METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

Transkripsi:

24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga dengan jumlah siswa 12 siswa terdiri dari siswa 6 laki-laki dan 6 siswa perempuan. Alasan melaksanakan penelitian pada sekolah tersebut karena peneliti sudah melakukan PPL selama 1 semester, sehingga peneliti telah diterima sebagai warga sekolah dan telah mengenal siswa-siswa di SDN Bugel 02 Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari sampai Maret - April2014. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan No Kegiatan Bulan Februari 2014 Maret 2014 April 2014 1 Tahap Persiapan XX 2 Tahap Pelaksanaan XXX siklus I (25 Maret 28 Maret 2014) 3 Tahap Pelaksanaan XXX siklus II (2 April -4 April 2014) 4 Tahap penyusunan XXXX Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 12 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sebagian besar latar belakang mata pencaharian orang tua siswa siwa kelas V adalah sebagai buruh dan petani 3.2 Variabel penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diselidiki adalah: 24

25 1. Variabel bebas (Sugiono, 2013:61) yaitu variable yang mempengaruhi atauyang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebasnya model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Number Head Together (NHT). 2. Variabel terikat (Sugiono, 2013:61) yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas V 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin yang dimodifikasi oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2010 : 131) bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu : a). Perencanaan atau planning, b). tindakan atau acting, c). pengamatan atau observing, dan d). refleksi atau reflecting. Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja. Kemmis dan McTaggart memandang komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga keduanya menyatukan dua komponen yang ke-2 dan ke-3, yaitu tindakan (acting) dan pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi-mencermati apa yang sudah terjadi-(reflecting). Dari terselesaikannya refleksi lalu disusun sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu seterusnya. Mengacu dari Kemmis dan Mc Taggart, bubungan antara kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral dari Kemmis dan McTarggart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, serta refleksi.

26 3.1 Gambar Model Visualisasi Bagan (Model Spiral dari Kemmis dan Mc Targgart) 3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan I Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang cahaya menggunakan model Number Head Together (NHT). Perangkat evaluasi yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk empat kali pertemuan, menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan alat peraga,menyusun lembar evaluasi. 2. Implementasi Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

27 a. Siswa dibagi kelompok menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. b. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. c. Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum. d. Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. e. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. 3. Refleksi I Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas. Siklus II Dalam pelaksanaan siklus II sama seperti pada siklus I, yakni terdapat tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan yang terakhir adalah refleksi. Perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir

28 soal, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan. Penjelasannya sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan II Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan alat peraga,menyusun lembar evaluasi.. Dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan keterampilan yang diinginkan. 2. Implementasi Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. a. Siswa dibagi kelompok menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. b. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. c. Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum. d. Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. e. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan

29 Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. 3. Refleksi II Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatanhambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. 3.4. Jenis data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Jenis data berupa data kuantitatif dari hasil yang diperoleh langsung dari skor tes formatif dan rubrik lembar kegiatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa tes tertulis sedangkan teknik non tes berupa observasi. Untuk teknik tes, alat pengumpul data berupa pemberian soal secara tertulis sejumlah 15 soal pilihan ganda selama siklus penelitian berlangsung. Untuk teknik non tes alat pengumpul data berupa lembar observasi. Lembar observasi dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Ketepatan dalam mengerjakan tugas. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah butir-butir soal, lembar observasi dan teknik tes.

30 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa untuk Siklus I dan Siklus II Menggunakan Pembelajaran Number Head Together (NHT) No. Indikator Aspek yang Diamati A. Kegiatan Awal I. Kesiapan siswa - Siswa mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran - Siswa menempati tempat duduk yang telah ditetapkan II. Motivasi - Siswa mengawali pelajaran dengan ceria - Siswa mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang sedang disampaikan oleh guru III Apersepsi - Siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertanyaan yang diberikan guru - Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru B. Kegiatan Inti IV. Pengelolaan waktu - Siswa memanfaatkan waktu sesuai alokasi yang disediakan dengan efektif dan efisien V. Model Pembelajaran - Model pembelajaran kooperatif tipe NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) - Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang heterogen - Siswa diberi lembar kerja - Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dengan sungguh-sungguh - Dalam kelompok, nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusi VI Penggunaan media - Siswa menggunakan media secara pembelajaran optimal VII Penggunaan bahasa - Siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik C. Penutup VIII. Refleksi - Siswa melakukan refleksi pembelajaran IX. Rangkuman - Siswa membuat rangkuman

31 Lembar observasi akan diberikan dalam bentuk skala dari 1-4 dan akan dijumlahkan untuk mendapatkan hasil akhir observasi. Dengan keterangan berikut ini: Keterangan Skor 56 64= Sangat Baik 1 = Kurang Baik 48 55= Baik 2 = Cukup Baik 32 47= Cukup 3 = Baik 24 31= Kurang Baik 4 = Sangat Baik 16 23= Sangat kurang Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Untuk Siklus I dan Siklus II Menggunakan Pembelajaran Number Head Together (NHT) No. Indikator Aspek yang Diamati I. Kegiatan Awal A. Kesiapan bahan ajar dan media pembelajaran - Menyiapkan bahan ajar, baik berupa buku teks, modul, dan lain-lain - Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan secara lengkap B. Motivasi - Mengawali pelajaran dengan ceria - Memberi permasalahan yang menantang sehingga membangkitkan keinginan siswa untuk memecahkannya C. Apersepsi - Mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas D. Kejelasan kompetensi dasar/ indikator - Menyampaikan secara lisan atau tertulis indikator yang harus dikuasai siswa setelah selesai II. Kegiatan Inti E. Penguasaan materi - Mantap, percaya diri, dan tidak raguragu dalam menyajikan pembelajaran - Kebenaran konsep-konsep yang disampaikan F. Pengelolaan kelas - Terdapat kemudahan siswa untuk berinteraksi dengan guru - Terdapat kemudahan bagi siswa untuk berinteraksi antar teman G. Pengelolaan waktu - Menggunakan waktu sesuai alokasi yang disediakan

