ANALYSIS OF STUDENT MISCONCEPTIONS IN PHYSICS LEARNING OF STATIC FLUID MATERIALS USING CERTAIN OF RESPONSE INDEX (CRI) METHOD IN SMAN 7 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL HAMBATAN BELAJAR EPISTIMOLOGIS SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR MELALUI TES KEMAMPUAN RESPONDEN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI FLUIDA STATIS PADA SISWA KELAS X MIA

Unnes Physics Education Journal

Identifikasi Miskonsepsi Siswa SDN Kemayoran I Bangkalan pada Konsep Cahaya Menggunakan CRI (Certainty Of Response Index)

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Keywords: Concepts, Misconceptions, Certainty Response Indeks (CRI).

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP DALAM MATERI PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

2015 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PAD A MATERI TEKANAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

Penerapan Five Stage Conceptual Teaching Model untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah pada Siswa SMA

PENGGUNAAN STRATEGI POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MEMPERBAIKI MISKONSEPSI FISIKA. Rina Ning Tyas 1, Sukisno 2, Mosik 3

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

IMPLEMENTATION OF REACT STRATEGY TO IMPROVE THE UNDERSTANDING OF PHYSICS CONCEPTS ON XI CLASS DYNAMIC FLUID MATERIALS IN SMA N 7 PEKANBARU

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX PADA OPERASI HITUNG BILANGAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMA

REMIDIASI PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Unnes Physics Education Journal

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ATOM, MOLEKUL, DAN ION DI SMP NEGERI 21 PONTIANAK

MODEL PPE (PEMBIMBINGAN, PRESENTASI, EVALUASI) UNTUK REMEDI MISKONSEPSI IPA SISWA SMP

PAULINA ARTI WILUJENG

IDENTIFIKASI PEMAMAHAN KONSEP FISIKA TERHADAP POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA PADA SISWA SMA. Mohammad Khairul Yaqin

PENGEMBANGAN SOFTWARE PENDETEKSI MISKONSEPSI KIMIA SOFTWARE DEVELOPMENT FOR DETECTING CHEMICAL MISCONCEPTIONS. Abstract

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Oleh Surya Gumilar

Hopsah Nurpatmawati, Nur Islami dan Fakhruddin Hp ;

Students misconception about archimedes law

Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)

STUDI MISKO SEPSI PESERTA DIDIK KELAS IX SMP EGERI 1 MAKASSAR PADA

Skripsi. Oleh: Dzirwatul Muna K

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK BERFORMAT FOUR-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA TOPIK USAHA DAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fuji Hernawati Kusumah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PROFIL MISKONSEPSI MATERI IPBA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN CRI (CERTAINLY OF RESPONS INDEX)

Profil Miskonsepsi Mahasiswa tentang Konsep Kepolaran Molekul dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index)

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

ANALYSIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT MAN 2 MODEL PEKANBARU IN PROBLEM SOLVING OF PHYSIC NATIONAL EXAM

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

Mustafa Ramadhan 1, Sunardi 2, Dian Kurniati 3

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Aprilia Dwinta Karlina, Drs.Trustho Raharjo,M.Pd., Drs. PujayantoM.

Dr. Hj. Masriyah, M.Pd Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, Abstrak. Abstract

SEPTIKA RAHMAWATI K

Penguasaan Konsep Materi Fluida Statis Siswa SMAN 3 Blitar

UNESA Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 1, pp Januari 2013 ISSN:

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

MODEL PEMBELAJARAN YANG MEMADUKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF DAN STRATEGI PROBLEM SOLVING UNTUK PERKULIAHAN FISIKA DASAR II

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran biologi di Madrasah Aliyah (MA) adalah agar peserta didik

Gambar 3.1 Desain Penelitian

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

THE IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL APPROACH TO DECREASE MISCONCEPTION OF STUDENT IN LEARNING PHYSICS

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PDEODE BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS

MENGGALI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI PERHITUNGAN KIMIA MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX

Oleh: ANDREAS CHRISTANTO PERMADI

KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

SKRIPSI DARMAN NABABAN

PENERAPAN PENDEKATAN BRIDGING ANALOGY SEBAGAI UPAYA MEREDUKSI MISKONSEPSI FISIKA SEKOLAH MENENGAH

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA FLUIDA STATIS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, DAN EXPLAIN DI SMA

IDENTIFIKASI POLA MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP MEKANISME EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) Mar atul Afidah (1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI PADA MATERI GERAK MELINGKAR.

