BAB III PROFIL PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero)

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero)

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 10/M/PER/XII/2006

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Bab III Gambaran Umum PT. X

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

2017, No Republik Indonesia Nomor 5262); 4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik In

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Objek Penelitian. fabrikan serta perawatan. Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan

PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS

1. Jawaban Quiz. A. Direktur Utama

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Berdasarkan data dari PT. Sanbe Farma, Tinjauan Umum Perusahaan adalah sebagai berikut :

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.717, 2010 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI dan UKM. Organisasi dan Tata Kerja. Lembaga Layanan Pemasaran.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1989 TENTANG BADAN PENGELOLA INDUSTRI STRATEGIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03a/M/PER/VI/2010

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : CV. Lightmint Contractor. : CV.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BAGAN 1.1 DIAMOND QUALITY LEADERSHIP JM CTC

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT. PINDAD mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan dan fabrikan serta perawatan. Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923. Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini. Sejak saat itu PT. PINDAD berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT. PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. PINDAD (Persero) 33

pada tanggak 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero). Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan Kementerian BUMN. 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Sebagai perusahaan yang besar, PT Pindad memiliki visi dan misi dalam menjalankan organisasi perusahaannya. Visi dan misi tersebut adalah : A. Visi Perusahaan Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik. B. Misi Perusahaan Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan 34

nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan Negara. 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Surat Keputusan Direksi PT. Pindad 2009) 35

PT. Pindad dalam rangka menjalankan operasional organisasinya dipimpin oleh : A. Direksi yang terdiri dari : 1. Direktur Utama (Dirut) 2. Direktur Administrasi dan Keuangan (Dirku) 3. Direktur Perencanaan dan Pengembangan ( Dirrenbang) 4. Direktur Produk Sistem Senjata (Dirsista) 5. Direktur Produk Manufaktur (Dirprodman) B. Pejabat Teras terdiri dari : 1. Staf Direksi yang berada di Unit-Unit Pusat : a. Kepala Satuan Pengawasan Intern (Ka SPI) b. Kepala Sekretariat Perusahaan (Ka Setper) c. Kepala Pusat Pengamanan (Ka Puspam) d. Kepala Pusat Quality Assurance (Kapus QA) e. Deputi Direktur Pengembangan Usaha Ditrenbang ( Dedir Bangus) f. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya Ditrenbang (Dedir SD) g. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan Ditsista (Dedir Litbang) 36

h. Deputi Direktur Pemasaran & Penjualan Ditsista (Dedir PP) i. Deputi Direktur Pemasaran Ditprodman (Dedir Sar) j. Deputi Direktur Administrasi Ditku (Dedir Min) k. Deputi Direktur Keuangan Ditku (Dedir Ku) 2. Staf Direksi yang berada di Unit-Unit Usaha : a. Kepala Divisi Munisi (Kadiv Mu) b. Kepala Divisi Senjata (Kadiv Jat) c. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa (Kadiv MIJ) d. Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC) e. Kepala Divisi Kendaraan Khusus (Kadiv KFK) f. Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial (Kadiv Handakkom) 3. Ahli Utama 3.3 Deskripsi Kerja A. Direktur Utama 1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan 2. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan 3. Mengkoordinasikan kegiatan direksi. 37

B. Direktur Perencanaan dan Pengembangan 1. Direktur Perencanaan dan Pengembangan adalah pejabat yang diangkat oleh RUPS, dengan penugasan : a. Melakukan kajian, menyusun dan atau melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha (pasar, produk dan kemampuan), b. Mengkoordinasikan perumusan Strategi Jangka Panjang sebagai dasar perumusan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), c. Melakukan kajian, menyusun dan atau melaksanakan langkah pokok pengembangan sumber daya perusahaan, d. Membangun sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan, e. Menyampaikan hasil kegiatan serta memberi saran/ usul kepada Dirut, secara khusus maupun dalam forum rapat Direksi. 2. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirrenbang dibantu oleh : a. Deputi Direktur Pengembangan Usaha Ditrenbang, dengan penugasan: i. Melakukan kajian atas dinamika pasar serta menyusun dan atau melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha, ii. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses penyusunan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta mendokumentasikannya, iii. Mengevaluasi pencapaian target-target usaha dan programprogram utama yang telah tercantum dalam RKAP dan RJP, 38

iv. Menyelenggarakan hubungan kerja sama usaha baik dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri, v. Membina keberadaan dan pengembangan anak perusahaan, vi. Membina pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan, vii. Membina serta mendukung terselenggaranya kegiatan program utama viii. Menyelenggarakan RUPS pengesahan RJP dan RKAP, ix. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi saran/ usul kepada Dirrenbang. b. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya Ditrenbang, dengan penugasan : 1. Melakukan perencanaan dan pengembangan SDM, 2. Menyelenggarakan penilaian kinerja pegawai, 3. Melakukan evaluasi dan penyesuaian organisasi sesuai tuntutan internal maupun eksternal, 4. Mengembangkan Sistem Manajemen Perusahaan, 5. Mengembangkan Sistem Informasi Perusahaan, 6. Melakukan pengukuran kinerja dan produktivitas perusahaan, 39

