awal dilaksanakannya konsep otonomi daerah di Indonesia. Kini UU ini direvisi menjadi UU No. 32/2004, yang salah satunya mengatur penentuan dan penegasan batas wilayah di laut. Untuk mendukung ini, Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan Peraturan Nomor 1 Tahun 2006 (selanjutnya disebut Permendagri) tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. Dalam tugas akhir ini, dilakukan penarikan garis batas daerah Kabupaten Selayar berdasarkan UU No.32/2004 (penggunaan garis dasar normal), berdasarkan Permendagri No.1/2006 (penggunaan kombinasi garis dasar lurus dan garis dasar normal) dan implementasi UNCLOS 1982 (penggunaan garis dasar kepulauan) Dari hasil perhitungan luas kabupaten selayar dengan penerapan garis dasar kepulauan, maka didapat luas laut maksimal yaitu 21.083,148 Km² untuk wilayah laut dan 1.196,782 Km² untuk wilayah daratannya, sehingga luas wilayah secara keseluruhan adalah 22.279,930 Km². v
ABSTRACT The confirmation of Constitution No.22/1999 about Region Governance represent the starting points of implementation region autonomy in Indonesia. Nowadays this constitution is revised to become the Constitution No.32/2004, what one of them is arrange the determination and confirmation of regional boundary in sea. To support this, Domestic Minister have released the Rule No.1/2006 (and next is called The Rule of Domestic Minister ) about directive and guidance of region boundary. In this Final Project, done determination of border line region in Selayar regency pursuant to Constitution No.32/2004 (normal baseline use), pursuant to The Rule of Domestic Minister (the combination of normal baseline and straight baseline use) and implementation of UNCLOS 1982 (use of archipelagic baseline) From wide calculation result of Selayar regency with the applying of archipelagic baseline, is got maximum sea wide, 21.083,148 Km² for the sea area and 1.196,782 Km² for the continent area, so that the all of wide area is 22.279,930 Km². vi
KATA PENGANTAR Tiada kata yang pantas terucap saat memperoleh nikmat, kemudahan, kesuksesan dan kemenangan selain bertasbih memuji Allah dan beristigfar memohon ampunan kepada-nya. Segala puji, puja serta syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan ridhonya untuk dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tugas akhir dengan judul Penentuan Batas Laut dan Luas Wilayah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah wawasan pada bidang penentuan batas laut daerah di Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, serta menjadi sarana untuk pengembangan lebih lanjut dan lebih baik. Bandung, Juni 2009 Agus Irwansyah ii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...i KATA PENGANTAR...ii LEMBAR PENGHARGAAN......iii ABSTRAK... v ABSTRACT...vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Deskripsi Daerah Penelitian...2 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan...3 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian...4 1.5 Metodologi Penelitian...4 1.6 Sistematika Penulisan...6 BAB II PENENTUAN BATAS LAUT DAERAH...7 2.1 Dasar Hukum Penetapan Batas Laut Daerah...7 2.1.1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004...8 2.1.2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006...9 2.2 Aspek Teknis Penetapan Batas Laut Daerah...10 2.2.1 Garis Pantai dan Garis Air Rendah....10 2.2.2 Titik Acuan (Reference points) dan Titik Awal (Basepoints).12 2.2.3 Garis Dasar (Baselines)...13 2.2.4 Satuan Jarak (Unit Of Distance).. 20 2.2.5 Penentuan Garis Batas Daerah di Laut...20 2.2.6 Peta Batas Daerah...24 BAB III IMPLEMENTASI PENENTUAN BATAS LAUT KABUPATEN SELAYAR...26 3.1 Penyiapan Peta Dasar...26 vii
3.2 Penentuan Titik Awal dan Garis Dasar...26 3.3 Penarikan Garis Batas Daerah...30 3.3.1 Prosedur Penarikan Garis Tengah Pada Penerapan Garis Dasar Normal.32 3.3.2 Prosedur Penarikan Garis Tengah Pada Penerapan Kombinasi Garis Dasar Normal dan Lurus...34 3.4 Penentuan Luas Wilayah...38 3.5 Penyajian Peta Batas...40 BAB IV ANALISIS...41 4.1 Analisis Peta Dasar yang Digunakan...41 4.2 Analisis Garis Air Rendah...41 4.3 Analisis Penentuan Garis Dasar Lurus dan Kepulauan Kabupaten Selayar...41 4.4 Analisis Pertampalan antara Kabupaten Selayar dan Bulukumba...42 4.5 Analisis Terhadap Hasil Luas Wilayah...42 4.6 Analisis Penarikan Garis Batas Berdasar Garis Dasar Kepulauan Untuk Kabupaten Selayar. 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...44 5.1 Kesimpulan...44 5.2 Saran...44 DAFTAR PUSTAKA...46 LAMPIRAN...48 viii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Hasil Luas Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan...39 Tabel 3.2 Hasil Luas Wilayah Kabupaten Selayar...39 xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Metode Penelitian...5 Gambar 2.1 Garis air rendah dan garis air tinggi...12 Gambar 2.2 Garis Dasar Normal...14 Gambar 2.3 Garis Dasar Lurus...15 Gambar 2.4 Garis Penutup Sungai...16 Gambar 2.5 Garis Penutup Teluk...17 Gambar 2.6 Konfigurasi pantai yang merupakan teluk...18 Gambar 2.7 Konfigurasi pantai yang bukan merupakan teluk...18 Gambar 2.8 Garis Dasar lurus Kepulauan...19 Gambar 2.9 Pengukuran Batas pada Pantai yang bebas...20 Gambar 2.10 Penarikan garis tengah pada daerah yang berdampingan...22 Gambar 2.11 Penarikan garis tengah pada daerah yang berhadapan...23 Gambar 2.12 Penarikan batas daerah terhadap pulaunya di luar garis batas...24 Gambar 3.1 Kombinasi Garis Dasar Normal dan Lurus di Sulawesi Selatan...28 Gambar 3.2 Penentuan Garis Dasar Lurus Kabupaten Selayar di sekitar perbatasan dengan kabupaten bulukumba...29 Gambar 3.3 Kombinasi Garis Dasar Normal dan Lurus di Kabupaten Selayar...29 Gambar 3.4 Penentuan Garis Dasar Kepulauan Kabupaten Selayar...30 Gambar 3.5 Area Pertampalan Batas Laut antara Kabupaten Selayar dan Kabupaten Bulukumba Dengan Penggunaan Garis Dasar Normal...31 Gambar 3.6 Area Pertampalan Batas Laut antara Kabupaten Selayar dan Kabupaten Bulukumba Dengan Penggunaan Kombinasi Garis Dasar Normal dan Garis Dasar Lurus...31 Gambar 3.7 Titik Awal pertampalan dan Garis Bisektor Pertampalan Kabupaten Selayar dan Bulukumba...33 Gambar 3.8 Garis Sama Jarak (Ekuidistan) dan Jaringan Garis Tengah...34 ix
Gambar 3.9 Garis Batas Daerah Kabupaten Selayar untuk Penerapan Garis Dasar Normal...34 Gambar 3.10 Garis Sama Jarak (Ekuidistan) dan Jaringan Garis Tengah untuk penerapan kombinasi garis dasar normal dan lurus...36 Gambar 3.11 Garis Batas Daerah Kabupaten Selayar untuk Penerapan Kombinasi Garis Dasar Lurus dan Garis Dasar Normal...37 Gambar 3.12 Garis Batas Daerah Kabupaten Selayar untuk Penerapan Garis Dasar Kepulauan...37 Gambar 3.13 Ilustrasi perhitungan luas dengan metode numeris...38 x