MODEL PEMBELAJARAN YANG MEMADUKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF DAN STRATEGI PROBLEM SOLVING UNTUK PERKULIAHAN FISIKA DASAR II

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

PROFIL KONSEPSI SISWA SMP DENGAN CRI TEST BERBASIS REVISED BLOOM S TAXONOMY PADA MATERI KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh: Aprilia Dwinta Karlina NIM K

THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL

Unnes Physics Education Journal

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

PENGARUH INTERACTIVE DEMONSTRATION TERHADAP PERUBAHAN KONSEP SISWA TENTANG TEKANAN ZAT CAIR PADA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PADA MATERI POKOK WUJUD ZAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BAWANG TAHUN AJARAN 2009/2010

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal

Identifikasi Miskonsepsi IPBA Di SMA Dengan CRI Dalam Upaya Perbaikan Urutan Materi Pada KTSP

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi. Oleh

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PREDIKSI MODIFIKASI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN FISIKA

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

DESKRIPSI KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA TIPIS

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIC MULTIPLE CHOICE BERBANTUAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING) TERHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMAN 2 JOMBANG

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

Transkripsi:

1 ANALYSIS OF STUDENT MISCONCEPTIONS IN PHYSICS LEARNING OF STATIC FLUID MATERIALS USING CERTAIN OF RESPONSE INDEX (CRI) METHOD IN SMAN 7 PEKANBARU Valina Yolanda 1, Fakhruddin 2, Yennita 3 Email: 14.valina@gmail.com; Hp.085265218330 faruqfisika@yahoo.com, yennita_caca@yahoo.com Physics Education Study Program Faculty of Teacher s Training and Education University of Riau Abstract: This study aims to determine the misconception experienced by students in physics learning on static fluid material using Certain of Response Index (CRI) method at SMAN 7 Pekanbaru. This research was conducted from March to July 2017 with the subject of research is all students of class X in SMAN 7 Pekanbaru as many as 106 students. The type of research conducted is survey research. In this study, the data obtained were primary data and the instruments used to measure student misconceptions on static fluid materials were misconception tests. This misconception test consists of 20 items of multiple choice and is accompanied by CRI columns for each answer. CRI value shows the level of confidence of students in answering questions. The data have been analyzed descriptively. Based on the data analysis, it was found that the mean misconception of students on static fluid material was 42%, with misconceptions on each of the static fluid submissions such as hydrostatic pressure, Pascal's law, Archimedes law and surface tension, respectively: 41% 42%, 46% and 38%. Thus it can be concluded that the misconception experienced by the students of class X of SMAN 7 Pekanbaru on static fluid material is still quite high and the highest percentage of student misconception is found in the submateri Archimedes law. Keywords : Misconception, static fluid, CRI (certain of response index)

2 ANALISIS MISKONSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI FLUIDA STATIS MENGGUNAKAN METODE CERTAIN OF RESPONSE INDEX (CRI) DI SMAN 7 PEKANBARU Valina Yolanda 1, Fakhruddin 2, Yennita 3 Email: 14.valina@gmail.com; Hp.085265218330 faruqfisika@yahoo.com, yennita_caca@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa dalam pembelajaran fisika pada materi fluida statis dengan menggunakan metode Certain of Response Index (CRI) di SMAN 7 Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan maret hingga bulan juli 2017 dengan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMAN 7 Pekanbaru sebanyak 106 siswa. Jenis penelitian adalah penelitian survei. Data yang diperoleh merupakan data primer yang didapat melalui instrumen tes miskonsepsi pada materi fluida statis. Tes miskonsepsi ini terdiri dari 20 butir soal berbentuk pilihan ganda dan disertai kolom CRI untuk setiap jawaban. Nilai CRI menunjukkan tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal. Data yang telah diambil dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis data, didapatkan bahwa rata-rata miskonsepsi siswa pada materi fluida statis sebesar 42%, dengan miskonsepsi pada masing-masing sub materi fluida statis seperti tekanan hidrostatis, hukum Pascal, hukum Archimedes dan tegangan permukaan, secara berturut-turut yaitu: 41%, 42%, 46% dan 38%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas X SMAN 7 Pekanbaru pada materi fluida statis masih tergolong cukup tinggi dan persentase miskonsepsi siswa tertinggi terdapat pada sub materi hukum Archimedes. Kata Kunci : Miskonsepsi, Fluida Statis, CRI (certain of response index)

