Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna Tasikmalaya District, Academic Year of 2012/2013) Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) ikeudwiastuti@yahoo.co.id *Biologi Education Department, Faculty of Training and Educational Science Siliwangi University Tasikmalaya Siliwangi Street Number 24 Post Box 164 Phone (0265) 330634 Tasikmalaya Postal Code 46115 e-mail: info@unsil.ac.id Abstract: The purpose of this study was to investigate the improvement of student learning result that the process of learning to used cooperative learning model type of Question Student Have in the concept of human excretory system. The research method used was true experimental. The research had conducted in November 2012 until May 2013. The population in this research was all II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna that had 5 totally classes with the number of students 160 people in the school year of 2012/2013. The samples taken using the cluster random sampling technique, the IA 5 class as an experimental that using the student learning model question student have and the IA 4 class as control using direct instructional model. Data analysis techniques using test significance level α=0.05. Based on the results of data analysis and hypothesis testing showed that there were increase in student learning result using cooperative learning model type of Question Student Have in the concept of human excretory system Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna Tasikmalaya District, Academic Year of 2012/2013) Keywords: cooperative learning, Question Student Have, excretory system, learning result. 1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas XI IA SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013) Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) ikeudwiastuti@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jln. Siliwangi No.24 Post Box 164 Telepon (0265) 330634 Tasikmalaya Kode Pos 46115 e-mail: info@unsil.ac.id Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have pada konsep Sistem Ekskresi pada manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan Mei di SMA Negeri 1 Singaparna. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 5 kelas dengan jumlah siswa 160 orang pada tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling, kelas XI IA 5 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Question Student Have dan kelas XI IA 4 sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Untuk mengukur hasil belajar menggunakan instrumen tes hasil belajar. Teknik analisis data dengan memberikan pre test-post test di kelas eksperimen, dan kelas kontrol dengan menggunakan uji t dependen, untuk n-gain kelas eksperimen dan n-gain kelas kontrol menggunakan uji t independen dengan taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have pada proses pembelajaran konsep sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupatan Tasikmalaya. Kata Kunci : pembelajaran kooperatif, Question Student Have, Sistem Ekskresi, hasil belajar 2
Pendahuluan Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya pembaharuan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi pendidikan. Strategi pembelajaran dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan. Sehingga untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran konvensional, maka diupayakan model pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Dapat ditarik kesimpulan sementara, kenyataan yang banyak dijumpai di kelas-kelas suatu sekolah selama ini adalah pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning) yang meletakkan guru sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dan cara penyampaian pengetahuannya cenderung masih didominasi dengan metode ceramah. Jika hal tersebut terjadi dapat mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh kurang optimal. Hasil belajar siswa kurang menunjukan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai. Dalam proses belajar mengajar biologi, banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari biologi. Walaupun demikian, bukan berarti metode ceramah tidak cocok digunakan untuk pembelajaran biologi, akan tetapi supaya hasil belajar yang diperoleh dapat menjadi lebih baik, maka perlu dicoba pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan model pembelajaran yang tepat agar dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran tersebut adalah Model pembelajaran kooperatif tipe question student have. Model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have adalah model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada siswa untuk aktif dan menyatukan pendapat 3
dan mengukur sejauh mana siswa memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis, bertujuan agar siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan mendapat kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang diajarkan karena terjadi timbal balik antara guru dan siswa. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true experimental yang melibatkan dua kelas dengan pemberian perlakukan yang berbeda. Kelas pertama diberikan perlakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have pada konsep sistem ekskresi pada manusia disebut kelas eksperimen dan kelas kedua diberikan perlakuan pembelajaran langsung yang disebut kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah adalah pre test-post test control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre test (tes awal) dengan soal yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan, diberikan post test (tes akhir) pada kedua kelas tersebut. Tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk pilihan ganda dengan lima options. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 5 kelas dengan jumlah siswa 160 orang pada tahun pelajaran 2012/2013, penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, kelas XI IA 5 berjumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Question Student Have dan kelas XI IA 4 berjumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meiputi data pre test, post test, dan n-gain kelas eksperimen dan data pre test, post test dan n-gain kelas kontrol pada konsep system ekskresi pada manusia di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singapana Kabupaten Tasikmalaya. 4
