HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRE SCHOOL ( 3-5 TAHUN) DI TPA BERINGHARJO YOGYAKARTA 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU KAMBOJA DUSUN KALONGAN MLATI SLEMAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Fajarina Lathu A INTISARI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

: RIZKA RATNA NURVITASARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU MELATI DEPOK AMBAR KETAWANG GAMPING SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA 1

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : MELIA CAHYANINGRUM 201110201163 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 'AISYIYAH YOGYAKARTA 2013 1

ii RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE STIMULATION AND DEVELOPMENT LEVEL IN CHILDREN 3-5 YEARS IN KRANGGAN TEMANGGUNG 1 Melia Cahyaningrum 2, Tenti Kurniawati 3 ABSTRACT Background: Many problem about delays in development will enable the next generation of quality is getting worse, interference from each development will probably interfere with the subsequent development. The results of interviews with mothers who have child renaged 3-5 years in posyandu who experience delays in the development, there are 8 children can not concentrate on studying and inplayand 4 children is not independentif the wear and eat, besides there are two children who do not sharing toys with friends. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between maternal knowledge about stimulation and the level of development in children aged 3-5 years in the Kranggan of Temanggung in 2013. Methods: This study used a descriptive research design with cross-sectional correlation. The populationin this study were mothers with children aged 3-5 years in the Kranggan of Temanggung as many as 101 children. The thirty one mothers were recruited as a sample of this study using simple random sampling. Data were collected using question naires. Data were analized using Kendall s Tau test. Results: Most of the mothers were children aged 3-5 years have sufficient knowledge about child development stimulation rate of 19 people (61.25%). Development of children aged 3-5 years are mostly normal at 13 people (41.9%). Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge about child development stimulation and children development level in Kranggan Temanggung (τ=0.401; p = 0.017<0.05) Suggestions: For Posyandu cader, to cooperate with relevant institutions which the health department or clinic to conduct counseling on child development, knowledge of the community, especially mothers who have children aged 3-5 years can be improved. Keywords Bibliography Number of pages : level of knowledge, stimulate development, child growth : 27 books (2002-2010), 2 internet : xiii, 84 pages, 8 tables, 7 appendix, 2 images 1 Title of Thesis 2 Student of School of Nursing Aisyiyah Health Scierces College of Yogyakarta 3 Lecturer of School of Nursing Aisyiyah Health Scierces College of Yogyakarta

1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan tumbuh kembang merupakan salah satu hak dasar anak sesuai Undang-Undang Nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak dan konferensi hak-hak anak. Oleh karena itu orang tua mengupayakan anaknya agar dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita, karena merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional (takut, cemas, marah, perasaan ingin tahu) dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini (Soetjiningsih, 2003). Pada anak usia 3-5 tahun atau usia pra sekolah anak-anak mampu menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol berupa kata, bahasa gerak dan benda. Melalui kemampuan tersebut, anak mampu berimajinasi atau berfantasi untuk mengembangkan intelektualnya. Bahasa erat kaitannya dengan perkembangan berfikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh perkembangan kognitif, perkembangan motorik, stimulasi lingkungan serta interaksi antara orangtua dengan anak. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi (Wong, 2009). Skrining perkembangan untuk deteksi dini pada setiap anak penting dilakukan, terutama pada anak agar bila ditemukan kecurigaan penyimpangan perkembangan dapat segera dilakukan intervensi dini sebelum terjadi kelainan. Didapatkan bahwa intervensi pada anak dengan kecurigaan penyimpangan perkembangan sebaiknya dilakukan sebelum usia lebih dari 3 tahun. Peran aktif ibu terhadap perkembangan anak sangat diperlukan terutama pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun atau balita. Ibu merupakan tokoh sentral dalam tahap perkembangan seorang anak. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Peran ibu dalam

