(The change of the bioactive content and antioxidant activity of local variety organic red rice with polypropilen as packaging during storage)

dokumen-dokumen yang mirip
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia. * Penulis korespondensi

OLEH: CHRISTIAN LIGUORI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

OLEH : VERONICA SUGIANTO NRP

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH RAMBUSA (Passiflora foetida)

PENGARUH PENAMBAHAN AIR PERASAN LEMON TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDUHAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) LEMON SKRIPSI

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)

PENGARUH KONSENTRASI PERASAN LEMON

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PROPORSI TEH HIJAU:BUBUK DAUN KERING STEVIA

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP KEMAMPUAN MEREDUKSI ION BESI (Fe 3+ ) EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less.

PENGARUH JENIS PENGEMAS TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA BERAS ORGANIK PUTIH, MERAH, DAN HITAM VARIETAS LOKAL SELAMA 6 BULAN PENYIMPANAN PROPOSAL SKRIPSI

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS

PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA MINUMAN BELUNTAS (Pluchea indica Less.) MADU

PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BELUNTAS-TEH HITAM DENGAN PERBANDINGAN 25:75% (b/b)

PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BELUNTAS-TEH HITAM DENGAN PERBANDINGAN 25:75% (B/B)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK EKSTRAK JAHE EMPRIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

PENGARUH PERBEDAAN WARNA PIGMEN BERAS ORGANIK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PERBEDAAN PROPORSI TEH HIJAU-STEVIA TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN TEH HIJAU- STEVIA DALAM KEMASAN BOTOL KACA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BERAS MERAH DAN BERAS HITAM KOMERSIAL SERTA PRODUK OLAHANNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO

PENGARUH LEVEL DAUN TERHADAP KOMPOSISI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN AIR SEDUHAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena

*Alamat korespondensi, Tel: , Fax: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH DURIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

THE STUDY OF CAROTENOID AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF MELINJO PEEL (Gnetum ghemon L)

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

PENGARUH PROPORSI AIR DAN ETANOL SEBAGAI PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ANGKAK BIJI DURIAN DENGAN METODE TOTAL FENOL DAN DPPH SKRIPSI

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

Agustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. *Penulis korespondensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN SAMPEL DAN EKSTRAKSI

39 Universitas Indonesia

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

EKSTRAKSI KOMPONEN BIOAKTIF BEKATUL BERAS LOKAL DENGAN BEBERAPA JENIS PELARUT

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

S2-Kimia Institut Pertanian Bogor ANTIOKSIDAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK PADA MINUMAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) MADU SKRIPSI

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia. * Penuliskorespondensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH

BAB I PENDAHULUAN. lewat reaksi redoks yang terjadi dalam proses metabolisme dan molekul yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PERUBAHAN TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEKATUL (SINTANUR DAN INPARI 24) SELAMA FERMENTASI DENGAN Rhizopus oligosporus TUGAS AKHIR

OLEH: NANCY JOHAN KURNIAWAN NRP

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI AKTIVITAS DAYA ANTIOKSIDAN BUAH RAMBUTAN RAPIAH DENGAN METODE DPPH

I. PENDAHULUAN. Penggunaan pewarna makanan yang bersumber dari bahan alami sudah sejak lama

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

UJI DAYA REDUKSI EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP ION FERRI SKRIPSI

PENENTUAN KADAR TOTAL FENOL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OLEH: DEA SUSANTO

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

4. PEMBAHASAN Kadar Lemak dan Kadar Air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. BB buah takokak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENENTUAN KADAR TOTAL FENOLIK, FLAVONOID, DAN KAROTENOID EKSTRAK METANOL KLIKA ANAK DARA. (Croton oblongus Burm.f.).

