BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. (1) pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyelenggarakan rekam medis. 2. mengandung isian yang lengkap tentang identitas pasien, kepastian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Pesryaratan. Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Bedasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 Bab I Pasal I tentang Rekam Medis, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. luas terhadap perkembangan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan semakin majunya pendidikan masyarakat ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya dengan ditunjang dengan peralatan kedokteran untuk menyediakan pelayanan kesehatan berupa tindakan kedokteran, ke yang bekelanjutan, diagnosis dan proses penyembuhan penyakit. (1) Dalam Era JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) saat ini, seluruh penduduk Indinesia diwajibkan menjadi peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) tanpa terkecuali sehingga warga masyarakat dapat memanfaatkan program kesehatan ini dengan sebaik-baiknya. Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan diwajibkan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit serta serta kepuasan. Dalam hal ini khususnya sistem rekam medis sebagai penunjang dalam kegiatan pelayanan pada rumah sakit. (2) Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit maka rumah sakit memiliki kewajiban untuk menyediakan / menyelenggarakan pencatatan informasi riwayat kesehatan secara akurat dan sesuai peraturan yang berlaku, seperti yang telah ditetapkan dalam Peraturan Mentri Kesehata Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis. (3)

2 Rekam medis adalah dokumen yang didalamnya berisikan catatan tentang identitas, riwayat kesehatan, serta rincian kegiatan pelayanan kesehatan kepada yang berupa pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yang diperoleh. (4) Pelaksanaan serta pengelolaan rekam medis yang tepat dimaksudkan untuk menunjang terwujudnya tertib administrasi sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan dibidang kesehatan di rumah sakit salah satunya yaitu statistik rumah sakit. Rekam medis sebagai sumber data pada Statistik rumah yang berfungsi untuk memberikan informasi kesehatan guna mendapatkan kapasitas baik itu untuk praktisi kesehatan serta tenaga medis maupun manajemen dalam proses pengambilan keputusan. (1) Statistik rawat inap berfungsi untuk mengetahui dan memantau kegiatan rawat inap guna perencanaan dan pelaporan rumah sakit. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui efisiensi pengelolaan bangsal rawat inap. Wujud dari upaya rumah sakit baik sebagai upaya kuratif maupun upaya rehabilitatif maka dibentuklah suatu Unit untuk Rawat Inap(URI). URI memiliki peranan yang sangat penting dalam pengelolaan rumah sakit, karena sebagian besar pendapatanya didapat dari unit rawat inap. Pasien yang memanfaatkan pelayanan URI harus mendapatkan secara intensif seta diwajibkan menginap untuk beberapa waktu lamanya di rumah sakit. (5) Atas keputusan menteri kesehatan No.34/Dirhub/1972 tentang perencanaan dan pemeliharaan dikatakan bahwa suatu rumah sakit wajib mengelola rekam medis dan memiliki serta merawat statistik terbaru

3 sesuai ketentuan yang berlaku untuk menunjang terlaksannya rencana induk yang baik. Kita dapat mengukur tingkat kinerja suatu rumah sakit dengan menggunakn indikator Barber Johnson (1) BOR dan BTO adalah Indikator yang digunakan untuk menilai tingkat cakupan di bidang pelayanan di bangsal rawat inap. Standar nilai BOR menurut Kementrian Kesehatan adalah 60-85%, sedangkan standar nilai BTO menurut Kementrian Kesehatan adalah 40-50 kali. Sedangkan LOS dan TOI adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi pelayanan pada bangsa rawat inap. Standar nilai LOS menurut Kementrian Kesehatan adalah 6-9 hari. Sedangkan standar nilai TOI menurut Kementrian Kesehatan adalah 1-3 hari. (1) Pada survei awal yang telah dilaksanakan pada saat magang yakni pada tanggal 4 Januari 2016 sampai dengan 23 Januari 2016 diketahui bahwa RSUP Dr Kariadi memiliki 28 bangsal rawat inap dengan total kapasitas sebanyak 1038 serta 16 cadangan jadi total yang tersedia sebanyak 1054, padahal terjadi peningkatan rawat inap selama 3 tahun terakhir yakni pada tahun 2013 mencapai 35584 orang, pada tahun 2014 mencapai 38493 orang dan pada tahun 2015 mencapai 39048 orang. Masalah yang dijumpai adalah yang kesulitan memperoleh di bangsal rawat inap, serta untuk sementara waktu menjalani di Instalasi Gawat darurat (IGD) hingga mendapatkan bangsal rawat inap. Sedangkan rawat jalan yang disarankan dokter untuk mendapatkan rawat inap menunggu antrian di

