PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel NOI, Pertumbuhan DPK, CAR, NPF, FDR dan OER secara

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN OLEH

DETERMINAN PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan khususnya pada perusahaan perbankan syariah di Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

DETERMINAN PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman 2,3) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT

Lia Julaeha. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Permodalan, Kualitas Asset, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terbuka, oleh sebab itu Indonesia tak luput dari dinamika pasar keuangan global.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

SKRIPSI OLEH MEUTHIA ARMAYA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2008:02).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH. Universitas Gunadarma. Mulatsih

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

Anti Suryani Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

M.Sudianto.,M.Mangantar.,V.Untu.,Pengaruh Manajemen.

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode )

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yang pada awalnya bertumbuh pesat tiba-tiba

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. asing. Penelitian ini juga ingin menguji pengaruh capital adecuacy ratio (CAR),

BAB I PENDAHULUAN. perencanan tersebut, bank juga berfungsi sebagai media dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN. 1 /perkembangan-perbankan-syariah. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2013.

Transkripsi:

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2015 Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: ANISSA AYU NINGRUM B 100 130 336 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2015 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel kondisi ekonomi (inflasi dan suku bunga), rasio Non Performing Financing (NPF), Financing Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini menjelaskan tingkat profitabilitas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut adalah Inflasi, Suku Bunga, NPF, FDR, dan BOPO, sedangkan alat ukur untuk menilai profitabilitas perbankan syariah adalah Return On Asset (ROA). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik purpossive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah di Indonesia tahun 2012-2015 sebanyak 10 sampel Bank Umum Syariah (BUS). Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi (R 2 ), Uji F-Statistik, Uji T dan Uji Asumsi Klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Sedangkan Suku Bunga dan variabel NPF tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Pada variabel FDR dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil uji Koefisien Determinasi (R 2 ) memiliki nilai sebesar 0,793, sehingga ROA dapat dijelaskan oleh variabel Inflasi, Suku Bunga, NPF, FDR dan BOPO sebesar 79,3% dan sisanya 20,7% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain diluar model. Kata kunci: Infalsi, Suku Bunga, NPF, FDR dan BOPO ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of variable economic conditions (inflation and interest rates), the ratio of Non Performing Financing (NPF), Financing Deposit Ratio (FDR) and Operating Expenses Operating Income (BOPO) on the profitability of Islamic Banking in Indonesia. This paper describes the level of profitability is influenced by several factors, these factors are inflation, interest rate, NPF, FDR, and ROA, while the measuring instrument to assess the profitability of Islamic banking is the Return on Assets (ROA). This research used purposive sampling, the sample used in this research company sharia banking in Indonesia in 2012-2015 as many as 10 samples of Islamic Banks (BUS). Data analysis method used is the Multiple Linear Regression Analysis, Test The coefficient of determination (R 2 ), F-statistics test, T-test and Classical Assumption Test. The results of this study indicate that inflation had no effect positive and significant on profitability (ROA). The Interest rate variable has no effect negative and significant on profitability (ROA). NPF had no effect 1

significant negative on profitability (ROA). FDR had significant and negative effect on profitability (ROA). BOPO variabel had significant negative effect on profitability (ROA). The result of Coeficient Determination (R 2 ) has a value of 0,793, so ROA can be explained by Inflation variable, Interest Rate, NPF, FDR and BOPO by 79,3% and remaining 20,7% is explained by factors or other variables outside the model. Keywords : Inflation, Interest Rate, NPF, FDR and BOPO 1. PENDAHULUAN Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah membuat beberapa bank konvensional dilikuidasi karena tidak mampu melaksanakan kewajibannya terhadap nasabah sebagai akibat dari kebijakan bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, namun tidak bagi bank syariah. Sebagai perbankan yang tidak menganut sistem bunga menyebabkan bank syariah tidak mengalami pergerakan negatif. Bank syariah tidak memiliki kewajiban untuk membayar bunga simpanan kepada para nasabahnya. Bank syariah hanya membayar bagi hasil kepada nasabahnya sesuai dengan keuntungan yang diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya. Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan bank berbasis bunga. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan bank adalah melihat tingkat profitabilitasnya serta tingkat efisiensinya. Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Semakin tinggi profitabilitasnya, semakin tinggi pula kinerja keuangan perusahaan. Salah satu rasio profitabilitas adalah return on asset (ROA). Return on asset (ROA) merupakan perbandingan net profit after tax terhadap average total asset. Rasio ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan menggunakan seluruh asetnya dalam menghasilkan keuntungan. Nilai dari kedua rasio diatas sudah tercantum dalam setiap laporan keuangan perusahaan sehingga lebih mudah bagi investor dalam menganalisanya untuk kemudian dijadikan dasar menentukan kebijakan portofolio (Handoko,2008:3). 2

