BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27, Ayat (2) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan perekonomian mereka masing-masing, sedangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dicapai.untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan modal salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PEDAHULUAN. memerlukan perlindungan tubuh atau memberikan training sebelumnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam organisasi, sumber daya manusia memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan tentu mengharapkan agar kegiatan aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. telah mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya serta perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus dapat mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, diperlukan karyawan yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara mengurangi biaya yang dianggap kurang penting dikeluarkan

PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penghasil minyak. Kebutuhan akan minyak nabati didalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari pesatnya pembangunan berbagai pusat perbelanjaan, pendidikan, perumahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif. Sebuah perusahaan dapat terus bertahan jika memiliki sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan

PENGERTIAN F L I P P O ( A R E P D A N TA N J U N G

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengatur dan mengolah data untuk kegiatan operasionalnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dalam industri (Heinrich, 1980). Pekerjaan konstruksi merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang ada di dalamnya. Sumber daya

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Didalam dunia usaha, karyawan merupakan aset yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan salah satu modal sumber daya manusia yang sangat penting keberadaannya dalam setiap sendi operasional karena sumber daya manusia adalah salah satu aset utama yang berfungsi sebagai penggerak operasional perusahaan. Setiap perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia yang profesional, terpercaya, berkompeten dan tekun adalah kunci bagi perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Ravianto (1986:3) berpendapat bahwa kunci kesuksesan sebuah perusahaan bukan hanya terletak pada keunggulan teknologi dan ketersediaan dana saja, tapi faktor Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. Sumber Daya Manusia dengan tingkat produktivitas yang maksimal sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan dan produktivitas menjadi salah satu sorotan utama ketika sebuah perusahaan mengalami kemunduran. Produktivitas merupakan indikator utama bagi kemajuan sebuah perusahaan, sehingga peningkatan produktivitas pada semua bagian sistem merupakan suatu cara untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi perusahaan tersebut (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000). Anoraga (2004:102) berpendapat bahwa faktor faktor yang mempengaruhi 1

produktivitas kerja antara lain adalah mengenai pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, lingkungan dan suasana kerja yang baik, promosi dan pengembangan diri, dan kesetiaan kepada pimpinan pekerja. Faktor keamanan dan perlindungan dalam bekerja menjadi salah satu faktor produktivitas kerja karyawan. Ketika karyawan memiliki rasa aman dan nyaman karena dirinya merasa mendapatkan perlindungan yang baik dari perusahaan, maka karyawan tersebut juga akan bekerja dengan perasaan yang tenang dan akan bekerja secara baik. Diharapkan karyawan perusahaan yang seperti ini akan memiliki produktivitas kerja yang maksimal. Salah satu upaya dalam menerapkan perlindungan bagi karyawan adalah dengan melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal- hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian (Lubis, 2011:3). Berdasarkan dari hasil penelitian, telah terungkapkan bahwa dari jumlah kecelakaan kerja yang terjadi, secara umum dapat dikualifikasi bahwa kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendiri (unsafe action) adalah sebesar 78% dan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kondisi berbahaya dari peralatan yang digunakan dalam bekerja (unsafe condition) adalah sebesar 20% serta faktor 2

lainnya adalah sebesar 2% (Fathoni, 2008: 4). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja. Dampak yang dihasilkan dari kecelakaan kerja ini pun dapat berakibat buruk, seperti adanya korban jiwa, cacat, kerusakan hasil produksi, yang pada akhirnya merugikan semua pihak. Di Indonesia, setiap perusahaan telah mengikuti program mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tetapi dapat dilihat kecelakaan kerja masih kerap terjadi. Hal ini dapat terlihat melalui angka- angka kecelakaan kerja secara nasional berdasarkan laporan PT. Jamsostek (PERSERO) seperti berikut: Tabel 1.1 Angka Kecelakaan Kerja Indonesia Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja 2003 105.846 2004 95.418 2005 99.023 2006 95.624 2007 95.000 2008 58.600 2009 54.398 Sumber: Data Kecelakaan Jamsostek 2011 3

