PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN

dokumen-dokumen yang mirip
REPRESENTASI MANAJEMEN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

REPRESENTASI MANAJEMEN

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

SURAT PERIKATAN AUDIT

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

STANDAR PERIKATAN AUDIT

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

KOMPILASI DAN RE VIEW ATAS LAPO RAN KEUAN GAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

PERTIMBANGAN ATAS KECURANGAN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN PENDAHULUAN. Sumber: PSA No. 70

Istilah efek, efek hutang, dan efek ekuitas didefinisikan pada PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. 2

REPRESENTASI MANAJEMEN

PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

Gambar 2.1 Hirarki Standar Auditing Sumber: SPAP Per 1 Januari 2001 (IAI, 2001: )

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas Individu Kasus 10

K A P IKATAN AKUNTAN INDONESIA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK. Standar Auditing. Per 1 Januari 2001

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

LAPORAN AUDI TOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDI TAN

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

7-6. sumber : hal. 276

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Pertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SA Seksi 435 PELAPORAN AUDITOR ATAS INFORMASI SEGMEN. Sumber: PSA No. 40 PENDAHULUAN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

Pertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

DAR PROFESIO. NTA PDlll

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

Transkripsi:

SA Seksi 318 PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN Sumber: PSA 67 PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk menetapkan standar dan untuk memberikan panduan tentang apa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang bisnis, mengapa hal ini penting bagi auditor dan anggota staf audit yang bekerja dalam melaksanakan perikatan, mengapa hal ini relevan dengan semua tahap audit, dan bagaimana auditor memperoleh dan menggunakan pengetahuan tersebut. 02 Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau atas laporan pemeriksaan atau laporan audit. Sebagai contoh, pengetahuan tersebut digunakan oleh auditor dalam menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian dan dalam menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit. 03 Tingkat pengetahuan auditor untuk suatu perikatan mencakup pengetahuan umum tentang ekonomi dan industri yang menjadi tempat beroperasinya entitas, dan pengetahuan yang lebih khusus tentang bagaimana entitas beroperasi. Namun, tingkat pengetahuan yang dituntut dari auditor biasanya lebih rendah bila dibandingkan dengan yang dimiliki oleh manajemen. Daftar hal-hal yang perlu dipertimbangkan mengenai pengetahuan tentang bisnis, dalam perikatan tertentu disajikan dalam lampiran. PEM EROLEH AN PENGETAHUAN 04 Sebelum menerima suatu perikatan, auditor akan memperoleh pengetahuan pendahuluan tentang industri dan hak kepemilikan, manajemen dan operasi entitas yang akan diaudit, dan akan mempertimbangkan apakah tingkat pengetahuan tentang bisnis memadai untuk melaksanakan audit yang akan diperoleh. 318.1

05 Setelah penerimaan perikatan, informasi lebih lanjut dan lebih rinci akan diperoleh. Sejauh praktis dilaksanakan, auditor akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan pada awal dimulainya perikatan. Sepanjang perjalanan pekerjaan audit, informasi tersebut akan ditentukan dan dimutakhirkan serta informasi lebih banyak akan diperoleh. 06 Pemerolehan pengetahuan tentang bisnis yang diperlukan merupakan proses berkelanjutan dan bersifat kumulatif dalam pengumpulan dan penentuan informasi dan pengaitan pengetahuan yang diperoleh dengan bukti audit serta informasi di setiap tahap audit. Sebagai contoh, meskipun informasi dikumpulkan pada tahap perencanaan, biasanya informasi tersebut diperhalus dan ditambah pada tahap audit berikutnya karena auditor dan asistennya belajar lebih banyak tentang bisnis. 07 Untuk perikatan lanjutan, auditor akan memutakhirkan dan melakukan evaluasi kembali informasi yang dikumpulkan sebelumnya, termasuk informasi dalam kertas kerja tahun sebelumnya. Auditor juga melaksanakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi perubahan signifikan yang telah terjadi sejak audit yang terakhir. 08 Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri dan entitas dari berbagai sumber. Sebagai contoh: a. Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya. b. Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi senior) c. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern. d. Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri. e. Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas (seperti ahli ekonomi industri badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing). f. Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh pemerintah survai, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, koran keuangan). g. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas h. Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas. i. Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi, Iaporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan interim, panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan). P E N G G U N A A N P E N G E T A H U A N 09 Pengetahuan tentang bisnis merupakan suatu kerangka acuan (frame of reference) yang digunakan oleh auditor untuk melaksanakan pertimbangan profesional. Pemahaman tentang bisnis dan penggunaan informasi tersebut secara semestinya membantu auditor dalam : a. Penaksiran risiko dan identifikasi masalah. b. Perencanaan dan pelaksanaan audit secara efektif dan efisien. c. Evaluasi bukti audit d. Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien.

