PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. No. Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase ( % )

MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE JIGSAW PADA SISWA SMK

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI BERBASIS PBL (PROJECT BASED LEARNING) DI MA

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Pendahuluan. mardalita et all, Penerapan Metode Inkuiri Dengan...

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Jenep Hanapiah Universitas Mataram

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

ABSTRACT. Keywords: Achievement, Learning Cycle, Process Skills PENDAHULUAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ABSTRAK PENERAPAN STRATEGI TEAM BUILDING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA KOSEP EKOSISTEM DI SMPN 2 BATANG SUL-SEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI A DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SD NEGERI 01 ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI GLB MENGGUNAKAN STRATEGI INQUIRI DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ANNISA NIM.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN GAMBAR THINGS AROUND US PADA SISWA SMK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA Meri Yuniarsih Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl. Bandara Fatmawati e-mail: meri_yuniarsih@gmail.com Abstract: his study aims to determine whether the management of learning chemistry inquiry learning model can improve learning achievement and active students in class XI IPA MA Negeri 2 Bengkulu City. From the data obtained an increase of student learning outcomes. In the first cycle, students who received grades completed KKM 65 20 students with a percentage of 62.5% increased to 23 people with a percentage of 71.8%. Data from observation of student activity increased from 60.6% in the first cycle to 69.1% in the second cycle. With the study of this class action is successful so the researchers recommend preastasi inquiry model can improve student learning. Keywords: management, learning, inquiri, chemical Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengelolaan pembelajaran kimia model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa pada siswa kelas XI IPA MA Negeri 2 Kota Bengkulu. Dari data yang peroleh terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I, siswa yang yang memperoleh nilai tuntas KKM 65 sebanyak 20 siswa dengan persentase 62,5 % meningkat menjadi 23 orang dengan persentase 71,8%. Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan dari 60,6 % pada siklus I menjadi 69.1 % di siklus II. Dengan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil sehingga peneliti merekomendasikan model inkuiri dapat meningkatkan preastasi belajar siswa. Kata Kunci : pengelolaan, pembelajaran, inquiri, kimia PENDAHULUAN Kimia adalah pelajaran yang kurang diminati siswa. Mayoritas siswa menolak dan menghindari pelajaran ini, alasannya siswa menganggap bahwa kimia adalah pelajaran yang sangat sulit karena banyak menggunakan rumusrumus yang membingungkan hal ini terbukti dengan hasil ujian yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan sebesar 65. permasalan seperti ini juga terjadi di sekolah tempat Penulis bertugas hal ini terbukti dengan hasil ujian yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan sebesar 65. Untuk menyikapi permaslahan tersebut penulis mencoba mencari solusinya untuk memperbaiki pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajaran yang memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan bagi siswa. Usaha tersebut akan diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas dengan judul, Pengelolaan Pembelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas XI IPA MA Negeri 2 Kota Bengkulu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah pengelolaan pembelajaran kimia dengan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI MA Negeri 2 Kota Bengkulu?; ( 2) Apakah pengelolaan pembelajaran kimia dengan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siswa kelas XI MA Negeri 2 Kota Bengkulu? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah pengelolaan pembelajaran kimia dengan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI MA Negeri 2 Kota Bengkulu; ( 2) Apakah pengelolaan pembelajaran kimia dengan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siswa kelas XI MA Negeri 2 Kota Bengkulu. Dalam pengelolaan pembelajaran kimia salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri karena dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat terjadi proses saling membantu diantara anggota-anggota kelompok untuk memahami dan menemukan konsep-konsep kimia serta memecahkan masalah kimia dengan kelompoknya. 477

