Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

dokumen-dokumen yang mirip
SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

Giving Effect Tomato Fruit Juicer ( Solanum lycopersicum L) To Sedation Effect In Male Mice Strain BALB/C

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN

Potensi Ekstrak Daun Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir) Sebagai Agen Sedatif Herbal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB II METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

Penetapan Kadar Sari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Suaibatul Aslamiah & Haryadi, Identifikasi Kandungan Kimia Daun Pohon Beringin (Ficus benyamina L.)

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

BAB IV METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA ORAL TERHADAP MENCIT (Mus musculus).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratories dengan rancangan. penelitian The Post Test Only Control Group Design.

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

Transkripsi:

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Lale Reta Utami ABSTRACT Pomegranate Leaves (Punica granatum L) has been utilized by the Indonesian society as a traditional medicine. Pomegranate Leaves (Punica granatum L) contains alcaloid that has sedative effect. The aim of this research is to know what is the effects of ethanol extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the sedative effect on mice BALB/C. This research is an experimental research with post test only control group design. The samples were mice BALB/C that have been divided into groups. One group negative control has been given aquadest, one group positive control has been given fenobabital 0,06mg/0gBB and three groups have been given ethanol extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) with amount % b/v, 8% b/v and % b/v. The result has been tested with one way ANOVA with 9% trusty level and LSD test. The research s result has showed that given of ethanol extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) with amount of % b/v, 8 % b/v and % b/v can cause sedative effect and the amount that can be comparable with fenobarbital is the % b/v. Keyword: Pomegranate Leaves (Punica granatum L), sedative, alcaloid 9

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Delima (Punica granatum L) Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit BALB/C Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Lale Reta Utami INTISARI Daun delima (Punica granatum L) telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Kandungan alkaloid dalam daun delima diduga mempunyai efek sedasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L) terhadap efek sedasi pada mencit BALB/C. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test only control group. Sampel adalah ekor mencit BALB/C, yang dibagi menjadi kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi aquadest, kelompok kontrol positif yang diberi fenobarbital 0,06 mg/0gbb dan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L) dengan kadar % b/v, 8% b/v, dan % b/v. Hasil diuji dengan one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 9%, dan Uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun delima dengan kadar % b/v, 8% b/v dan % b/v dapat menimbulkan efek sedasi dan kadar yang memiliki efek sedasi setara dengan fenobarbital adalah kadar % b/v. Kata Kunci: Daun Delima (punica granatum L), Sedasi, Alkaloid PENDAHULUAN Kebutuhan akan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. (Tjay dan Rahardja, 007). Gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahanperubahan pada siklus biologinya, menurunkan daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pada diri sendiri dan orang lain ( Anonim, 007 ). Untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan obat tradisional. Segala tumbuhtumbuhan yang bisa dipakai sebagai obat atau pengobatan bisa disebut obat tradisional. Keberadaan obat tradisional tentu bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sebelum obatobat kimia berkembang dengan baik dan diolah secara modern, nenek moyang kita banyak menggunakan obatobatan alami terutama dari tumbuhan (Afifah, 00). Salah satu obat tradisional yang sering digunakan adalah delima (Punica granatum L). Delima berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah subtropis sampai tropis, dari dataran rendah sampai.000 m dpl. Tanaman ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air dengan air tanah yang tidak dalam. 0

