PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM

dokumen-dokumen yang mirip
KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

KEUTUHAN WACANA LEMBAR KERJA SISWA (LKS): ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI (JURNAL INI MASIH MELALUI PROSES PENYUNTINGAN)

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

PEMARKAH KOHESI LEKSIKAL DAN KOHESI GRAMATIKAL (Analisis pada Paragraf dalam Skripsi Mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia)

PRATIWI AMALLIYAH A

Pena. Vol 5 No.2 Desember 2015 ISSN

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI WACANA KOLOM HIKMAH SURAT KABAR REPUBLIKA. Endang Wiyanti Universitas Indraprasta PGRI

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Azis dan Juanda. Keywords: grammatical cohesion, unity of discourse

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 KABUPATEN SIJUNJUNG

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN CERPEN BINTANG KECIL DI LANGIT KELAM KARYA JAMAL T. SURYANATA

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA PADA REKLAME DI TOKO-TOKO FOTOKOPI SEKITAR KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG JURNAL ILMIAH

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015

KOHESI GRAMATIKAL DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

KEHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMPN 6 BOJONEGORO

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan

ANALISIS WACANA PADA IKLAN KARTU PERDANA AS, XL, AXIS, DAN IM3 DI TELEVISI SWASTA DEFI SUSANTI. RINI WIRASTY, B., S.S., M.Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd.

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF BERITA UTAMA PADA MEDIA ONLINE DETIKCOM EDISI JANUARI 2017 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA TAJUK RENCANA HARIAN KEDAULATAN RAKYAT DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONJUNGTOR DAN PREPOSISI DALAM RUBRIK TAJUK SURAT KABAR LAMPOST. Oleh

zs. /or.wisman lladi, M.Hum. ANA,LISIS PENAI{DA KOHESI GRAMATIKAL ARTIKEL POLITIK PADA MEDIA OFII.,INE KOMPASIANA.COM ARTIKEL Asrul Khairillrsibuan

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

ARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA NARASI DALAM MODUL KARYA GURU

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

WINDA YULIA PUTRI NPM

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT WACANA BERITA UTAMA MONITOR DEPOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI JULI-SEPTEMBER TAHUN 2016

KEMAMPUAN MENYUNTING KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN BERPEDOMAN PADA EYD ARTIKEL E- JURNAL DAMIANUS NPM

KOHESI GRAMATIKAL DALAM TEKS LAPORAN PENELITIAN DOSEN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2013 KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 REBANG TANGKAS TP 2012/2013

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Alat-alat kohesi..., Astri Yuniati, FIB UI, 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

Transkripsi:

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM 10080151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH Pemarkah Kohesi Gramatikal dalam Wacana Tajuk Rencana Harian Singgalang Edisi April-Mei 2014 Nama : Desi Patri Yenti NPM : 10080151 Program Studi Institusi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, 21 0ktober2014 Disetujui Oleh, Pembimbing II Silvia Marni, M.Pd. Diketahui, Ketua Program Studi Iswadi Bahardur, S.S., M.Pd.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH Pemarkah Kohesi Gramatikal dalam Wacana Tajuk Rencana Harian Singgalang Edisi April-Mei 2014 Nama : Desi Patri Yenti NPM : 10080151 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, 21 Oktober 2014 Disetujui Oleh, Pembimbing I Pembimbing II Aruna Laila, S.S., M.Pd. Silvia Marni, M.Pd.

MARKER COHESION GRAMMATICAL IN DISCOURSE PLAN SINGGALANG EDITION OF THE DAILY EDITORIAL APRIL-MEY 2014 By Desi Patri Yenti 1, Aruna Laila 2, Silvia Marni 3 1 ) Student STKIP PGRI West Sumatera 2 ) 3 ) Lecturer Education Program The Study Of Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Of Sumatra ABSTRACT Research was triggered by writing a sentence in editorial a plan that, having habitude peculiar to a language is many the use of the structure of a sentence nuncupative Indonesian language. The use of the structure of a sentence which like this can affect cohesiveness a discourse. This research was meant to find out the form of marker cohesion grammatical contained in the discourse daily editorial Singgalang plan. The kind of research used in this research is a qualitative, research with a method of analysis contents.in this research, found the use of marker cohesion grammatical referense, substitutions, ellipsis, and conjunctions. Marker cohesion the most frequently found is marker cohesion grammatical conjunctions. Marker it is most corpulent is used because a conjunction this is not just connect between a sentence but also connecting inter sentence. So discharging the marker is very important and very influential against cohesiveness a discourse. Keyword: marker, cohesion, grammatical, discourse, editorial

