Bentuk dan Makna Verba Denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat Edisi Juli-Desember Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011

VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODHANG EDISI JULI SAMPAI SEPTEMBER TAHUN 2008

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

BAB I PENDAHULUAN. kriya. (Nurhayati, 2001: 69) menyatakan bahwa verba atau tembung kriya

Oleh:Nur Aini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014

VERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Morfofonemik Cerita Bersambung Pedhalangan Aswatama Anglandhak dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2012 Karya Mulyantara

ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013

BAB V KESIMPULAN. polisemi, dan tipe-tipe hubungan makna polisemi. Hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

PADANAN VERBA DEADJEKTIVAL BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL PUSPA RINONCE DAN LAYANG SRI JUWITA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

Analisis Morfologis dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan Lan Esai Bengkel Dan Sastra Jawa 2012)

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia lainnya. Menurut Wedhawati dkk (2006: 1-2), Bahasa Jawa

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. gabungan kata morphe yang berarti bentuk, dan logos yang artinya ilmu. Chaer

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 2, Nomor 2, Juli Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda (Studi Kontrastif)

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi.

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA

Proses Pembentukan Kata dalam Kumpulan Cerpen 1 Perempuan 14 Laki-Laki Karya Djenar Maesa Ayu

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kesalahan Ortografi dalam Karangan Narasi Berbahasa Jawa Siswa Kelas XI di SMA N 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013

Transkripsi:

Bentuk dan Makna Verba Denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat Edisi Juli-Desember Tahun 2014 Oleh: Menik Marisawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa menik_marisawati@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) proses perubahan bentuk verba denominal bahasa Jawa dalam Sariwarta pada Panjebar Semangat; 2) mendeskripsikan proses perubahan makna kata verba denominal bahasa Jawa dalam rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat edisi Juli-Desember 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah majalah Panjebar Semangat tahun 2014 dalam rubik Sariwarta sebanyak 26 edisi. Penelitian difokuskan pada proses pembentukan kata dan perubahan makna kata. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tiga hal yaitu teknik simak, teknik pustaka dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Teknik penyajian hasil analisis diperoleh dengan teknik informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) perubahan bentuk kata verba denominal bahasa Jawa terdapat tiga perubahan, yaitu: (a) perubahan kata jadian yang diturunkan dari kata dasarnya yaitu dengan proses afiksasi atau imbuhan yang berupa prefiks, sufiks, infiks, konfiks dan afiks gabung, (b) perubahan bentuk kata ulang yang diturunkan dari bentuk dasarnya. Dalam penelitian ini ditemukan dwipurwa dan ulang afiks, (c) perubahan kata majemuk yaitu pada kata mbuntut ula. 2) perubahan makna verba denominal bahasa Jawa, ditemukan 17 macam perubahan makna verba denominal dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat edisi Juli-Desember tahun 2014. Kata kunci: bentuk, makna, verba denominal, bahasa Jawa Pendahuluan Bahasa merupakan sarana paling penting dalam komunikasi antar manusia. Dalam konteks komunikasi tersebut bahasa menjadi alat yang paling tepat untuk mengutarakan berbagai keinginan, perasaan, gagasan, dan hal-hal lainnya kepada orang lain, baik berupa bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Oleh karena itu, setiap orang harus memahami dan menggunakan bahasa secara baik dan benar. Kedudukan bahasa Jawa adalah sebagai bahasa daerah dan yang berkewajiban membina, mengembangkan dan melestarikan adalah negara dan rakyat pemilik bahasa Jawa. Salah satu wujud membina, mengembangkan dan melestarikan bahasa Jawa yaitu dengan terbitnya majalah-majalah berbahasa Jawa. Adapun majalahmajalah tersebut antara lain: Panjebar Semangat, Djaka Lodhang, Mekar Sari, dan Jaya Baya. Majalah Panjebar Semangat adalah majalah berbahasa Jawa yang terbit setiap minggu sekali atau sering disebut dengan majalah mingguan. Dalam majalah ini Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 127