Delima sering ditanam di taman sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau untuk dikonsumsi (Dalimartha, 008). Salah satu bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah daunnya. Daun delima mengandung senyawa kimia diantaranya alkaloid. Dalam daun atau buah segar biasanya keberadaan alkaloid memberi rasa pahit di lidah. Alkaloid dalam bidang kesehatan dapat digunakan sebagai obat sedatif. Sedatif adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, yaitu suatu keadaan terjadinya penurunan kepekaan terhadap rangsangan dari luar karena ada penekanan sistem saraf pusat yang ringan (Siswandono dan Soekardjo, 000). Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L) terhadap efek sedasi pada mencit BALB/C. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan hewan uji, timbangan elektrik, labu takar, pipet volum, gelas beker, kandang mencit, kertas saring, ayakan, tabung reaksi, blender, stopwatch, spuit injeksi ml oral, gelas ukur, rotarod, rotary evaporator. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun delima (Punica granatum L) diperoleh dari desa Lodoyong kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang. Reagen yang dibutuhkan etanol 70 %, CMC Na %, Aquadest, Sibital 00 (Phenobarbital sodium i.m / i.v), Kloroform, Ammonia, HSO, Dragendorf (KI, aquadest, bismut subnitrat). Hewan uji yang pergunakan adalah mencit BALB/C jantan umur bulan dengan berat badan 00 g diperoleh dari Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Prosedur penelitian Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Diponegoro Semarang. Penyiapan bahan baku daun delima dicuci dahulu dengan menggunakan air mengalir sampai bersih, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung dengan cara ditutup dengan kain hitam. Setelah kering daun dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus dan diayak dengan nomor ayakan 0 mesh. Pembuatan ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L), yaitu menggunakan metode maserasi. Kurang lebih 00 g serbuk simplisia dimasukkan dalam panci kemudian diberi etanol 70% sebanyak, L. Maserasi dilakukan selama hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan sering dilakukan pengadukan, setelah itu ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kertas saring biarkan hingga ekstrak yang diperoleh menjadi jernih. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan menggunakan Rotary Evaporator pada temperatur 0ºC hingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian dibuat konsentrasi ekstrak etanol daun delima dengan kadar % b/v, 8% b/v, dan % b/v. Identifikasi alkaloid dilakukan dengan cara sebanyak 0, gram sampel ditambahkan ml kloroform dan tetes ammonia. Fraksi kloroform diasamkan dengan tetes H SO. Fraksi asam dibagi menjadi

tiga tabung kemudian masingmasing ditambahkan pereaksi Dragendorf, Meyer, dan Wagner. Adanya alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan putih pada pereaksi Meyer, endapan merah pada pereaksi Dragendorf, dan endapan coklat pada pereaksi Wagner (Harborne, 987). Pengujian menggunakan hewan uji mencit sebanyak ekor kemudian diadaptasikan di laboratorium dengan cara dikandangkan, diberi pakan standar dan minum selama 7 hari. Secara random hewan uji dibagi kelompok, masingmasing kelompok hewan uji diberi perlakuan sebagai berikut: a. Kelompok I diberi perlakuan aquadest 0, ml/0 gbb secara peroral sebagai kontrol negatif. b. Kelompok II diberi perlakuan fenobarbital 0,06 mg/0 gbb secara peroral sebagai kontrol positif. c. Kelompok III diberi perlakuan ekstrak etanol daun delima kadar % b/v sebanyak 0, ml/0 gbb secara peroral. d. Kelompok IV diberi perlakuan ekstrak etanol daun delima kadar 8% b/v sebanyak 0, ml/0 gbb secara peroral. e. Kelompok V diberi perlakuan ekstrak etanol daun delima kadar % b/v sebanyak 0, ml/0 gbb secara peroral. Pada penelitian ini mencit ditempatkan pada rotarod dan dicatat menit ke berapa rotarod berhenti berputar. Pengamatan dilakukan sampai menit ke 0. Data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 7.0 for Windows dengan taraf 9% kepercayaan. Data dianalisa dengan statistik parametrik ANAVA satu jalan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: b, b, b, b, 6b, 7b, 9b, 0b, b, b, b, b, 6a. Golongan 0 Tanaman berdaun tunggal berhadapan, 9b, b, b, 8b, 9b, 0a, b, b, b, b, 6b, 6a, 6b, 6b, 6a, Familia 90: Punicaceae (Bangsa delima).. Genus Punica.. Spesies Punica granatum L. (Delima, Dalima). Berdasarkan hasil determinasi dapat diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Punica granatum L. Pemilihan daun delima dipilih daun yang masih segar dan berwarna hijau. Daun delima dicuci dengan menggunakan air mengalir sampai bersih untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada daun. Setelah itu dilakukan perajangan yang bertujuan untuk mempercepat pengeringan. Untuk pengeringan bahan baku daun delima (Punica granatum L) dilakukan di bawah sinar matahari tidak langsung dengan cara ditutup kain berwarna hitam. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan senyawa kimia yang terkandung dalam daun delima (Punica granatum L) oleh sinar matahari. Pengeringan juga bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi bakteri, menghilangkan aktivitas enzim yang bisa merugikan kandungan zat aktifnya dan memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya. Untuk pembuatan serbuk dilakukan dengan menghaluskan simplisia dengan menggunakan blender kemudian diayak dengan nomor ayakan 0 mesh. Pembuatan serbuk ini sangat penting karena dapat meningkatkan luas permukaan partikel yang kontak