32 - Waktu yang tersedia lebih banyak digunakan untuk kegiatan siswa dibandingkan dengan kegiatan guru H. Model Pembelajaran - Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) - Langkah-langkah pendekatan pembelajaran dilakukan secara sistematis I. Penggunaan media pembelajaran J. Peran guru sebagai fasilitator - Terampil, efektif, dan efisien dalam menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan - Memberi fasilitas pada siswa untuk melakukan berbagai kegiatan dalam upaya pencapaian indikator - Selalu siap membantu siswa bila diperlukan K. Teknik bertanya - Mengajukan pertanyaan kepada semua siswa - Memberi waktu tunggu bagi siswa untuk berpikir - Memberi penghargaan pada siswa yang bisa menjawab dengan tepat L. Penggunaan bahasa - Menggunakan bahasa lisan jelas dan lancar atau bahasa tulis baik dan benar III. Penutup M. Refleksi - Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa N. Rangkuman - Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman Lembar observasi akan diberikan dalam bentuk skala dari 1-4 dan akan dijumlahkan untuk mendapatkan hasil akhir observasi. Dengan keterangan berikut ini: 3.4.1. Dokumentasi Keterangan Skor 70 92= Sangat Baik 1 = Kurang Baik 57 69= Baik 2 = Cukup Baik 44 56= Cukup 3 = Baik <43= Kurang Baik 4 = Sangat Baik Sugiyono (2010:329) dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang.

33 Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan siswa kelas V di SDN Bugel 02 Salatiga serta fotofoto saat kegiatan pembelajaran menggunakan model Number Head Together (NHT). 3.4.2. Uji Instrumen Soal Instrumen penelitian ini memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen yang dipergunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, karena belum tau apakah soal tersebut layak dan berbobot untuk penelitian. 3.4.2.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2010 : 213). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Keterangan: r xy = koefisien korelasi pearson x = variabel bebas y = variabel terikat n = jumlah data Uji validitas dilakukan dengan SPSS 16,0. Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria intrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010)

34 menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa. Sebelum instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) diberikan, maka sebelumnya perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) dilakukan pada 17 siswa di SD Negeri Bugel 01, setelah selesai uji coba instrumen tes formatif dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen. Pada soal setiap Siklus dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 16,0 diperoleh hasil perhitungsn uji validitas instrumen Siklus 1 dan Siklus 2 dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji Validitas Siklus 1 (tabel 3.5) dan Siklus 2 (tabel3.6). Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Siklus 1 Jumlah Soal (Pilihan Ganda) Nomor Soal Tidak Valid Nomor Soal Valid (corrected item to total (corrected item to total correlation 0,20 ) correlation 0,20) 20 3,5,14,16,19 1,2,4,6,7,8,9,10,11,12,13, (5 soal) 15,17,18,20 (15 soal) Jumlah Soal (Pilihan Ganda) Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Siklus 2 Nomor Soal Tidak Valid Nomor Soal Valid (corrected item to total (corrected item to total correlation 0,20 ) correlation 0,20) 20 6,17 1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,1 ( 2 soal) 3,14,15,16,18,19,20 (18 soal)

35 3.4.2.2. Uji Reliabilitas Menurut Sudjana (2010:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan ganda untuk tes formatif (siklus 1 dan siklus 2). Untuk menentukan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda menggunakan rumus: Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wardani (2010:35) sebagai berikut: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0. Untuk penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 1 mendapatkan hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0.846 dengan kategori reliabilitas bagus setelah soal-soal yang tidak valid dibuang. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes tes formatif siklus 1 dapat digunakan untuk penelitian.

36 Untuk penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 2 mendapatkan hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0,919 dengan kategori reliabilitas memuaskan setelah soal yang tidak valid dibuang. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes formatif siklus 2 dapat digunakan untuk penelitian. Uji Reliabilitas siklus 1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.846 15 Uji Reliabilitas Siklus 2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.919 18 3.5. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan merupakan tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan yang ditetapkan sehingga memudahkan dalam pengukuran tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Bugel 02 Salatiga apabila siswa yang tuntas sebanyak 80% dengan nilai KKM 65. 3.6. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan

37 cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan sintesa dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Terhadap perolehan hasil belajar IPA dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data data terebut dianalisis nilai dari siklus I dan siklus II untuk dibandingkan dengan memberikan teknik deskriptif persentase dengan rumus : Keterangan n = nilai yang diperoleh N = nilai total % = tingkat keberhasilan yang dicapai % = x 100 % Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu : Tabel 3.6 Klasifikasi kategori tingkatan dan persentase Kriteria Persentase Penafsiran Baik Sekali 86% 100% Hasil belajar baik sekali Baik 71%-85% Hasil belajar baik Cukup 56% 70% Hasil belajar cukup Kurang 41%-55% Hasil belajar kurang Kurang Sekali < 40% Hasil belajar kurang sekali Hasil observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kata kata atau kalimat. Dipisah pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.