OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Operations Management

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

ANALISA NETWORK PENDAHULUAN PEMBUATAN NETWORK

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

PERTEMUAN 9 JARINGAN KERJA (NETWORK)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

ANALISIS PENERAPAN METODE JALUR KRITIS PADA PROSES PEMBUATAN PRODUK ALBUM PHOTO PT ALDIAN CITRASETIA SEMARANG

ANALISIS PENGARUH CRASHING PROGRAM TERHADAP BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI. Robert Panangian Sirait NPM :

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisa pemecahan masalah dari. permasalahan yang timbul pada perusahaan Karoseri X, maka

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

Dian Rahayu Rose Marini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan sektor industri dewasa ini, pembangunan ekonomi

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD DAN EARNED VALUE METHOD PADA PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Operations Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 8 Analisis Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

Pengertian Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

LAPORAN RESMI MODUL VI PERT & CPM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JADWAL PEMELIHARAAN Pemeriksaan operasional (PO) Pemeriksaan pemberhentian (PB) Pemeriksaan overhaul Frekuensi pemeriksaan Prosedur

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

MANAJEMEN PROYEK. Oleh: Herawati Fiosar T / Armawin Mus / Muliati /

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

Analisis Penjadwalan Proyek Struktur Rom Bin Menggunakan Metode Project Evaluation and Review Technique (PERT) di PT. Lintech Duta Pratama

BAB III LANDASAN TEORI

APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM

BAB II Tinjauan Pustaka

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

Transkripsi:

TESIS PM 092315 OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ARIE INDARTONO NRP. 9107 201 302

Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga kebutuhan akan transportasi laut dengan menggunakan kapal kecil masih banyak dibutuhkan. Pembuatan kapal fiber menunjukan peningkatan baik dalam segi kualitas maupun jumlah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya merupakan salah satu pendidikan vokasi pembuatan kapal kecil mengaplikasikan proyek pembuatan kapal fiber sebagai salah satu materi praktek bagi mahasiswa

Dengan keterlibatan mahasiswa, ditinjau dari segi pembelajaran cukup effektif dengan memberikan pengalaman terkontroll. Akan tetapi dari proses produksi pengontrolan pelaksanaan proyek mengalami kesulitan dia karenakan : - Jadwal pembangunan proyek dengan jadwal kuliah kadang berbenturan, sehingga pengaturan keterlibatan mahasiswa tidak dapat mendukung secara optimal. -Ketersediaan material kadang berbagi dengan bahan habis praktek

- Pada saat kegiatan yang melibatkan mahasiswa kadang hasil pekerjaan belum sesuai standart, masih memerlukan proses penyempurnaan sehingga ada penambahan waktu pengerjaan. Dari berbagai kendala diatas maka perlu dikaji proyek pembangunan kapal fiber tersebut sehingga lebih dapat bersaing dipasaran

Sebagai gambaran : Perusahaan Jumlah Kisaran Harga Jual Waktu produksi/th casco pembangunan PPNS 4 unit Rp. 85.000.000 13 minggu PT. Fiberboat Indonesia PT. Fiberglass Perkasa 6 unit Rp. 65.000.000 12 minggu 10 unit Rp. 76.000.000 10 minggu

Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah : Bagaimana membuat optimasi pelaksanaan proyek pembangunan kapal fiber 8m sehingga waktu pembuatan lebih cepat. Bagaimana mengeffisienkan biaya proyek pembangunan kapal fiber 8m yang sedang berlangsung sehingga lebih efektif dan effisien.

TUJUAN PENELITIAN Membuat optimasi pelaksanaan proyek pembangunan kapal fiber 8m sehingga waktu pembuatan lebih cepat yaitu dengan cara mengurangi waktu penyelesaian proyek pembuatan kapal dengan menguraikan rincian pekerjaan pembangunan kapal untuk mengetahui waktu penyelesaian proyek dan lintasan kritis maupun lintasan bukan kritis yang kemudian dianalisa dengan menggunakan Critical path method (CPM), Project Evaluation and Review Technique (PERT), dan Crash time method. Mengeffisienkan biaya proyek pembangunan kapal fiber 8m yang sedang berlangsung sehingga harga produk dapat bersaing dengan menganalisa percepatan waktu yang didapat dibanding dengan kondisi pembangunan normal dengan menggunakan methode cost control serta mengevaluasi setiap tahapan dengan metoda earned value.

Manfaat penelitian untuk mendapatkan proses yang optimum untuk pembuatan kapal fiber baik dari segi waktu maupun biaya mengingat sumber daya manusia dan tenaga cukup melimpah apabila di sinergikan dengan proses perkuliahan praktek mahasiswa PPNS sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran.

Batasan Masalah Penelitian hanya dilakukan pada proyek pembangunan pembangunan kapal fiber yang sedang berlangsung di Politeknik Perkapalan dengan ukuran 8m mengingat kapal ukuran ini yang paling banyak diminati oleh pemesan. Lokasi objek penelitian Bengkel Non Metal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Asumsi yang digunakan Kebutuhan tenaga kerja dan peralatan pada proyek pembangunan pembangunan kapal fiber 8m telah tersedia. Tidak adanya keterlambatan kedatangan material. Harga material selama satu tahun tidak mengalami perunahan yang signifikan. Biaya JO mahasiswa praktek dianggap 25% dibanding JO tukang terampil. Satu kelompok praktek terdiri dari 30 mhs, dengan jam pertemuan 6 jam per minggu selama 16 kali tatap muka selama satu semester.