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI AMPAS HASIL PENGOLAHAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb) ABSTRAK

SKRIPSI OLEH : LUCIANA HENDRIKA SUWARNO NRP

4. PEMBAHASAN 4.1. Warna Larutan Fikosianin Warna Larutan secara Visual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAGING SAPI YANG DIRADIASI GAMMA

PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH

KANDUNGAN FENOLIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN GAMBIR KERING (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BEKATUL BERAS MERAH SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER ANTIOKSIDAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

Transkripsi:

PERUBAHAN KADAR SENYAWA BIOAKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BERAS ORGANIK MERAH VARIETAS LOKAL DALAM KEMASAN POLIPROPILEN DENGAN VARIASI LAMA PENYIMPANAN (The change of the bioactive content and antioxidant activity of local variety organic red rice with polypropilen as packaging during storage) Pricilia Monika a *, Paini Sri Widyawati a, Anita Maya Sutedja a a Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia * Penulis korespondensi Email: priciliachichi@yahoo.com ABSTRACT The increasing of health awareness in the society motivated them to consume food that gives values in health, such as organic rice (Oryza sativa L.). Nowadays, red rice became very popular because of their healthy benefit as source of antioxidant. Red rice Saodah variety is the most developed colored rice in Sleman, Yogyakarta. The shelf life of colored rice is around six months. During storage the bioactive compounds and antioxidant activities of the red rice will be changed. One way to inhibit that changes is by using polypropilen (PP) as packaging. The results showed that storage time increased the yield, bioactive content, and antioxidant activity of red rice, but decreased the total anthocyanin. The highest yield of the red rice is in the 4th month (11.86±0.04%) but after that will be decreased. The highest total phenolic (21.49±1.21 mg GAE/g) and total flavonoid (4.38±0.29 mg CE/g) is in the 5th month and decreased in the 6th month. The highest iron reducing power (39.53±6.05 mg GAE/g) is in the 4th month and decreased in the 5th and 6th month, and free radical scavenging activity increased until the 3rd month (1.81±0.16 mg GAE/g) and after that will be decreased. Key word: red rice, bioactive compounds, antioxidant activity, storage ABSTRAK Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang meningkat mendorong masyarakat mengkonsumsi makanan yang memberikan efek positif terhadap kesehatan, salah satunya adalah beras organik (Oryza sativa L.). Saat ini beras merah digemari oleh masyarakat karena keunggulannya sebagai sumber antioksidan. Beras organik merah varietas Saodah merupakan jenis beras berwarna yang banyak dikembangkan di daerah Sleman, Yogyakarta. Umur simpan beras merah berkisar antara 6 bulan. Selama penyimpanan beras merah akan mengalami perubahan kadar senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan. Salah satu cara untuk menghambat perubahan adalah dengan menggunakan plastik PP (polipropilen) sebagai pengemas. Hasil menunjukkan lama penyimpanan meningkatkan hasil ekstraksi, kadar senyawa bioaktif, dan aktivitas antioksidan beras merah, namun menurunkan kadar total antosianin. Hasil ekstraksi tertinggi beras merah terdapat pada bulan ke-4 (11,86±0,04%) namun setelah itu mengalami penurunan. Puncak peningkatan total fenol (21,49±1,21 mg EAG/g) dan total flavonoid (4,38±0,29 mg EK/g) terdapat pada bulan ke-5 dan mengalami penurunan pada bulan ke-6. Puncak peningkatan kemampuan mereduksi ion besi (39,53±6,05 mg EAG/g) terdapat pada bulan ke-4 dan menurun pada bulan ke-5 dan ke-6, dan kemampuan menangkap radikal bebas DPPH meningkat hingga bulan ke-3 (1,81±0,16 mg EAG/g), namun setelah itu mengalami penurunan. Kata kunci: beras merah, senyawa bioaktif, aktivitas antioksidan, lama simpan

