RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung

DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kabupaten Bandung Dalam Angka Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KABUPATEN BANDUNG. Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Kebutuhan

REKAPITULASI KASUS DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) BENCANA DAN PENYAKIT TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab /2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL..

LAMPIRAN XXI KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Umum Pengadaan

UU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

DISKRIPSI PROGRAM UTAMA A-1 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT PERMUKIMAN (AIR LIMBAH)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

B A B I P E N D A H U L U A N

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI BANDUNG PENGUMUMAN NOMOR : 813/ 321A/ BKPPD

R K P D TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Soreang, Mengetahui, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik. Kepala Seksi Tanggap Darurat. Cecep Hendrawan, S.Ip NIP

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TEH DI KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Formulir Hasil Renja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2017

Transkripsi:

RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) TAHUN 2017 DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN SOREANG 2016 Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 1

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 2

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 3

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 4

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 5

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 6

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 7

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 8

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 9

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 10

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 11

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 12

Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri daerahnya sesuai dengan kemampuannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Daerah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), yang diamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan dan selaras dengan kebijakan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi, maka perencanaan pembangunan daerah harus merupakan kesatuan di dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah dilakukan Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing masing. Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Dalam hierarkinya, rencana pembangunan daerah terbagi atas: perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Perencanaan pembangunan jangka pendek termuat di dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD memuat arah dan kebijakan pembangunan daerah selama setahun, yang diperoleh dari Renja Perangkat Daerah (PD) sehingga menjadi dasar bagi perumusan perencanaan pembangunan daerah. Dokumen RKPD sekurang kurangnya memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik berasal dari APBD, APBN maupun sumber sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam mekanismenya, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 20 dinyatakan bahwa Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari RPJM Daerah. Sejalan dengan Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 14

ketentuan tersebut di atas, sebagai petunjuk operasionalnya diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana dalam Pasal 17 dijelaskan bahwa Bappeda menyusun rancangan awal RKPD, yang merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2011 tanggal 20 Juni 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kab. Bandung Tahun 2005-2025, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD). Dalam prosesnya, penyusunan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2017 merujuk pada rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005 2025 Kabupaten Bandung. Bappeda bertugas mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dan selanjutnya disepakati menjadi dokumen rancangan akhir RKPD di dalam Musrenbang RKPD. Lebih lanjut RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2017 merupakan pedoman perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan tahunan daerah serta sebagai acuan dalam proses penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2017. Rancangan akhir RKPD tersebut ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2017. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunanm Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Kerja (Renja) setiap tahun. Renja ini disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 2016 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2016 yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang di tempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja Perangkat Daerah (PD) adalah dokumen perencanaan PD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 15

Penyusunan rancangan Renja PD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja PD yang definitif. Renja PD Tahun 2017 merupakan penjabaran dari RKPD tahun 2016. Penjabaran yang dimaksud, menitikberatkan pada penyelarasan prioritas, sasaran, program dan kegiatan prioritas lingkup PD yang menunjang pembangunan tahunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang selaras dengan Renstra PD, RPJP serta RPJMD, begitupun dengan prioritas pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN. Prioritas pembangunan tahun 2017 yang dituangkan ke dalam program dan kegiatan prioritas merupakan upaya pemenuhan pencapaian target tahun pertama yang ditetapkan dalam Renstra dan RPJP Tahun 2016 2021. Sehubungan dengan RKPD tahun 2017 telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Bandung Nomor 23 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2017 sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS Tahun 2017, dilanjutkan penyusunan RKA-PD, DPA-PD dan akhirnya ditetapkan APBD tahun 2017. Adapun keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah berupa RPJM, RPJP, RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD dapat dijelaskan melalui alur hubungan antar dokumen sebagai berikut : Alur Tahapan Kinerja Penyusunan Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota Memperhatikan RPJM-Nasional (5 Tahun) RPJM- Daerah Propinsi/ Renstrad a-propinsi dan Standar Pelayanan Minimal Memperhatikan Penjabaran RKPD Kab/Kota (1 Tahun) Acuan Pedoman Pedoman RPJM-Daerah Kab/Kota (5 Tahun) Pedoman Acuan RPJP-Nasional (25 Tahun) RPJP-Daerah Propinsi (25 Tahun) RPJP-Daerah Kab/Kota (25 Tahun) Pedoman Renstra-SKPD (5 Tahun) Acuan Rancangan Renstra-SKPD Pedoman Renja-SKPD (1 Tahun) Pedoman RAPBD Kab/Kota (1 Tahun) Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 16

1.2. Landasan Hukum Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Renja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 adalah : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangnan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 ); 6. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 17

10. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 ); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 ); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah; 15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 17. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No.8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanakan Rencana Pembangunan Daerah; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007 Sampai tahun 2027; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005 2025; Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 18

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor ); 24. Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung; 25. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2017; 26. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung; 27. Keputusan Bupati Bandung Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan RENSTRA. 28. Keputusan Bupati Bandung Nomor 050/Kep. 655 - Bappeda/2016 tanggal 28 Oktober 2016 tentang Penetapan Rencana Kerja (Renja) Pada Perubahan lingkup Kabupaten Bandung Tahun 2017. 29. Surat Edaran Bupati Bupati Bandung Nomor : 050/180/Bappeda Tentang Penyampaian Usulan Rancangan Rencana Kerja (RENJA) SKPD sampai dengan Penetapan Renja SKPD Tahun 2017. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung. Tugas pokok Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan adalah merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang perumahan rakyat, kawasan permukiman dan pertanahan yang meliputi pengembangan kawasan permukiman, pengembangan perumahan, infrastruktur permukiman, pertamanan dan pemakaman, dan pertanahan, serta melaksanakan ketatausahaan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok diatas Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, memiliki fungsi : (a). perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 19

