BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Akuntansi ISSN:

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

PENGARUH RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (investor), yaitu capital gain dan dividend. Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

SKRIPSI. Oleh : ANGGORO NUR FAJAR B

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat instrumen keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. pertanyaan dari tujuan penelitian maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang mempertemukan antara penawaran

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek proyeknya. Di pasar modal Indonesia, ada tiga pihak yang terlibat dalam perdagangan sekuritas, yaitu perusahaan, bursa efek, dan investor. Dengan alternatif pendanaan dari pasar modal, perusahaan dapat beroperasi dan mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi fungsi keuangannya (Tandelilin, 2010:61). Perekonomian di Indonesia dipengaruhi langsung oleh krisis finansial global. Pertama, pengaruh terhadap keadaan indeks bursa saham Indonesia. Kepemilikan asing yang masih mendominasi dengan porsi 66% kepemilikan saham di BEI, mengakibatkan bursa saham rentan terhadap keadaan finansial global karena kemampuan finansial para pemilik modal tersebut, (Tempo Interaktif : 2008) (dalam Gita Evadini Bukit 2010:1 ). Kedua, dibidang ekspor 1

2 impor Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor nomor dua setelah Jepang sebanyak 20% - 30% dari total ekspor. Dengan menurunnya kinerja ekonomi Amerika Serikat secara langsung akan mempengaruhi ekspor impor negara Indonesia juga, (Depperin : 2008) (dalam Gita Evadini Bukit 2010:2). Pengaruh lain krisis finansial global terhadap ekonomi makro adalah dari sisi tingkat suku bunga. Dengan naik turunnya kurs dollar, suku bunga akan naik karena Bank Indonesia akan menahan rupiah sehingga akibatnya inflasi akan meningkat. Kedua, gabungan antara pengaruh kurs dollar tinggi dan suku bunga yang tinggi akan berdampak pada sektor investasi riil, dimana investasi disektor riil seperti properti dan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam hitungan semesteran akan sangat terganggu. Pengaruhnya pada investasi di pasar modal, krisis global ini akan membuat orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk berinvestasi karena kondisi makro yang kurang mendukung, Adiwarman (2008) (dalam Rescyana 2012:106). Menurut Suad Husnan (2006:187) mengemukakan bahwa sebuah pasar modal dikategorikan efisien jika harga sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi terefleksikan pada sekuritas maka pasar modal tersebut semakin efisien. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi teknikal dan fundamental. Perbedaan antara analisis teknikal dengan analisis fundamental adalah dengan cara pengambilan keputusannya. Analisis teknikal dalam pengambilan keputusannya adalah berdasarkan pada perkembangan harga saham pada perusahaan setiap periodenya, sedangkan analisis fundamental mengungkapkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh

3 kinerja keuangan yang dapat dilihat dari laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dihitung dari berbagai macam rasio keuangan, salah satunya adalah rasio profitabilitas. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukurannya dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan maupun kenaikan dan sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh perusahan, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan, yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Return On Sales (ROS). Berikut ini adalah data yang diperoleh dari perusahaan sektor pertambangan mengenai perubahan harga saham penutupan pada periode tahun 2010 2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia : Tabel 1.1 Pergerakan Harga Saham Penutupan (Closing Price) Emiten Emtien Sektor Pertambangan Periode 2010 2013 NO KODE NAMA HARGA SAHAM EMITEN EMITEN 2010 2011 2012 2013 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2500 1730 1560 1130 2 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk 1290 800 540 184 3 BRAU Berau Coal Energy Tbk 4 HRUM Harum Energy Tbk 510 425 200 187 7950 6650 5850 2950

4 5 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 174 186 220 87 6 PSAB J Resources Asia Pasific Tbk 277 277 671 346 7 SMRU SMR Utama Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 PTRO Petrosea Tbk 530 396 276 147 3025 4175 6250 8300 2600 3320 5000 1150 10 MEDC Medco energy International Tbk 3375 2425 2325 2100 11 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 317 315 315 390 12 ELSA Elnusa Tbk 13 ENRG Energy Mega Persada Tbk 14 INCO Vale Indonesia Tbk 15 TINS Timah (Persero) Tbk 325 230 245 330 124 178 197 70 4875 3200 4000 2650 1858 1129 1880 1081 Sumber : Dunia Investasi / www.duniainvestasi.com/bei (data diolah) Tabel 1.1 menunjukkan pergerakan harga saham penutupan (closing price) pada akhir tahun, 15 emiten pada sektor pertambangan periode 2010 2013. Berdasarkan pergerakan harga saham pada periode tersebut, secara keseluruhan rata rata perusahaan sektor pertambangan menunjukkan bahwa harga saham mengalami penurunan. Hal tersebut akan berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor terhadap eksistensi dan reputasi emiten emiten pada sektor pertambangan, karena semakin turun harga saham maka semakin turun juga nilai perusahaan dan sebaliknya. Disamping rasio profitabilitas ada faktor lain yang mempengaruhi perubahan harga saham, yaitu dengan menggunakan konsep Economic Value