3 PENDAHULUAN Pada hakikatnya setiap siswa memiliki pengetahuan awal tentang fisika yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari. Namun pengetahuan awal yang dibawa ada yang tidak sesuai dengan konsep para ilmuan. Ketidaksesuaian antara konsep awal dan konsep ilmuan ini dapat menimbulkan miskonsepsi (Yustina Jaziroh, 2014; Paul Suparno, 2005). Adanya miskonsepsi ini jelas akan sangat menghambat proses penerimaan dan asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru dalam diri siswa, sehingga akan menghalangi keberhasilan siswa dalam proses belajar lebih lanjut (Yuyu R.T, 2005). Salah satu materi fisika yang banyak dijumpai siswa dalam kehidupan seharihari adalah fluida statis, sehingga siswa sering berhubungan langsung dalam setiap aktivitasnya. Hal ini dapat membawa dampak miskonsepsi pada siswa jika konsepsi dan pemahamannya melalui pengalaman yang diperoleh hanya sepotong-sepotong (Anisa, dkk, 2014). Menurut Henny (2012) miskonsepsi pada siswa antara lain siswa berpendapat bahwa tekanan hidrostatis terbesar terjadi pada bagian atas zat cair karena memiliki energi potensial terbesar, dan tekanan hidrostatis maksimum pada zat cair tepat berada ditengah-tengah karena tekanan total yang terjadi berasal dari atas, bawah dan samping. Sedangkan Marwiyah (2014) dalam penelitiannya menemukan miskonsepsi pada siswa bahwa massa/berat merupakan satu-satunya faktor penyebab benda akan tenggelam/mengapung. Untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi sekaligus dapat membedakannya dengan tidak tahu konsep, Saleem Hasan telah mengembangkan suatu metode identifikasi yang dikenal dengan istilah CRI (Certain of Response Index) yang merupakan ukuran tingkat keyakinan responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. CRI didasarkan pada suatu skala dan diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal (Yuyu R.T, 2005). Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menganalisis miskonsepsi yang dialami siswa kelas X SMAN 7 Pekanbaru menggunakan metode CRI pada materi fluida statis. Pemilihan materi ini didasarkan atas materi yang sedang berlangsung dalam pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Pekanbaru pada bulan Maret sampai dengan Juli 2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei, dengan subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas X di SMAN 7 Pekanbaru sebanyak 106 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes miskonsepsi yang terdiri dari 20 butir soal dalam bentuk pilihan ganda disertai kolom CRI untuk masing-masing jawaban. CRI menunjukkan tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa digunakan ketentuan sebagai berikut :

4 Tabel 1. Ketentuan Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Kriteria Jawaban CRI rendah (< 2,5) CRI tinggi (>2,5) Jawaban benar tapi Jawaban benar dan Jawaban benar CRI rendah berarti CRI tinggi berarti tidak tahu konsep menguasai konsep (lucky guess) dengan baik Jawaban salah dan Jawaban salah tapi Jawaban salah CRI rendah berarti CRI tinggi berarti tidak tahu konsep terjadi miskonsepsi Saleem Hasan (dalam Yuyu R.T, 2005) Untuk mengetahui persentase siswa yang mencapai tingkat pemahaman tertentu untuk setiap soal ditentukan dengan rumus: P = f / N Keterangan : P = persentase siswa berdasarkan tingkat pemahaman (%) f = jumlah siswa pada setiap kelompok N = jumlah keseluruhan siswa yang dijadikan subjek penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa kelas X SMAN 7 Pekanbaru pada materi fluida statis menggunakan metode CRI. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata miskonsepsi siswa pada materi fluida statis adalah 42%. Persentase miskonsepsi pada masing-masing sub materi fluida statis dapat dilihat pada Tabel 2 : Tabel 2. Persentase Miskonsepsi pada Materi Fluida Statis % No Materi Pokok Nomor Soal Soal Miskonsepsi 1 Tekanan Hidrostatis 1, 8. 10, 16, 19 5 41 2 Hukum Pascal 3, 6, 15, 18 4 42 3 Hukum Archimedes 2, 4, 5, 9, 13, 17 6 46 4 Tegangan Permukaan 7, 11, 12, 14, 20 5 38 Rata-rata keseluruhan 42 Dari Tabel 2 miskonsepsi siswa pada masing-masing sub materi fluida statis berkisar pada nilai yang sama dengan miskonsepsi yang tertinggi terdapat pada sub materi hukum Archimedes yakni 46% dan miskonsepsi siswa terendah pada sub materi tegangan permukaan yaitu 38%.