(b). penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; (c). pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; (d). pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya. Adapun kewenangan urusan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan di tahun 2017, meliputi : 1. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman terdiri dari program : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; Program Pengembangan Perumahan; Program Lingkungan Sehat Perumahan; Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; Program Pengelolaan Areal Pamakaman; 2. Urusan Lingkungan Hidup terdiri dari program : Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). 3. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri dari program : Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa. 4. Urusan Perencanaan Pembangunan terdiri dari : Program Perencanaan Pembangunan Daerah. 1.3. Maksud dan Tujuan Sebagaimana diuraikan pada latar belakang, bahwa Rencana Kerja merupakan dokumen perencanaan PD untuk periode 1 (satu) tahun, dimaksudkan untuk memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, maka Rencana Kerja PD ditetapkan dengan tujuan untuk menghitung proyeksi kebutuhan besaran target yang layak pada tahun rencana dan prakiraan maju tahun berikutnya, yang nantinya akan dijabarkan menjadi kebutuhan program Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 20

dan kegiatan untuk tahun rencana, sesuai dengan tugas dan fungsi, serta kewenangan PD tahun 2017. 1.4. Sistematika Penyusunan Renja PD Sistematika Penyusunan Rencana Kerja ini sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja PD, agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik, meliputi : 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penyusunan Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu Bab ini memuat kajian terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD Tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capain tahun berjalan (n-1) mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja PD sudah disahkan, meliputi : 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan PD 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi PD 2.4 Review terhadap Rancangan Awal PD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Berisi Program dan Kegiatan Tahun 2017 serta Permasalahan dan Upaya Penanganan, meliputi : 3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja PD 3.3 Program dan Kegiatan Bab IV Penutup Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 21

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun Lalu Penyusunan Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan tahun 2017 berpedoman hasil pencapaian kinerja dinas sampai dengan tahun n-1, RKPD tahun 2016 dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan periode 2016 2021, RPJP tahun 2005-2025 serta RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka menengah daerah) tahun 2016-2021. Untuk mengetahui strategi yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung untuk peningkatan kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan maka dilakukan analisis kemampuan organisasi dengan menggunakan teknik analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats), baik terhadap kondisi organisasi institusi maupun terhadap program dan kegiatan yang dilakukan. Kekuatan (Strength): Memiliki legalitas organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Peraturan Daerah Nomor : Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, dan diantaranya membentuk Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Memiliki alokasi anggaran belanja berdasarkan DPA untuk tahun 2016 pada Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan sebesar Rp. 103.670.925.108,00 bahwa kegiatan yang menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan tahun 2016 terdiri dari Belanja Program dan kegiatan SKPD sebesar Rp. 9.864.329.233,00 serta Belanja Program dan Kegiatan Urusan sebesar Rp. 93.806.595.875,00. Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan adalah merupakan struktur organisasi yang sangat besar dimana seorang Kepala Dinas harus mengelola seorang Sekretaris dan 6 (enam) Kepala Bidang, 8 (delapan) UPTD dengan total sebanyak 44 (empat puluh empat) jabatan struktural. Sedangkan sebagai dinas baru Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 22

memiliki Bagan Struktur Organisasi yang berbeda yang mana Kepala Dinas mengelola seorang sekretaris dan 5 (lima) Kepala Bidang dengan 15 Kasi, dan 2 (dua) UPTD. Jumlah karyawan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan hingga bulan Desember 2015 adalah sebanyak 660 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 329 orang, Tenaga Kontrak Kerja (TKK) sebanyak 3 orang dan Pegawai Harian Lepas (PHL) sebanyak 328 orang. Dimana 15 orang dengan Golongan IV, 79 orang dengan Golongan III, 141 orang dengan Golongan II, dan 94 orang dengan Golongan I. Sedangkan jumlah karyawan untuk Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan ditentukan sesuai P3D yang nantinya ditetapkan. Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Memiliki latar belakang pendidikan SDM yang bervariasi, terdiri dari 25 orang dengan jenjang pendidikan S2, 46 orang dengan jenjang pendidikan S1, 7 orang dengan jenjang pendidikan D3, 3 orang dengan jenjang pendidikan DI, 126 orang dengan jenjang pendidikan SMU/SMK, 41 orang dengan jenjang pendidikan SLTP/SMP dan 86 orang dengan jenjang pendidikan SD/MI. Pada dinas baru Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan latar belakang pendidikan dan SDM akan berkurang cukup signifikan karena adanya pemisahan 4 bidang yang bergabung dengan dinas baru yang lain. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan besar kemungkinan masih berkantor di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung, meskipun untuk 2 (dua) UPTD yaitu UPTD Air Bersih dan Sanitasi, dan UPTD Rumah Susun ditentukan kemudian. Memiliki 2 unit mobil penyemprot tanaman, 1 unit mobil ambulan, 1 unit skylift, motor penyiram roda 3 sebanyak 1 unit, pick up sebanyak 3 unit, carry tertutup sebanyak 1 unit, dan dumptruck sebanyak 1 unit sehingga jumlah kendaraan dinas operasional sebanyak 10 unit. Bersama masyarakat yang telah dibina mengelola beberapa sumberdaya air baik air permukaan, mata air ataupun air tanah dalam dengan kualitas dan kuantitas yang relatif baik untuk dimanfaatkan sebagai sumber air minum masyarakat. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 23