C. Direktur Produk Sistem Senjata 1. Direktur Produk Sistem Senjata adalah pejabat yang diangkat oleh RUPS, dengan penugasan : a. Mengarahkan rumusan potensi pasar untuk produk sistem senjata serta strategi pencapaian, b. Menjaga pelaksanaan komitmen perusahaan kepada pelanggan, c. Mengarahkan dan melakukan monitoring program penelitian dan pengembangan produk sistem senjata, d. Mengarahkan dan melakukan monitoring kegiatan produksi di Ditsista, e. Menyampaikan hasil kegiatan serta memberi saran/ usul kepada Dirut, secara khusus maupun dalam forum rapat Direksi. 2. Dalam melaksanakan tugasnya Dirsista dibantu oleh : a. Deputi Direktur Penelitian & Pengembangan Ditsista, dengan penugasan: aa. Menyusun road map pengembangan teknologi sistem senjata, bb. Membuat rancangan produk baru, cc. Membuat prototype produk baru, dd. Membuat rencana kegiatan penelitian dan pengembangan produk sistem senjata, ee. Melaksanakan pengujian dari prototype produk baru, 40

b. Deputi Direktur Pemasaran & Penjualan Ditsista, dengan penugasan : i. Membuat strategi pemasaran produk sistem senjata, ii. Menyusun jenis produk yang akan dikembangkan, iii. Menyusun potensi pasar dan menetapkan target penjualan, iv. Menetapkan/mendefinisikan persyaratan produk, v. Melaksanakan penjualan produk dan jasa, vi. Membuat kontrak penjualan, vii. Melaksanakan penagihan, viii. Memonitor realisasi kontrak, ix. Melakukan kegiatan pelayanan purna jual, x. Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, xi. Membina hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan, xii. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul kepada Dirsista. xiii. Kepala Divisi Munisi dan Kepala Divisi Senjata dengan penugasan Melaksanakan kegiatan produksi. D. Kepala Sekretariat Perusahaan 1. Menyelenggarakan komunikasi kepada share holder dan stakeholder, 2. Menyelenggarakan dan memonitor kegiatan CSR, 41

3. Membangun citra perusahaan, 4. Merencanakan pesan perusahaan dan medianya, termasuk mengelola website perusahaan, 5. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan aspek legal perusahaan, 6. Mengumpulkan, mengkaji dan mensosialisasikan peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang terkait dengan kepentingan perusahaan, 7. Melaksanakan advokasi hukum untuk Perusahaan, 8. Mengelola kesekretariatan dan dukungan pelayanan untuk : kantor pusat, perwakilan Jakarta dan Komisaris, 9. Memelihara dokumen serta arsip organ perseroan, 10. Memfasilitasi pelaksanaan RUPS, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan Rapat Direksi, 11. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/usul kepada Dirut E. Kepala Satuan Pengawasan Intern 1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, 2. Melaksanakan pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan operasional maupun pemeriksaan khusus berdasarkan perundang-undangan, peraturan, norma dan ketentuan yang berlaku, 42

3. Membuat laporan hasil pemeriksaan, 4. Memberikan saran dan usul dalam rangka penyelesaian hambatan dan perbaikan sistem pengendalian manajemen ke pihak auditee, 5. Sebagai counter part dalam pelaksanaan external audit, 6. Memberikan saran kepada Direksi menyangkut kepatuhan terhadap prinsip GCG, 7. Memastikan agar seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan mematuhi policy dan standard operating procedure (SOP) yang berlaku, 8. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul kepada Dirut. F. Kepala Pusat Quality Assurance 1. Menyusun program kerja pemeriksaan dan sertifikasi tahunan, 2. Membentuk tim pemeriksaan dan sertifikasi produk dan sistem manajemen, 3. Melaksanakan pemeriksaan mutu produk dan sistem manajemen secara berkala, 4. Melaksanakan sertifikasi produk baru hasil pengembangan, 5. Melaksanakan pelayanan kalibrasi internal perusahaan, 6. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan sertifikasi produk dan sistem manajemen, 43

7. Memberikan saran dan usul dalam rangka penyelesaian hambatan dan perbaikan mutu produk dan sistem manajemen, 8. Sebagai counter part dalam pelaksanaan sertifikasi external, 9. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul kepada Dirut. G. Kepala Pusat Pengamanan 1. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan personil & berita, pengamanan material & produksi serta pengamanan instalasi, 2. Membina hubungan dengan instansi terkait dalam bidang sistem pengamanan perusahaan, 3. Mengembangkan sistem pengamanan perusahaan, 4. Penyidikan perkara internal, 5. Analisis situasi keamanan lingkungan, 6. Mengkoordinir tenaga perbantuan pengamanan dari instansi luar Pindad, 7. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul kepada Dirut 44