Tabel 1 Skor Rata-rata Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Pre Test Post Test N-gain Kategori N- gain Eksperimen 14,40 26,96 0,65 Sedang Kontrol 12,09 25,87 0,55 Sedang Berdasarkan tabel 1 skor rata-rata masing-masing pre test dan post test kelas eksperimen sebesar 14,40 dan 26,96, sedangkan skor rata-rata masingmasing pre test dan post test kelas kontrol sebesar 12,09 dan 25,87. Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen dengan Menggunakan Uji t Dependen t hitung t tabel Hasil Analisis -14,59 2,04 t hitung berada di luar interval t hitung < - t tabel. Kesimpulan Analisis Tolak H o Kesimpulan Penelitian Hasil pre test tidak sama dengan post test Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa t hitung berada di luar interval dan terletak di daerah penolakan H o. Artinya yaitu hasil pre test tidak sama dengan hasil post test. Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol dengan Menggunakan Uji t Dependen t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan Analisis Kesimpulan Penelitian -6,30 2,04 t hitung berada di luar interval t hitung < - t tabel. Tolak H o Hasil pre test tidak sama dengan post test 5
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa t hitung berada di luar interval dan terletak di daerah penolakan H o. Artinya yaitu hasil pre test tidak sama dengan hasil post test. Tabel 4 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis N-gain Eksperimen dan N-gain Kontrol dengan Menggunakan Uji t Independen t hitung t tabel Hasil Analisis 13,5 1,99 - t hitung berada di luar interval t hitung > - t tabel Kesimpulan Analisis Tolak H o Kesimpulan Penelitian Ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajaraannya menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe Question Student Have pada konsep sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa t hitung berada di luar interval dan terletak di daerah penolakan H o. Dengan demikian, artinya ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajaraannya menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe Question Student Have pada konsep sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. 2. Pembahasan Model pembelajaran Question Students Have merupakan pembelajaran yang menekankan pada siswa untuk aktif dan menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis. Tujuan siswa dalam membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan masalah suatu soal, menyelediki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa untuk sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya dan juga menarik perhatian siswa dalam belajar. Hasil belajar umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor psikologi yang menyangkut perhatian, minat, bakat, dan kesiapan. Di kelas kontrol yang 6
Skor Rata-rata menggunakan model pembelajaran langsung terlihat siswa hanya duduk dan mendengarkan presentasi dari guru sehingga perhatian serta motivasi belajar siswa kurang dan cenderung pasif. Sedangkan di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have, siswa terlihat lebih antusias, sehingga proses pembelajaran lebih menarik. 30 25 26.96 25.87 20 15 10 14.4 12.09 Pretest 5 0 Posttest kelas eksperimen kelas kontrol Gambar 1 : Diagram Batang Rata-Rata Skor Pre test dan Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 1 menjelaskan hasil rata-rata pre test dan post test di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas Eksperimen dengan rata-rata pre test 14,40 dan post test 26,96 sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata pre test 12,09 dan post test 25,87. 27 26.5 26 25.5 25 26.25 26.96 KKM Post Test Eksperimen Post Test Kontrol Gambar 2 : Diagram Batang Skor KKM dan Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 7
Gambar 2 menjelaskan KKM kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya untuk mata pelajaran Biologi apabila diubah dalam bentuk skor adalah 26,25. Untuk skor post test kelas eksperimen sebesar 26,96 berarti telah mencapai KKM yang telah ditentukan sedangkan skor post-test kelas kontrol adalah sebesar 25,87 berarti masih belum mencapai KKM yang ditentukan. Berdasarkan pada hasil hipotesis menggunakan uji t pada n-gain eksperimen n-gain kontrol, kesimpulan yang didapat adalah tolak Ho yang artinya ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajaraannya menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe Question Student Have pada konsep sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. 0.65 0.65 0.6 0.55 0.55 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 0.5 N-gain Gambar 3 : Diagram Batang Rata-Rata Skor N-gain antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 3 menjelaskan rata-rata n-gain di kelas eksperimen lebih besar dibanding dengan n-gain di kelas kontrol. Rata-rata n-gain di kelas eksperimen adalah 0.65, jika dilihat dari kriteria n-gain termasuk dalam kategori sedang, sedangkan rata-rata n-gain di kelas kontrol adalah 0,55. Penutup 1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses 8
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have pada konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaparna tahun ajaran 2012/2013. 2. Saran a. Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have pada proses belajar mengajar hendaknya memperhatikan waktu jam pelajaran agar terlaksana dengan baik. b. Guru diharapkan dapat mempersiapkan materi pelajaran yang lebih luas sebagai bahan ajar sehingga siswa mendapat pengetahuan yang lebih luas, khususnya pada konsep sistem ekskresi pada manusia. c. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have pada konsep yang berbeda dari konsep yang telah peneliti gunakan di SMA Negeri 1 Singaparna Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Lie, Anita. (2008). Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suharsono. (2008). Bahan Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Tasikamalaya: Universitas Siliwangi. Suprijono, Agus (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Winantapura, Udin S, dkk. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. 9
RIWAYAT PENULIS Ikeu Dwi Astuti adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. 10