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 Oleh Desi Patri Yenti 1, Aruna Laila 2, Silvia Marni 3 1) Mahasisiwa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penulisan kalimat dalam tajuk rencana yang memiliki ciri khas bahasa, yaitu banyaknya penggunaan struktur kalimat lisan bahasa Indonesia. Penggunaan struktur kalimat yang seperti ini dapat mempengaruhi kekohesifan suatu wacana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemarkah kohesi gramatikal yang terdapat dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode analisis isi. Dalam penelitian ini, ditemukan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Pemarkah kohesi yang paling banyak ditemukan adalah pemarkah kohesi gramatikal konjungsi. Pemarkah ini paling bayak digunakan karena konjungsi ini tidak hanya menghubungkan antarkalimat tetapi juga menghubungkan intrakalimat. Jadi pemakaian pemarkah ini sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kekohesifan suatu wacana. Kata Kunci: Pemarkah, Kohesi, Gramatikal, Wacana, Tajuk Rencana

PENDAHULUAN Bahasa selalu digunakan kapan pun, dimana pun, dengan siapa pun, dan dalam bentuk apa pun. Chaer (2003: 44) mengatakan bahwa bahasa itu bermakna. Salah satu wujud dari bahasa yang bermakna itu adalah wacana. Wacana adalah satuan bahasa tertinggi, terbesar, dan terlengkap yang disajikan secara teratur dan bersifat komunikatif. Secara umum wacana dapat berwujud lisan dan tulis. Wacana tulis adalah wacana yang menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaiannya. Salah satu teks yang termasuk wacana tulis adalah tajuk rencana. Tajuk rencana merupakan artikel utama dalam surat kabar yang berisi pandangan atau pendapat redaksi terhadap peristiwa atau isu yang sedang hangat dibicarakan pada saat surat kabar itu diterbitkan (Kuncoro, 2009:33). Agar pembaca dapat memahami tajuk rencana, maka kalimat-kalimat di dalamnya harus kohesif, yaitu adanya keserasian hubungan antarkalimat yang ada dalam wacana tersebut. Sebagai salah satu media massa, wacana pada tajuk rencana surat kabar harian Singgalang sudah mengaplikasikan bentuk pemarkah kohesi dalam tulisannya. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, jenis pemarkah kohesi yang dominan digunakan adalah pemarkah kohesi gramatikal. Kohesi gramatikal adalah keserasian atau keterkaitan antarunsur teks dalam wacana yang dikemukakan dengan unsur gramatikal. Kohesi gramatikal membantu menjelaskan hubungan semantik antara bagian teks yang kurang jelas dengan bagian teks lain, sehingga suatu unsur teks dapat menjelaskan unsur teks lainnya atau teks secara keseluruhan (Zaimar, 2009: 116). Tajuk rencana merupakan salah satu wacana yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, terutama pada kurikulum 2013. Penulisan kalimat dalam tajuk rencana memiliki ciri khas bahasa, yaitu banyaknya penggunaan struktur kalimat lisan bahasa Indonesia. Penggunaan struktur kalimat yang seperti ini dapat mempengaruhi kekohesifan suatu wacana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemarkah kohesi gramatikal dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang edisi April-Mei 2014. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah bentuk pemarkah kohesi gramatikal dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang edisi april-mei 2014? Menurut Halliday dan Hasan (dalam Zaimar, 2009: 117), kohesi gramatikal dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu referensi (pengacuan), subsitusi (penyulihan), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (penyambungan). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode Analisis Isi (Content Analysis). Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya (Bungin, 2011: 231). Objek penelitian ini adalah pemarkah kohesi gramatikal pada wacana tajuk rencana harian Singgalang Edisi April-Mei 2014. Data pada penelitian ini adalah kalimat-kalimat dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang. Data diambil sebanyak 48 tajuk, yaitu dengan rentang waktu dua bulan. Sumber data pada penelitian ini adalah media cetak harian Singgalang Edisi April-Mei 2014. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan tabel inventarisasi data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) memberi kode D pada setiap tajuk, kemudian ditulis nomor urut tajuk yang diurutkan dari tanggal terendah sampai tanggal tertinggi, (2) mengidentifikasi data, yaitu dengan membaca tajuk rencana dan menandai bagian-bagian teks yang berupa pemarkah kohesi gramatikal, (3) mengklasifikasikan atau mengelompokkan data-data yang sejenis, (4) menginventarisasikan data. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan data, (2) menganalisis data. (3) pembahasan, (4) menulis simpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, (5) menulis laporan tentang Pemarkah Kohesi Gramatikal dalam Wacana Tajuk Rencana Harian Singgalang Edisi April-Mei 2014. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan analisis data, maka pemarkah kohesi gramatikal yang ditemukan dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang edisi April-Mei 2014 adalah pemarkah kohesi gramatikal referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Jumlah pemarkah kohesi gramatikal yang ditemukan