4 depan pendaftaran rawat inap, namun bila waktu menunggu terlalu lama petugas di rumah sakit ini akan memindahkan baik yang berasal dari IGD maupun rawat jalan ke Ruang Transit, Ruang Transit ialah ruang sementara yang dipergunakan untuk yang belum mendapatkan namun masih tetap ingin dirawat di RSUP Dr Kariadi. Umumnya yang dikan di ruang transit ialah dari luar kota maupun luar Jawa. Karena sudah menunggu untuk mendapatkan terlalu lama maka terpaksa beberapa yang dititipkan ke bangsal yang lain yang masih terdapat yang kosong. Karena ruang transit ini baru resmi dioperasikan pada tahun 2015 sehingga data yang diperoleh mengenai yang menginap sementara di ruang transit adalah sebanyak 453 orang, dengan variasi lama waktu tunggu mendapatkan ruang dari mulai hitungan hari hingga hitungan bulan menunggu mendapatkan di bangsal rawat inap. Hal ini dikwatirkan akan memberikan citra atau image yang kurang baik bagi RSUP Dr Kariadi Semarang. Dari hasil perhitungan sampel yang diambil dari 3 bangsal rawat inap dengan terbanyak di RSUP Dr Kariadi selama tahun 2013-2015. Diperoleh nilai cakupan rawat inap sebagai berikut : Bangsal Merak dasar pada tahun 2015 nilai BOR 94,91%, BTO 33,3 kali, LOS 10,39 hari, dan TOI 0,55 hari. Bangsal Merak 1 pada tahun 2015 nilai BOR 95,45%, BTO 30,31 kali, LOS 10,99 hari, dan TOI 1 hari. Bangsal Merak 2 pada tahun 2015 nilai BOR 95,45%, BTO 34,22 kali, LOS 10,18 hari, dan TOI 0,51 hari.

5 Berdasarkan hasil perhitungan statistik rawat inap dari 3 sampel bangsal tersebut dapat dilihat bahwa bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 adalah bangsal yang memiliki kepadatan kunjungan yang tinggi melampaui batas ideal kunjungan selama 3 tahun berturut-turut, meskipun begitu tidak dilakukan penambahan, sehingga merupakan suatu inefisiensi dalam pengalokasian di bangsal rawat inap di RSUP Dr Kariadi Semarang. Berdasarkan pemaparan data tersebut maka penulis tertarik meneliti tentang perkiraan kapasitas di bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 guna mencapai pengelolaan bangsal yang efisien. Dengan demikian diharapkan dapat terwujudnya kenyamanan serta kepuasan pada pelayanan rumah sakit yang nantinya akan memberikan dampak pada naiknya pendapatan rumah sakit serta semakin meningkatnya mutu rumah sakit di mata masyarakat. Terlebih lagi RSUP Dr Kariadi merupakan salah satu rumah sakit rujukan tingkat pertama, dengan kecederungan peningkatan dengan beragam variasi kasus dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat penelitian ini dengan tema Tinjauan Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur di Bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi Pada Tahun 2016-2020. B. Rumusan Masalah Bagaimana Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi Semarang Tahun 2016-2020?.

6 C. Tujuan 1. Tujuan Umum Menghitung prediksi kebutuhan bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2016-2020. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasikan karakteristik bangsal rawat inap b. Mendeskripsikan kapasitas bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi tahun 2013-2015 c. Menghitung hari efektif pada bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 d. Menghitung hari bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2013-2015 e. Menghitung rawat inap bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2013-2015. f. Menghitung prediksi hari bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2016-2020. g. Menghitung prediksi bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2016-2020. h. Menghitung prediksi kebutuhan bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 di RSUP Dr Kariadi tahun 2016-2020 berdasarkan statistik efisiensi Barber Johnson.

7 D. Manfaat 1. Untuk rumah sakit Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta memberikan masukan untuk manajemen bangsal rawat inap yang baik di rumah sakit. 2. Untuk peneliti Mempraktekan ilmu yang dimiliki khususnya dalam penelitian mengenai manajemen unit rawat inap di rumah sakit 3. Untuk Institusi Pendidikan Memberikan tambahan referensi serta informasi pada perpustakaan demi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang statistik yang berada di rumah sakit serta bagi penelitian yang lebih mendalam tentang tema yang sama. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup penelitian ini tergolong dalam lingkup ilmu rekam medis dan informasi kesehatan. 2. Lingkup materi Lingkup materi penelitian ini adalah statistik rumah sakit khususnya pada perhitungan kebutuhan di rumah sakit. 3. Lingkup lokasi ini dilaksanakan pada bangsal Merak dasar, Merak 1 dan Merak 2 RSUP Dr Kariadi Semarang.