Yuniarsih, Pengelolaan Pembelajaran Kimia Melalui Model Inkuiri di MA 478 Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembang proses belajar kimia yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengetahuan dari apa yang diketahui siswa, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa (Depdiknas, 2003:5). Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yakni berupa tes yang disusun secara terencana, baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hakikat hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam pribadi individu yang belajar. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu instruksi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Cullen dalam Fathul Himam, 2004). Menurut (Trowbridge, 1990) dalam (Putrayasa, 2001) menyatakan bahwa model inkuiri adalah sebuah model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Inkuiri merupakan suatu cara mengajar muridmurid bagaimana belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional. Sementara itu, Trowbridge (1990) dalam (Putrayasa, 2001) menjelaskan model inkuiri sebagai proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut. Hal senada dikatakan oleh Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses discovery, inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. METODE Penelitian ini diadakan di kelas XI IPA MA Negeri 2 Kota Bengkulu yang merupakan tempat Penulis bertugas. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran. Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA MA Negeri 2 Kota Bengkulu. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan 1 orang rekan guru sebagai pengamat terhadap aktivitas dan kegiatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Selain siswa sebagai sumber data, penulis juga menggunakan teman sejawat sesama guru kelas sebagai sumber data. Rancangan Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode ini 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan/observasi yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas digunakan beberapa perangkat penelitian sebagai berikut: 1. Rencana Pembelajaran Skenario pembelajaran dengan pokok bahasan perpangkatan dan akar yang berisi tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, tentang bagaimana menerapakan metode variasi sehingga mampu meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran 2. Media Pembelajaran

479 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 477-482 Alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh peneliti, dalam rangka mempermudah proses pembelajaran dengan metode variasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Siklus I Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : a. Mengidentifikasikan bahan pembelajaran b. Menyusun silabus dan RPP c. Menyiapkan alat bantu pembelajaran d. Menyiapkan lembar tes e. Menyiapkan lembar observasi Dalam tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah tertuang dalam rencana pembelajaran dengan modifikasi pelaksanaan sesuai dengan situasi yang terjadi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : - Tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan pertanyaanpertanyaan awal untuk membangkitkan motivasi belajar. - Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar tentang pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan disetiap kelompok diberikan tugas - Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk maju dan mensimulasikan fragmen adegan tersebut di atas - Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembahasan materi dengan seksama dan tepat Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung, untuk perbaikan siklus selanjutnya. peneliti juga meminta bantuan teman guru untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru dan lembar keaktifan siswa. Tahap refleksi merupakan tahap menganalisa, mensintesa, hasil dari catatan selama kegiatan proses pembelajaran menggunakan instrumen lembar pengamatan dan tes. Dalam refleksi melibatkan siswa, teman sejawat yang mengamati dan kepala sekolah. Untuk melakukan perencanaan pada siklus berikutnya, peneliti mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah yang timbul pada pembelajaran siklus I. Siklus II Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, peneliti melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan temuan-temuan pada siklus I Tindakan/ pelaksanaan (Acting) pada siklus II adalah: - Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar - Guru mengajak siswa melakukan studi kelompok dalam rangka memahami dan mengenal lebih jauh tentang materi yang akan diajarkan - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan disetiap kelompok diberikan tugas kelompok - Siswa diharapkan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan mengerjakannya dengan berbagi tugas bersama rekannya dalam kelompok - Siswa melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas dan memulai diskusi bersama-sama, dalam siklus II ini guru mengurangi peran dan intruksinya kepada siswa, hanya mengamati dengan seksama bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya dan perubahan aktifitas siswa yang dialaminya - Pada sesi akhir guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran secara bersamasama Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung, peneliti juga meminta bantuan teman guru untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru dan lembar keaktifan siswa. Tahap refleksi digunakan untuk melakukan refleksi apakah hasil ulangan siswa sudah memenuhi ketuntasan secara klasikal maupun individual. Pembahasan 1. Siklus 1 a. Perencanan Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian yaitu: membuat silabus, membuat RPP, membuat LKS, menyusun instrumen aktivitas siswa dan instrumen PBM guru peneliti.. b. Pelaksanaan Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa bertanya jawab tentang materi yang diajarkan. Guru dan siswa kemudian