terdapat berbagai macam rubrik di antaranya adalah Pangudarasa, Sariwarta, Dredah & masalah, Yok apa rek kabare,,, Surabaya?, Olah raga, Obrolan, cerita sambung, Paran pitakon bab hukum, Cerita cekak, Padhalangan, Kok rena-rena, Ngleluri tulisan jawa, Widyamakna basa Jawa, Kawruh agama islam, Kasarasan, Taman geguritan, Apa tumon, Glanggang remaja, Wacan bocah, Astrologi, Cangkriman prapatan PS. Majalah Panjebar Semangat adalah media massa cetak berbahasa Jawa yang terbit sejak tahun 1933 di Yogyakarta. Majalah panjebar semangat terbit setiap seminggu sekali atau sering disebut majalah mingguan. Setiap bulan majalah tersebut terbit sebanyak 4 kali. Di dalam majalah panjebar semangat terdapat rubrik sariwarta atau wacana berita. Wacana berita merupakan wacana yang banyak digemari oleh para pembaca karena berisi informasi yang aktual tiap minggunya, dan menjadikan pembaca memperoleh informasi mengenai suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Selain itu rubrik ini selalu hadir dalam setiap edisinya, dengan adanya rubrik Sariwarta, para pembaca dapat belajar bahasa Jawa. Keberadaan rubrik Sariwarta dalam majalah Panjebar Semangat sangat bermanfaat, baik sebagai sarana pendidikan maupun pengetahuan. Dalam sebuah wacana bahasa pasti mempunyai pembentukan kata, salah satunya bahasa Jawa. Pembentukan kata dalam wacana sangat penting karena akan memadukan antara kata yang satu dengan yang lain. Dalam proses pembentukan kata selain mempelajari proses pembentukan kata-kata juga mempelajari pengaruh perubahan-perubahan bentuk dan makna kata. Proses pembentukan kata dapat dibentuk melalui proses morfologis dan nonmorfologis. Proses morfologi yaitu proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya (Ramlan, 51: 2009). Proses nonmorfologi adalah pembentukan kata yang tidak terdapat dalam morfologi. Proses morfologi meliputi, proses afiksasi (prefiks, infiks, sufiks), reduplikasi, dan pemajemukan (komposisi). Sebuah kata dapat diturunkan dari kata dasar itu sendiri, tetapi juga dari kata dasar kata lain, misalnya kata kerja atau verba. Kata kerja tidak hanya dapat dibentuk dari kata dasar kata kerja saja tetapi kata dasar benda, kata keadaan, kata ganti, kata sifat dan lain-lain. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 128

Pembentukan kata selain mempelajari proses pembentukan kata dan juga mempelajari pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata dan makna kata. Kata dapat dibentuk dan diturunkan dari kata dasar itu sendiri, tetapi juga dari kata dasar kata lain, contohnya kata kerja. Kata kerja tidak hanya dapat dibentuk dari kata dasar kata kerja, tetapi juga kata dasar kata benda, kata bilangan, kata ganti dll. Dalam penelitian ini akan menekankan pada penelitian kata kerja yang dibentuk dan diturunkan dari kata benda dalam istilah morfologi disebut verba denominal. Penelitian terhadap proses morfologi ini penting dilakukan untuk mengetahui tentang pembentukan kata beserta perubahan maknanya. Penelitian proses morfologi sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari terutama pada komunikasi. Masyarakat masih ada yang salah menafsirkan bentukan kata yang berafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi. Kata yang mengalami perubahan bentuk, tidak semuanya mengalami perubahan makna hanya strukturnya yang berubah. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Ismawati (2011: 112) penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut jenisnya untuk memperoleh suatu kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah rubik sariwarta dalam majalah panjebar semangat edisi juli-desember tahun 2014. Data penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bentuk dan makna verba denominal bahasa Jawa dalam rubrik sariwarta pada panjebar semangat edisi Juli-Desember tahun 2014. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan instrumen pendukung yaitu kartu pencatat data. Teknik analisis data menggunakan metode agih. Selanjutnya teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik informal. Menurut Sudaryanto (1993: 145), metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa tanpa menggunakan rumus atau simbol sehingga pembaca lebih mudah memahami hasilnya karena uraian lebih terperinci, hasil analisis dipaparkan secara deskriptif verbal dengan kata-kata biasa. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 129

Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Perubahan bentuk pada verba denominal bahasa Jawa dalam Sariwarta pada Panjebar Semangat edisi Juli-Desember tahun 2014 a. Perubahan kata jadian yang diturunkan dari kata dasarnya Proses morfologi yang terjadi pada pembentukan verba denominal bahasa Jawa dalam Sariwarta pada PS edisi tahun 2014 khususnya dalam pembentukan kata jadian yang diturunkan dari kata dasarnya berupa proses afiksasi. Dalam proses afiksasi meliputi prefiks terdiri atas n-, ny-, m-, ng-; di-; ka-; infiks -in-; konfiks di-/-i, ng-/-i; dan afiks gabung n-/-i, m-/-i, ng-/-i, n-/ake, ny-/-ake, ng-/-ake, di-/-i, di-/-ake. 1) Prefiksasi (ater-ater) dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi julidesember tahun 2014 terdapat 18 kata yang mengalami prefiksasi, salah satu diantaranya sebagai berikut: Kelompok mau uwis nyusun rancangan bakal ngebom pub, diskotek lan pabrik bir Carlsberg. (PS: 6.35.2014) Kelompok tadi sudah menyusun rancangan akan mengebom pub, diskotek dan pabrik Carlsbreg. Kata di atas mengalami proses morfologis yang mendapat pengimbuhan prefiks ater-ater hanuswara N- dengan imbuhan {ng-}. Proses morfologisnya yaitu kata ngebom ( /ng-/+bom). Kata kerja tersebut berubah bentuk pada kata asalnya, yaitu bom, nosinya adalah menggunakan bom. 2) Infiks (seselan) dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi julidesember tahun 2014 terdapat 1 kata yang mengalami infiks yaitu : Jroning tayangan mau ginambar kaya ngapa kekejamane para jagal ing Medan nalika mbekakak sapi. (PS: 5. 37. 2014) Dalam penayangan tadi digambar seperti apa kekejaman para jagal di Medan waktu penyembelihan sapi. Kata di atas mengalami proses morfologisnya dapat diuraikan sebagai berikut: ginambar (gambar+/-in-/). Kata kerja tersebut berubah bentuk pada kata asalnya, yaitu gambar yang berbentuk kata dasarnya. Nosi Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 130