Menurut Hatta (2008), secara empirik, pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari krisis tahun 1997-1998 yang mengakibatkan terganggunya sektor riil. Krisis ini diawali dari krisis di sektor moneter (depresiasi nilai tukar rupiah dengan dolar) yang kemudian merambat kepada semua sektor tanpa terkecuali. Inflasi adalah proses kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam waktu periode yang diukur dengan menggunakan indeks harga. Tingkat bunga adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Tingkat bunga yang tinggi merupakan sinyal yang negatif bagi harga saham, tingkat bunga yang meningkat akan menyebabkan peningkatan suku bunga yang disyaratkan atas investasi suatu saham. Disamping itu tingkat suku bunga yang tinggi bisa menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito (Tandelilin, 2010:344). Non Performing Financing (NPF) merupakan istilah yang digunakan untuk rasio pembiayaan bermasalah dalam perbankan syariah. NPF lebih dikenal dengan nama Non Performing Loan (NPL) di dalam bank konvensional. Oleh kebanyakan bank sentral, kredit bermasalah dikategorikan sebagai aktiva produktif bank yang diragukan kolektabilitasnya. Untuk menjaga keamanan dana para deposan, bank sentral mewajibkan bank umum menyediakan cadangan penghapusan kredit bermasalah. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan tingkat efisiensi bank dalam melakukan operasionalnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tidak efisien biaya operasional bank. BOPO atau Operational Efficiency Ratio merupakan perbandingan antara total biaya operasi dengan total pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2003). Rasio perbandingan antara biaya operasional. Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan (Riyadi, 2006). Financing to 3

Deposit Ratio (FDR) analog dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank konvensional, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank (Dendawijaya, 2003). Tingkat profitabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut antara lain, inflasi, suku bunga, Non Performing Financing (NPF), Financing Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Sedangkan untuk mengukur nilai profitabilitas perbankan menggunakan rasio Return On Asset (ROA). Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga, NPF, FDR dan BOPO terhadap profitabilitas perbankan syarian di Indonesia Tahun 2012-2015. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metod e pendekatan kuantitatif dan data panel. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah inflasi, suku bunga, Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO), sedangkan variabel independen yang digunakan adalah Retun on Asset (ROA). Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perbankan syariah di Indonesia. Sampel yang diambil sebanyak 10 bank syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 3.1 Koefisien Regresi Linier Berganda Keterangan B t Sig. Hasil (Constant) 13,988 4,875 0,000 Inflasi (X1) -0,024-0,161 0,873 H1 ditolak 4

Suku Bunga (X2) 0,417 0,948 0,350 H2 ditolak NPF (X3) 0,248 1,111 0,275 H3 ditolak FDR (X4) -0,025-2,063 0,047 H4 diterima BOPO (X5) -0,157-9,766 0,000 H5 diterima R 0,890 F hitung 25,991 R 2 0,793 Probabilitas F 0,000 Adjusted R 2 0,762 F tabel 2,494 Sumber : Hasil Analisis Data Sekunder Berdasarkan hasil Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel inflasi sebesar -0,024, diperoleh t hitung sebesar -0,161 dengan t tabel sebesar 2,032 sehingga t hitung < t tabel berarti H 1 ditolak, yang berarti inflasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Farhan Akhtar dkk (2011), yang menemukan tidak ada hubungan atau pengaruh antara inflasi dan profitabilitas. Istilah inflasi digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabila terjadi inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Hal ini mengakibatkan minat masyarakat untuk menabung atau berinvestasi dan berproduksi menjadi berkurang. Bagi perusahaan sebuah inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi maupun operasional mereka sehingga pada akhirnya merugikan bank itu sendiri. Inflasi berpotensi mengerek bunga kredit. Kenaikan bunga kredit tentu akan menghambat pertumbuhan kredit itu sendiri. Sementara pendapatan dari sektor kredit akan menjadi kecil. Hal ini berimbas kepada profitabilitas bank yang bersangkutan. Hasil uji t yang menyatakan koefisen regresi variabel suku bunga sebesar 0,417, diperoleh t hitung sebesar 0,948 dengan t tabel sebesar 2,032. sehingga t hitung < t tabel berarti H 2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa suku bunga tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Penelitian ini 5

