DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

dokumen-dokumen yang mirip
Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

GAMBARAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM TERMINAL BRATANG, SURABAYA

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU)

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidupnya.

TABEL 4-4. MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Hygiene Perawat dan Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Tabel Hasil Proses Pelingkupan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS. keselamatan kerja yaitu : (1) lingkungan kerja, (2) pekerjaan, dan (3) manajemen

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan penyakit yang diderita oleh

BAB I. KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3)

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUESIONER PENELITIAN

Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

Sanitasi Penyedia Makanan

Pedoman Wawancara. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Lhokseumawe Tahun 2016

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan

PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2

RKL-RPL RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTU TANJUNG JATI B UNIT 5 DAN 6 (2 X MW) DI KABUPATEN JEPARA, PROVINSI JAWA TENGAH

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan air bersih untuk domestik dan industri telah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 4 Tahun 2017 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan ikan segar. Menurut Handajani (1994) (dalam Sari, 2011), ikan asin lebih menguntungkan dalam hal kesehatan.

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

Standar Pelayanan Minimal untuk Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar Pelayanan Bidang

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

Transkripsi:

DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PUSKESMAS KEBONDALEM 1. Kualitas Udara dan debu Sumber Aktivitas lalul lintas kendaraan diluar dan area parkir berpotensi menimbulkan emisi gas buang kendaraan berupa Sox, Nox, CO, Ox, serta partikel debu 2.. Kebisingan Aktifitas lalu lintas kendaraan diluar dan aktifitas di dalam (aktifitas sosial antar pasien maupun antar petugas ) 3. Kualitas dan Kuantitas Air Aktifitas pelayanan kesehatan (poli gigi, laboratorium dsb) Surat keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001 Tentang Baku mutu Udara Ambien Paparan tingkat kebisingan selama kegiatan operasional Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisinngan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah parkir secara optimal sesuai kapasitasnya dengan tingkat keamanan yang terjamin Memelihara tanaman yang sudah ditanam secara periodik dengan menyiram, menyiangi, dan mengatur sesuai dengan peruntukan da kebutuhannya. Menanam tanaman yang dapat mengurangi tingkat kebisingan Menempatkan poster larangan agar tidak gaduh/ ramai diruang/ titik yang berpotensi terjadi kebisingan (misalnya administrasi maupun ruang tunggu) Air buangan domestik dari kakus/kloset dialirkan dan ditampung di tangki septik Rencana Area Parkir UPTD Puskesmas Perbaikan Kualitas udara ambien di sesuai persyaratan kesehatan kerja Ruang tunggu/ Administrasi dan Area Parkir UPTD Puskesmas Sarana utilitas air di Kualitas limbah cair hasil proses pengolahan harus Yang pemeriksaan terhadap penataan ruang parkir pengujian udara ambien secara periodik di analisi terhadap hasil pemantauan dan menyusun laporan pemantauan uji kebisingan secara periodik minimal setiap 6 bulan sekali selama operasional kegiatan berlangsung Membandingkan hasil uji dengan peraturan dan kebijakan yang terkait Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor : KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan pemeriksaan secara Kelurahan Sapugarut Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan IV - 19

Sumber maupun aktifitas domestik 4. Limbah Padat Aktifitas pelayanan kesehatan (poli gigi, laboratorium dsb) maupun aktifitas domestik Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas perda Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah di Provinsi Jawa Tengah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan di provinsi Jawa Tengah Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/MENKES/SK/VII I/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Dirumah Sakit (K3RS) SK Menkes Air bilasan / air bekas mandi dan cuci serta sanitasi karyawan maupun pengunjung dialirkan melalui saluran drainase dan dibuang ke dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rencana Sarana Pemantauan limbah/ sampah padat di sesuai dan memenuhi persyaratan baku mutu dan peraturan perundangundangan yang berlaku Pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan sampah domestik harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang Yang periodik sistem pengaliran air buangan yang ada dan mematikan bahwa air buangan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan pencemaran terhadap badan air penerima semakin berat pengujian terhadap kualitas air di outlet IPAL dan air nadan penerima air secara periodik Membandingkan hasil uji kualitas air dengan baku mutu air limbah sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 10 tahun 2004 Tentang Bakku Mutu Air Limbah di Provinsi Jawa Tengah pengendalian dalam pengelolaan sampah dan limbah padat lainnya Pemeriksaan sarana pewadahan, pengumpulan dan Kelurahan Sapugarut Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan IV - 20

