BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian karena dengan adanya sumber data penulis akan mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel independen. Variabel dependen adalah tipe variabel yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Hendra Budiyanto NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai perpajakan yang diberikan kepada masyarakat kususnya untuk wajib pajak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. natural pekanbaru, yang terletak di jln. Kapling 1 no 12. Penelitian ini dilakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan penentuan construct (abstraksi dari fenomena kehidupan nyata yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 3.1. Variabel Bebas Menunjukkan variabel yang menjelaskan atau yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Pendidikan manajer/pemilik, adalah Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi salah satu indikator untuk mengukur kinerja manajer (Nazaruddin 1998:149). Dengan indikator: a. Kemampuan teknis manajer/pemilik yang cukup tinggi untuk dapat mengetahui sistem informasi akuntansi b. Kemampuan organisasi manajer/pemilik yang mempengaruhi keputusan dalam menggunakan sistem informasi akuntansi sebagai landasan pembuatan kebijakan c. Pengetahuan manajer/pemilik mengenai produk sistem informasi yang menunjang perkembangan usaha karena telah memahami sistem informasi akuntansi 29

30 2. Skala usaha, dalam Soegiharto, 2001. Dalam penelitian ini, ukuran organisasi diukur dengan jumlah karyawan Soegiharto, 2001. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi/ skala usaha akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA. Indikatornya dalam penelitian ini adalah: a. Jumlah karyawan yang banyak telah membuat pengusaha mengambil kebijakan berdasarkan sistem informasi akuntansi b. Usaha pengusaha telah ditunjang dengan sistem informasi akuntansi sebagai dasar keputusan keuangan. c. Walaupun usaha pengusaha belum besar tapi mereka berinisiatif untuk menggunakan sistem informasi akuntansi. 3. Masa memimpin perusahaan, Hariyadi (2012) Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahan, dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. Kebutuhan akan informasi akuntansi yang akan digunakan manajemen akan terasa apabila manajer membutuhkan informasi yang lebih banyak. Indikatornya dalam penelitian ini adalah: a. Para pengusaha telah memimpin perusahaan cukup lama dan paham akan sistem informasi akuntansi b. Para pengusaha cukup berpengalaman dalam mengambil kebijakan berdasarkan sistem informasi akuntansi c. Para pengusaha telah memahami sistem informasi akuntansi sebagai landasan kebijakan selama mereka memimpin perusahaan.

31 4. Umur perusahaan Grace (2003) yang mengemukakan bahwa umur usaha berpengaruh terhadap penyediaan informasi akuntansi pada UKM, yang mana usaha yang lebih muda cendrung untuk menyediakan dan menggunakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan besar. Indikatornya dalam penelitian ini adalah: a. Umur perusahaan para pengusaha telah cukup untuk menggunakan sistem informasi akuntansi b. Perusahaan telah lama menggunakan sistem informasi akuntansi sebagai dasar kebijakan c. Sistem informasi akuntansi yang sudah cukup lama digunakan oleh perusahaan. 5. Pelatihan akuntansi manajer/pemilik, Grace (2003), yang menemukan bahwa pelatihan akuntansi yang pernah diikuti manajer/ pemilik usaha ternyata berpengaruh terhadap penyediaan dan penggunaan informasi akuntansi dalam usahanya. Indikatornya dalam penelitian ini adalah: a. Para pengusaha pernah mengikuti pelatihan sistem informasi akuntansi b. Para pengusaha mendapatkan pelatihan sistem informasi akuntansi yang sangat berguna bagi perusahaan c. Sistem informasi akuntansi yang pernah diikuti latihannya oleh para pengusaha telah dipraktekkan dalam perusahaan

32 3.2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat di sini adalah penggunaan informasi akuntansi pada industri tenun Troso Jepara (Y). Penggunaan informasi akuntansi merupakan informasi yang diberikan kepada perusahaan yang diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia untuk disediakan oleh setiap perusahaan (Handayani: 2011). Indikatornya dalam penelitian ini adalah: a. Para pengusaha telah menggunakan sistem informasi akuntansi b. Sistem informasi akuntansi telah digunakan para pengusaha dijadikan sebagai dasar kebijakan perusahaan c. Sistem informasi akuntansi sangat menunjang dalam perkembangan perusahaan 3.2. Populasi dan Sampel Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2007: 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para pengusaha Tenun Troso Jepara. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan katakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

33 Menurut Mudrajad Kuncoro (2004: 22) sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Penentuan sampel menggunakan metode survey, artinya penentuan sampel berdasarkan semua pengusaha tenun yang memenuhi kriteri memiliki laporan akuntansi yaitu 42 pengusaha tenun Troso Jepara pada saat periode penelitian ini sedang dilaksanakan dan bersedia menjadi responden. 3.3. Jenis dan Sumber Data Ada dua macam data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder. 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dicatat dan dikumpulkan untuk pertama kalinya, seperti hasil dari wawancara atau hasil kuesioner yang bisa dilakukan peneliti.. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan pihak lain. Dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh data dari sumbernya, tetapi hanya bertindak sebagai pemakai data. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah data pendukung yang diperoleh meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi serta teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang diperoleh dari literatur.

