III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Barisan dari bulan Februari

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 musim ke 43 sampai dengan

David Simamora, Ainin Niswati, Sri Yusnaini & Muhajir Utomo

III. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan

POPULASI DAN KEANEKARAGAMAN CACING TANAH PADA BERBAGAI LOKASI DI HUTAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (TNBBS)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tiga tipe kebun kakao di Desa Cipadang. Secara administratif, Desa Cipadang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

METODE MEMPELAJARI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan mulai. Bahan dan Alat Penelitian

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metoda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

IV. METODE PENELITIAN

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

PEDOMAN DAN LAPORAN TETAP PRAKTIKUM ORGANISME TANAH DISUSUN OLEH : ERISE ANGGRAINI, S.P., M.Si. WERI HERLIN, S.P., M.Si.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

Desikator Neraca analitik 4 desimal

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

K O P A L SNI

III. BAHAN DAN METODE

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patalogi, Entomologi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

BAB 2 BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

TATA CARA PENELITIAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB 2 BAHAN DAN METODA

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan

Transkripsi:

18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Barisan dari bulan Februari 2013 hingga Maret 2013. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Fenolptalin, metil orange, KOH 0,1 N, HCl 0,1 N, dan bahan-bahan kimia untuk analisis variabel pendukung seperti C-organik tanah (metode Walkley & Black), ph tanah (metode elektrometrik), kelembaban tanah, Suhu tanah, dan N-total tanah (metode Kjeldahl). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah toples plastik dengan diameter 14 cm, plastik, spidol, label, botol film, gelas erlenmeyer, gelas ukur, biuret, alat tulis, termometer tanah serta alat-alat laboratorium lainnya untuk analisis respirasi tanah dan analisis contoh tanah 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu dengan mengetahui kondisi penelitian dan pengumpulan data langsung dari lapangan. Lokasi yang di survey, terdiri dari tiga hutan dengan tempat pengambilan sampel yang berbeda atar

19 ketinggiannya. Pengumpulan data yang diambil berupa data respirasi, penutupan lahan atau vegetasi, dan data-data pendukung lainnya yang akan dikorelasikan seperti C-Organik, N-total, suhu, kelembaban, ph dan juga bobot seresah. Pengambilan sampel dilakukan pada beberapa lokasi hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Secara geografis terletak antara 4º 33-5 º 57 LS, 103º 23-104º 43 BT. 10.68" S - 104 25' Terdiri dari tiga lokasi, yaitu Bukit Camp Rhino (5 30' 45.62" E) dengan ketinggian 600 m dpl terletak di Km 50 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Bukit Kilometer 26 (5 31 41.60 S 104 25 46.81 E) dengan ketinggian 569 m dpl, dan Bukit Pemerihan Kecil (5 36 27.97 S 104 24 16.21 E) dengan ketinggian 113 m dpl. Lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 1. Dari masing-masing hutan, setiap sampel diambil meliputi 3 tempat yaitu bagian atas, bagian tengah, bagian bawah dan dari tiap bagian diambil 4 sampel. Jenis vegetasi padaa masing-masing lokasi hutan dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 1. Peta Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, kotak hitam menunjukan lokasi penelitian

20 Tabel 1. Dominasi vegetasi pada lokasi pengambilan sampel. Lokasi Titik sampel Dominasi tegakan Camp Rhino (CR) Atas (CRA) Tengah (CRT) Bawah (CRB) Tepus (Hornstedtia sp.) Bambu hutan (Bambusa sp.) Bandotan (Heliatropium indicum) Jelatung (Dyera costulata) Ketapang (Terminalia cattapa) Kulut Krimpil (Dysoxylum sericeum Bl.) Simpur (Dillenia sp.) Ketapang (Terminalia cattapa) Meranti (Shorea sp.) Bandotan (Heliatropium indicum) Kilometer 26 (KM) Atas (KMA) Tengah (KMT) Bawah (KMB) Duren hutan (Durio zibethinus) Bandotan (Heliatropium indicum) Cengkeh (Syzygium aromaticum) Keruing (Dipterocarpus elongatus) Simpur (Dillenia sp.) Angrung (Trema orientalis L.) Kulut (Aglaia argentea BI.) Kongki (Caesalpinia digyna) Bernung (Octomelus sumatrana) Pemerihan (P) Rotan (Calamus sp.) Gelam (Melaleuca sp.) Jengkol (Pitchelobium jiringa) Dammar (Shorea javanica) Dammar asam (Porinari sp.) Sumber : BTNBBS (1999) 3.4 Pelaksanaan Penelitian Pada lokasi hutan yang disurvey ditetapkan beberapa titik pengambilan sampel sesuai dengan topografinya, yaitu atas, tengah maupun bawah. Untuk masingmasing topografi dipilih titik yang tidak terlalu miring (kemiringan rendah secara visual). 3.4.1 Pengambilan Sampel Seresah Pada setiap titik pengambilan sampel, diambil seresah dengan luasan 50 cm x 50 cm, yang diukur dengan menggunakan monolit yang telah dibuat sebelumnya. Seresah yang diambil, berupa semua benda yang ada di atas tanah sesuai dengan