Memiliki dokumen Rencana Program Jangka Menengah (RPIJM) sebagai pedoman sinergitas program pendanaan lima tahunan yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat, APBN, Bantuan Luar Negeri maupun dari CSR dan Masyarakat yang setiap tahunnya di review, Memiliki dokumen dokumen perencanaan dari bidang bidang seperti Data Base Perumahan dan Permukiman, Penetapan Kawasan Kumuh Kab. Bandung, SPPIP, Masterplan Persampahan, Masterplan Sanitasi, Masterplan Air Bersih serta dokumen lainnya yang dapat menunjang perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Kelemahan (Weaknessess): Tidak optimalnya kinerja yang dilakukan karena terjadinya ketimpangan, tumpang tindih, dan tidak jelasnya Tupoksi, Kecenderungan menurunnya kualitas sumber daya manusia dengan kualifikasi teknis, karena para tenaga teknis yang berpengalaman sudah mulai banyak yang memasuki usia pensiun dan tidak segera tergantikan, Ruang kerja para karyawan relatif sempit tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Kondisi kendaraan operasional relatif dalam kondisi yang tidak prima lagi terlebih medan tempat pelaksanaan kegiatan tersebar pada seluruh wilayah dengan kondisi alam yang bervariasi, Peluang (Opportunities) Dengan luas wilayah 176.238,67 Ha, Kabupaten Bandung merupakan Kabupaten dengan wilayah yang sangat luas di Jawa Barat. Hal ini menyebabkan Kabupaten Bandung mempunyai potensi fleksibilitas pengembangan wilayah yang dibarengi dengan perlunya ketersedian penataan ruang dan infrastruktur terkait perumahan dan permukiman. Letak Kabupaten Bandung berbatasan dengan ibukota Propinsi Jawa Barat. Hal ini berarti jarak ke pasar dan pusat pertumbuhan propinsi cukup dekat. Masih sekitar 13,45 % akses aman terhadap air bersih di kawasan pedesaan serta 11,96 % PDAM sehingga cakupan pelayanan air bersih perpipaan dan non perpipaan adalah 25,41 % terhadap total jumlah penduduk Kab. Bandung. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 24

Baru 53,43 % masyarakat yang memiliki akses terhadap penyediaan sarana sanitasi yang layak. Rehabilitasi rumah tidak layak huni yang di bangun oleh Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan baru mencapai 21,37 % dari total rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung sebesar 70.741 unit. Ancaman (Threats) Terlambatnya rekruitmen tenaga akhli teknis lapangan dapat berpotensi pelaksanaan kegiatan tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan, Minimnya diklat teknis dapat memperparah kesenjangan alih pengetahuan dan peningkatan kapasitas karyawan, Kesalahan tupoksi dengan tercantumnya beberapa tupoksi Dispertasih pada Dinas SDAPE menyebabkan tidak ada institusi yang menangani permasalahan drainase permukiman dan sanitasi komunal, Kondisi wilayah yang berada di Cekungan Bandung yang dikelilingi oleh pegunungan berapi (vulkanik aktif) dan merupakan daerah dengan lokasi terendah pada Cekungan Bandung yang merupakan bekas danau purba, Kabupaten Bandung sangat rentan terhadap bencana alam, baik bencana letusan gunung berapi, longsor, banjir, angin puting beliung serta akibat pergerakan tanah yang akan merusak infrastruktur yang telah dibangun. Sumber air bersih yang merupakan faktor kunci dalam peningkatan kesehatan juga terancam dengan tercemarnya sumber air oleh kegiatan industri dan non industri yang tidak mematuhi baku mutu lingkungan hidup. Semakin sulitnya mendapatkan persetujuan pengambilan sumber air serta pemanfaatan lahan yang akan digunakan untuk sarana dan prasarana kegiatan air bersih perdesaan, terlebih dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan dan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.18/Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 25

2.2. Analisis Gambaran Kinerja Pelayanan PD Penyusunan Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan tahun 2017 diukur dari target kinerja tahun 2016 sebagai bahan mengukur kinerja pelayanan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan sedangkan hasil capaian kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dari kinerja dinas tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Sedangkan untuk mengukur target indikator kinerja diambil dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kab. Bandung tahun 2005 2025, RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan SPM (Standar Pelayanan Minimal) sesuai tahun target kinerja yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung untuk masingmasing urusan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas tahun 2016 2021, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 (Berdasarkan Sandingan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bandung/Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2016-2021) No Misi Program Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 3 Program Lingkungan Sehat perumahan Akses aman terhadap air bersih di kawasan pedesaan % 30 35 40 60 80 100 3 Program Lingkungan Sehat Perumahan 3 Program lingkungan sehat perumahan 3 Program lingkungan sehat perumahan 3 Program pengelolaan areal pemakaman Cakupan Pelayanan SPAM Pedesaan terhadap penduduk Akses aman terhadap bersanitasi Prosentase dokumen penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang Rasio Tempat Pemakaman Umum % 12,82 13,91 19,25 22,46 25,68 28,89 % 60 75 90 100 100 100 % 20 40 60 80 100 100 rasio 1: 30,69 1: 33,56 1: 36,70 1 : 40 1: 43,87 1: 47,97 Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 26