5 Added (EVA). Jika perhitungan analisis rasio profitabilitas tidak mengikut sertakan biaya modal maka konsep EVA ini merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah atau Value Added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Berdasarkan signaling theory, semakin tingginya EVA dan profitabilitas akan memberikan sinyal kepada investor bahwa kinerja perusahaan akan semakin efektif, sehingga akan meningkatkan daya tarik perusahaan dan diminati oleh investor dan harga saham akan semakin naik, sebaliknya jika EVA dan profitabilitas menurun maka perusahaan akan memberikan sinyal kepada investor bahwa kinerja perusahaan buruk sehingga akan mengurangi daya tarik perusahaan dan harga saham akan menurun. Berdasarkan data EVA pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa secara keseluruhan EVA setiap perusahaan mengalami penurunan dan harga saham setiap perusahaan juga mengalami penurunan. Jika EVA menurun, maka nilai (Value Added) suatu perusahaan akan menurun dan akan memberikan sinyal kepada investor bahwa kinerja perusahaan buruk sehingga akan mengurangi daya tarik perusahaan sehingga harga saham pun akan menurun. Berikut ini adalah data perkembangan Economic Value Added (EVA) pada tabel 1.2 dan Rasio Profitabilitas yang terdiri dari ROA, ROE, dan ROS pada tabel 1.3 yang diperoleh dari perusahaan sektor pertambangan pada periode 2010 2013 di Bursa Efek Indonesia :

6 NO Tabel 1.2 Pergerakan Economic Value Added (EVA) Emiten Emien Sektor Pertambangan Periode 2010 2013 NAMA EVA EMITEN 2010 2011 2012 2013 1 ADRO -15632.08 526466.69 96881.06 658704.63 2 BORN 20139311.07-3024673.56 8573918.44-1480745.08 3 BRAU 383021.81 20568.06 19858575.83-983745.55 4 HRUM 8827729.32 27771656.19 27800507.99 3125562.29 5 PKPK 221163.88-25174686.24-6388179.83-12310434.69 6 PSAB 900.64-16311.52-7451213.38-3357340.50 7 SMRU -98370.47-1579438.39-1135804.18 405442.17 8 BUMI -138512.29-243210.54-51467.76 425750.64 9 PTRO -298398.95-3239822.68-3932549.78-4879143.50 10 MEDC -38739.28-92108.53-97343.82-27401.02 11 CITA -5331.66-15581.64-21425.02-23111.76 12 ELSA -38752.49-14388.77-24183.50-17177.94 13 ENRG -2425.26-648.22 314.33 272.01 14 INCO -13778.58-32565.40-24992.72-5330.58 15 TINS -345332.97-784458.41-736834.22-397702.65 Sumber : Laporan Keuangan (Data Diolah) Tabel 1.3 Pergerakan Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Return On Sales (ROS) Emiten Emien Sektor Pertambangan Periode 2010 2013 NO KODE EMITEN ROA ROE ROS 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 1 ADRO 5.52 9.76 5.73 3.40 12.15 22.61 12.80 7.18 9.08 13.85 10.30 6.98

7 2 BORN 4.09 11.89-26.70-45.53 5.30 21.54-156.12 196.69 12.68 30.04-85.22-229.06 3 BRAU 3.77 7.81-8.36-8.10 17.81 30.69-74.09-202.27 6.53 9.70-11.72-11.38 4 HRUM 28.28 38.30 30.01 10.32 38.56 50.01 37.72 12.55 21.87 24.38 15.50 5.92 5 PKPK 1.73-0.62-2.29 0.09 4.21-1.54-5.19 0.19 2.79-0.75-3.08 0.16 6 PSAB -9.91-13.10 15.30-3.27-31.78-51.92 30.75-10.15-9.06-8.69 50.84-33.80 7 SMRU -0.17-5.42 21.37-18.59-0.48-6.18 24.18-20.14-1.40-34.15 155.86-489.91 8 BUMI -6.77 2.99 1.95 1.10-16.72 7.45 4.17 102.92-10.97 6.17 4.63 3.39 9 PTRO 1.28 1.95 2.93 4.59 2.90 4.88 6.81 10.91 3.61 5.38 7.73 12.79 10 MEDC -3.84 2.40 5.16 6.58-6.78 4.24 9.21 11.36-10.49 5.83 11.58 12.67 11 CITA 5.28 6.82 9.72 9.07 9.83 13.45 18.10 16.91 9.49 12.64 19.53 26.90 12 ELSA 6.33 5.58 6.06 5.33 15.23 15.58 17.39 17.21 6.89 7.43 8.85 9.53 13 ENRG 2.33 1.67 3.75 6.12 2.86 2.04 4.78 7.78 8.73 6.92 12.56 18.36 14 INCO 6.41 8.18 9.12 10.34 12.83 18.43 22.27 25.24 10.84 12.47 12.48 13.94 15 TINS 4.99 4.62 4.94 6.15 14.30 11.28 12.52 15.02 15.23 23.07 17.56 21.61 Sumber : Laporan Keuangan (Data Diolah) Tabel 1.3 menunjukkan pergerakan Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Return On Sales (ROS) pada perusahaan sektor pertambangan periode 2010 2013. Berdasarkan pergerakan ROA, ROE dan ROS pada periode tersebut, secara keseluruhan rata rata perusahaan pertambangan menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan ROS mengalami penurunan dan berdasarkan data harga saham yang ada pada tabel 1.1 harga saham perusahaan secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan juga. Artinya, perusahaan kurang maksimal dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. Dari hasil penelitian yang ada banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang pengaruh Economic Value Added (EVA) dan rasio keuangan