dengan pelarut sehingga proses penyarian dapat berlangsung lebih efektif dan senyawa yang tersari menjadi lebih banyak. Pembuatan ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L) dibuat dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi dipilih karena pengerjaan dan peralatan yang digunakan mudah dan sederhana. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan atau temperatur kamar (Anonim b, 986). Pengadukan ini bertujuan untuk meratakan konsentrasi yang sebesarbesarnya antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Etanol digunakan sebagai pelarut karena lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh, tidak beracun, netral dan absorpsinya baik. Etanol 70% sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal dengan bahan pengganggu hanya skala kecil yang turut ke dalam cairan pengekstraksi (Voight, 99). Selain itu, etanol mampu menarik zat aktif yang terkandung dalam daun delima yang diduga dapat menimbulkan efek sedasi. Pemekatan ekstrak menggunakan rotary evaporator pada temperatur 0 C karena pada suhu ini penguapan terjadi secara optimal tanpa merusak kandungan zat aktif dalam ekstrak. Prinsip kerja rotary evaporator adalah dengan penurunan tekanan yang akhirnya dapat menguapkan pelarut di bawah titik didihnya sehingga zat yang terkandung tidak rusak oleh suhu tinggi (Voight, 99). Ekstrak kental daun delima (Punica granatum L) yang diperoleh mempunyai ciri berbau khas, berwarna hijau agak kecoklatan. Uji identifikasi alkaloid pada daun delima (Punica granatum L) dilakukan menggunakan pereaksi Dragendorf. Adanya endapan berwarna merah bata menunjukkan bahwa dalam ekstrak daun delima (Punica granatum L) mengandung alkaloid. Gambar. Hasil identifikasi senyawa alkaloid Pengujian efek sedasi Hasil pengujian efek sedasi (tabel) memperlihatkan bahwa peningkatan kadar ekstrak etanol daun delima dapat menyebabkan peningkatan onset efek sedasi. Pengamatan pada kelompok kontrol negatif yang diberikan aquadest sebanyak 0, ml dilakukan sampai menit ke 0 dan memperlihatkan bahwa mencit masih bergerak aktif, ditandai dengan aktivitas mencit yang masih berputar di rotarod. Hasil ini memperlihatkan bahwa kontrol negatif dianggap tidak memiliki efek sedasi. Berdasarkan tabel I hasil pengamatan pengaruh ekstrak etanol daun delima terhadap efek sedasi pada mencit BALB/C menunjukkan bahwa onset efek sedasi yang paling cepat adalah pada kelompok kontrol positif (mean=,60) yang diberikan fenobarbital, kemudian diikuti kelompok perlakuan dengan onset efek sedasi (mean=,80),