Berbagai tuntutan tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini, menyadarkan perusahaaan harus memberi perhatian lebih dalam memenuhi tanggung jawabnya untuk memberikan perlindungan pada karyawan. Berkaitan dengan bahaya yang akan timbul dalam bekerja, kedisiplinan dalam bekerja menjadi salah satu sorotan ketika keteledoran yang terjadi dapat mempengaruhi keselamatan karyawan. Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 2002:199). Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi operatif dari manajer karena semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya dan akan menciptakan karyawan yang berkualitas dan berproduktivitas tinggi (Helmi, Buletin Psikologi Tahun IV No. 2, 2006). Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran karyawan setiap hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal, serta ketaatan karyawan terhadap peraturan. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dan produktivitas. PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Sinumbah adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah. Dalam operasional produksinya, kerap sekali terjadi fluktuasi yang tinggi mengenai produktivitas dari perusahaan yang menyebabkan sulitnya pencapaian target produksi secara 4

maksimal dan bersifat konstan. Sangat disayangkan bahwa produktivitas juga pasti akan menentukan besarnya pemberian insentif bagi karyawan yang akhirnya bermuara pada kesejahteraan karyawan tersebut. Hasil pendapat dari pimpinan pabrik pengolahan PTPN IV Kebun Dolok Sinumbah ini, manajemen perusahaan telah melakukan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan maksimal. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya Golden Flag ( bendera emas) dari Menteri BUMN atas kealpaan kecelakaan kerja (zero accident) pada tahun 2010 lalu. Tetapi dalam pengamatan yang peneliti lakukan, masih ada beberapa karyawan yang tidak mengindahkan prosedur program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam perusahaan,seperti tidak memakai helm, tidak menggunakan kaca mata las saat mengelas, tidak memakai masker saat ada di laboratorium serta ada yang dudukduduk istirahat didekat tangki rebusan buah yang bersuhu tinggi. Hal ini berkaitan dengan disiplin kerja karyawan itu sendiri, karena tidak mengindahkan peraturan mengenai pemakaian perlengkapan keselamatan kerja karyawan itu sendiri. Berdasarkan pengamatan dari peneliti, para karyawan di PTPN IV Kebun Dolok Sinumbah masih belum mengoptimalkan diri untuk berdisiplin kerja. Selain dari masalah tentang kedisiplinan dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah diuraikan sebelumnya, masih ada beberapa masalah mengenai ketidak disiplinan dalam bekerja. Contohnya saja dari segi jam hadir. Berdasarkan wawancara dan pengamatan langsung yang dilakukan peneliti, masih ada beberapa karyawan yang hadir tidak tepat waktu. 5

Ada juga yang tidak mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi karena pelambatan kerja yang disebabkan kemalasan sehingga tidak tercapainya target yang telah ditetapkan perusahaan tersebut. Padahal hasil kinerja perusahaan sangat tergantung oleh andil para karyawan, karena dalam kebijakan PT.Perkebunan Nusantara IV, bahwa setiap tahun akan diberikan bonus/ insentif bagi karyawan apabila produktivitas perusahaan terus meningkat. Tentunya pembagian ini juga akan bermuara bagi kesejahteraan kehidupan karyawan juga. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, peneliti merasa tertarik untuk membuat suatu kajian yang lebih mendalam mengenai masalah tersebut yang berbentuk karya ilmiah yang penulis beri judul Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Pengolahan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Sinumbah 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT.Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Sinumbah? 2. Bagaimanakah pelaksanaan program disiplin yang ada pada PTPN IV Unit Kebun Dolok Sinumbah? 6

3. Bagaimanakah pengaruh penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja terhadap produktivitas karyawan PTPN IV Unit Kebun Dolok Sinumbah? 1.3 Pembatasan Masalah Penulis menghindari ruang lingkup yang terlalu luas dan juga ketidakjelasan dalam penelitian ini, maka penelitian hanya dibatasi pada ruang lingkup Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), disiplin kerja, dan produktivitas kerja pada bagian pengolahan pabrik kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Dolok Sinumbah. 1.4 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengaruh penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV ( PERSERO) Unit Kebun Dolok Sinumbah? 2. Bagaimanakah pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Unit Kebun Dolok Sinumbah? 3. Bagaimanakah pengaruh penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Unit Kebun Dolok Sinumbah? 7

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV ( PERSERO) Unit Kebun Dolok Sinumbah. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Unit Kebun Dolok Sinumbah. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan disiplin kerja secara bersama terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Unit Kebun Dolok Sinumbah. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Bagi Penulis Sebagai wahana penambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan dan pengalaman peneliti dalam berfikir secara ilmiah serta dapat mengetahui lebih dalam seberapa besar Program K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) dan disiplin kerja mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. 8

2. Bagi Perusahaan Diharapkan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan produktivitas kerja daripada karyawan. 3. Bagi Lembaga Universitas Negeri Medan Sebagai tambahan literatur kepustakaan dibidang penelitian mengenai pengaruh Program K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi dan bahan pertimbangan bagi para peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan. 9