imbuhan infiks {-in-} pada kata verba denominal, yakni nosi {-in-} pada ginambar, ialah dibuat gambar. 3) Konfiks (awalan dan akhiran) dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi juli-desember 2014 terdapat 3 kata yang mengalami konfiksasi, salah satu diantaranya sebagai berikut: Ewadene Oesman kalah dening Zulkifli Hasan sing didombani Koalisi Merah Putih (Gerindra, Golkar,PKS,Demokrat, PPP, lan PAN). (PS:5.42.2014) Oesman kalah dengan Zulkifli Hasan yang didombani Koalisi Merah Putih (Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat, PPP, dan PAN). Kata di atas mengalami proses morfologisnya dapat diuraikan sebagai berikut: didombani ( /di-/+ domba+/-i-/). Kata kerja tersebut berubah bentuk pada kata asalnya, yaitu domba yang berbentuk kata dasarnya. Nosi imbuhan konfiks {di-/-i-} pada kata verba denominal, yakni nosi {-di/-i-} pada didombani, ialah dibuat. 4) Afiks gabung dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi julidesember tahun 2014 terdapat 5 kata yang mengalami afiks gabung, salah satu diantaranya sebagai berikut: Tanpa taha-taha Anders sing rewa-rewa dadi pulisi banjur ngamuk punggung mbedhili peseta kemah. (PS:5.32.2014) Tanpa basa-basi Anders yang menyamar menjadi polisi terus mengamuk punggung menembaki peseta kemah. Kata di atas mengalami proses morfologisnya dapat diuraikan sebagai berikut: mbedhili ( /m-/+ bedhil+/-i-/). Kata kerja tersebut berubah bentuk pada kata asalnya, yaitu bedhil yang berbentuk kata dasarnya. Nosi imbuhan afiks gabung {m-/-i-} pada kata verba denominal, yakni nosi {-m/- i-} pada mbedhili, ialah tindakan berulang-ulang dengan menggunakan alat. b. Perubahan kata rangkap atau perulangan yang diturunkan dari kata dasarnya meliputi dwi purwa dan ulang afiks. 1) Dwi purwa dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi juli-desember tahun 2014 terdapat 1 kata yang mengalami dwi purwa, sebagai berikut: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 131

Agegaman pistul, Monis nyandra wong 30 jro jam ning wektu 16 jam. (PS:6.52.2014) Bersenjata pistol, Monis menyandera orang 30 dalam waktu 16 jam Pada kutipan di atas terdapat kata agegaman bersenjata merupakan verba denominal karena berasal dari kata benda yaitu gaman senjata. Kata tersebut berbentuk kata rangkap dengan mengamati proses morfologisnya yang mengalami proses perulangan dwipurwa. Proses morfologinya dapat diuraikan sebagai berikut: kata agegaman (/a-/+gaman). Kata kerja tersebut berubah bentuk pada kata asalnya, yakni gaman yang berbentuk sebagai kata dasarnya. Nosi dwipurwa verba denominal pada kata agegaman ialah menggunakan gaman. 2) Ulang afiks dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi julidesember tahun 2014 terdapat 2 kata yang mengalami ulang afiks, salah satu diantaranya sebagai berikut: Sebab, ujare FIFA, nyokot ora cundhuk karo praktek bal-balan modern. (PS: 6.27.2014) sebab, menurut FIFA, menggigit tidak ada dalam praktek sepak bola modern. Pada kutipan di atas terdapat kata bal-balan bermain bola. Kata tersebut merupakanverba denominal karena berasal dari kata benda bal bola. Kata tersebut berbentuk kata rangkap dengan mengamati proses morfologisnya yang mengalami proses perulangan afiks. Proses morfologisnya dapat iuraikan sebagai berikut: katakata bal-balan (bal+/- an/) Nosi ulang afiks yaitu pada kata bal-balan ialah menggunakan bal. c. Perubahan kata pemajemukan yang diturunkan dari kata dasar dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi juli-desember tahun 2014 terdapat 1 kata yang mengalami pemajemukan, yaitu sebagai berikut: Mula nadyan tokone lagi arep bukak jam 09.00, ewadene wiwit jam 18.00 sedina sadurunge, utawa Kemis (26/11), wong-wong wis antri mbuntut ula. (PS:5.50.2014) Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 132

