BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik dan bangsal THT-KL dan laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. kranial klavikula, kecuali kanker otak dan sumsum tulang belakang. KKL

BAB 5 HASIL DAN BAHASAN. adenotonsilitis kronik dengan disfungsi tuba datang ke klinik dan bangsal THT

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Empat puluh pasien karsinoma mammae stadium III B yang memenuhi kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB 5 HASIL PENELITIAN. induksi selama 9 bulan didapatkan 18 ekor mencit berhasil tumbuh tumor pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam medik RSUP dr. Kariadi Semarang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Super Oxide. Dismutase Oral (SOD) terhadap kadar TGFβ1 dan Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tiga puluh dua pasien di ruang ICU dengan ventilator mekanik yang telah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING SEBELUM dan SETELAH RADIOTERAPI (Studi Observasional di RSUP Dr Kariadi Semarang)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada 24 ekor mencit betina strain C3H berusia 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya Fisiologi

BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB III METODE PENELITIAN. kelamin dan pendekatan SAVI, Inkuiri, RME dengan setting pembelajaran. tanggal 7 September 2013 di SMP Buana.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

BAB IV METODE PENELITIAN. menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang sebagai kelompok kontrol dan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PASIEN MULTIPEL MIELOMA PADA BERBAGAI TAHAP PEMBERIAN KEMOTERAPI ( Studi Observasional di RSUP Dr. Kariadi Semarang )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB III METODE PENELITIAN

The effect of high dose C and E vitamin combination to hemopoetic system decreased in head and neck cancer patiens receiving cisplatin chemotherapy

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

Transkripsi:

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran umum Penelitian dilaksanakan di klinik dan bangsal THT-KL dan laboratorium Patologi Klinik RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode Mei Agustus 2011. Selama penelitian didapatkan 48 sampel memenuhi kriteria inklusi, dilakukan randomisasi blok kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 24 sampel pada kelompok perlakuan ( mendapat vitamin C 1000 mg dan E 400 mg ) dan 24 sampel pada kelompok kontrol ( mendapat vitamin C 2x50 mg ), tetapi yang menyelesaikan penelitian sebanyak 45 sampel. Tiga sampel drop out dari penelitian yaitu dua sampel pada kelompok kontrol karena keadaan umum memburuk dan satu sampel pada kelompok perlakuan karena pulang paksa. 5.2. Analisis deskriptif Data setiap variabel ditampilkan dalam bentuk tabel sesuai dengan jenis data, meliputi : usia, jenis kelamin, jenis KKL, stadium KKL dan kadar albumin.

5.2.1. Karakteristik sampel penelitian Tabel 5. Karakteristik sampel Variabel Perlakuan (%) (n=23) Kontrol(%) (n=22) p* Usia(th) 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 Jenis kelamin - - 4 (17,4) 7 (30,4) 8 (34,8) 4 (17,4) 1 ( 4,5) 2 ( 9,1) 3 (13,6) 7 (31,8). 8 (36,5) 1 ( 4,5) 0,168 Laki-laki 17 (73,9) 17 (77,3) 0,793 Perempuan 6 (26,1) 5 (22,7) Jenis KKL Ca nasofaring 16 (69,6) 16(72,7) 0,528 Ca tonsil 3 (13,1) 2( 9,1) Ca sinonasal 1 ( 4,3) 3(13,6) Ca laring 1 ( 4,3) 1( 4,6) Ca palatum 2 ( 8,7) - Stadium II 4(17,39) 2( 9,09) 0,519 III IV Kadar albumin(gr%) 7(30,44) 12(52,17) 5 (22,72) 15(68,19) 2,5-3 3 (13,1) 2 ( 9,1) 0,326 3,1 3,4 7 (30,4) 6 ( 27,3) 3,5 4 4,1 4,4 4,5 5 10 (43,5) 2 ( 8,7) 1 ( 4,3) 9 (40,9) 4 (18,2) 1 ( 4,5) *Pearson Chi-Square; p<0,05 (signifikan)

