BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka (pasal 1). Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan (pasal 2), (BSU Paparan Standar Perpustakaan PT Bandung 2009 Nov 18 dalam http:/ www.google.com). Sesuai dengan perkembangan jaman, perpustakaan di Indonesia pada umumnya menyesuaikan dengan beberapa faktor, yaitu : perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut membawa dampak kepada pengelompokkan perpustakaan sesuai dengan beberapa faktor yang telah disebutkan di atas tadi. Dilihat dari beberapa faktor yang ada, perpustakaan memiliki istilah-istilah yang meluas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Apabila dilihat dari segi perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sekarang ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan sekolah, perpustakaan perusahaan dan sebagainya. 1
Perpustakaan juga merupakan salah satu pusat informasi bagi masyarakat umum maupun dunia pendidikan. Memberikan pelayanan prima di perpustakaan menjadi sangat penting. Pelayanan prima tidak hanya cukup dengan kelengkapan koleksi bahan pustaka namun juga termasuk keramahan dan kesigapan petugas perpustakaan/pustakawan untuk melayani pengguna. Disamping itu aspek kenyamanan ruangan, tata ruang, pencahayaan, pengendalian kebisingan dan pemilihan mebelair di perpustakaan sangat mempengaruhi suasana kondusif perpustakaan sebagai ruang publik untuk belajar dan browsing informasi. Oleh karena itu sangat penting bagi para pengelola perpustakaan untuk memahami aplikasi ergonomi dan peyusunan standar pelayanan di perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan Keberadaan perpustakaan di sebuah sekolah di Kota Bandung sangatlah penting pengaruhnya, karena perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan. Tetapi beberapa perpustakaan sekolah di Kota Bandung yang dapat memberikan pelayanan yang prima seperti yang telah disebutkan di atas, pelayanan prima yang dimaksud bukan hanya perilaku dari pustakawan atau petugas itu sendiri, melainkan dilihat dari kenyamanan ruang, pemilihan furniture (mebelair) yang baik, tata ruang, pencahayaan dan pengendalian kebisingan. SMKN 8 Bandung adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kota Bandung yang memiliki perpustakaan sekolah yang cukup memperihatinkan, hal ini dapat dikaji dalam segi ergonomi maupun penataan interior perpustakaannya. Sebagai contoh, terdapat beberapa furniture yang tidak layak dipakai pada suatu perpustakaan, misalnya pemakaian kursi yang berukuran 2
panjang (gabungan) yang biasa sering dipakai untuk warung-warung kantin sekolah, dengan memakai kursi tersebut pemakai/pengunjung perpustakaan merasa kurang nyaman ketika melakukan aktivitas membaca dan menulis,karena saling geser-geseran. Selain itu, terdapat beberapa pustakawan yang mengeluh kekakuan atau rasa sakit pada bagian-bagian otot terentu misalnya pada otot leher ketika sedang bekerja. Terdapat hal-hal yang berhubungan dengan desain interior perpustakaan sekolah sebagian besar tidak dimiliki oleh perpustakaan sekolah SMKN 8 Bandung, diantaranya mengenai ukuran ruang, pemilihan furniture/mebel, warna, dinding dan lain sebagainya. Dengan beberapa masalah yang telah disebutkan di atas, perpustakaan SMKN 8 Bandung menjadi sepi dan kurang dimanfaatkan oleh beberapa siswanya. Permasalahan yang sama tidak hanya terjadi di SMKN 8 Bandung saja, melainkan beberapa sekolah yang ada di Kota Bandung, oleh karena itu penulis perlu untuk melakukan penelitian dengan mengusung judul Kajian Ergonomi dan Penataan Interior Perpustakaan SMKN 8 Bandung. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ergonomi : Kenyamanan berinteraksi antara masyarakat sekolah dengan objek yang dipakai pada Perpustakaan Sekolah dengan memperhatikan Antropometri, jenis dan dimensi furniture. 3
2. Penataan Interior : Lay out furniture (tata letak perabot), sirkulasi (ruang gerak), dan elemen interior (elemen pembatas, elemen estetis dan asesori, elemen warna dan elemen cahaya). C. Pertanyaan Penelitian Adapun beberapa pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum kondisi Perpustakaan SMKN 8 Bandung? 2. Bagaimana ergonomi perpustakaan SMKN 8 Bandung menurut teori ilmu ergonomi agar baik, aman, nyaman dan sehat? 3. Bagaimana penataan interior perpustakaan sekolah yang baik dengan memperhatikan lay out furniture, sirkulasi, dan elemen interior (elemen pembatas, elemen estetis dan asesori, elemen warna dan elemen cahaya)? D. Penjelasan Istilah Dalam Judul Skripsi ini berjudul Kajian Ergonomi dan Penataan Interior Perpustakaan SMKN 8 Bandung agar tidak terjadi salah pengertian dari judul tersebut, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut : 1. Kajian adalah hasil mengkaji ( KLBI, Novia:248 ). 2. Ergonomi adalah penyerasian antara pekerjaan, jenis pekerjaan dan lingkungan ( KLBI, Novia:122). Menurut Eko Nurmianto ( 2005:1-2 ) berdasar pada International Ergonomics Association, istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon (Kerja) dan Nomos (Hukum Alam) 4
dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusia. 3. Penataan berasal dari kata dasar tata yang artinya aturan, kaidah dan susunan (KLBI, Novia:572), Interior adalah bagian dalam ruangan atau tatanan perabot ( hiasan ) di dalam ruang ( KLBI, Novia:220 ). Jadi, Penataan Interior adalah susunan bagian dalam ruangan. 4. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka ( Undang-undang No 43/2007 pasal 1 ). 5. Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara mengatur dan mengawetkan bahan pustakanya untuk menunjang usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Sumber Internasional Federation of Library Association dalam : http/: www.google.com ) Menurut penjelasan istilah di atas dapat disimpulkan bahwa judul penelitian tersebut adalah kajian tentang penyerasian pekerja(pemakai 5
perpustakaan) dengan alat dan tempat kerja serta pengaturan bagian dalam ruang perpustakaan sehingga dapat menciptakan kondisi nyaman,aman dan sehat. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan gambaran umum kondisi perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Bandung. 2. Memperoleh gambaran tentang ergonomi perpustakaan yang baik, aman, nyaman dan sehat. 3. Memperoleh gambaran tentang penataan interior perpustakaan yang baik, berdasarkan standar perencanaan perpustakan sekolah di Indonesia. F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna untuk : 1. Memberikan pengetahuan dan penambahan wawasan mengenai ergonomi (kenyamanan) dilihat dari antropometri, dimensi dan jenis furniture pada arsitektur, dan penataan interior pada sebuah ruang perpustakaan sekolah. 2. Mengetahui standar perencanaan perpustakaan sekolah yang baik. 3. Memberikan pengetahuan tentang penataan interior yang baik untuk perpustakaan sekolah. 6
4. Menjadi masukan/saran yang dapat menjadi kontribusi untuk sekolahsekolah yang ada di Indonesia pada umumnya, terutama untuk Sekolah Menengah Kejuruan. 7