B. Komponen Sosekbud 1. Sikap dan Persepsi Masyarakat Sumber Beroperasinya UPTD Puskesmas memberikan peluang terbukanya peluang kerja dan kesempatan berusaha limbah baik cair, padat dan efek kebisingan menimbulkan persepsi masyarakat menyangkut keberadaan dan kesehatan berupa keluhan, protes, dan persepsi negatif terhadap terbukanya peluang kerja, kesempatan berusaha dan dampak pengelolaan limbah terhadap hubungan sosial, namun demikian dapat saja 432/Menkes/SK/IV/20 07 Tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit Berkurangnnya keluhan dan protes dari masyarakat Terbangunya harmonisasi dan pelayanan kesehatan yang baik Memperhatikan keluhan-keluhan masyarakat dari kegiatan yang akan ditimbulkan dari serta penjelasan tentang aktifitas yang dilakukan Partisipasi aktif terhadap kegiatan pelayanan kesehatan di sekitar, seperti pengadaan bakti sosial kesehatan serta aktifitas lain yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Mengutamakan peluang-peluang kerja dan berusaha bagi masyarakat lokal, tentunya tetap memperhatikan kualifikasi SDM dan persyaratan yang dibutuhkan bagi kesehatan UPTD Puskesmas. Rencana Masyarakat sekitar berlaku Lingkungan kerja yang nyaman, bersih dan sehat untuk mendukung produktivitas kerja Masyarakat memahami gambaran umum mengenai aktifitas pelayanan kesehatan dan kegiatan yang dilakukan oleh pihak Menjaga kebersihan, terutama tempattempat sebagai media tumbuh dan berkembangnya vektor penyakit seperti kecoa, lalat, tikus dan lainnya. Yang TPS di sekitar Memastikan penanggungjawab kebersihan melakukan pengelolaan sampah secara periodik sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dialog dengan wakil-wakil warga mengenai keluhan warga terkait beroperasinya Membahas isu-isu penting bersama warga dan mencari solusi secara bersama-sama Mengembangkan kemitraan yang lebih nyata dalam memfasilitasi kebutuhan sesama terutama yang berkaitan dengan kesehatan maupun pelayanan kesehatan. Kelurahan Sapugarut Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan IV - 21

Sumber persepsi positif juga muncul berkenaan dengan aktifitas C. Komponen Kesehatan Masyarakat 1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 Sanitasi Lingkungan Aktivitas pelayanan kesehatan dan aktifitas domestik Efek kebisingan yang ditimbulkan dari dan aktifitas parkir serta lalu lintas kendaraan di depan limbah cair dan padat serta sanitasi yang kurang baik menyebabkan berkembangnya vektor penyakit dan turunannya Kekhawatiran munculnya angka kesakitan/ kesehatan dan rasa tidak nyaman yang dirasakan karyawan karyawan dan masyarakat sekitar Terselenggarannnya keamanan, kenyaman dan kesehatan serta keselamatan kerja di Lingkungan yang terbebas dari vektor penyakit Kenyamanan karyawan dalam menjalankan kkesehatan di kerja yang bersih dan sehat Perusahaan memiliki SOP K3 dalam rangka peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja Mewajibkan kepada seluruh karyawan mematuhi SOP kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan melengkapi alat pelindung diri (APD) pada saat melaksanakan pekerjaan Menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di tiap titim ruangan yang diperkirakan memiliki tingkat kerawanan bahaya kebakaran Lingkungan Penerangan dengan intensitas cahaya cukup Tidak terdapat genangan air di sekitar Saluran air limbah tertutup dan dihubungkan langsung dengan IPAL Ketersediaan tempat pengumpul sampah Bebas dari vektor penyakit antara lain lalat, nyamuk, tikus dll Ruangan mudah dibersihkan dan selalu dlam keadaan bersih Konstruksi bangunan, temapat penampungan air, penampungan sampah tidak memungkinkan sebagai tempat berkembangbiaknya serangga dan tikus Rencana Ruang pelayanan dan Bangunan dan sarana sanitasi di Kesehatan dan keselamatan kerja di terkelola dengan baik Produktifitas kerja lebih tinggi dan mendukung pencapaian target Tersedianya sarana sanitasi yang memadai dan mendukung terhadap pengendalian vektor penyakit Lingkkungan bersih, sehat dan nyaman serta mendukung produktifitas kerja Yang Penggantian/ pengadaan baru alat pelindung dari (APD) dan APAR yang sudah usang Pemasangan tanda bahaya/ ramburambu larangan merokok dan penggunaan peralatan pembakaran lain selain yang telah ditetapkan dalam SOP Puskesmas pemeliharaan dan perawatan bangunan dan fasilitasnya dibersihkan secara rutin minimal sehari sekali Pengendalian vektor penyakit pada media sampah agar dikontrol setiap seminggu sekalil Penyediaan sarana sanitasi yang memadai di Kelurahan Sapugarut Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan IV - 22

Sumber Rencana Yang Tersedianya fasilitas sanitasi Tersedianya air bersih untuk kebutuhan karyawan dengan kapasitas yang cukup Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan perundangundangan Terpeliharanya kebersihan toilet dan kamar mandi Penangan Sampah dan Limbah Fasilitas pembuangan sampah (limbah padat domestik) Tempat pengumpul sampah terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan Setiap pengumpul sampah dilapisi dengan plastik sebagai pembungkus sampah dengan lambang serta warna tertentu dan ditempatkan di ruangan tertentu yang potensial menghasilkan sampah domestik. Kelurahan Sapugarut Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan IV - 23