5.2.1.1. Distribusi usia Tabel 5 menunjukkan distribusi kelompok usia, frekuensi terbanyak pada kelompok usia 50-59 tahun sebanyak 16 (35,6%) sampel dan paling rendah kelompok usia 10-19 dan 60-69 tahun, masing-masing sebanyak 1 (2,2%) sampel. Usia sampel penelitian termuda adalah 18 tahun dan tertua 68 tahun. Rerata usia sampel 47,2 tahun ± 11,03. Distribusi usia pada kelompok perlakuan, frekuensi terbanyak pada kelompok usia 50-59 tahun yaitu 8 (34,8%) sampel. Usia termuda 31 tahun dan tertua 68 tahun, dengan rata-rata usia 48,9 tahun + 9,62. Distribusi usia pada kelompok kontrol, frekuensi terbanyak pada kelompok usia 50-59 tahun yaitu 8 (36,5%) sampel. Usia termuda 18 tahun dan tertua 66 tahun, dengan rata-rata usia 45,5 tahun + 12,32. Hasil uji homogenitas dengan chi square terhadap usia didapatkan tidak berbeda bermakna (p=0,168). 5.2.1.2. Distribusi jenis kelamin Tabel 5 menunjukkan distribusi jenis kelamin, didapatkan 45 sampel terdiri dari laki-laki 34 (75,6%) sampel dan perempuan 11 (24,4%) sampel. Perbandingan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan 3 : 1 pada kelompok perlakuan maupun kontrol. Hasil uji homogenitas dengan chi square terhadap jenis kelamin didapatkan tidak berbeda bermakna (p=0,793).

5.2.1.3. Distribusi jenis KKL Tabel 5 menunjukkan distribusi jenis KKL terbanyak adalah KNF yaitu 32 (71,1%) sampel dan paling sedikit adalah kanker laring dan palatum, masingmasing sebanyak 2 (4,4%) sampel. Hasil uji homogenitas dengan uji chi square terhadap jenis KKL didapatkan tidak berbeda bermakna (p=0,528). 5.2.1.4. Distribusi stadium KKL Tabel 5 menunjukkan distribusi stadium KKL, stadium IV sebanyak 27 (60%) sampel, stadium III sebanyak 12 (26,7%) sampel dan stadium II sebanyak 6 (13,3%) sampel. Hasil uji homogenitas dengan chi square terhadap stadium KKL didapatkan tidak berbeda bermakna (p=0,519). 5.2.1.5. Distribusi kadar albumin Tabel 5 menunjukkan distribusi kadar albumin sampel penelitian, reratanya adalah 3,6 gr% + 0,48, kadar albumin terendah sampel penelitian adalah 2,7 gr%. Hasil uji homogenitas dengan chi square terhadap kadar albumin didapatkan tidak berbeda bermakna (p=0,326).

5.2.2. Uji normalitas data Tabel 6. Uji normalitas kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum kelompok perlakuan Kelompok perlakuan (n=23) Rerata SD p* Hemoglobin (gr%) 12,2 1,50 0,203 Eritrosit (juta/mm 3 ) 4,5 0,74 0,099 Lekosit (ribu/mm 3 ) 6,7 1,65 0,546 Trombosit (ribu/mm 3 ) 333,7 79,18 0,650 *Saphiro Wilk ; p>0,05 (distribusi normal) Tabel 7. Uji normalitas kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum kelompok kontrol Kelompok kontrol (n=22) Rerata SD p* Hemoglobin (gr%) 12,6 1,47 0,571 Eritrosit (juta/mm 3 ) 5 0,81 0,658 Lekosit (ribu/mm 3 ) 9,4 2,12 0,786 Trombosit (ribu/mm 3 ) 333,7 130,50 0,635 *Saphiro Wilk ; p>0,05 (distribusi normal)

Tabel 6 dan 7 menunjukkan uji normalitas data variabel kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil uji normalitas variabel kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit, trombosit sebelum kelompok perlakuan dan kontrol dengan uji Saphiro Wilks didapatkan sebaran data berdistribusi normal (p >0,05), selanjutnya dianalisis dengan uji parametrik. Hasil uji homogenitas data dengan Levene s test menunjukkan bahwa kada hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum adalah homogen ( lampiran 5) 5.3. Analisis inferensial Tabel 8. Rerata kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum dan sesudah kelompok perlakuan Perlakuan (n=23) Sebelum Sesudah Mean + SD Mean + SD p* Hemoglobin (gr%) 12,2 + 1,50 11,6 + 1,03 0,004 Eritrosit (juta/mm 3 ) 4,5 + 0,74 4,0 + 0,61 0,003 Lekosit ( ribu/mm 3 ) 6,7 + 1,65 6,6 + 2,04 0,299 Trombosit (ribu/mm 3 ) 333,7 + 79,18 272,4 + 88,55 0,006 *Paired t test; p<0,05 (signifikan)