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Edhi Satriyo (2013), menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga tidak berpengaruh pada ROA. Ketika suku bunga BI naik, maka akan diikuti oleh naiknya suku bunga deposito yang berakibat langsung terhadap penurunan sumber dana pihak ketiga bank syariah. Penurunan DPK ini sebagai akibat dari pemindahan dana masyarakat ke bank konvensional untuk mendapatkan imbalan bunga yang lebih tinggi. Apabila DPK turun, maka profitabilitas bank syariah juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel NPF sebesar 0,248 diperoleh t hitung sebesar 1,111 dengan t tabel sebesar 2,032. sehingga t hitung < t tabel berarti H 3 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Edhi Satriyo (2013), yang menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap ROA. NPF merupakan persentase jumlah kredit bermasalah terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. NPF mempunyai hubungan negatif dengan penawaran kredit. Oleh kebanyakan bank sentral, kredit bermasalah dikategorikan sebagai aktiva produktif bank yang diragukan kolektabilitasnya. Kredit bermasalah dalam jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya. Berdasarkan hasil Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel FDR sebesar -0,025, diperoleh t hitung sebesar -2,063 dengan t tabel sebesar -2,032. sehingga t hitung > t tabel berarti H 4 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa FDR berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA). Dari hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Dhian Dayinta (2011), menunjukkan bahwa FDR mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA. Kharisma (2011), menemukan bahwa FDR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah. FDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dengan kata lain seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan 6

kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga. Semakin rendah FDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Berdasarkan hasil Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel BOPO sebesar -0,157, diperoleh t hitung sebesar -9,766 dengan t tabel sebesar -2,032. sehingga t hitung > t tabel berarti H 5 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dari hasil penelitian ini menunjukkan kesamaan (konsisten) dengan penelitian yang dilakukan Yuliani (2007), Wisnu Mawardi (2004) dan Yacub Azwir (2006), yang menyatakan bahwa bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data penelitian dari 10 bank syariah di Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Inflasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah tahun 2012-2015. Suku Bunga tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah tahun 2012-2015. NPF tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah tahun 2012-2015. FDR berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah tahun 2012-2015. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah tahun 2012-2015. 7

Secara simultan variabel inflasi, suku bunga, NPF, FDR dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA. DAFTAR PUSTAKA Akhtar, Farhan Muhammad, dkk. 2011. Factor Influencing The Profitability of. Islamic Banks of Pakistan. International Research Journal Economic. Vol 25. No 10. Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Ghalia Dhian Dayinta. 2011. Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR Terhadap Return On Assets (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 2010). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Edhi Satriyo Wibowo. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Journal Of Management. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom ISSN (Online): 2337-3792. Handoko, T. Hani, 2008. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, Yogyakarta, penerbit: BPEE. Hatta, R. Gemala., 2008, Pedoman Manajemen Informasi Pembelian dan Penjualan, Universitas Indonesia, Jakarta. Kharisma Putri, Rizka. 2011. Analisis Pengaru Corporate Governance, Struktur Kepemilikan dan Cash Holdings terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro. Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Aset Kurang dari 1 Triliun. Jurnal Bisnis Strategi, Vol 14, No. 1, pp. 83-94. Riyadi, Slamet. 2006. Banking Asets and Liability Management. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama. Yogyakarta : Kanisius. Yuliani, 2007, Hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go Publik Di BEI. Journal of Economic Studies Vol. 2 No. 1. 8

Yakub Azwir, 2006. Analisis Pengaruh Kecukupan Modal Efisiensi, Likuiditas, NPL, dan PPAP Terhadap ROA Bank (Study Empiris pada industri perbankan yang listed di BEJ periode tahun 2001-2004). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang. 9