5 Tekanan Hidrostatis Berdasarkan penelitian, miskonsepsi siswa yang ditemukan pada sub materi tekanan hidrostatis sebagai berikut : Soal ini diberikan untuk mendeteksi miskonsepsi siswa dengan indikator siswa mampu menganalisis tekanan hidrostatis pada dasar bejana satu jenis fluida dengan volume yang sama Sebuah bejana diisi suatu fluida dengan volume V seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Bejana berisi fluida Bagaimanakah tekanan hidrostatis pada dasar bejana apabila alas bejana diperkecil a. Tekanan hidrostatis menjadi lebih besar setelah alas bejana diperkecil b. Tekanan hidrostatis menjadi lebih kecil setelah alas bejana diperkecil c. Tekanan hidrostatis di dasar bejana tidak dipengaruhi oleh perubahan luas alas bejana d. Tekanan hidrostatis di dasar bejana tetap sama karena volume sama e. Tidak ada tekanan hidrostatis di dasar bejana setelah perubahan luas alas bejana Sebanyak 56% siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase siswa yang miskonsepsi berdasarkan kriteria CRI secara berturut-turut adalah 19% siswa yakin, 26% siswa sangat yakin dan 10% siswa sangat yakin sekali menjawab tekanan hidrostatis menjadi lebih kecil setelah alas bejana diperkecil. Annisa, dkk (2014) dalam penelitiannya juga menemukan miskonsepsi yang sama yaitu 3,8% siswa berpendapat tekanan hidrostatis berbanding lurus dengan luas alas wadah dan 11,5% siswa berpendapat tekanan hidrostatis berbanding terbalik dengan luas alas wadah. Besar tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh luas alas bejana. Hukum Pascal Pada soal dengan indikator siswa mampu menganalisis gambar gaya pada penerapan hukum Pascal disajikan bentuk seperti berikut : Penerapan hukum Pascal yang benar pada gambar mesin pengangkat hidrolik adalah

6 Gambar 2. Mesin pengangkat hidrolik Diperoleh sebanyak 69% siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase miskonsepsi berdasarkan kriteria CRI yaitu 33% siswa yakin, 24% siswa sangat yakin dan 12% siswa sangat yakin sekali ketika memilih gambar b. Miskonsepsi ini mungkin juga dapat disebabkan oleh gambar pada buku teks siswa, seperti pada buku teks oleh Hari Subagya dan Agus Taranggono tahun 2007 yang berjudul Sains Fisika 2 SMA/MA dan kurangnya penjelasan/penegasan oleh guru dalam proses pembelajaran mengenai tekanan maupun arah gaya pada dongkrak hidrolik atau penerapan hukum Pascal lainnya. Gaya adalah besaran vektor yang menunjukkan besar dan arah. Hukum Archimedes Pada soal dengan indikator siswa mampu menganalisis hubungan antara gaya apung dengan volume benda disajikan seperti berikut: Tiga buah benda M, O dan N memiliki volume sama. Ketika dimasukkan ke dalam fluida M tenggelam, O melayang dan benda N terapung. Gambar 3. Benda mengapung, melayang dan tenggelam Pernyataan yang paling benar mengenai peristiwa tersebut adalah a. Gaya apung benda M lebih besar daripada gaya beratnya b. Gaya apung benda N lebih besar daripada gaya beratnya c. Gaya apung benda O sama dengan beratnya d. Gaya apung benda M dan N sama e. Gaya apung benda M, O dan N sama