3 Program pemberdayaan komunitas perumahan 3 Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3 Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3 Program pengembangan perumahan 1 3 Program pengembangan perumahan 3 Program pengembangan perumahan 3 Program pengembangan perumahan 3 Program pengembangan perumahan 3 Program pengembangan perumahan 3 Program perencanaan pembangunan daerah 3 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Jumlah pembinaan kelompok pengelola air bersih dan sanitasi Prosentase luas RTH perkotaan Jumlah lokasi penataan dan pemeliharaan RTH perkotaan jumlah dokumen bidang keciptakaryaan Prosentase ketersediaan rumah layak huni Prosentase Luas kawasan kumuh Prosentase insfrastuktur pedesaan Prosentase PSU yang belum diserah terimakan Prosentase perumahan formal yang belum terdata Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan (Forum SKPD) Jumlah dokumen di kawasan strategis Kel 285 335 385 435 485 535 % 0,19 0,20 0,21 0,22 0,23 0,24 lokasi 17 lokasi 19 lokasi 22 lokasi 24 lokasi 26 lokasi 28 lokasi Dok. 1 1 1 1 1 1 % 85,89 85,96 86,02 86,09 86,15 86,22 % 9,38 12,5 25 37,5 50,00 67,50 % 9,38 9,24 9,03 8,75 8,40 7,98 % 5 10 15 20 25 30 % 5 10 15 20 25 30 % 100 100 100 100 100 100 Dok. 16,6 32 49 65 82 100 Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 27

6 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Presentase Pendampingan/ dana urusan bersama sarana dan prasarana lingkungan permukiman % 100 Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sasaran Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang Tercapainya pemenuhan pelayanan air bersih Indikator Kinerja - - Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan - Tersedianya akses air minum yang aman melalui sistem penyediaan dengan jarngan perpipaan terlindung dengan kebutuhan pokok minimal 60 lt/orang/hari sebesar 60% Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 0,19 % 0,20 % 0,21 % 0,22% 0,23 % 22 % 31 % 40 % 49 % 58 % Meningkatkan ketersediaan sistem air limbah setempat - Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai - Tersediannya sistem air limbah skala komunitas/kawas an/kota 50 % 0,8 % 52 % 1 % 54 % 2 % 56 % 3,5 % 60 % 5 % Meningkatnya kualitas perumahan dan - Berkurangnya luasan permukiman kumuh di 9,38 % 9,24 % 9,03 % 8,75 % 8,40 % Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 28

permukiman. kawasan perkotaan - Cakupan ketersediaan rumah layak huni - Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau 89,17 % 2,08 % 8 % 89,99 % 5,22 % 9 % 90,81 % 10,45 % 9 % 91,63 % 15,67 % 9 % 92,45 % 20,89 % 9 % - Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang disukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) Sumber : Standar Pelayanan Minimal Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Gambaran umum kondisi Kabupaten Bandung yang tugas dan fungsinya dikerjakan oleh Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan di tahun 2015 berdasarkan urusan wajib perumahan rakyat, pemberdayaan masyarakat dan desa, serta urusan wajib perencanaan pembangunan dan urusan lingkungan hidup adalah sebagai berikut : Urusan wajib perumahan rakyat, Urusan Perumahan Rakyat salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut : Persentase luas permukiman yang tertata Target luas permukiman yang tertata tahun n 1 (2015) dari tahun rancangan rencana kerja 2016 adalah sebesar 93,78 %. Sedangkan pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Program Pembangunan Rumah Sederhana Sehat membangun berbagai kegiatan antara lain Pembangunan Kawasan Pedesaan, Penataan dan Pemeliharaan Rusunawa. Luas area permukiman yang tertata tahun 2015 seluas 13.408,50 Ha dengan total luas areal permukiman seluas 14.297,30 Ha, tahun 2014 seluas 13.058,50 Ha, Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 29

tahun 2013 seluas 13.008,50 Ha, tahun 2012 seluas 12.508,50 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : No Indikator Kinerja 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian 2013 2014 1. Persentase luas permukiman yang tertata 90,22 % 93,78 % 103,95 % 90,99 % 91,34 % Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung No Uraian 2012 2013 2014 2015 1. Luas area permukiman tertata (Ha) 2. Total luas area permukiman (Ha) 3. Persentase luas permukiman yang tertata 12.508,50 13.008,50 13.058,50 13.408,50 14.297,30 14.297,30 14.297,30 14.297,30 87,49 % 90,99 % 91,34 % 93,78 % Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung Rasio permukiman layak huni dan rasio rumah layak huni Berdasarkan Peraturan Bupati No. 14 tahun 2010 tentang RP4D (Rencana Pembangunan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah), jumlah rumah di Kabupaten Bandung sebanyak 706.651 unit terdiri dari 635.910 unit Rumah Layak Huni dan 70.741 unit Rumah Tidak Layak Huni. Pemerintah Kabupaten Bandung selalu berupaya mensejahterakan masyarakatnya, salah satunya melalui Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni. Adapun upaya yang dilakukan untuk mempercepat perbaikan Rumah Tidak Layak Huni antara lain melalui Program PNPM, Program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya), Program dari Kementerian Perumahan Rakyat, Program dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat, dan Program Pengembangan Perumahan dari APBD Kabupaten Bandung serta Program CSR. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang sudah selesai dikerjakan dari berbagai program sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 15.120 unit sehingga sampai saat ini Rumah Tidak Layak Huni masih sebanyak 58.177 unit. Pada Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 30

