Unit. Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1-7

dokumen-dokumen yang mirip
Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

Dasar Determinasi Pasien TB

Dasar Determinasi Kasus TB

Dasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Penyebab Tuberkulosis. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

LatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien. Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Meningkatkan Pengetahuan dan, Mirandhi Setyo Saputri, Fakultas Farmasi UMP, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan menurut Trostle dalam Simamora (2004), adalah tingkat perilaku

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

2.1. Supervisi ke unit pelayanan penanggulangan TBC termasuk Laboratorium Membuat Lembar Kerja Proyek, termasuk biaya operasional X X X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM TB PARU. Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

BAB II. Tinjauan Pustaka

Dikembangkan dari publikasi di JMPK yang ditulis oleh Alex Prasudi 1 dan Adi Utarini 2

Peran ISTC dalam Pencegahan MDR. Erlina Burhan Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan

Pengertian. Tujuan. b. Persiapan pasien - c. Pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis masih

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) sejak tahun 1993

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. yang akan dilakukan yaitu : Program Pemberantasan TB Paru. 3. Hambatan Pelaksanaan Program Pemberantasan TB Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mycobacterium tuberculosis. Tanggal 24 Maret 1882 Dr. Robert Koch

BAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan

/Pusk- Bal/TB/VIII/2015. Tanggal Terbit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PRAKATA... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat secara global. TB Paru menduduki peringkat ke 2 sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis complex (Depkes RI, 2008). Tingginya angka

SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

SPO. Menentukan informasi pendaftaran (termasuk di dalamnya mengenai transfer pasien) yang akan disampaikan pada unit unit penunjang terkait

Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :

S T O P T U B E R K U L O S I S

Abstrak. Dicky Sanjaya, 2009.Pembimbing I: Evi Yuniawati, dr., MKM Pembimbing II: Dani, dr., MKes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran

PENANGANAN DIARE No Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :

SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. menular (dengan Bakteri Asam positif) (WHO), 2010). Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global utama dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia. Jumlah kasus TB pada tahun 2014 sebagian besar terjadi di Asia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU X TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan penyakit TBC memerlukan jangka waktu yang lama dan rutin

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible

ABSTRAK. Kata Kunci: Mycobacteriun tuberculose, Homogenisasi. PENDAHULUAN. penyakit AIDS serta bertambahnya penderita Diabetes Mellitus yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN PRAKTEK DOKTER SWASTA DALAM PEMBERANTASAN TB PARU Oleh: Dr. Taufik SpP(K) Bagian Pulmonologi FK Unand/SMF Paru RS Dr M Djamil Padang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru

Transkripsi:

PENATALAKSANAAN PENEMUAN PASIEN DIARE DI PUSKESMAS INTRUKSI KERJA NO Kode : Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1-7 Disiapkan Unit Pelayanan Kesehatan PENANGGUNG JAWAB ENIK K Diperiksa, Disahkan Kapuskesmas Dr. Yuniar 19700609200212 2 002 Man : Money : PUSK INPUT PROSES OUT PUT 1.Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes 1.Semua penderita dengan -Dokter - Perawat -Bidan Material : Metode : Operasional - Timbanga n - Jam dengan secon - Alat tulis - Senter - Stetoskop - Termome ter - Bed 2 linen - Meja/kurs i - Ruang periksa - Pemerik saan secara legearfis 2.Dilakukan pemeriksaan medis yang meliputi: a.anamnese yang meliputi: - Tanyakan kapan mulai diare - Tanyakan berapa kali dalam 24 jam - Tanyakan pengobatan apa yang telah diberikan - Tanyakan apakah anak panas - Tanyakan apakah ada lendir,darah,seperti air cucian beras - Tanyakan apakah anak muntah - Tanyakan apakah anak mau,minummakan - Tanyakan apakah anak kejang b.lakukan pemeriksaan inspeksi,palpasi,auskultasidan percusi dengan teliti. Inspeksi:KU,apakah lemes,muka pucat,bibir kering Palpasi:Apakah ubun-ubun cekung,mata cekung,nyeri tekan Auskultasi:Bagaimana usus Perkusi:Apakah ada kelainan usus c.lakukan pemeriksaan suhu,nadi,rr,tensi 3.Tegakan diagnosa diagnose non spesifik,basiler,amuba. 4.Berikan terapi sesuai dengan protab diare: Rencana terapi A (tatalaksana diare dirumah tanpa dehidrasi) Rencana terapi B (Dehidrasi sedang) Rencana terapi C (Dehidrasi berat ) Penggunaan obat pada diare anak - Antibiotik hanya untuk disentri/kolera - Anti parasit hanya yang amubiasis/giardiasis - Anti dare &anti emetik tidak dianjurkan buang air besar lebih dari 4x dalam 24 jam diagnose,pengobatan,perawatan,serta perawatan yang cepat dan tepat 2.Tiadak diperoleh kematian karena diare 3.Pelayanan yang memuaskan 4.cakupan diare. Machine :