2 perkembangan sangat penting, karena dengan ketrampilan ibu yang baik maka diharapkan pemantauan anak dapat dilakukan dengan baik. Kurangnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentunya memiliki dampak yang kurang baik bagi keterlambatan perkembangan. Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2013 Peneliti melakukan penjajakan masalah terhadap 25 ibu mengaku tidak pernah membaca buku-buku yang berkaitan tentang perkembangan anak atau mencari informasi tentang kesehatan keluarga dari media massa. Bahkan para ibu juga tidak mengetahui tugas yang harus dicapai anak usia 3-5 tahun sehingga membiarkan perkembangan pada anak berjalan begitu saja tanpa memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya. Selain wawancara kepada ibunya telah dilakukan observasi kepada anak usia 3-5 tahun di posyandu tersebut yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan, terdapat 8 anak tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar maupun dalam bermain dan 4 anak tidak mandiri apabila memakai baju dan makan, selain itu ada 2 anak yang tidak mau berbagi mainan dengan temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan tingkat perkembangan pada anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Kranggan Temanggung tahun 2013. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi. Metode pendekatan waktu yang akan digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Kranggan Temanggung sebanyak 101 anak. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling didapatkan sampel sebanyak 31 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan modifikasi KPSP. Analisis data menggunakan Kendall Tau.

3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden No. Karakteristik responden Frekuensi Persentase (%) 1. Usia ibu a. 20-30 tahun b. 31-40 tahun 20 11 64,5 35,5 2. Tingkat pendidikan ibu a. SMP b. SMA c. PT 3. Pekerjaan ibu a. IRT b. PNS c. Wiraswasta 4. Jumlah anak a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang 5. Usia anak a. 3-4 tahun b. 4-5 tahun 4 22 5 8 2 21 7 16 6 2 15 16 12,9 71 16,1 25,6 6,5 67,7 22,6 51,6 19,4 6,5 48,4 51,6 Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu berusia 20-30 tahun yaitu 20 orang (64,5%), berpendidikan SMA yaitu 22 orang (71%), bekerja wiraswasta yaitu 21 orang (67,7%) dan jumlah anak 2 orang (51,6%). Sedangkan sebagian besar anak berusia 4-5 tahun yaitu 16 orang (51,6%). Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak No. Pengetahuan Ibu Frekuensi Persentase (%) 1. Baik 10 32,25 2. Cukup 19 61,25 3. Kurang 2 6.5 4. Total 31 100 Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang stimulasi perkembangan anak yaitu 19

4 orang (61,25%) sedangkan yang paling sedikit mempunyai pengetahuan kurang tentang stimulasi perkembangan anak yaitu 2 orang (6,5%). Responden yang memiliki pengetahuan cukup tentang stimulasi perkembangan dapat disebabkan karena tingkat pendidikan responden yang tergolong menengah yaitu SMA sebagaimana diperlihatkan tabel 4.1. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan yang dimilikinya akan semakin baik. Menurut Nursalam (2005), pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan, karena pengetahuan dipengaruhi pendidikan formal. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula tingkat pengetahuannya. Pendidikan sangat mempengaruhi seseorang dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam membangun kesehatan. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat sikap seseorang terhadap perilaku kesehatan. Responden yang sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup tentang stimulasi perkembangan anak memungkinkan untuk melakukan stimulasi perkembangan anak dengan baik meskipun tidak sebaik responden yang memiliki pengetahuan tinggi. Kesesuaian tingkat pengetahuan dengan penerapan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan pendapat Soekanto (2006) yang menjelaskan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap perilaku seseorang, dimana orang tersebut akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Penerapan ibu dalam memberikan stimulasi pada anak usia pra sekolah sangat mempengaruhi perkembangan anak. Penerapan stimulasi yang baik akan memudahkan anak dalam proses belajar, sehingga lebih mudah menangkap ilmu yang didapat dan mudah dalam berkonsentrasi. Responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang stimulasi dapat disebabkan karena tingkat pendidikan responden yang tergolong rendah yaitu SMP sebagaimana diperlihatkan tabel 4.1. Rendahnya tingkat pendidikan responden tentang stimulasi perkembangan anak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Hal tersebut menimbulkan permasalahan tersendiri bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Menurut Depkes. RI. (2006) dari sekian banyak anak pra sekolah dapat kita jumpai masalah kesehatan yang cukup serius. Masalah kesehatan yang sering dialaminya oleh anak pra sekolah antara lain masalah kesehatan yang menyangkut kebersihan diri (gosok gigi yang benar, kebiasaan cuci tangan), masalah kesehatan umum (cacar air, diare), gangguan perkembangan, gangguan perilaku, dan