tahun 2016 dengan sumber dana APBD Kab. Bandung akan mengerjakan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 1.000 unit, selain itu dari Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP)/PNPM-MP sebanyak 584 unit dari dana APBN 2015 dan Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas (PLP-BK) sebanyak 216 unit. Maka prosentase realisasi rumah layak huni pola pemberdayaan 28,70% dari target sebesar 85,89% dengan capaian 32,68 %. Target cakupan ketersediaan rumah layak huni tahun n 1 (2016) dari tahun rancangan rencana kerja 2017 adalah sebesar 90,20 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 2016 Realisasi No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 2014 2015 1. Cakupan ketersediaan rumah layak huni 85,89 % 91,95 % 107,05 % 91,47 % 91,76 % Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan No Uraian 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah rumah layak huni 647.318 648.418 649.818 651.096 2. Jumlah rumah tangga 706.651 706.651 706.651 721.837 3. Persentase rumah layak huni 91,57 % 91,60 % 91,76 % 90,20 % Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Realisasi No Indikator Kinerja 2012 2013 2014 2015 1. Prosentase rehabilitasi rumah tidak layak huni 14,51% 16,06% 19,57% 21,37% Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 31

No Uraian 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah rehabilitasi rumah tidak layak huni 2. Jumlah rumah tidak layak huni 3. Prosentase rehabilitasi rumah tidak layak huni 10.263 11.363 13.842 15.120 70.741 70.741 70.741 70.741 14,51 % 16,06 % 19,57 % 21,37 % Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Prosentase rehabilitasi rumah tidak layak huni tahun 2015 sebesar 21,37 % sehingga Cakupan ketersediaan rumah layak huni 90,20 %. Rehabilitasi rumah tidak layak huni dihadapkan pada permasalahan, antara lain : 1) Jumlah kenaikan rumah layak huni dan permukiman layak huni masih sangat kecil; 2) Keterbatasan dana untuk pengembangan (mengandalkan pendanaan dari pemerintah/pemerintah Daerah untuk merehab rumah tidak layak huni). Upaya perbaikan untuk mencapai rehabilitasi rumah tidak layak huni, antara lain : 1) Menambah jumlah rehabilitasi RTLH dan penanganan kawasan kumuh agar dilaksanakan berkelanjutan pada setiap tahun; 2) Adanya peningkatan anggaran untuk pembangunan/rehabilitasi rumah tidak layak huni dengan mengajukan sumber dari APBD, APBN maupun Swasta. Berdasarkan hasil analisis tersebut dengan rehabilitasi rumah tidak layak huni yang baru 21 % dapat dikatakan bahwa hal ini harus menjadi dasar dan upaya perbaikan capaian di tahun 2016 sehingga target RPJMD dan Renstra dinas serta SPM dapat tercapai mengingat tahun 2015 merupakan tahun terakhir atas RPJMD Kab. Bandung dan Renstra dinas. Persentase rumah tangga berakses air bersih Pelayanan air bersih di Kabupaten Bandung dilakukan oleh PDAM, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan serta swadaya masyarakat. PDAM melayani penyediaan air bersih perkotaan sedangkan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan melayani Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 32

pembangunan sistem penyediaan air bersih perdesaan. Untuk melayani penyediaan air bersih perdesaan tersebut, sumber air baku yang digunakan berasal dari air permukaan, mata air dan sumur dalam, sistem pengaliran yang digunakan baik secara gravitasi maupun bertekanan. Pengelolaan dan pemeliharaan air bersih perdesaan selanjutnya diserahkan pada desa masing-masing yang dikelola oleh Bumdes atau BPABD/KPPABD (Badan Pengelola Air Bersih Desa/Kelompok Penyelenggara Pengelola Air Bersih Desa). Pelayanan penyediaan air bersih oleh PDAM dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan belum menjangkau seluruh kota/desa/kelurahan/kecamatan di Kab. Bandung. Oleh karenanya pemerintah mengharapkan agar penyediaan air bersih ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Proyeksi Peningkatan Pelayanan Tahun 2011 2015 Tahun Perkotaan Perdesaan % Pddk % Layanan % Pddk % Layanan 2010 8,28 16,59 9,96 13,38 2011 8,90 18,70 10,40 15,98 2012 9,56 20,09 11,14 18,08 2013 12,64 26,58 11,88 20,18 2014 16,16 34,00 12,62 22,28 2015 19,41 40,85 13,36 24,38 Sumber : Evaluasi Kinerja SPAM di Kab. Bandung, Bidang Permukiman Dispertasih Tahun 2015 pembangunan sistem penyediaan air bersih perpipaan berlokasi Ds. Cipedes Kec. Paseh, Ds. Mekarjaya Kec. Pacet, Ds. Cijagra Kec. Paseh, Ds. Cinanggela Kec. Pacet, Ds. Cikembang Kec. Kertasari, Ds. Pangguh Kec. Ibun, Ds. Cibeureum Kec. Kertasari, Ds. Margamulya Kec. Pasirjambu, Ds. Santosa Kec. Kertasari, Ds. Mekarsari Kec. Pasirjambu, Ds. Cihawuk Kec. Kertasari, Ds. Nengkelan Kec. Ciwidey, Ds. Malasari Kec. Cimaung, Ds. Cimenyan Kec. Cimenyan, Ds. Dampit Kec. Cicalengka, Ds. Mekarsaluyu Kec. Cimenyan, Ds. Neglawangi Kec. Kertasari, Ds. Warjabakti Kec. Cimaung, Ds. Ciheulang Kec. Ciparay, Ds. Talun Kec. Ibun, Ds. Cibodas Kec. Kutawaringin, Ds. Cigentur Kec. Paseh, Ds. Nanjungmekar Kec. Rancaekek, Ds. Melatiwangi Kec. Cilengkrang, Ds. Tribakti Mulya Kec. Pangalengan, Ds. Girimulya Kec. Pacet, Jaringan Instalasi Air Siap Minum Stadion Si Jalak Harupat, Jaringan Retikulasi SPAM IKK Pasir Jambu. Konstruksi Sumur Dalam : Ds. Kamasan Kec. Banjaran, Ds. Mekarjaya Kec. Banjaran, Ds. Sukajadi Kec. Soreang, Ds. Babakan Kec. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 33