7 Sebanyak 64% siswa masih mengalami miskonsepsi dengan persentase miskonsepsi berdasarkan kriteria CRI berurut-turut 36% siswa yakin, 13% siswa sangat yakin dan 15% siswa sangat yakin sekali bahwa gaya apung benda M lebih besar daripada gaya beratnya. Pada konsep yang sama miskonsepsi yang cukup tinggi juga ditemukan oleh Marwiyah (2014) pada obeservasi awal dalam penelitiannya, (1) 59,4% siswa berpendapat bahwa tenggelam/mengapung sebuah benda dalam zat cair ditentukan oleh volume zat cair; (2) 84,4% siswa berpendapat bahwa semakin besar bagian benda yang mengapung menunjukkan semakin besar gaya apung yang bekerja dan; (3) 59,4% siswa berpendapat bahwa massa/berat benda merupakan satu-satunya faktor penyebab benda akan tenggelam/mengapung. Hal ini membuktikan bahwa miskonsepsi siswa pada materi fluida statis tergolong masih cukup tinggi, terutama submateri hukum Archimedes. Tegangan Permukaan Soal ini juga diberikan untuk mendeteksi miskonsepsi siswa dengan indikator siswa mampu menganalisis peristiwa penerapan tegangan permukaan. Pernyataan soal yang diberikan adalah penyebab serangga dapat berjalan pada permukaan air. Diperoleh 48% siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase miskonsepsi berdasarkan kriteria CRI adalah 18% siswa yakin, 11% siswa sangat yakin dan 19% siswa sangat yakin sekali bahwa massa jenis serangga lebih kecil daripada massa jenis air. Miskonsepsi siswa ini mungkin disebabkan oleh kesalahan penentuan konsep oleh siswa yang beranggapan bahwa semut dapat berjalan pada permukaan air karena gaya apung pada hukum Archimedes bukan karena adanya tegangan permukaan air. Marwiyah (2014) juga menemukan miskonsepsi siswa yang berpendapat massa merupakan satu-satunya faktor penyebab tenggelam/mengapung, dalam hal ini siswa mungkin berpendapat semut yang massanya kecil akan mengapung sehingga dapat berjalan pada permukaan air. Menurut Fakhruddin Z. (2016), penyebab utama masih rendahnya kualitas pendidikan Sains yang secara umum diterima oleh para guru Sains adalah adanya kesalahpahaman konsep dan kondisi pembelajaran yang kurang memperhatikan prakonsepsi yang dimiliki siswa. Hal ini disebabkan karena para guru Sains mengajar berdasarkan anggapan tersembunyi bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara menyeluruh dari guru ke siswa. Julie et al, (2014) menambahkan ketika guru kurang berpengetahuan, guru cenderung mengandalkan pertanyaan tingkat rendah, kurang memberikan penjelasan tentang hal-hal yang abstrak dan memberikan sedikit peluang kepada pelajar untuk berbicara, tentunya membuat interaksi guru dan siswa tidak efektif sehingga menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Untuk mengurangi miskonsepsi pada diri siswa dalam proses pembelajaran, mungkin dapat menggunakan model pembelajaran alternatif seperti model pembelajaran konstruktivisme. Departemen Pendidikan Nasional (2006) juga secara khusus menyatakan bahwa pembelajaran Sains di sekolah hendaknya mempertimbangkan prinsip-prinsip kontruktivisme.

8 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari hasil pengolahan serta analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi siswa kelas X SMAN 7 Pekanbaru pada materi fluida statis masih tergolong cukup tinggi, yaitu sebesar 42% dan miskonsepsi tertinggi terdapat pada sub materi hukum Archimedes. Penulis merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan instrumen CRI untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada konsep-konsep fisika yang lain dan bagi guru agar lebih variatif dalam menentukan strategi mengajar serta lebih menguatkan pemberian apersepsi di awal pembelajaran dan pemberian penguatan di akhir pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Anisa M.S, Wartono, Sugiyanto. 2014. Pengembangan Instrumen Diagnostik Three- Tier untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Materi Fluida Statis pada Siswa Kelas X MIA. Universitas Negeri Malang. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional Jakarta. Fakhruddin Z. 2016. Pembinaan dan Keberkesanan Modul Pembelajaran Pendekatan Konseptual Interaktif Berasas Peralatan Budaya Tradisional Keatas Miskonsepsi dan Motivasi Pelajar. Fakulti Pendidikan Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi. Tesis. Henny. 2012. Penerapan Pembelajaran Generatif dengan Strategi Problem Solving Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Pada materi Fluida Statis. Universitas Pendidikan Indonesia. Julie L. Booth, Christina Barbieri, Francie Eyer dan E. Juliana Pare-Blagoev. 2014. Persistent and Pernicious Errors in Algebraic Problem Solving. Jurnal of Problem Solving. Temple University. Volume 7. Page 10-23. Marwiyah. 2014. Penggunaan Conceptual Change Model Berbantuan Media Simulasi Virtual untuk Menurunkan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi dan Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMK Pada Materi Fluida Statis. http://perpustakaan.upi.edu/repositori.upi.edu/ Universitas Pendidikan Indonesia (diakses tanggal 28 Februari 2017) Paul Suparno. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Grasindo. Jakarta.

9 Yustina Jaziroh. 2014. Implementasi Simulasi Fisika dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Siswa pada Konsep Elastisitas. http://perpustakaan.upi.edu/repository.upi.edu/ Universitas Pendidikan Indonesia (diakses 19 Januari 2017) Yuyu R. Tayubi. 2005. Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep Fisika Menggunakan Certain of Response Index (CRI). Mimbar Pendidikan. No 3/XXIV/2005. Hal 4-9