5 gangguan belajar, permasalahan kesehatan tersebut sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Banyaknya permasalahan mengenai keterlambatan perkembangan akan memungkinkan kualitas generasi penerus yang semakin buruk, gangguan dari masing-masing perkembangan akan mungkin mengganggu proses perkembangan selanjutnya. Selain itu keterlambatan perkembangan akan mempersulit anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang lain maupun masyarakat. Sehingga perkembangan sebaiknya dideteksi sedini mungkin untuk mengetahui adanya permasalahan perkembangan dan segera mendapatkan solusi untuk mengatasinya sebagaimana disampaikan oleh Depkes. RI., (2006). Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Usia 3-5 tahun No. Perkembangan anak usia 3-5 tahun Frekuensi Persentase (%) 1. Normal 13 41.9 2. Meragukan 8 25.8 3. Ada penyimpangan 10 32.3 4. Total 31 100 Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa perkembangan anak usia 3-5 tahun sebagian besar adalah normal yaitu 13 orang (41,9%) sedangkan yang paling sedikit dengan perkembangan meragukan yaitu 8 orang (25,8%). Perkembangan anak yang tergolong normal dapat disebabkan karena terpenuhinya kebutuhan anak baik kebutuhan fisik yang meliputi nutrisi namupun kebutuhan psikis yang meliputi stimulasi perkembangan. Pada penelitian ini didapatkan responden yang bekerja sebagai wiraswasta (67,7%) sebagaimana diperlihatkan tabel 4.1. Responden yang bekerja wiraswasta mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghabiskan waktunya bersama anaknya sehingga mempunyai lebih banyak kesempatan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya. Menurut Hidayat (2008), kebutuhan dasar anak untuk perkembangan digolongkan menjadi tiga, yaitu: asah, asih dan asuh. Kebutuhan asuh meliputi kebutuhan fisik-biomedis yang harus dipenuhi oleh proses tumbuh kembang anak. Kebutuhan ini merupakan pemenuhan terhadap kebutuhan nutrisi untuk beraktifitas dan pertumbuhan sel-sel tubuh. Kebutuhan asih merupakan kebutuhan yang bersifat

6 psikologis seperti kebutuhan emosi dan kasih sayang. Perkembangan anak dalam kehidupan ditentukan perkembangan psikologis yang termasuk di dalamnya ada perasaan kasih sayang atau hubungan anak dengan orang tua atau orang disekelilingnya karena akan memperbaiki perkembangan psikososialnya. Kebutuhan asih ini akan membentuk kepribadian anakyang menyangkut kepekaan sosial terhadap sesama. Kebutuhan asah merupakan kebutuhan simulasi yagn akan membentuk mental anak. Kebutuhan asah yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang. Penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Aprilia (2012) telah melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Aktivitas Motorik halus Anak Retardasi Mental umur 6-12 tahun di SLB N 2 Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orang tua dengan pola asuh demokratis (57,8%) maka aktifitas motorik halus anak retardasi mental usia 6-11 tahun berada dalam kategori tinggi (46,7%). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Tabel 4.5. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun No. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Perkembangan f % f % f % f % 1. Normal 8 25,8 5 16,1 0 0 13 41,9 2. Meragukan 1 3,2 5 16,1 2 6,5 8 25,8 3. Ada penyimpangan 1 3,2 9 29 0 0 10 32,3 Total 10 32,3 19 61,3 2 6,5 31 100 Sumber : Data primer 2013 Tabel 4.5. memperlihatkan bahwa responden yang paling banyak anaknya mengalami perkembangan ada penyimpangan mempunyai pengetahuan cukup tentang stimulasi perkembangan anak, yaitu 9 orang (29%). Responden yang mempunyai pengetahuan baik tentang stimulasi perkembangan anak, anaknya mengalami perkembangan meragukan dan ada penyimpangan yaitu masing-masing 1 orang (3,2%).