Yuniarsih, Pengelolaan Pembelajaran Kimia Melalui Model Inkuiri di MA 480 memperhatikan ilustrasi yang diberikan oleh guru. Siswa kemudian oleh guru diminta menjelaskan ke depan. Guru membagi siswa dalam 3 (tiga) kelompok. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk menyusun bersama kelompoknya tetang pengertian suhu, yang nantinya akan disimulasikan didepan kelas. Setelah simulasi kelas selesai dilakukan, setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi pembelajaran. c. Observasi Observasi yang dilakukan pada siklus I ini antara lain adalah aktivitas siswa saat PBM berlangsung dan Pelaksanaan PBM yang diselenggaran oleh guru. Hasil observasi guru terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Walaupu pada siklus 1 aktivitas siswa tergolong kategori cukup namun masih kurang dari yang diharapkan oleh peneliti. Perbaikan harus dilakukan pada siklus berikutnya dengan cara lebih memotivasi dan membimbing siswa pada saat diskusi kelas maupun diskusi kelompok. Siklus I Tabel 1. Hasil belajar siswa siklus I Perolehan hasil belajar (KKM 65) Ketuntasan (%) Nilai 65 keatas Nilai 64 kebawah Tuntas Tidak Tuntas 9 orang 6 orang 62,5 % 37,5 % Tabel 2. Data aktivitas siswa dalam PBM Siklus I No Aspek yang diamati Jumlah siswa aktif Persentase 1 Memperhatikan penjelasan guru 12 87.5 % 2 Bekerja dalam kelompok 10 78.1 % 3 Mengajukan pertanyaan pada diskusi kelas 7 62.5 % 4 Menjawab pertanyaan pada diskusi kelas 8 65.6 % 5 Memperbaiki jawaban yang salah 7 53.1 % 6 Tidak terlibat dalam diskusi kelompok 3 21.8 % 7 Ikut merangkum materi pelajaran 8 56.2 % Rata-rata aktivitas siswa (%) 60.6 % Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Melalui penggunaan metode inquiry ini siswa terlihat lebih bergairah dalam belajar 2. Dalam berdiskusi dan tanya jawab siswa terlihat mulai aktif, meski peran siswa masih kurang karena hanya beberapa orang saja 3. Motivasi siswa dalam memahami perbandingan alat ukur yang terlihat dengan adanya beberapa siswa bertanya terkait dengan simulasi yang dilakukan oleh siswa-siswa yang lain 4. Sebagian siswa masih ada yang belum bisa menjelaskan kepada teman-temannya dalam menyampaikan pengalamannya 5. Kualitas tanya jawab yang dihasilkan dari hasil diskusi belum maksimal. d. Refleksi Setelah siklus I selesai dilaksanakan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam melaksanakan PBM, guru peneliti bersama dengan guru kolaborasi membuat pertemuan untuk membahas tentang tindakan yang harus diperbaiki serta tindakan yang harus dipertahankan pada proses belajar mengajar di siklus II. Tindakan tersebut antara lain : - Menyampaikan tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih jelas kepada siswa. - Memotivasi siswa yang tidak aktif dalam kelompoknya, membimbing siswa dalam diskusi kelompok dengan cara mendekati tempat duduk siswa untuk melihat aktivitas siswa lebih dekat serta membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelas. - Pengelolaan waktu lebih efektif. Siklus 2 a. Perencanan Kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah: 1) Membuat rencana pembelajaran atau skenario metode variasi, sesuai materi yang diajarkan guna perbaikan dari siklus 1 2) Membuat instrumen penelitian 3) Memperbaiki RPP 4) Membuat lembar kerja sesuai materi