Tabel I. Hasil Pengamatan Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Delima Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit Kelompok Perlakuan Kelompok kontrol negatif Nomor Hewan Uji Onset (Detik) Keterangan Pengamatan dilakukan sampai menit ke 0 Kelompok kontrol positif Perlakuan (Ekstrak etanol daun delima %) Perlakuan (Ekstrak etanol daun delima 8%) Perlakuan (ekstrak etanol daun delima %) 8 9 Mean ± SD =,60 ±,87 80 9 0 70 6 Mean ± SD =,80 ± 8,78 80 7 80 07 Mean ± SD = 9,00 ±, 08 96 Mean ± SD = 0,0 ± 0,6 Tabel II. Hasil uji LSD Efek Sedasi (detik) ekstrak daun delima (Punica granatum L) Kelompok perlakuan Sig Keterangan K (+) vs P 0,77 Tidak Berbeda bermakna K (+) vs P 0,0 Berbeda bermakna K (+)vs P 0,00 Berbeda bermakna P vs P 0,0 Berbeda bermakna P vs P 0,00 Berbeda bermakna P vs P 0,8 Tidak Berbeda bermakna

kelompok perlakuan (mean=9,00) dan yang terakhir adalah kelompok perlakuan dengan onset efek sedasi (mean=0,0). Hasil uji ANAVA satu jalan, menunjukkan bahwa nilai p 0,00 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan diantara keempat kelompok perlakuan. Untuk mengetahui perlakuan yang menghasilkan nilai signifikan yang berbeda dapat digunakan uji LSD. Pada tabel II dapat dilihat bahwa kontrol positif dengan perlakuan menunjukkan hasil signifikan (p > 0,0) yang berarti tidak terjadi perbedaan waktu yang signifikan sampai terjadinya efek sedasi. Sedangkan untuk kontrol positif dengan perlakuan, kontrol positif dengan perlakuan, perlakuan dengan perlakuan, perlakuan dengan perlakuan menunjukkan hasil signifikan (p < 0,0) yang berarti berbeda bermakna. Kemudian Perlakuan dengan perlakuan menunjukkan hasil signifikan p > 0,0 yang berarti tidak terjadi perbedaan waktu yang signifikan sampai terjadinya efek sedasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan, perlakuan, dan perlakuan mempunyai kemampuan untuk menimbulkan efek sedasi dan memiliki waktu timbulnya efek yang berbeda yaitu semakin tinggi kadar ekstrak daun delima yang diberikan, maka semakin cepat pula efek sedasi yang ditimbulkan. Dan dari hasil analisis tersebut untuk kadar yang memiliki efek setara dengan kontrol positif yaitu pada kadar % b/v. KESIMPULAN Ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L) mempunyai kemampuan untuk menimbulkan efek sedasi pada mencit BALB/C dan semakin tinggi kadar ekstrak daun delima (Punica sedasi yang ditimbulkan semakin cepat SARAN. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut bagian lain dari tanaman delima (Punica granatum L) yang berkhasiat sebagai sedasi.. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dari pengaruh ekstrak etanol daun delima (Punica granatum L) terhadap efek sedasi pada mencit BALB/C dengan menggunakan golongan obat sedatif lainnya. DAFTAR PUSTAKA. Anonim a, 979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 9, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.. Anonim e, 00, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV,, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Gaya Baru, Jakarta.. Ansel, H. C., 008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, oleh Farida Ibrahim, 6068, Universitas Indonesia, Jakarta.. Dalimartha b, 008, Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, 66, Dinamika Media, Jakarta.. Harborne, J. B., 987, Metode Fitokimia, oleh Padmawinata, K., dan Soediro, I., Cetakan ke,, ITB, Bandung. 6. Katzung b, 00, Farmakologi Dasar dan klinik, oleh Sjabana D., Isbandiati, E., Basori, A., dkk, Edisi VIII, Salemba Medika, Jakarta. 7. Tjay, T, H., dan Rahardja K., 007, ObatObat Penting, Edisi VI, 8 89, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

6