21 ukuran bingkai kayu. Kemudian seresah segar tersebut dimasukkan ke dalam kantung yang telah disiapkan dan diberi label. 3.4.2 Pengambilan Sampel Tanah Tanah yang berada di bawah seresah dalam petakan monolit, diambil menggunakan cangkul dengan kedalaman 0-10 cm. Kemudian dimasukkan kedalam kantung yang telah disiapkan 3.5 Pengamatan 3.5.1 Variabel Utama Respirasi Tanah, Metode Modifikasi Verstraete (Anas, 1986) Pengukuran respirasi tanah langsung dilakukan dengan mengambil sampel tanah di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi dan sore hari. Setelah dilakukan pengambilan sampel di lapangan, sampel tanah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengukuran respirasi tanah. Pengukuran respirasi tanah dilakukan dengan metode modifikasi Verstraete dengan cara menimbang tanah seberat 100g per sampel dan dimasukkan ke dalam wadah toples yang di dalamnya telah diberikan botol film yang berisi 10 ml KOH 0,1 N dan 10 ml akuades. Kemudian toples ditutup sampai kedap udara dengan menggunakan selotip atau lakban, lalu di inkubasi selama satu minggu di dalam tempat yang gelap dan pada temperatur suhu kamar. Setelah masa inkubasi selesai, KOH hasil pengukuran dititrasi di laboratorium untuk menentukan kuantitas CO 2 yang dihasilkan. Titrasi dilakukan dengan cara memindahkan KOH hasil pengukuran ke dalam gelas erlenmeyer dan

22 ditambahkan 2 tetes fenolptalin, sehingga warna berubah menjadi merah muda dan kemudian dititrasi dengan HCl sampai warna merah muda hilang (larutan berwarna bening), volume HCl yang diperlukan dicatat. Kemudian ke dalam larutan ditambahkan 2 tetes metil orange sehingga larutan berwarna kuning, dan larutan dititrasi kembali dengan HCl hingga warna kuning berubah menjadi warna merah muda. HCl yang digunakan berhubungan langsung dengan jumlah CO 2 yang difiksasi. Pada kontrol juga dilakukan hal yang sama. Jumlah CO 2 dihitung dengan mengunakan formula: r = (a-b) x t x 120 n dimana: a = ml HCl untuk sampel tanah b = ml HCl untuk kontrol t = normalitas HCl n = jumlah hari inkubasi r = jumlah C-CO 2 yang dihasilkan tiap gram tanah lembab per hari Reaksi pengikatan CO 2 : 2KOH + CO 2 K 2 CO 3 + H 2 O 1. Perubahan warna menjadi tidak berwarna (fenolftalein) K 2 CO 3 + HCl KCl + KHCO 3 2. Perubahan warna kuning menjadi merah jambu (metil orange) KHCO 3 + HCl KCl + H 2 O + CO 2 Atau 1,0 me HCl = 1,0 me CO 2 dari persamaan reaksi 1 ml 0,10 N HCl = 4,40 mg CO 2 = 1,2 mg C-CO 2

23 3.5.2 Variabel Pendukung Variabel pendukung yang diamati adalah 1. Kadar C-organik tanah (%) dengan metode Walkley dan Black 2. Kadar C-organik seresah (%) dengan metode Walkley dan Black 3. N-total tanah (%) dengan metode Kjeldahl 4. N-total seresah (%) dengan metode Kjeldahl 5. C/N ratio tanah 6. C/N ratio seresah 7. ph tanah dengan metode elektrometrik 8. Kadar Air Tanah (%) 9. Kadar Air Seresah (%) 10. Suhu tanah (ºC) 11. Biomassa seresah (g)