7 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Dengan Umur Ibu Tabel 4.6. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun No. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total umur f % f % f % f % 1. 20-30 tahun 3 9,7 12 38,7 5 16,1 20 64,5 2. 31-40 tahun 2 6,5 8 25,8 1 3,2 11 35,5 Total 5 16,1 20 64,5 6 19,4 31 100 Sumber : Data primer 2013 Tabel 4.6. memperlihatkan bahwa responden yang paling banyak berumur 20-30 tahun dan mempunyai pengetahuan cukup tentang stimulasi perkembangan anak, yaitu 9 orang (29%). Responden yang paling sedikit berumur 31-40 tahun dan mempunyai pengetahuan kurang tentang stimulasi perkembangan anak yaitu 1 orang (3,2%). Tabel 4.7. Hasil uji Kendall Tau Variabel τ Signifikansi (p) Pengetahuan stimulasi 0,401 0,017 tumbang anak umur 3-5 tahun Hasil uji kendall tau didapatkan nilai τ sebesar 0,401 dengan signifikansi (p) 0,017 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang stimulasi perkembangan anak dengan stimulasi perkembangan anak di kelurahan Kranggan Temanggung. Pengetahuan responden yang tergolong cukup tentang stimulasi perkembangan menunjukkan bahwa ada beberapa bagian dari stimulasi perkembangan yang belum dipahami oleh responden. Keterbatasan pengetahuan tersebut dapat menyebabkan perkembangan anak terganggu bila menyangkut stimulasi yang esensial seperti ketidaktahuan responden tentang stimulasi perkembangan motorik halus anak, bisa menyebabkan perkembangan motorik halus anak terhambat. Penelitian ini sesuai dengan pendapat Soekanto (2006) yang menyebutkan bahwa pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dimana orang tersebut akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

8 Penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Yuli (2012) telah melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Praktik Toilet Training pada Ibu yang Mempunyai Anak Usia Tooddler di Posyandu Flamboyan Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul. Penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu berhubungan dengan praktik toilet training. Praktik toilet training merupakan salah satu bagian dari stimulasi perkembangan. Responden yang mempunyai pengetahuan baik namun anaknya mengalami perkembangan meragukan atau penyimpangan dapat disebabkan karena usia responden yang tergolong muda yaitu 20-30 tahun sebagaimana diperlihatkan tabel 4.6. sehingga belum mempunyai pengalaman dalam menerapkan stimulasi. Pengetahuan yang baik tentang stimulasi perkembangan bila tidak didukung oleh tindakan atau perilaku menjadikan pengetahuan yang dimiliki tidak bermanfaat. Menurut Widodo (2009) pengaruh ibu terhadap kehidupan seorang anak telah dimulai selama dia hamil, selama masa bayi, dan berlanjut terus sampai anak memasuki usia pra sekolah. Sehingga peran ibu dalam mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan pembangunan sangat penting. Peran ibu dalam mendidik anak memang lebih besar ketimbang seorang ayah. Riset terbaru di AS menunjukkan anak di bawah pangkuan atau didikan ibu yang lebih matang, akan mempunyai otak lebih cemerlang. Mulai sejak lahir bahkan masih dalam kandungan, seorang ibu sudah memberikan didikan bagi sang buah hatinya, namun kebanyakan mereka tidak menyadari. Sikap ibu yang penuh dengan kasih sayang memberi kesempatan pada anak untuk memperkaya pengalaman, menerima, menghargai, dan dapat menjadi teladan yang positif bagi anaknya akan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak. SIMPULAN 1. Sebagian besar ibu yang anak berusia 3-5 tahun mempunyai pengetahuan yang cukup tentang stimulasi perkembangan anak yaitu 19 orang (61,25%). 2. Tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun sebagian besar adalah normal yaitu 13 orang (41,9%) 3. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang stimulasi perkembangan anak dengan stimulasi tumbuh kembang anak di kelurahan Kranggan Temanggung (nilai τ = 0,401 ; p = 0,017 < 0,05).

9 SARAN Bagi ibu yang mempunyai anak usia 3-5 tahun, agar meningkatkan pengetahuan tentang stimulasi perkembangan anak dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki sehingga perkembangan anak lebih optimal. Usaha yang dapat dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang stimulasi perkembangan anak antara lain dengan mengikuti penyuluhan kesehatan, berdiskusi dengan tenaga kesehatan, membaca buku perkembangan anak dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, 2012, Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Aktivitas Motorik halus Anak Retardasi Mental umur 6-12 tahun di SLB N 2 Yogyakarta, Skripsi, tidak dipublikasikan, STIKES Aisyiyah Yogayakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hidayat, A.A.A. 2008. Prinsip Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Soekanto, S., 2006, Sosiologi Suatu Pengantar, edisi baru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Soetjiningsih, 2003. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. Widodo, 2009. Anak Didikan Ibu lebih Cerdas http://www.trimbunbatam.co.id. Diakses 25 Desember 2012. Wong, D.L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. Yuli, 2012, Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Praktik Toilet Training pada Ibu yang Mempunyai Anak Usia Tooddler di Posyandu Flamboyan Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul, Skripsi, tidak dipublikasikan, STIKES Aisyiyah Yogayakarta