Ciparay, Ds. Solokan Jeruk Kec. Solokan Jeruk, Ds. Banjaran Wetan Kec. Banjaran, Ds. Ccibiru Wetan Kec. Cileunyi, Ds. Cibiru Kec. Majalaya. Konstruksi Sumur dangkal : Ds. Margaasih Kec. Cicalengka, Ds. Tenjolaya kec. Cicalengka, Ds. Bojongkunci Kec. Pameungpeuk, Ds. Banyusari Kec. Katapang, Ds. Sukamulya Kec. Rancaekek, Ds. Dayeuhkolot Kec. Dayeuhkolot, Ds. Cipagalo Kec. Bojongsoang, Ds. Majakerta Kec. Majalaya, Ds. Wargamekar Kec. Baleendah, Ds. Tangsimekar Kec. Paseh, Ds. Gunung Leutik Kec. Ciparay, Ds. Bumiwangi Kec. Ciparay, Ds. Sindangpanon Kec. Banjaran, Ds. Rancakole Kec. Arjasari, Ds. Margamekar kec. Pangalengan, Ds. Cibodas Kec. Solokan Jeruk, Ds. Wanasuka Kec. Pangalengan, ds. Nagrak Kec. Pacet, Kelurahan Padasuka Kec. Cimenyan. Konstruksi SPAL : Ds. Cangkuang Kulon Kec. Dayeuhkolot, Ds. Babakan Peuteuy Kec. Cicalengka, Ds. Jelegong Kec. Rsancaekek, Ds. Banyusari Kec. Katapang, Ds. Mekarjaya Kec. Banjaran, Ds. Bojongsoang Kec. Bojongsoang, Ds. Sukanagara Kec. Soreang, Ds. Bojongmanggu Kec. Pameungpeuk, Ds. Cipedes Kec. Paseh, Ds. Tarumajaya Kec. Kertasari, Ds. Sukamanah Kec. Pangalengan, Ds. Cipanjalu Kec. Cilengkrang, Ds. Cangkuang Wetan Kec. Dayeuhkolot, Ds. Sukapura Kec. Dayeuhkolot, Ds. Cicalengka Wetan Kec. Dayeuhkolot, Ds. Cicalengka Wetan Kec. Cicalengka, Ds. Rancaekek Kulon Kec. Rancaekek, Ds. Cangkuang Kec. Rancaekek, Ds. Margamukti Kec. Pangalengan, Ds. Pangauban Kec. Katapang, Ds. Cibeunying Kec. Cimenyan, Ds. Rancakole Kec. Arjasari, Ds. Sukamukti Kec. Katapang, Ds. Laksana Kec. Ibun, Ds. Kramatmulya Kec. Soreang, Ds. Tanjungsari Kec. Cangkuang, Ds. Soreang Kec. Soreang, Ds. Pangalengan Kec. Pangalen gan, Ds. Tenjolaya Kec. Pasirjambu, Ds. Pangguh Kec. Ibun, Ds. Tribakti Mulya Kec. Pangalengan. Pendampingan DAK : Ds. Pulosari Kec. Pangalengan, Ds. Alamendah Kec. Rancabali, Ds. Sugihmukti Kec. Pasirjambu, Ds. Karangtunggal Kec. Paseh, Ds. Drawati Kec. Paseh, Ds. Nagrag Kec. Cangkung, Ds. Pangauban Kec. Pacet, Ds. Sukarame Kec. Pacet. DAK : Ds. Pulosari Kec. Pangalengan, Ds. Alamendah Kec. Rancabali, Ds. Sugihmukti Kec. Pasirjambu, Ds. Karangtunggal Kec. Paseh, Ds. Drawati Kec. Paseh, Ds. Nagreg Kec. Cangkung, Ds. Pangauban Kec. Pacet, Ds. Sukarame Kec. Pacet, Pengadaan Water Meter dan aksesoris Ds. Margaluyu dan Ds. Margamulya Kec. Pangalengan. Tahun 2014 pembangunan sistem penyediaan air bersih perpipaan berlokasi Ds. Cikalong Kec. Cimaung, Ds. panenjoan Kec. Cicalengka, Ds. Tanjungwangi Kec. Cicalengka, Ds. Cibodas Kec. Pasirjambu, Ds. Sukamulya Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 34