34 3.4. Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode kuesioner. 1. Metode Kuesioner Metode kuesioner yaitu pengumpulan data dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang harus diisi oleh responden. 2. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah pemilik dan karyawan perusahaan tenun Troso Jepara untuk mendapatkan informasi tentang pembuatan kain Troso. 3.5. Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing, yaitu proses pengkoreksian kemungkinan adanya kesalahan terhadap data yang telah diperoleh berdasarkan hasil penelitian. 2. Coding, yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan dalam kategori yang sama.

35 3. Scoring, yaitu proses pengolahan data dengan memberi penilaian data yang telah masuk serta memberi skor pada tiap-tiap jawaban yang diperoleh dari setiap responden. Dalam pemberian skor pada jawaban kuesioner menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2008:93) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Pilihan terhadap masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut: a. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor = 1. b. Untuk jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor = 2. c. Untuk jawaban Ragu-ragu (RR) mendapat skor = 3. d. Untuk jawaban Setuju (S) mendapat skor = 4. e. Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat skor = 5. 4. Tabulating, yaitu pengelompokan data dalam tabel yang telah disediakan secara teliti dan teratur. Kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk tabel yang berguna. 3.6. Metode Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu: 3.6.1. Uji Kualitas Instrumen Data Untuk mengukur kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas), alat pengukur daftar pertanyaan dalam kuesioner digunakan: a. Uji Validitas

36 Validitas adalah sejauh mana alat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2007). Tipe validitas yang akan digunakan adalah validitas kontrak (construct validity), yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada butir pertanyaan dengan total skor yang diperoleh dari hasil kuesioner. Dasar pengambilan keputusan suatu indikator dikatakan valid apabila memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel, dimana nilai r tabel ditentukan dengan α = 0,05 dan df = n - 2. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2007). Kriteria keputusan suatu variabel bersifat reliabel atau tidak adalah apabila variabel tersebut memiliki nilai alpha lebih dari 0,6 maka bersifat reliabel sedangkan apabila nilai alpha kurang dari 0,6 maka variabel tersebut tidak reliabel (Imam Ghozali, 2006). 3.6.2. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya

37 penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikatorindikator dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait (longitudinal), Gujarati (2003). 1). Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2006). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

38 2). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,90) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah: a) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

39 3.6.3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun bentuk persamaan regresi berganda adalah: (Tommi dan Wiratna, 2006: 143) Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana: Y a = penggunaan informasi akuntansi = Konstanta b 1,b 2,b 3,b 4, b 5 = Koefisien regresi X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 e = pendidikan manajer/ pemilik = skala usaha = masa memimpin perusahaan = umur perusahaan = pelatihan akuntansi manajer/pemilik = Kesalahan estimasi (residual) 3.6.4. Uji Hipotesis a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Cara uji F yaitu dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Kriteria pengujian: 1) Taraf kesalahan atau α = 0,05.

40 2) dfl = k, df2 = n k 1 (Tommi dan Wiratna, 2006 : 150) Dimana : n = jumlah sampel 3) Hipotesis statistik: k = jumlah variabel bebas 1 = konstan Ho : b l, b 2, b 3, b 4 = 0 artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b l, b 2, b 3, b 4 > 0 artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. 4) Kesimpulan: Jika F hitung > F tabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika F hitung < F tabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk menguji secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat tingkat signifikansi F pada =5% rumus yang digunakan (Gujarati, 2005): 2 R F K -1 h... 2 1- R N - K 3

41 Keterangan: R Fh K N : koefisien korelasi ganda. : F hitung. : jumlah variabel bebas. : jumlah sampel yang dipakai. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-sama dikatakan signifikan bila nilai mutlak F h F t maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai F h < F t maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ha dan Ho b. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2006: 84). Cara uji t yaitu membandingkan antara t hitung dengan t tabel, pada kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Taraf kesalahan atau α = 0,05. 2) Uji dua sisi

42 3) df = n k 1 (Tommi dan Wiratna, 2006: 142) 4) Hipotesis statistik: Ho : bi = 0 artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : bi > 0 artinya variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. 5) Kesimpulan: Jika t hitung > t tabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika t hitung < t tabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengukuran uji t dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5% rumus yang digunakan (Gujarati, 1995): 1 th... Se 1 Keterangan: t h : t hitung. i : parameter yang diestimasi S e : standar error. 2

43 Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak t h t t maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai t h < t t maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak. Daerah Ho Ditolak c. Uji Koefisien Determinan (R 2 ) Daerah Ho Diterima 0 t tabel t hitung Koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel menggunakan data (Gujarati, 2007). R 2 mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. R 2 mempunyai nilai antara 0 sampai 1, dengan nilai R 2 yang tinggi berkisar antar 0,7 sampai 1. R 2 yang digunakan adalah nilai adjusted R 2 yang merupakan R 2 yang telah disesuaikan. Adjusted R 2 merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam persamaan.