tersebut sebanyak 2.444, dengan rincian sebagai berikut ini. (1) pemarkah kohesi gramatikal referensi sebanyak 389 (15,9%), (2) pemarkah kohesi gramatikal substitusi sebanyak 165 (6,75%), (3) pemarkah kohesi gramatikal elipsis sebanyak 21 (0,85%), pemarkah kohesi gramatikal konjungsi sebayak 1.869 (76,5%). 1. Pemarkah Kohesi Gramatikal Referensi Referensi atau pengacuan merupakan hubungan antara kata dengan acuannya. Menurut Sudaryat (2009: 154), referensi dapat dinyatakan dengan pronomina, yaitu kata-kata yang berfungsi untuk menggantikan nomina. Jenis pronomina yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Pertama, pronomina persona pertama dengan rincian pronomina persona pertama bentuk kita dan pronomina persona ketiga bentuk mereka, ia, dia. Kedua, pronomina posesif-nya. Ketiga, pronomina demonstratif bentuk ini, itu, sana, sini. Keempat, pronomina interogatif bentuk apa dan mengapa. Secara umum pemakaian pronomina dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang sudah tepat, sehingga dengan pemakaian pronomina ini menjadikan kalimat-kalimat dalam wacana tajuk rencana menjadi kohesif. 2. Pemarkah Kohesi Gramatikal Substitusi Menurut Yayat (2009: 154), substitusi mengacu kepenggantian kata-kata dengan kata lain. Darma (2009: 37) membagi empat jenis substitusi, yaitu substitusi nominal, substitusi verbal, substitusi frasal, dan substitusi klausal. Pemarkah kohesi gramatikal substitusi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah substitusi nominal, frasal, dan klausal. Pemakaian substitusi dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang menjadikan kalimat-kalimat di dalamnya menjadi kohesif. 3. Pemarkah Kohesi Gramatikal Elipsis Elipsis adalah sesuatu yang tidak terucap dalam wacana, artinya tidak hadir dalam komunikasi, tetapi dapat dipahami (Zaimar, 2009: 127). Elipsis biasanya dilakukan dengan menghilangkan unsur-unsur wacana yang telah disebutkan sebelumnya (Yayat, 2009: 157). Jenis elipsis yang ditemukan dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang edisi April-Mei 2014 adalah elipsis nominal dan elipsis verbal. Elipsis ini dipakai karena kalimat dalam wacana tajuk rencana harus singkat, padat dan jelas sehingga perlunya menghilangkan suatu unsur agar wacana tersebut kohesif dan tentunya agar lebih mudah dipahami pembaca. 4. Pemarkah Kohesi Gramatikal Konjungsi Konjungsi adalah kata-kata penghubung baik penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, maupun antarkalimat. Alwi (2003: 297) membagi konjungsi menjadi empat kelompok, yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat. Dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang edisi April-Mei 2014, ditemukan keempat jenis konjungsi ini. Pemarkah kohesi konjungsi ini paling banyak ditemukan dari pada pemarkah kohesi gramatikal lainnya. Hal ini disebabkan karena konjungsi ini tidak hanya menghubungkan antarkalimat tetapi juga menghubungkan intrakalimat. Jadi pemakaian pemarkah ini sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kekohesifan suatu wacana. Pemakaian pemarkah kohesi konjungsi dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang masih terdapat beberapa kesalahan, yaitu konjungsi yang seharusnya diletakkan ditengah kalimat, diletakkan di awal kalimat. Begitupun sebaliknya, konjungsi yang seharusnya diletakkan di awal kalimat, diletakkan di tengah kalimat. Hal ini memang tidak mempengaruhi kekohesifan kalimatnya, tetapi tetap saja menyalahi kaidah tatabahasa Indonesia. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka pemarkah kohesi gramatikal yang ditemukan dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang edisi April-Mei 2014 meliputi pemarkah kohesi gramatikal referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Pemarkah kohesi yang paling banyak ditemukan adalah pemarkah kohesi gramatikal konjungsi. Hal ini disebabkan karena konjungsi tidak hanya menghubungkan antarkalimat tetapi juga menghubungkan intrakalimat. Jadi pemakaian pemarkah ini sangat penting

dan sangat berpengaruh terhadap kekohesifan suatu wacana. Secara umum pemakaian pemarkah kohesi gramatikal dalam wacana tajuk rencana harian Singgalang sudah tepat, sehingga kalimatkalimat di dalamnya menjadi kohesif. Implikasi Terhadap Pembelajaran Hasil penelitian tentang Pemarkah Kohesi Gramatikal dalam Wacana Tajuk Rencana Harian Singgalang Edisi April-Mei 2014 bisa diimplikasikan ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya dalam kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester 2, pada Kompetensi Dasar (KD) 4.9 yaitu memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan. Kaitannya yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menentukan media dan sumber belajar terutama tentang kekohesifan kalimat dalam tajuk rencana. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bagi penulis tajuk rencana, hendaknya penulisan konjungsi diperhatikan lagi karena dalam tajuk rencana penulis sering menemukan kesalahan dalam penulisan pemarkah ini. Hal ini memang tidak mempengaruhi kekohesifan kalimatnya, tetapi tetap menyalahi kaidah tatabahasa Indonesia. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia, wacana tajuk rencana harian Singgalang bisa dijadikan sumber bahan pelajaran. Terutama pada KD memproduksi teks editorial/opini di SMA kelas XII. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Bungin, Burhan (Ed.). 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom, dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga. Sudaryat, Yayat. 2009. Makna-makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya. Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. 2009. Telaah Wacana. Jakarta: The Intercultural Intitute.