Kec. Kutawaringin, Ds. Padasuka Kec. Kutawaringin, Ds. Sukaresmi Kec. Rancabali, Ds. Ciwidey Kec. Ciwidey, Ds. Cikadut Kec. Cimenyan, Ds. Karyalaksana Kec. Ibun, Ds. Sudi Kec. Ibun, Ds. Mekarjaya Kec. Arjasari, Ds. Banjaran Wetan Kec. Banjaran, Ds. Sindangsari Kec. Pacet, Ds. Cipelah Kec. Rancabali, Ds. Girimekar dan Ds. Jatiendah Kec. Cilengkrang, Ds. Mekarpawitan dan Ds. Sukamantri Kec. Paseh, Ds. Margamukti dan Lamajang Kec. Pangalengan, Ds. Pingirsari Kec. Arjasari, Ds. Cihanyir Kec. Cikancung, Ds. Mandalawangi Kec. Nagreg, Ds. Mekarlaksana Kec. Ciparay. Pendampingan DAK : Ds. Dukuh Kec. Ibun, Ds. Maruyung Kec. Pacet, Ds. Banjarsari Kec. Pangalengan, Ds. Tribaktimulya Kec. Pangalengan, Ds. Mandalahaji Kec. Pacet. Sumur dangkal : Ds. Cibeet Kec. Ibun, Ds. Cipeujeuh Kec. Pacet, Ds. Banjaran Kec. Banjaran, Ds. Bojongsoang Kec. Bojongsoang, Ds. Margamekar Kec. Pangalengan, Ds. Padaulun Kec. Majalaya, Ds. Tanjungsari Kec. Cangkuang. Sumur dalam : Ds. Nagrag Kec. Pacet, Ds. Sindangpanon Kec. Banjaran. Pembangunan SPAL : Ds. Pameuntasan Kec. Kutawaringin, Ds. Margaasih Kec. Margaasih, Ds. Cimaung Kec. Cimaung, Ds. Cikasungka dan Hegarmanah Kec. Cikancung, Ds. Sindanglaya Kec. Cimenyan, Ds. Margamulya Kec. Pasirjambu, Ds. Citeureup Kec. Dayeuhkolot, Ds. Cingcin Kec. Soreang, kelurahan Andir Kec. Baleendah. Stimulan Bantuan Pipa : Ds. Mekarwangi Kec. Ibun, Ds. Cipaku Kec. Paseh, Ds. Babakan Kec. Ciparay, Ds. Pasirmulya Kec. Banjaran, Ds. Margaluyu Kec. Pangalengan, Ds. Cibodas Kec. Pasirjambu. Konstruksi Fisik (Hibah dari Korea) : Pembangunan Landasan IPA Container Ds. Kopo Kec. Kutawaringin. Tahun 2013 pembangunan sistem penyediaan air bersih perpipaan berlokasi Ds. Indragiri dan Ds. Patengang Kec. Rancabali, Ds. Sukanagara dan Sukajadi Kec. Soreang, Ds. Melatiwangi Kec. Cilengkrang. Sumur Dangkal Ds. Parungserab Kec. Soreang, Ds. Sukanaju Kec. Majalaya, Ds. Lagadar Kec. Margaasih, Ds. Ciluncat Kec. Cangkuang, Ds. Wanasuka dan Ds. Margaluyu Kec. Pangalengan, Ds. Tarumajaya Kec. Kertasari, Ds. Laksana dan Mekarsari Kec. Ibun. Stimulan Bantuan Pipa Ds. Margamulya Kec. Pangalengan, Ds. Jagabaya dan Campakamulya Kec. Cimaung, Ds. Neglasari Kec. Banjaran, Ds. Banjarsari Kec. Pangalengan, Ds. Manggahang Kec. Baleendah, Ds. Cilengkrang, Cipanjalu dan Ciporeat Kec. Cilengkrang, Ds. Pangalengan Kec. Pangalengan, Ds. Ibun Kec. Ibun, Ds. Cigentur Kec. Paseh. Pengadaan bak penampung 10 m3 dan water meter induk 2 Kel. Sukamenak Kec. Margahayu. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 35

Tahun 2012 pembangunan sistem penyediaan air bersih berlokasi di Ds. Cibeureum Kec. Kertasari, Ds. Alamendah Kec. Rancabali, Ds. Cikitu Kec. Pacet, Ds. Sukawening Kec. Ciwidey dan Ds. Panyirapan Kec. Soreang serta IKK Kutawaringin dan bantuan stimulan pipa yang diberikan ke desa (Ds. Cipaku, Ds. Karang Tunggal, Ds. Tangsimekar Kec. Paseh, Ds. Ciluluk Kec. Cikancung, Ds. Loa Kec. Pacet, Ds. Babakan Kec. Ciparay, Ds. Sukapura, Ds. Tarumajaya Kec. Kertasari, Ds. Sukamaju, Warjabakti, Cipinang, Mekarsari Kec. Cimaung, Ds. Lamajang Kec. Pangalengan, Ds. Bandasari Kec. Cangkuang, Ds. Panundaan dan Panyocokan Kec. Ciwidey) dari Program Lingkungan Sehat Perumahan pada Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat Miskin. Sedangkan target akses aman terhadap air bersih di kawasan pedesaan tahun n 1 (2015) dari tahun rancangan rencana kerja 2016 adalah sebesar 27 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : No Indikator Kinerja 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian 2013 2014 1. Akses aman terhadap air bersih di kawasan pedesaan (%) 2. Akses aman terhadap air bersih di kawasan perkotaan (PDAM) (%) 27 % 13,45 % 49,81 % 11,84 % 12,58 % 11,96 % 10,55 % 10,97 % Sumber : PDAM dan Bidang Permukiman Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan No Uraian 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah jiwa yang terlayani sarana air bersih pedesaan (jiwa) 2. Jumlah jiwa yang terlayani sarana air bersih perkotaan (jiwa) 353.536 402.795 437.890 459.250 334.435 358.909 381.418 408.482 3. Jumlah penduduk (jiwa) 3.351.048 3.401.984 3.476.420 3.494.026 4. 5. Akses aman terhadap air bersih di kawasan pedesaan (%) Akses aman terhadap air bersih di kawasan perkotaan (PDAM) (%) 9,98 % 10,55 % 12,58 % 13,45 % 10,55 % 11,84 % 10,97 % 11,96 % Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 36