Pricilia Monika et al., 2014. PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang meningkat mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat, salah satunya adalah beras organik (Oryza sativa L.). Beras organik memiliki keunggulan dibandingkan dengan beras anorganik karena ditanam tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Jenis beras organik yang popular saat ini adalah beras merah karena keunggulannya sebagai sumber antioksidan. Beras berwarna dilaporkan merupakan bahan pangan sumber antioksidan karena memiliki kandungan senyawa fenolik dan antosianin yang lebih tinggi (Itani, 2004). Indonesia memiliki berbagai jenis beras organik varietas lokal. Beras organik merah varietas Saodah merupakan salah satu jenis beras organik varietas lokal yang banyak dikembangkan di daerah Sleman, Yogyakarta. USA Rice Federation (2013) menyatakan bahwa beras berwarna memiliki umur simpan berkisar antara 6 bulan. Selama penyimpanan, beras organik mengalami penurunan mutu. Penyebab penurunan mutu dapat disebabkan berbagai faktor seperti faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu cara untuk menghambat perubahan yang terjadi pada senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan beras organik adalah dengan menggunakan plastic sebagai pengemas. Salah satu jenis plastik yang dapat digunakan sebagai pengemas adalah polipropilen (PP) dengan ketebalan 0,8 mm. Pemilihan plastik dengan ketebalan sebesar 0,8 mm dikarenakan plastik tersebut yang paling tebal dan mudah dijumpai di pasaran, sehingga diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikannya dengan mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap perubahan kadar senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan beras organic varietas lokal yang dikemas dengan plastik PP. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan baku yang digunakan adalah Beras Merah varietas Saodah yang diperoleh dari PT. Grahatama Semesta Jl. Dr. Wahidin No. 88, Wadas, Kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta. Bahan pengemas yang digunakan adalah plastik polipropilen (PP) ketebalan 0,8 mm merk Bella. Bahan analisa yang digunakan meliputi asam galat (Riedel-deHaen), katekin (Sigma), Vitamin E (Sigma), DPPH (diphenil-1-picrylhydrazyl) (Sigma), metanol 96% (Fulltime), metanol 95% (JT. Breaker), Folin-Ciocalteu (Merck), Na 2CO 3 (Riedel-deHaen), NaNO 2 (Merck), AlCl 3 (Schuchardt OHG), NaOH (Merck), HCl (Merck), CH 3COOK (Merck), Asam asetat glasial (Merck), NaH 2PO 4 (Merck), Na 2HPO 4 (Merck), K 3FeCN 6 (Merck), TCA (RiedeldeHaen), FeCl 3 (Merck), alkohol 70% (PT. Mitra Megah Mandiri), akuades (UD. Surabaya Aqua Industri), dan akuabides (Lab. Analisa Pangan, FTP, UKWMS). Hasil Ekstraksi (Yield) Ekstraksi sampel dilakukan berdasarkan metode Chakuton et al. (2012) dengan modifikasi. Ekstrak pekat yang dihasilkan dihitung menggunakan perbandingan berat ekstrak dengan berat sampel kering dikali dengan 100%. Analisa Total Fenol Total fenol dianalisa berdasarkan metode Muntana (2010) dengan modifikasi. Absorbansi diukur pada λ=760 nm. Total fenol dinyatakan dengan mg ekuivalen asam galat/gram sampel basis kering. Analisa Total Flavonoid Total flavonoid dianalisa berdasarkan metode Kassim et al. (2011) dengan modifikasi. Pengukuran absorbansi pada λ=510nm. Total flavonoid dinyatakan dengan mg ekuivalen (+)-katekin/gram sampel basis kering. Analisa Total Antosianin Total antosianin dianalisa berdasarkan metode ph differensial menurut Lee et al.

Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Journal of Food Technology and Nutrition Vol 13 (1): 1-5, 2014. (2005). Pengukuran absorbansi dilakukan pada pada λ 530 nm dan 700 nm setelah inkubasi 15 menit. Total antosianin dinyatakan dalam mg ekivalen cyaniding-3- glucoside/g sampel basis kering. Analisa Kemampuan Reduksi Ion Besi Kemampuan mereduksi ion besi dianalisa berdasarkan metode Park et al. (2008). Pengukuran absorbansi dilakukan pada λ= 700 nm. Kemampuan mereduksi ion besi dinyatakan dalam mg ekivalen asam galat/g sampel basis kering. Analisa Kemampuan Menangkap Radikal Bebas DPPH Kemampuan menangkap radikal bebas DPPH dianalisa berdasarkan metode Sompong et al. (2011). Sampel diukur absorbansinya pada λ=515 nm. Kemampuan menangkap radikal bebas DPPH dinyatakan dinyatakan dalam mg ekivalen asam galat/g sampel basis kering. HASIL DAN PEMBAHASAN Yield menunjukkan efektivitas pelarut dalam melarutkan senyawa yang spesifik dari suatu bahan. Pelarut yang digunakan adalah metanol yang bersifat polar. Chakuton et al. (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa metanol merupakan pelarut yang paling efektif dalam mengekstrak senyawa fitokimia pada beras dibandingkan pelarut lainnya. Tabel 1 menunjukkan hasil ekstraksi beras organik merah cenderung meningkat selama penyimpanan dengan puncaknya pada bulan ke-4 (11,86±0,04 mg EAG/g), namun setelah itu mengalami penurunan. Peningkatan hasil ekstraksi disebabkan degradasi kompleks food matrix pada beras menjadi lebih sederhana. Degradasi senyawa kompleks akan mengefektifkan proses ekstraksi karena terjadi pemutusan ikatan antara senyawa bioaktif dengan molekul kompleks sehingga semakin banyak senyawa bioaktif yang terekstrak. Penurunan hasil ekstraksi pada bulan ke-5 dan ke-6 disebabkan senyawa kompleks yang telah terdegradasi banyak digunakan untuk metabolisme sehingga jumlah yang terekstrak semakin sedikit. Plastik PP memiliki permeabilitas terhadap air rendah dan oksigen sedang (Robertson, 2012) sehingga masuknya uap air dari lingkungan menjadi terhambat dan memperlambat proses degradasi, namun permeabilitas oksigen yang sedang akan mempercepat kerusakan melalui reaksi oksidasi. Tabel 1. Yield Beras Organik Varietas Lokal Lama Simpan (bulan) Yield (% b/b) 0 10,58±0,26 1 10,87±0,11 2 10,93±0,32 3 10,87±0,10 4 11,86±0,04 5 11,39±0,22 6 11,32±0,15 Pengujian total fenol dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu yang menggunakan prinsip reaksi oksidasi-reduksi. Hasil kadar total fenol ditunjukkan pada Tabel 2. Senyawa fenolik pada beras organik merah cenderung mengalami peningkatan selama penyimpanan dengan puncaknya pada bulan ke-5 (21,49±1,21 mg EAG/g). Peningkatan kadar total fenol selama penyimpanan tidak disebabkan adanya pembentukan senyawa baru, namun disebabkan degradasi senyawa kompleks yang memutuskan ikatan glikosida, dimer, ataupun amida pada senyawa fenol. Pemutusan ikatan tersebut meningkatkan jumlah gugus hidroksil sehingga semakin tinggi intensitas warna pembentukan kompleks yang dihasilkan. Penurunan total fenol pada bulan ke-6 (16,56±2,43 mg EAG/g) dapat disebabkan senyawa fenol telah mengalami degradasi lebih lanjut sehingga tidak dapat terukur dalam pengujian. Total flavonoid merupakan bagian dari total fenol. Tabel 2 menunjukkan bahwa selama penyimpanan kadar total flavonoid beras merah cenderung meningkat sejalan dengan pengujian total fenolnya.

Pricilia Monika et al., 2014. Tabel 2. Kadar Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Beras Organik Merah Varietas Lokal Lama Simpan (bulan) Total Fenol (mg EAG/g Total Flavonoid (mg EK/g berat kering) Total Antosianin (mg EC3G/g Kemampuan Menangkap Radikal Bebas DPPH (mg EAG/g Kemampuan Mereduksi Ion Besi (mg EAG/g 0 8,29±0,42 2,05±0,18 2,57E-03±0,00 1,73±0,06 20,48±1,39 1 15,09±3,62 2,09±0,09 0,00E+00±0,00 1,63±0,29 16,01±5,09 2 16,71±2,44 3,30±0,34 7,40E-04±0,00 1,78±0,08 18,12±3,08 3 19,44±3,23 3,89±0,19 0,00E+00±0,00 1,81±0,16 23,32±2,01 4 20,30±3,90 3,58±0,64 6,41E-04±0,00 1,13±0,22 39,53±6,05 5 21,49±1,21 4,38±0,29 0,00E+00±0,00 1,74±0,10 33,79±0,34 6 16,56±2,43 3,92±0,39 7,86E-04±0,00 1,55±0,37 31,17±1,65 Puncak peningkatan total flavonoid berada pada bulan ke-5 dengan hasil sebesar 4,38±0,29 mg EK/g. Peningkatan total flavonoid terjadi akibat pemutusan ikatan flavonoid dalam bentuk glikosida pada atom C no-4 cincin C dengan senyawa kompleks seperti karbohidrat. Adanya pemutusan ikatan akan semakin mengefektifkan pengukuran karena ion Al3+ akan membentuk senyawa kompleks dengan gugus hidroksil maupun karbonil pada flavonoid. Kombinasi gugus C3- OH dan C5-OH, C4-Karbonil, dan C2-C3 akan meningkatkan aktivitas penangkap radikal bebas (Amic et al., 2003 dalam Widyawati dkk., 2010). Antosianin merupakan senyawa bioaktif turunan flavonoid yang banyak ditemukan pada beras berwarna. Prinsip pengujian total antosianin adalah mengukur monomer antosianin dalam bentuk sianidin-3- glukosida.tabel 2 menunjukkan kadar total antosianin pada beras merah yang cenderung mengalami penurunan selama penyimpanan hingga tidak terdeteksi. Peningkatan pada bulan ke-2,4, dan 6 dapat disebabkan oleh pemutusan polimer antosianin menjadi bentuk monomer sehingga akan semakin terukur. Pemutusan polimer antosianin dapat disebabkan adanya faktor eksternal maupun internal yang berpengaruh seperti RH lingkungan maupun reaksi enzimatis. Tabel 2. menunjukkan kemampuan reduksi ion besi pada beras merah cenderung meningkat selama penyimpanan dengan hasil tertinggi pada bulan ke-4 (39,53±6,05 mg EAG/g) namun setelah itu cenderung stabil. Peningkatan kemampuan reduksi ion besi sebanding dengan pengujian yield, total fenol, dan total flavonoid. Pengujian kemampuan reduksi ion besi terjadi melalui mekanisme transfer elektron sehingga senyawa yang mampu mendonorkan elektron dengan cepat akan meningkatkan pengukuran. Diduga senyawa yang ikut terekstrak pada beras merah memiliki kemampuan dalam mereduksi ion besi sehingga meningkatkan hasil pengukuran. Reaksi DPPH dan senyawa antioksidan menyebabkan radikal DPPH tereduksi menjadi DPPH-H non radikal yang ditunjukkan dengan perubahan warna larutan dari ungu gelap menjadi kuning (Shipp dan Abdel-Aal, 2010 dalam Setiawati, 2012). Tabel 2. menunjukkan kemampuan senyawa yang terekstrak dalam menangkap radikal bebas DPPH lebih rendah daripada kemampuan mereduksi ion besi sebab mekanisme donor atom hydrogen lebih lambat dibandingkan transfer elektron. Senyawa fenol merupakan senyawa yang reaktif dalam melepaskan atom hidrogen jika bereaksi dengan radikal bebas sehingga pengujian kemampuan menangkap radikal bebas DPPH lebih spesifik untuk pengujian aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan pada beras merah cenderung stabil, namun pada bulan ke-4 (1,13±0,22 mg EAG/g) terjadi penurunan drastis. Diduga senyawa yang telah terdegradasi memiliki kemampuan donor atom hidrogen yang rendah sehingga menghambat pengukuran. KESIMPULAN Lama penyimpanan meningkatkan hasil ekstraksi, kadar senyawa bioaktif, dan aktivitas antioksidan, namun menurunkan kadar total antosianin beras merah. Puncak peningkatan hasil ekstraksi beras merah terdapat pada bulan ke-4 (11,86±0,04%), namun pada bulan selanjutnya mengalami

Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Journal of Food Technology and Nutrition Vol 13 (1): 1-5, 2014. penurunan. Puncak peningkatan total fenol (21,49±1,21 mg EAG/g) dan total flavonoid (4,38±0,29 mg EK/g) beras merah terdapat pada bulan ke-5 dan menurun pada bulan ke-6. Aktivitas antioksidan beras merah mengalami peningkatan melalui mekanisme kemampuan mereduksi ion besi beras merah (39,53±6,05 mg EAG/g) dengan puncaknya pada bulan ke-4, dan kemampuan menangkap radikal bebas DPPH (1,81±0,16 mg EAG/g) pada bulan ke- 3, namun pada bulan selanjutnya mengalami penurunan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kementrian Riset dan Teknologi (Kemanristek) atas dana penelitian yang diberikan melalui Proyek Insentif Riset Sinas tahun 2013. DAFTAR PUSTAKA Chakuton, K., D. Puangpropintag, and M. Nakornriab. 2012. Phytochemical Content and Antioxidant Activity of Colored and Non-colored Thai Rice Cultivars. Asian Journal of Plant Sciences 1: 285-293. Fessenden dan Fessenden. 1992. Kimia Organik Jilid I. Jakarta: Erlangga. Itani, T. and M. Ogawa. 2004. History and Recent Trends of Red Rice in Japan. Journal of Crop Science 73(2):137 147. Kassim, M.J., M.H. Hussin, A. Achmad, N.H. Dahon, T.K. Suan, and H.S. Hamdan. 2011. Determination of Total Phenol, Condensed Tannin, and Flavonoid Contents and Antioxidant Activity of Uncaria Gambir Extracts. Jurnal Majalah Farmasi Indonesia 22:50-59. Lee, J., R.W. Durst, and R.E. Wrolstad. 2005. Determination of Total Monomeric Anthocyanin Pigment Content of Fruit Juices, Beverages, Natural Colorants, and Wines by the ph Differential Method:Collaborative Study. Journal of Association of Official Analytical Chemists International 88(5). Muntana, N. and S. Prasong. 2010. Study on Total Phenolic Contents and Their Antioxidant Activities of Thai White, Red, and Black Rice Bran Extracts. Pakistan Journal of Biological Sciences 13(4):170-174. Park, Y.S., S.J. Kim, and H.I. Chang. 2008. Isolation of Anthocyanins from Black Rice (Heugjinjubyeo) and Screening of Its Antioxidant Activities. Journal of Microbial Biotechnology 36(1):55-60. Robertson, G.L. 2012. Food Packaging. University of Queensland Australia http://elearning.iufost.org/sites/default/fi les/food%20packaging%20chapt er%205.pdf (4 Juli 2013). Setiawati, H. 2012. Kadar Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Flake Beras Merah dan Beras Ketan Hitam dengan Variasi Suhu Perebusan. Setiawati, H. 2012. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Sompong, R., S. Siebenhandl-Ehn, G. Linsberger-Martin, and E. Berghofer. 2011. Physicochemical and Antioxidative Properties of Red and Black Rice Varieties from Thailand, China and Sri Lanka. Food Chemistry 124:132-140. USA Rice Federation. 2013. http://www.usarice.com/doclib/157/336 6.pdf (20 Agustus 2013). Widyawati, P.S., C.H. Wijaya, P.S. Harjosworo, dan D. Sajuthi. 2010.Pengaruh Ekstraksi dan Fraksinasi terhadap Kemampuan menangkap Radikal Bebas DPPh (1,1- difenol-2-pikrilhidrazil) Ekstrak dan Fraksinasi Daun Beluntas (Pluchea indica Less). Jurnal. Seminar Rekayasa Kimia dan Proses.