8 4. Lingkup metode Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. 5. Lingkup objek Sebagai objek penelitian ini ialah laporan tahunan dari tahun 2013-2015 6. Lingkup waktu ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

9 F. Keaslian Tabel 1.1 Keaslian No Nama Peneliti Judul Metode Variabel Hasil 1 Mila Marga Anggraeni Prediksi Tempat Tidur menurut Standar Efisiensi BOR Depkes Tiap Bangsal Rawat Inap RSUD Kabupaten Kudus Bulan Juni- Desember Tahun 2014 2 Tri Lestari Perkiraan Kebutuhan Tempat Tidur di bangsal kelas III di RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo pada tahun 2012 Berdasarkan Grafik Barber Johnson Jenis penelitian adalah deskriptif, metode kajian dokumen dan pendekatan secara cros sectional Jenis penelitian adalah deskriptif metode observasi dan pendekatan secara retrospektif 1. Kapasitas 2. Hari Perawatan 3. Periode Waktu 4. BOR 5. Standar efisiensi BOR menurut Kemenkes 6. Kebutuhan 1. Kapasitas 2. Hari periode waktu 3. Prediksi hari 4. Prediksi 5. BOR 6. LOS 7. BTO 8. Prediksi 2012 Berdasarkan prediksi kebutuhan per bangsal pada bulan Juni- Desember 2014 di RSUD Kabupaten Kudus adalah 40-112. Prediksi kebutuhan di bangsalbangsal kelas III di RS PKU Muhamdiyah Sukoharjo adalah sebanyak 22.

10 No Nama Peneliti Judul Metode Variabel Hasil 3 Tiffany Rizqi Nugraheni 4 Tika Maretanata Pujianti Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Bangsal Kelas III Berdasarkan Indikator Barber Johnson Tahun 2015-2019 di RSI Sultan Agung Semarang Perencanaan Kebutuhan Tempat Tidur di Rumah Sakit Paru Jember tahun 2013-2015 Jenis penelitian adalah deskriptif metode observasi Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan cara meneliti dan menggambarkan permasalahan berdasarkan variabel yang diteliti 1. Kapasitas 2. Hari periode waktu 3. Prediksi hari 4. Prediksi 5. BOR 6. LOS 7. BTO 8. Prediksi 2015-2019 1. Kapasitas 2. Hari periode waktu 3. Prediksi hari 4. Prediksi Perhitungan prediksi prediksi kebutuhan di bangsal kelas III RSI Sultan Agung pada tahun 2015-2019 adalah antara 208-278 Berdasarkan perhitungan perencanaan kebutuhan menggunakan rumus Barber Johnson, di tahun 2013 tidak perlu dilakukan penambahan, pada tahun 2014 di butuhkan 65 sehingga dibutuhkan

11 No Nama Peneliti Judul Metode Variabel Hasil 5 Tri Hastuti Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Tahun 2014-2018 Berdasarkan Trend BOR Tahun 2009-2013 di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang Jenis penelitian adalah deskriptif metode observasi pendekatan secara retrospektif dan 5. BOR 6. LOS 7. BTO 8. Prediksi 2013-2015 1. Kapasitas 2. Hari periode waktu 3. Prediksi hari 4. Prediksi 5. BOR 6. LOS 7. BTO 8. Prediksi 2014-2018 penambahan 3 dan pada tahun 2015 dibutuhkan sebanyak 70 sehingga perlu menambahkan 8. Prediksi kebutuhan di RSJD Dr Amino Gondohutomo pada tahun 2014-2018 adalah 355 Berikut ini adalah perbedaan antara karya tulis yang telah ada dengan penelitian ini : 1. Lokasi dilaksanaan penelitian dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berbeda.

12 2. Waktu pelaksanaan penelitian yang berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 3. Pada penelitian yang diteliti oleh Tiffany Rizqi Nugraheni yaitu menghitung prediksi di bangsal kelas III, penelitian yang dilakukan oleh Milla Marga Agraeni hanya memprediksi kebutuhan dari bulan Juni Desember, pada penelitian yang dilakukan oleh Tri hastuti dan Tri Lestari pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan Retrospektif.