PROSEDUR PENATALAKSANAAN PASIEN TUBERKOLOSIS Disyahkan oleh Kepala Puskesmas. Dr. Yuniar 19700609 200212 2 002 NO. Terbit ke.. Tanggal I. TUJUAN Prosedur penatalaksanaan pasien Diare adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien. II. III. RUANG LINGKUP Dokter Perawat Bidan Sarana dan prasarana LANGKAH LANGKAH 1. Petugas melakukan penjaringan tersangka pasien di unit pelayanan kesehatan 2. Petugas menanyakan tentang : Identitas pasien (nama,umur,alamat) Gejala batuk berdahak sudah berapa lama Gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,batuk darah,sesak nafas,badan lemas,nafsu makan menurun,berat badan menurun,malaise,berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan. Adakah riwayat pengobatan TB sebelumnya atau keluarga dengan gejala yang sama. 3. Petugas melakukan pemeriksaan dahak mikroskopis Sewaktu, Pagi,Sewaktu ( SPS ) 4. Petugas melakukan pemeriksaan lain seperti foto thorak,biakan dan uji kepekaan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya. 5. Petugas mengklasifikasi penyakit dan tipe pasien: a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena: -Tuberkolosis paru -Tuberkolosis ekstra paru b. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis:

-BTA positif -BTA negatif c. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit: d. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya: -Baru -Kambuh (Relaps) -Pengobatan setelah putus berobat (Default) -Gagal (Failure) -Pindahan (Transfer In) -Lain-lain (Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas.dalam kelompok ini termasuk Kasus Kronik,yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positifsetelah selesai pengobatan ulangan. 6. Petugas melakukan pengobatan tuberkolosis. 7. Petugas melakukan dokumentasi. IV. FLOW CARD ( Terlampir ) V. DOKUMEN TERKAIT - Buku bantu - Register - dokumentasi

EVALUASI KINERJA NO KINERJA YANG DINILAI YA 1. Menemukan pasien Suspek TB Paru 2. Melakukan anamnesa 3. Melakukan pemeriksaan dahak mikroskopik - Sewaktu,Pagi,Sewaktu (SPS) 4 Menegakkan Diagnosis TB Paru 5 Mengklasifikasikan penyakit dan tipe pasien : - Lokasi atau organ tubuh yang sakit :paru atau ekstra paru; - Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis) :BTA positif atau BTA negatif; - Tingkat keparahan penyakit:ringan atau berat; - Riwayat pengobatan TB sebelumnya: baru atau sudah pernah diobati Melakukan pengobatan TB Paru Melakukan dokumentasi TIDAK TIDAK BERLAKU 6 7 ALUR DIAGNOSIS TB PARU

+ + + + + - Suspek TB Paru Pemeriksaan dahak mikroskopis SPS + - - Antibiotik Non - OAT Tidak ada perbaikan - - - Ada perbaikan Pemeriksaan dahak mikroskopis + + + + + - + - - - - - Foto thoraks dan pertimbangan dokter TB BUKAN TB HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter. 2. Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti Asma, Sinusitis dan lain-lain. 3. Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung didiagnosis tuberkolosis. 4. Berat badan dinilai saat pasien datang(moment opname),lampirkan tabel berat badan. 5. Foto thorak bukan alat diagnostik utama pada TB anak. 6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 hari setelah penyuntikan) harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak. 7. Anak didagnosis TB jika jumlah skor > 6 (skor maksimal 13). 8. Pasien usia balita yang mendapat skor 5,dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.

Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkolosis, Edisi 2,2008.