Pemahaman atas Bisnis Klien 10 Auditor melakukan pertimbangan tentang banyak hal selama pelaksanaan auditnya. Pengetahuan tentang bisnis sangat penting bagi auditor dalam melakukan pertimbangan tersebut. Sebagai contoh: a. Penaksiran risiko bawaan dan risiko pengendalian. b. Pertimbangan risiko bisnis dan tanggapan manajemen mengenai hal ini. c. Pengembangan perencanaan audit secara menyeluruh dan program audit. d. Penentuan tingkat materialitas dan penaksiran apakah tingkat materialitas yang dipilih masih memadai. e. Penentuan bukti audit untuk menetapkan memadainya dan validitasnya dengan asersi laporan keuangan yang bersangkutan. f. Evaluasi estimasi akuntansi dan representasi manajemen. g. Identifikasi bidang yang mungkin memerlukan pertimbangan audit khusus dan keterampilan khusus. h. Untuk menyadari adanya informasi yang bertentangan (seperti, representasi yang berlawanan). i. Untuk menyadari keadaan yang luar biasa (seperti, penggelapan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, hubungan yang tidak diharapkan antara data statistik operasi dengan hasil keuangan yang dilaporkan). j. Pembuatan permintaan keterangan berbasis informasi dan penentuan apakah jawabannya masuk akal k. Pertimbangan tentang memadainya kebijakan akuntansi dan pengungkapan dalam laporan keuangan. 11 Auditor harus menjamin bahwa asisten yang ditugasi dalam suatu perikatan audit memperoleh pengetahuan memadai tentang bisnis untuk memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan audit yang didelegasikan kepada mereka. Auditor juga perlu menjamin bahwa para asisten selalu menyadari tambahan informasi dan perlunya berbagi informasi dengan auditor dan asisten lainnya. 12 Untuk memanfaatkan secara efektif pengetahuan tentang bisnis, auditor harus mempertimbangkan bagaimana dampak informasi tersebut terhadap laporan keuangan secara keseluruhan dan apakah asersi dalam laporan keuangan konsisten dengan pengetahuan audi-tor tentang bisnis. T A NGGAL B ERL A K U E F E K T I F 13 Seksi ini efektif berlaku untuk setiap perikatan yang dibuat pada atau setelah tanggal 31 Desember 1999. Penerapan lebih awal dari tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. 318.3