Maka walaupun tokonya akan buka jam 09.00, namun dari jam 18.00 sehari sebelumnya, atau kemis (26/11), orang-orang sudah ngantri panjang banget. Pada kutipan di atas terdapat kata mbuntut ula ekor ular yang merupakan verba denominal dari kata benda buntut ula. Kata tersebut berubah bentuk pada kata asalnya yakni buntut ula. Nosi pemajemukan pada verba denominal pada kata mbuntut ula yaitu seperti buntut ula. 2. Perubahan makna verba denominal bahasa Jawa dalam sariwarta pada Panjebar Semangat edisi juli-desember tahun 2014 Hasil penelitian perubahan makna verba denominal bahasa Jawa dalam sariwarta pada panjebar semangat edisi juli-desember tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa perubahan makna kata verba yang diturunkan dari kata benda ada 17 macam meliputi; 1) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna berwujud/berupa apa yang dinyatakan bentuk dasar, 2) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna memberi/memasang apa yang dinyatakan bentuk dasar, 3) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna menuju ke/pergi ke apa yang dinyatakan bentuk dasar, 4) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna melakukan tindakan dengan menggunakan apa yang dinyatakan bentuk dasar, 5) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna mengandung atau menjadi apa yang dinyatakan bentuk dasar, 6) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna melakukan tindakan dengan menempati apa yang dinyatakan bentuk dasar, 7) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna dikenai tindakan dengan menggunakan apa yang dinyatakan bentuk dasar, 8) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna dimasukkan dalam apa yang dinyatakan bentuk dasar, 9) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna dibuat menjadi apa yang dinyatakan bentuk dasar, 10) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna diberi sesuatu yang dinyatakan pada bentuk dasar, 11) Perubahan makna kata benda menjadi Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 133

kata kerja yang bermakna perbuatan yang dijadikan apa yang dinyatakan pada bentuk dasar, 12) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna melakukan tindakan berulang-ulang dengan menggunakan apa yang dinyatakan bentuk dasar, 13) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja bermakna melakukan perbuatan untuk orang lain yang dinyatakan bentuk dasar, 14) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna dikenai tindakan dengan digunakan sebagai apa yang dinyatakan pada bentuk dasar, 15) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna nama permainan dengan menggunakan apa yang dinyatakan dalam bentuk dasar, 16) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna nama pakaian dengan menggunakan apa yang dinyatakan dalam bentuk dasar, 17) Perubahan makna kata benda menjadi kata kerja yang bermakna seperti apa yang dinyatakan pada bentuk dasar. Simpulan Dari uraian di atas dapat diperoleh simpulan bahwa perubahan kata verba denominal bahasa jawa dalam rubrik sariwarta pada panjebar semangat edisi julidesember tahun 2014 dalam penelitian ini ditemukan 3 macam perubahan bentuk yakni perubahan bentuk kata jadian yang diturunkan dari bentuk kata dasar, perubahan kata ulang yang diturunkan dari bentuk kata dasar dan perubahan kata majemuk yang diturunkan dari bentuk dasar. Perubahan makna kata verba denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat edisi Juli-Desember tahun 2014 meliputi proses afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Proses afiksasi yaitu proses melekatnya imbuhan pada suatu bentuk tunggal ataupun kompleks untuk membentuk suatu kata. Perubahan makna dalam proses afiksasi ada 14 perubahan makna. Reduplikasi yaitu proses pengulangan kata baik sebagian, seluruhan, maupun dengan perubahn bunyi. Dalam penelitian ini penulis menemukan ada 2 perubahan makna dengan proses reduplikasi, sedangkan proses pemajemukan ada satu perubahan makna. Jadi dalam penelitian ini ditemukan 17 macam perubahan makna kata verba denominal. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 134

Daftar Pustaka Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Bahasa & Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa (Bentuk dan Struktur Bahasa Jawa). Yogyakarta: Kanwa Publisher. Ramlan, M. 1987. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono. Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Aneka Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. Wedhawati, dkk. 2006. Tata Bahasa Jawa Mutakhir (Edisi Revisi). Yogyakarta: Kanisius. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 135