PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA LABORATORIUM DI PUSKESMAS NUSA PENIDA I

BUKU PANDUAN PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA ) Acid Fast Staining

PEWARNAAN TAHAN ASAM

No.Revisi : Tanggal terbit : Halaman :

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Pewarnaan Bakteri

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB III METODE PENELITIAN

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

PENGOLAHAN DAN PEMUSNAHAN LIMBAH LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang umumnya menimbulkan tanda-tanda dan

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

PANDUAN BAGI PETUGAS LABORATORIUM PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TUBERKULOSIS

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI) DAN EKSTERNAL (PME) PADA PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH JAKARTA BARAT

LAPORAN PEWARNAAN BAKTERI ( PEWARNAAN GRAM )

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM (BTA) PADA SPUTUM PENDERITA BATUK 2 MINGGU DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM BLU RSUP. PROF. Dr. R.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM

PENUNTUN PEMBELAJARAN

III. MATERI DAN METODE

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH BIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TENTANG VAGINA SWAB

MAKALAH. PEWARNAAN SEDERHANA, NEGATIF, KAPSUL dan GRAM. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi yang Diampu Oleh. Drs. Bambang Iskamto, M.

Teknik Identifikasi Bakteri

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

/Pusk- Bal/TB/VIII/2015. Tanggal Terbit

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Pengertian. Tujuan. b. Persiapan pasien - c. Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

GAMBARAN HASIL PERBANDINGAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BASIL TAHAN ASAM DENGAN VARIASI CARBOL FUCHSIN DAN METHYELEN BLUE SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN HEMATOLOGY ( SECARA OTOMATIS )

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS No. Dokumen : No. Revisi : 00. Tanggal Terbit : Halaman : 1/2

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax:

repository.unimus.ac.id

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

PEMELIHARAAN PERALATAN. Terbitan : I/2016 No. Revisi : 00 Tgl. Mulai Berlaku : 01 JUNI 2016 Halaman : 1/ Halaman : 2

A. IDENTITAS RESPONDENT 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Pendidikan Terakhir : 4. Pekerjaan : 5. Lama Tinggal Serumah :

BAB I PENDAHULUAN. normal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

II. METODELOGI PENELITIAN

Teknik Pengelolaan Sediaan Sitologi

ABSTRAK. Kata Kunci: Mycobacteriun tuberculose, Homogenisasi. PENDAHULUAN. penyakit AIDS serta bertambahnya penderita Diabetes Mellitus yang merupakan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Mikrobiologi klinik dan infeksi.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

Angka Konversi Penderita Tuberkulosis Paru yang Diobati dengan Obat Antituberkulosis (OAT) Paket Kategori Satu di BP4 Garut

BAB III METODE PENELITIAN

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi BTA Basil Tahan Asam atau (BTA) adalah nama lain dari M. tuberculosis yaitu

SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen 60/L/PL/2013

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

Transkripsi:

UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM ) No. Dokumen : 23/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-5 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut Rai Sutapa NIP. 19790401 200604 1 012 1. Pengertian Bakteri Tahan Asam adalah bakteri pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut jika diamati di bawah mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru muda. 2. Tujuan Menemukan dan mengidentifikasi Bakteri Tahan Asam yaitu mycobakterium tuberculosis pada sampel sputum pasien. 3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016 Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 38 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Laboratorium dan Jenis Pemeriksaan Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 4. Referensi 1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, Th. 1991 2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999. 1 / 7

5. Prosedur A. Bahan/Reagensia Larutan Ziehl Neelsen : 1. Larutan carbol fuchsin 0,3 % 2. Larutan Asam Alkohol 3 % 3. Larutan Methylen blue 0,3 % B. Alat 1. Pot dahak ( bermulut lebar, tutup ulir, steril, tidak mudah pecah dan bocor, sekali pakai, berlabel ) 2. Slide / objek glass 3. Ose / sengklit / lidi 4. Pensil kaca 5. Lampu spritus 6. Rak pewarnaan Mikroskop C. Persiapan 1. Petugas Laboratorium : a. Sebelum melakukan pemeriksaan dahak, petugas laboratorium harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti ; Jas Laboratorium, Masker, Sarung tangan 2. Pasien ; Melakukan pengumpulan specimen dahak : a. Waktu : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu : - Pengumpulan Dahak Sewaktu - Pengumpulan Dahak Pagi - Pengumpulan dahak Sewaktu Pengumpulan dahak dahak yang baik adalah dahak pagi hari atau pun dahak semalam dengan jumlah dahak yang terkumpul sebanyak 3-5 ml setiap botol dahak. b. Tempat : dahak dikeluarkan di ruang terbuka dan mendapat sinar matahari langsung dan specimen di tamping dalam pot dahak yang sudah di beri label yang jelas sesuai dengan nomer indentitas sediaan dahak ( TB 06) 2 / 7

