BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian 1 Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma Post Positivisme. Paradigma ini memandang adanya peran subjek yang menentukan ada tidaknya realitas. Asumsi dasar yang menjadi inti paradigma penelitian postpositivisme adalah: 2 Post-positivisme bersifat critical realism, critical realism memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, tetapi suatu hal mustahil bila manusia (peneliti) dapat melihat realitas tersebut secara benar (apa adanya, sebagaimana keyakinan positivisme) 3 Berikut ini dikemukakan beberapa asumsi dasar post-positivisme. Pertama, fakta tidak bebas melainkan bermuatan teori. Kedua, fabilitas teori. Tidak satu teori pun yang dapat sepenuhnya dijelaskan dengan bukti-bukti empiris, bukti empiris memiliki kemungkinan uyntuk menunjukan fakta anomali. Ketiga, fakta tidak bebas 1 Lexy J, Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010. Hal 49 2 Elvinaro Ardianto. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010. Hal 60-61. 3 Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-ness. Filsafat Ilmu Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media: Bandung. 2007. Hal 14
melainkan penuh dengan nilai. Keempat, interaksi antara subjek dan objek penelitian. Hasil penenlitian bukanlah reportase objektif melainkan hasil interaksi manusia dan semesta yang penuh dengan persoalan dan senantiasa berubah. 4 3.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian deskriptif dilakukan untuk meneliti dan menjelaskan pendapat, sikap khalayak pada suatu fenomena atau kondisi. Penelitian deskriptif ini berupaya mengungkapkan situasi saat ini terkait pada suatu topic tertentu. 5 3.3 Metode Penelitian Metode penelitan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 6 Kirk dan Miller menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental beragntung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 7 4 Elvinaro Ardianto, Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal.100 5 Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Risdakarya. 2001. Hal 24-25 6 Lexy J, Moleong M.A. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010. Hal 4 7 Dedi Nur Hidayat, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003, Hal.21
Penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara objektif ilmiah berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang sesuai disiplin keilmuan yang ditekuni. 8 Penelitian kualitatif deskriptif berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi sebuah masalah penelitian melalui prosedur ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 9 3.4 Subyek Penelitian Subyek penelitian merupakan informan yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. 10 Subyek penelitian dalam penelitian ini meliputi beberapa sumber informasi antara lain: 1. Key Informan : Bapak Joseph Erwin Jabatan : Pemilik (Owner) Turning Point Alasan : Peneliti memilih narasumber ini sebagai key informan mengenai latarbelakang Turning Point, memilih media yang digunakan menganalisis SWOT, Strategi promosi, menganalisa target pelanggan dan juga strategi menghadapi pesaing. 2. Informan : Ibu Angelica Lawrence Jabatan : Head Promotion Field 8 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group). 2013. Hal 29 9 Ibid. Mukhtar. Hal 11. 10 Lexy J, Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010. Hal. 132
Alasan : Memilih narasumber ini yang memiliki informasi mengenai proses pengelolaan kegiatan marcomm melalui media social Instagram sebagai media promosi untuk menarik minat pengunjung baru maupun mempertahankan pengunjung yang sudah lama (Stay longer). 3. Informan : Bapak Handoko Hayono Jabatan : Content Creator Alasan : Memiilih narasumber ini untuk mengetahui program promosi apa saja yang ada di Turning Point selama tahun 2016 dan bagaimana membuat konten promosi yang dapat menarik minat pengunjung. 4. Informan : Rizky kurniawan Sebagai salah satu pelanggan setia Turning Point dan juga merupakan salah satu followers akun Instagram @Turningpointcoffee. 3.5 Teknik pengumpulan data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 11 Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 3.5.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok maupun organisasi. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi,dokumentasi serta wawancara dengan key informan 11 Moleong, Op. cit,40
dan informan. Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku atau actor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti.12 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian, seperti studi pustaka, buku-buku, majalah, surat kabar, dan internet. Data sekunder penelitian diperoleh dari berbagai sumber yang dapat melengkapi dan relevan dengan variable penelitian. Data sekunder adalah data yang tersedia melalui publikasi dan informasi dari organisasi atau perusahaan. 13 Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari: 1. Data internal, yaitu data yang tersedia pada sumber data sekunder, seperti Instagram @Turningpointcoffee. 2. Data eksternal, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar seperti studi kepustakaan, jurnal, blog review dan website. 3.6 Teknik analisis data Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman. Miles and Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terusmenerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas 14. Komponen analisis data terdiri dari: 12 Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif,Yogyakarta.2008 hal 172 13 Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif,Yogyakarta.2008 hal 172 14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 246-252
1. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 2. Penyajian Data Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. 3. Verifikasi atau penyimpulan Data Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.