481 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 477-482 b. Pelaksanaan Kegiatan pada tahap ini adalahl: a. Guru mengajak siswa dan menanyakan kepada siswa tentang cara penyelesaian permasalahan kimia. Sesi selanjutnya setelah siswa telah menyelesaikan tugas yang diberikan guru maka guru memulai kegiatan pembelajaran dengan memaparkan permasalahan dan siswa yang ditunjuk secara acak diminta untuk menanggapi permasalahan yang telah diberikan oleh guru b. Kemudian guru juga meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan atau pendapat yang berbeda sehingga kemudian pada saat siswa telah dianggap kondusif tugas yang telah disiapkan oleh guru. Siswa diharapkan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan mengerjakannya dengan berbagi tugas bersama rekannya dalam kelompok c. Siswa melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas dan memulai diskusi bersama-sama, dalam siklus II ini guru mengurangi peran dan intruksinya kepada siswa, hanya mengamati dengan seksama bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya dan perubahan aktifitas siswa yang dialaminya. Pada sesi akhir guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran secara bersama-sama. c. Pengamatan. Dari data yang peroleh terjadi peningkatan hasil belajar siswa. pada siklus I, siswa yang yang memperoleh nilai tuntas KKM 65 sebanyak 20 siswa dengan persentase 62,5 % meningkat menjadi 23 orang dengan persentase 71,8%. Siklus II Tabel 3. Hasil belajar siswa siklus II Perolehan hasil belajar (KKM 65) Ketuntasan (%) Nilai 65 keatas Nilai 64 kebawah Tuntas Tidak Tuntas 12 orang 3 orang 71,8 % 28,1 % Tabel 4. Data aktivitas siswa dalam PBM siklus II No Aspek yang diamati Jumlah siswa aktif Persentase 1 Memperhatikan penjelasan guru 13 93.7 % 2 Bekerja dalam kelompok 12 90.6 % 3 Mengajukan pertanyaan pada diskusi kelas 9 75.0 % 4 Menjawab pertanyaan pada diskusi kelas 11 78.1 % 5 Memperbaiki jawaban yang salah 8 59.3 % 6 Tidak terlibat dalam diskusi kelompok 2 15,6 % 7 Ikut merangkum materi pelajaran 10 71.8 % Rata-rata aktivitas siswa (%) 69.1 % Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan dari 60,6 % pada siklus I menjadi 69.1 % di siklus II. Kenaikan persentase aktivitas siswa disebabkan adanya aktivitas siswa pada kegiatan diskusi kelompok dan diskusi kelas. Selain itu tindakan guru yang terus membimbing siswa pada kegiatan diskusi juga ikut mempengaruhi kenaikan aktivitas tersebut. Dari data yang diperoleh masih ada siswa yang tidak aktif dan telah dilakukan tindak lanjut dengan memberikan pertanyaan dan diberikan sanksi berupa tugas menyelesaikan persilangan dua tanda beda yang harus dilakukan didepan kelas tanpa bantuan dari kelompoknya. Selanjutnya hasil observasi yang dilakukan guru kolaborasi terhadap PBM yang dilakukan oleh guru juga terjadi peningkatan karena dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I. Observasi juga dilakukan oleh guru observer yang sama di siklus I. Untuk lebih jelasnya. 4. Refleksi Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Kimia Dari proses pembelajaran yang telah dilakukan terlihat perubahan dari siklus 1 dan siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I sebanyak 60,6 % siswa aktif dalam kegiatan PBM. Angka persentase keaktifan siswa yang diperoleh belum maksimal karena dari hasil observasi masih ada siswa yang tidak bekerja dalam kelompoknya serta kegiatan diskusi kelompok siswa dan diskusi kelas yang masih kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan guru dalam melaksanakan kegiatan

Yuniarsih, Pengelolaan Pembelajaran Kimia Melalui Model Inkuiri di MA 482 tersebut. Setelah dilakukan perbaikan dalam PBM pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi 69,1%\.. Berdasarkan perbandingan antara siklus 1 dan siklus 2 dapat disimpulkan bahwa imnplementasi tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran inkuiri dapat meningkat kemampuan dan aktivitas siswa. SIMPULAN Simpulan Simpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada di kelas XI MA Negeri 2 Kota Bengkulu 2. Penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siswa kelas XI MA Negeri 2 Kota Bengkulu. Saran Kepada rekan guru kimia baik di MA Negeri 2 Kota Bengkulu maupun di sekolah lain diharapkan dapat menerapkan penggunaan model inkuiri dalam pengelolaan pembelajaran sehingga pemahaman siswa tentang pelajaran Kimia lebih baik lagi. Sehingga nantinya tidak ada lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar Kimia. DAFTAR RUJUKAN Balai Putaka. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Depdiknas. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Muslim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:Universiti Press. Ratmi. 2004. Model Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. Setiawan. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Widyantini. 2008.Model-model Pembelajaran. Jakarta: Grasindo. www.buatskripsi.com