Tabel 9. Rerata kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum dan sesudah kelompok kontrol Kontrol (n=22) Sebelum Sesudah p* Mean + SD Mean + SD Hemoglobin (gr%) 12,6 + 1,47 11,3 + 0,86 0,000 Eritrosit (juta/mm 3 ) 5 + 0,81 4,2 + 0,62 0,000 Lekosit (ribu/mm 3 ) 9,4 + 2,12 5,4 + 2,23 0,000 Trombosit (ribu/mm 3 ) 333,7 + 130,50 268,5 + 81,85 0,005 Paired t test; p<0,05 (signifikan) Tabel 8 menunjukkan rerata kadar hemoglobin kelompok perlakuan sebelum adalah 12,2 gr% + 1,50 dan sesudah 11,6 gr% + 1,03. Rerata jumlah eritrosit kelompok perlakuan sebelum adalah 4,5 juta/mm 3 + 0,74 dan sesudah 4,0 juta/mm 3 + 0,61. Rerata jumlah lekosit kelompok perlakuan sebelum adalah 6,7 ribu/mm 3 + 1,65 dan sesudah 6,6 ribu/mm 3 + 2,04. Rerata jumlah trombosit kelompok perlakuan sebelum adalah 333,7 ribu/mm 3 + 79,18 dan sesudah 272,4 ribu/mm 3 + 88,55. Tabel 9 menunjukkan rerata kadar hemoglobin kelompok kontrol sebelum adalah 12,6 gr% + 1,47 dan sesudah 11,3 gr% + 0,86. Rerata jumlah eritrosit kelompok kontrol sebelum adalah 5,0 juta/mm 3 + 0,81 dan sesudah 4,2 juta/mm 3 + 0,62. Rerata jumlah lekosit kelompok kontrol sebelum adalah 9,4 ribu/mm 3 + 2,12 dan sesudah 5,4

ribu/mm 3 + 2,23. Rerata jumlah trombosit kelompok kontrol sebelum adalah 333,7 ribu/mm 3 + 130,50 dan sesudah 268,5 ribu/mm 3 + 81,85. Tabel 10. Rerata selisih kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, lekosit dan trombosit sebelum dan sesudah antara kelompok perlakuan dan kontrol Sebelum dan sesudah Perlakuan (n=23) Kontrol (n=22) Mean + SD Mean + SD p* Hemoglobin (gr%) 0,6 + 0,87 1,2 + 0,89 0,018 Eritrosit (juta/mm 3 ) 0,5 + 0,70 0,2 + 0,57 0,205 Lekosit (ribu/mm 3 ) 0,2 + 0,73 3,9 + 2,85 0,000 Trombosit (ribu/mm 3 ) 61,3 + 95,77 65,2 + 96,30 0,893 *Independent t test; p<0,05 (signifikan) Tabel 10 menunjukkan rerata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah kelompok perlakuan adalah 0,6 gr% + 0,87 dan kelompok kontrol adalah 1,2 gr% + 0,89. Rerata selisih jumlah eritrosit sebelum dan sesudah kelompok perlakuan adalah 0,5 juta/mm 3 + 0,70 dan kelompok kontrol adalah 0,2 juta/mm 3 + 0,57. Rerata selisih jumlah lekosit sebelum dan sesudah kelompok perlakuan adalah 0,2 ribu/mm 3 + 0,73 dan kelompok kontrol adalah 3,9 ribu/mm 3 + 2,85. Rerata selisih jumlah trombosit sebelum dan sesudah

kelompok perlakuan adalah 61,3 ribu/mm 3 + 95,77 dan kelompok kontrol adalah 65,2 ribu/mm 3 + 96,30. Tabel 11. Efek samping kombinasi vitamin C dan E dosis tinggi pada kelompok perlakuan Keluhan Jumlah pasien Mual 2 Muntah 1 Nyeri ulu hati 2 Diare - Total 5