8 terhadap harga saham. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rescyana Putri Hutami (2012 : 120), menunjukkan bahwa DPS, ROE dan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006 : 67), menunjukkan bahwa EPS berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak terdapat pengaruh terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Mas amah (2008 : 88), menunjukkan bahwa ROE dan EVA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan di Jakarta Islamic Index. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Nurmalasari (2010 : 7), menunjukkan bahwa ROA, ROE, NPM dan EPS memiliki dampak yang positif terhadap perubahan harga saham, semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin tinggi juga harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Ruslan Mughni dan Jubaedah (2012 : 10), menunjukkan bahwa Economic Value Added (EVA), Earning Per Share Saham (EPS) dan Basic Earning Power (BEP) secara simultan memiliki pengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan beberapa penelitian diatas menyimpulkan bahwa terdapat ketidakkonsistenan pengaruh antara Economic Value Added (EVA) dan rasio profitabilitas terhadap harga saham, karena dari beberapa penelitian tersebut ada yang menghasilkan pengaruh dan ada yang tidak berpengaruh. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian kembali dengan melakukan replikasi

9 terhadap beberapa jurnal yang menjadi acuan serta memperhatikan fenomena yang terjadi dengan judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Return On Sales (ROS) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2013. 1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan pada periode 2010 2013? 2. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan pada periode 2010 2013? 3. Bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan pada periode 2010 2013? 4. Bagaimana pengaruh Return On Sales (ROS) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan pada periode 2010 2013? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian ini, maksud dan tujuan peneliti adalah :

10 1. Untuk mengetahui tingkat signifikan dan pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan periode 2010 2013. 2. Untuk mengetahui tingkat signifikan dan pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan periode 2010 2013. 3. Untuk mengetahui tingkat signifikan dan pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan periode 2010 2013. 4. Untuk mengetahui tingkat signifikan dan pengaruh Return On Sales (ROS) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan periode 2010 2013. 1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan dari tujuan identifikasi yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan sumbangan ilmu bagi beberapa pihak yang berkepentingan, diantaranya : 1. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan informasi bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan dan menjadi referensi khususnya yang berkaitan tentang topik topik yang dibahas dalam penelitian ini.

11 3. Bagi Peneliti Menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan ilmu bagi peneliti yang berhubungan dengan pengaruh Economic Value Added (EVA) dan profitabilitas terhadap harga saham. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan pola dalam penyusunan laporan untuk gambaran secara garis besar bab demi bab. Dengan sistematika penulisan, diharapkan para pembaca akan lebih dalam memahami isi dari sebuah laporan. Adapun sistematika dari penulisan ini terdiri dari : BAB I Pendahuluan : Berisi latar belakang masalah sebagai landasan pemikiran secara garis besar, pertanyaan tentang fenomena yang memerlukan pemecahan melalui penelitian yang dirumuskan dalam perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis : Menguraikan teori teori yang melandasi penelitian ini sebagai dasar dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta hipotesis pemikiran. BAB III Metode Penelitian : Berisi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian, mencakup definisi operasional dari variabel penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis.

12 BAB IV Penelitian dan Pembahasan : Menguraikan definisi objek penelitian, analisis kuantitatif, interpetasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian. BAB V Kesimpulam dan Saran Menyajikan secara singkat apa yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terangkum dalam bagian kesimpulan. Bab ini diakhiri dengan pengungkapan keterbatasan penelitian diikuti saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya.