BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2010) Sistem adalah organisasi formulir,catatan,dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi sistem tersebut,unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal,buku besar dan buku pembantu serta laporan. Sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain nya bekerjasama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana didalam sebuah sistem bila terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak suatu tujuan bisa terjadi kesalahan hasilnya atau outputnya.
8 2.1.2 Karakteristik Sistem Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. 1. Komponen Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer. 2. Boundry (Batasan sistem) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Environment (Lingkungan Luar Sistem) Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
9 dengan demikian harus tetap di jaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Interface (Penghubung Sistem) Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Input (Masukan) Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Proses (Pengolahan Sistem) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
10 7. Output (Keluaran) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 8. Objective dan Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.2 Prosedur 2.2.1 Pengertian Prosedur Menurut Ali (2000;325). Prosedur adalah tata cara kerja atau menjalankan suatu pekerjaan. Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat di simpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah di tentukan.
11 Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih, yang dibuat untuk, menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang telah terjadi berulang-ulang. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikan. Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang di lakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar. 2.2.2 Karakteristik Prosedur Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah : 1. Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi. 2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin. 3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana. 4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggungjawab. 5. Menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan. 6. Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota organisasi. 7. Mencegah terjadinya penyimpangan. 8. Membantu efesiensi, efektivitas dan produktivitas kerja dari suatu unit organisasi.
12 2.3 Pengertian Klaim Barang Klaim adalah tuntutan penggantian kerugian atas timbulnya kejadian yang menyebabkan terjadinya kerusakan, penurunan mutu, kekurangan barang-barang yang menjadi tanggung jawab penyelenggara jasa angkutan atau jasa bongkar muat atau jasa pergudangan pada waktu barang diterima oleh importer atau consignee. Dengan demikian klaim mungkin dapat diproses setelah tiba ditempat tujuan yaitu ketika diketahui terjadi kerusakan barang, atau kekurangan barang. Klaim barang adalah denda atas kekurangan atau kehilangan barang muatan karma barang yang keluar sudah tanggung jawab penyelenggara jasa. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa klaim barang adalah denda atas kekurangan barang yang telah dimuat oleh penyelenggara jasa. 2.4 Pengertian Ongkos Angkut Biaya ongkos masuk dapat diistilahkan sebagai transportation in atau freight in. Biaya angkut masuk sesuai dengan namanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut bahan baku dari tempat penjual ke tempat pembeli. Hal ini berarti bahwa bahan baku diangkut masuk dari luar kedalam perusahaan. Pada perhitungan harga pokok produksi, biaya angkut ini di kategorikan sebagai elemen biaya penambah pembelian bahan baku.
13 2.5 Day Old Chick (DOC) Day Old Chick (DOC) adalah anak ayam yang berumur sehari yang merupakan komoditas unggulan perunggasan hasil persilangan dari jenis-jenis ayam berproduktifitas tinggi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 2.6 Sistem Pengendalian Internal 2.6.1 Pengertian Pengendalian Internal Menurut mulyadi (2001 : 163) memberikan pengertian sebagai berikut: Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Sedangkan pengertian menurut mulyadi (2002:180) memberikan pengertian sebagai berikut : Pengendalian internal merupakan sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini 1. Keandalan pelaporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
14 3. Efektivitas dan efisiensi operasi. Jadi kesimpulannya definisi sistem pengendalian internal ada berbagai macam pendapat, dan intinya sistem pengendalian internal sangat berguna bagi perusahaan karna untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan tentang keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta efektivitas dan efisiensi operasi. 2.6.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 18 ) tujuan sistem pengendalian internal yaitu : 1. Mengamankan aktiva perusahaan 2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi 3. Meningkatkan efesiensi 4. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi Sedangkan menurut Mulyadi (2001 : 164) tujuan sistem pengendalian internal lebih rinci dan dibagi menjadi dua,yaitu ; 1. Tujuan pengendalian akuntansi, yang meliputi a. Menjaga kekayaan organisasi/perusaahaan b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntasi 2. Tujuan pengendalian administrasi a. Mendorong efisiensi b. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
15 Dari beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa intinya tujuan sistem pengendalian internal yaitu: 1. Melindungi aktiva/harta dan kekayaan perusahaan/organisasi 2. Mengecek kecermatan, ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Melakukan pengendalian secara administrasi untuk mencegah pemborosan, kecurangan baik yang dilakukan oleh pihak yang didalam maupun diluar perusahaan dan mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien. 4. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan menejemen yang telah di tetapkan oleh segenap jajaran organisasi 2.6.3 Unsur Pengendalian Internal 1. Organisasi a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi penerimaan. b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan. c. Transaksi retur penjualan harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi retur penjualan yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan a. Retur penjualan di otoriasi oleh fungsi penjualan dengan membubuhkan tanda tangan otorisasi dalam memo kredit. b. Pencatatan berkurang nya piutang karma retur penjualan didasarkan pada memo kredit yang didukung dengan laporan penerimaan barang.
16 3.Praktik yang sehat a. Memo kredit bernomor urut tercetak dan pemakainya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan. b. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut. c. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening control piutang dalam buku besar.