c. Cara pengumpulan dahak : 1. Beri petunjuk kepada pasien untuk berkumur dengan air sebelum mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur. 2. Letakkan pot dahak yang sudah terbuka dekat dengan mulut dan keluarkan dahak dalam pot dahak. 3. Tutup pot dahak dengan rapat dengan cara memutar tutupnya 4. Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan : a. Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa kali. Bila terasa akan batuk nafas ditahan selama mungkin lalu disuruh batuk. b. Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau menelan 1 tablet glyseril guaykolat 200mg. Bila Spesimen dahak jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan mengambil bagian yang paling mukopurulen diberi catatan bahwa memenuhi syarat/ air liur. ( kuning kehijauan kental ) dan specimen tidak D. Cara kerja : 1. Cara Membuat Sediaan Apus a. Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca b. Pilih dan ambil bagian dahak yang purulen menggunakan lidi yang di pipihkan ujungnya. c. Buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang tersebar rata dengan ukuran ± 2 3 cm, tidak terlalu tebal atau tipis. Jika diletakkan di atas tulisan masih bisa dibaca. d. Keringkan di udara. 2. Cara pewarnaan Metode Ziehl Neelsen a. Sediaan yang sudah kering di fiksasi diatas nyala api sebanyak 3 kali. b. Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan diatas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan dengan sediaan lainya masing-masing berjarak kurang lebih 1 jari. 3 / 7

c. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan larutan ZN A ( karbol fuchsin 0.3 % ) d. Panasi dari bawah dengan sulut api lampu spritus setiap sediaan sampai keluar uap tapi jangan sampai mendidih. e. Diamkan selama 5 menit f. Kemudian bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir dan jangan ada percikan ke sediaan yang lain. g. Buang air dan genangi dengan larutan ZN B ( asam alcohol 3 % ) sampai tidak tampak warna merah karbol fuchsin kemudian bilas dengan air mengalir pelan. Jika warna merah masih ada lakukan dekolorisasi dengan asam alcohol selama 30 detik. h. Kemudian genangi sediaan dengan larutan ZN C ( Methylen blue 0.3 % ) biarkan selama 10 20 detik i. Bilas dengan air mengalir dan jangan ada percikan ke sediaan yang lain. j. Keringkan sediaan pada rak pengering dan jangan dikeringkan dengan kertas tissue. 3. Cara Pembacaan Sediaan Apus a. Gunakan lensa Objektif 10 x untuk menetapkan focus dan menemukan lapang pandang b. Teteskan satu tetes minyak emersi pada permukaan sediaan c. Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan apus d. Lakukkan pembacaan sediaan apus secara sistemastis untuk memastikan hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian sediaan. e. Pembacaan dimulai dari ujung kiri ke kanan dan dilakukan pada sediaan yang sel-selnya terlihat. Bila sediaan tampang 4 / 7

kosong, geser pada lapang padang berikunya. f. Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan apus dengan menggunakan kertas tissue lensa. g. Hapus sisa imersi pada sediaan dengan menggunakan ujung kertas tissue yang bersih h. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut nomer register laboratorium untuk keperluan pemantapan mutu. E. Nilai Normal : Menurut Skala IUATLD ( Internatioanal Union Against Tubekulosis and Lung Disease ) : Pengujian Hasil Penulisan 0 BTA / 100 LP Negative NEG (-) 1 9 BTA / 100 LP Scanty Ditulis jumlah BTA yang ditemukan 10 99 BTA / 100 LP Positive 1 1 + 1 10 BTA / 1 LP Positive 2 2 + > 10 BTA / 1 LP Positive 3 3 + 5 / 7

6. Diagram/ Bagan Alir Persiapan Alat dan Pasien Melakukan pengumpulan specimen dahak : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu : -Pengumpulan Dahak Sewaktu -Pengumpulan Dahak Pagi -Pengumpulan dahak Sewaktu Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca kemudian buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang tersebar rata dengan ukuran ± 2 3 cm, tidak terlalu tebal atau tipis. Jika diletakkan di atas tulisan masih bisa dibaca dan Keringkan di udara. Lakukan pewarnaan Metode Ziehl Neelsen Amati sedian dibawah mikroskop lensa objektif 100x dengan oil emersi. perbesaran Catat hasil pengamatan jika di temukan basil gram negatif (batang berwarna merah) sesuai skala IUATLD 7. Unit Terkait 1. Laboratorium 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. UGD 6 / 7

Dibuat oleh Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK Koordinator Laboratorium dr. Agus Putu Agung,S.Ked Koordinator UKP Disetujui oleh dr. I Ketut Apriantara,S.Ked WMM 7 / 7