Standar Profesional Akuntan Publik 14 LAMPIRAN Pengetahuan tentang Bisnis-Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Daftar berikut ini mencakup hal-hal yang sangat luas yang dapat berlaku untuk banyak perikatan; namun, tidak semua hal akan relevan dengan setiap perikatan dan daftar ini bukan merupakan daftar yang lengkap. A. Faktor ekonomi umum (1) Tingkat aktivitas ekonomi umum (seperti resesi, pertumbuhan) (2) Tarif bunga dan ketersediaan pembiayaan (3) Inflasi, devaluasi mata uang (4) Kebijakan pemerintah: moneter, fiskal, perpajakan, insentif keuangan, tarif pembatasan perdagangan (5) Tarif tukar dan pengendalian mata uang asing B. Industri-kondisi penting yang berdampak terhadap bisnis klien (1) Pasar dan persaingan (2) Kegiatan cyclical atau musiman (3) Perubahan dalam teknologi produk (4) Risiko bisnis (seperti, teknologi tinggi, model tinggi, mudahnya masuk pesaing) (5) Penurunan dan peningkatan operasi (6) Kondisi yang memburuk (seperti, penurunan permintaan, kapasitas berlebihan persaingan harga yang tajam) (7) Ratio kunci dan statistik operasi (8) Praktik akuntansi dan masalah tertentu (9) Persyaratan lingkungan dan masalah lingkungan (10) Kerangka (framework) peraturan (11) Penyediaan dan biaya energi (12) Praktik khusus atau unik (seperti, yang berkaitan dengan kontrak tenaga kerja, metode pembiayaan, metode akuntansi) C. Entitas (1) Pengelolaan dan kepemilikan-karakteristik penting (a) Struktur korporasi-swasta, publik, pemerintah (termasuk adanya perubahan terkini atau yang direncanakan) (b) Pemilik dan pihak berkaitan yang menikmati manfaat entitas (lokal, asing, reputasi dan pengalaman bisnis) (c) Struktur permodalan (termasuk adanya perubahan terkini atau yang direncanakan) (d) Struktur organisasi

Pemahaman atas Bisnis Klien (e) Tujuan, falsafah, rencana strategik manajemen (f) Akuisisi, merger, penjualan aktivitas bisnis (yang direncanakan atau yang terkini dilaksanakan) (g) Sumber dan metode pembiayaan (kini dan masa lalu) (h) Dewan komisaris - komposisi - reputasi dan pengalaman bisnis setiap anggota - independensi dan pengendalian terhadap manajemen operasi - frekuensi rapat - adanya komite audit dan lingkup aktivitasnya - adanya kebijakan atas perilaku korporat - perubahan dalam penasihat profesional (seperti penasihat hukum) (i) Manajemen operasi - pengalaman dan reputasi - tingkat perputaran - personel keuangan kunci dan statusnya dalam organisasi - penentuan staf departemen akuntansi - sistem pemberian bonus atau insentif sebagai bagian dari remunerasi (seperti didasarkan pada laba) - penggunaan prakiraan dan anggaran - tekanan terhadap manajemen (seperti, dominasi oleh individu, dukungan untuk harga per saham, batas waktu yang tidak masuk akal untuk mengumumkan hasil) - sistem informasi manajemen (j) Fungsi audit intern (keberadaan, kualitas) (k) Sikap terhadap lingkungan pengendalian (2) Bisnis entitas-produk, pasar, pemasok, biaya, operasi (a) Sifat bisnis (seperti, manufaktur, wholesaler, jasa keuangan, impor/ekspor) (b) Lokasi fasilitas produksi, gudang, kantor (c) Ketenagakerjaan (seperti, menurut lokasi, pasokan, tingkat upah, kontrak dengan organisasi buruh, komitmen pensiun, peraturan pemerintah) (d) Produk atau jasa dan pasar (seperti, kontrak dan customer utama, syarat pembayaran, laba bersih, pangsa pasar, pesaing, ekspor, kebijakan penentuan harga, reputasi produk, jaminan, buku order, trends, strategi dan sasaran pemasaran, proses manufaktur) 318.5

(h) Golongan penting biaya (i) Riset dan pengembangan (j) Aktiva, utang dan transaksi mata uang asingmenurut jenis mata uang, hedg-ing (k) Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas (l) Sistem informasi-kini, rencana perubahan (m) Struktur utang, termasuk covenant dan batasan (3) Kinerja keuangan-faktor yang berkaitan dengan kondisi keuangan dan profitabilitas entitas (a) Ratio kunci dan statistik operasi (b) Trends (4) Perundang-undangan (a) Lingkungan dan persyaratan peraturan (b) Perpajakan (c) Isu pengukuran dan pengungkapan yang khusus dalam bisnis (d) Persyaratan pelaporan audit (e) Pemakai laporan keuangan 318.6