Sumber : PDAM dan Bidang Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Akses aman terhadap air bersih di Kabupaten Bandung sebesar 78,41 % terdiri dari yang dibangun oleh masyarakat sebesar 53 %, yang dibangun oleh Dinas Pertasih sebesar 13,45 % serta yang dibangun oleh PDAM sebesar 11,96 %. Cakupan pelayanan air bersih perpipaan untuk penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan adalah 11,96 % dan tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perdesaan adalah 13,45 % terhadap total jumlah penduduk Kab. Bandung. Sehingga prosentase cakupan air bersih sebesar 25,41 % sedangkan untuk persentase rumah tangga berakses air bersih di Kabupaten Bandung adalah 71,67 %. Akses aman terhadap sanitasi Sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Bandung dilakukan dengan system on-site. Berdasarkan hasil studi EHRA (Enviromental Health and Risk Assessment) Kabupaten Bandung Tahun 2013, kurang lebih 60% rumah tangga di Kabupaten Bandung mengelola air limbah domestic secara setempat. Adapun yang telah teridentifikasi menggunakan tangki septik sebagai fasilitas pengumpul/penampung/pengolahan awal limbah tinja yaitu sekitar 48,2 %. Dari 48,2 % pengguna tangki septik tersebut, hanya 29,24 % diantaranya yang dinyatakan memiliki suspek aman. Untuk system on-site komunal septik tank komunal, dari tahun 2009 hingga akhir tahun 2013 telah terbangun 51 unit tangki septik komunal dengan total kapasitas pelayanan yang dapat melayani sekitar 5.000 rumah tangga atau melayani 0,55 % rumah tangga di Kabupaten Bandung. Sedangkan target akses aman terhadap sanitasi tahun n 1 (2015) dari tahun rancangan rencana kerja 2016 adalah sebesar 60 %. Sedangkan pada Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : No Indikator Kinerja 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian 2013 2014 1. Akses aman terhadap sanitasi (%) 60 % 53,43 % 89,05 % 52,63 % 53,29 % Sumber : Bidang permukiman Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 37

No Uraian 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah jiwa yang mengakses sarana sanitasi yang bersuspect aman (jiwa) 1.746.300 1.790.375 1.852.584 1.866.840 2. Jumlah penduduk (jiwa) 3.351.048 3.401.984 3.476.420 3.494.062 3. Akses aman terhadap sanitasi (%) 52,11 52,63 53,29 53,43 Sumber : Bidang permukiman Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Realisasi indikator ini dipengaruhi oleh kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung yang terbatas untuk membangun sarana sanitasi. Permasalahan sanitasi ini seharusnya bukan hanya tugas pemerintah tetapi masyarakat dan stakeholder lainnya dimana masyarakat harus dipicu untuk menyadari pentingnya memiliki sarana sanitasi yang berakses aman. Rasio Tempat Pemakaman Umum Untuk melaksanakan Penataan Prasarana TPU sesuai amanat Permendagri No. 9 Thn 2009 tentang Tata Cara Serah terima Prasarana Sarana dan Utilitas perumahan dan pemukiman dan Peraturan Daerah Kab. Bandung Nomer 6 tahun 2012 tentang prosedur penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dari pengembang kepada Pemerintah Kabupaten Bandung sehingga dapat meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman. Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduduk tahun n 1 (2016) dari tahun rancangan rencana kerja 2017 adalah sebesar 1 : 30,69. Sedangkan pada Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: No Indikator Kinerja 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian 2013 2014 1. Rasio Tempat Pemakaman Umum Persatuan penduduk (Daya tampung/jml Pddk) 1 : 29 1 : 52 179,31 % 1 : 25 1 : 26 Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 38

No Uraian 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah Tempat Pemakaman Umum (buah) 2. Luas Tempat Pemakaman Umum (m2) 3. Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum (JNSH) 4. Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) 5. Luas Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) 6. Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) 156 160 160 165 310.395 315.008 315.008 318.168 64.407 65.364 65.364 66.020 9 9 9 9 328.852 328.852 328.852 328.852 67.821 67.821 67.821 67.821 7. Jumlah Tempat Pemakaman 165 169 169 174 8. Jumlah luas Tempat Pemakaman 9. Jumlah Daya Tampung Tempat Pemakaman 639.022 641.860 641.860 645.020 132.597 133.185 133.185 133.841 10. Jumlah Penduduk 3.351.048 3.401.984 3.476.420 3.494.026 11. Rasio Tempat Pemakaman Umum Persatuan penduduk (Daya tampung/jml Pddk) 1 : 19 1 : 25 1 : 26 1 : 52 Sumber : UPTD Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Indikator ini didukung melalui Program pengelolaan areal pemakaman di kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman yang dilakukan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun untuk areal pemakaman yang sudah diserah terimakan kepada Pemerintah Daerah dan dikelola oleh UPTD Pemakaman dan Pertamanan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan. Tahun 2015 jumlah lokasi TPU sebanyak 165, Tahun 2014 jumlah lokasi TPU sebanyak 160, lokasi Tahun 2013 jumlah lokasi TPU sebanyak 160 lokasi, tahun 2012 jumlah lokasi TPU sebanyak 156 lokasi, tahun 2011 jumlah lokasi TPU sebanyak 138 lokasi. Sedangkan sampai dengan tahun 2012 jumlah TPBU sebanyak 9 lokasi yang dikelola oleh yayasan-yayasan. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2017 39