Proses Pembuatan kapal fiber 1. Pembuatan cetakan

Pelapisan Fiber

Pembuatan tulang dan gading

Outfit Lambung

Finishing Interior dan permesinan

Metoda Penelitian Mulai Survey awal Perumusan masalah Pengumpulan data: -Tahapan proyek -Waktu aktifitas proyek -Biaya aktifitas proyek -Tenaga kerja tiap aktifitas proyek -Fasilitas pendukung Studi pustaka: Perencanaan dan elemen proyek, network diagram, metode lintasan kritis dan project crashing Cost control, earned value method

Pengolahan data: Mencari lintasan kritis Menghitung crash time dan crash cost untuk masing masing aktifitas proyek Menganalisa biaya setiap aktifitas dengan metoda cost control Analisa data: Menganalisa lintasan kritis dengan metoda CPM dan PERT Menganalisa Crash Time yang paling memungkinkan. Menganalisa sejauh mana effektifitas proyek pembangunan kapal fiber 8m dengan melibatkan tenaga mahasiswa dengan menggunakan methode Project Evaluation and Review Technique (PERT), dan Crash time method. Kesimpulan dan saran Selesai

Pengolahan data Aktivitas-aktivitas proses pembuatan kapal fiber 8m Urutan aktivitas Durasi masing-masing aktivitas yang kemudian disusun faktor kemungkinan tercapainya penyelesaian (Optimistik, Ekspektasi, dan pesimistik) Jumlah tenaga kerja dan material yang dibutuhkan untuk masing-masing aktivitas serta masing-masing rate biaya.

Penyusunan Aktifitas Pembangunan Kapal Proses Pembuatan kapal fiber 8m memiliki 204 aktivitas, dimulai dari proses desain hingga serah terima kepada customer. Dipimpin oleh seorang project manager, membutuhkan 3 project engineer, 4 orang yang ahli di bidang keistrikan dan mekanika mesin, serta 15 orang pekerja. aktivitasaktivitas serta urutan pembuatan kapal ini ditunjukkan pada Tabel 4.1

Analisa model 1. Proyek dengan kondisi normal 2. Proyek dengan kondisi nomal dengan penyesuaian predesessor 3. Proyek dengan crashing 4. Proyek dengan crashing dan penyesuaian predesesor 5. Proyek melibatkan mahasiswa 6. Proyek melibatkan mahasiswa dengan penyesuaian predesessor

Proyek dengan kondisi normal total durasinya adalah 160.92 hari kerja dengan total biaya sebesar Rp 77,498,452. 120,0% 100,0% 80,0% S curve Pengerjaan Kapal fiber 8m % biaya 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% 1 9 17 25 33 41 49 57 65 73 81 89 97 105 113 121 129 137 145 153 161 durasi pengerjaan kapal fiber

Proyek dengan kondisi nomal dengan penyesuaian predesessor Perbaikan pertama dilakukan dengan melakukan perubahan urutan untuk aktivitas 19 dan 20, dengan tanpa merubah durasi. untuk aktivitas 19, yakni mempersiapkan alat kerja, tidak perlu menunggu selesainya persiapan material dan selesainya papan nama proyek, setelah breackdown gambar, persiapan alat kerja bisa langsung dilakukan. begitu pula persiapan listrik dan air, tidak perlu menunggu persiapan alat kerja selesai. Perubahan predesesor ini menjadikan pembuatan kapal fiber 8 m ini lebih cepat menjadi 144.33 hari dari semula 160.92 hari, atau labih cepat 15 hari

S curve setelah perbaikan 120,0% S curve Pengerjaan Kapal fiber 8m (alternatif perbaikan 1) 100,0% 80,0% % Biaya 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 106 111 116 121 126 131 136 durasi pengerjaan kapal fiber

Proyek dengan crashing Crashing atau memperpendek aktifitas di mungkinkan pada 11 aktifitas sehingga waktu pengerjaan akan lebih pendek akan tetapi sebagai akibatnya ada kenaikan biaya crashing

No Aktivitas Aktivitas crashing penambahan tenaga kerja durasi awal durasi setelah crushing penalty crush 4 mould drawing 1 drafter & project engineer 8 4 320000 5 shop drawing 1 drafter & project engineer 8 4 320000 31 Pengikatan rangka cetakan 2 pekerja 4.92 3.51 280800 32 Pemasangan formika 2 pekerja 6.83 4.88 390400 95 surface repair 2 pekerja 2.83 2.02 161600 96 waxing 2 pekerja 2.83 2.02 161600 97 polishing 2 pekerja 2.83 2.02 161600 110 Pengikatan bangunan atas 2 pekerja 2.92 2.08 166400 dan lambung 130 pemasangan penguat 1 pekerja 2.83 1.89 75600 transom 146 Pemasangan jendela 1 pekerja 3.83 2.88 115200 161 Pemasangan radio 2 electricity 4 2 192000 komunikasi jumlah 2345200

Proses crushing ini berhasil memperpendek durasi total pengerjaan menjadi 151.92 hari, dengan biaya Rp 78,465,119.00 ditambah penalty crushing Rp 2,345,200.-. sehingga total biaya penyelesaian untuk alternatif perbaikan ini adalah Rp 80,810,319.- (lebih besar Rp 3,311,867.- dari biaya normal)

Proyek dengan crashing dan penyesuaian predesesor Pada alternatif perbaikan ini adalah menggabungkan dua alternatif yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Yakni melakukan penyesuaian predecessor pada aktivitas 19 dan 20 serta melakukan crushing pada 11 aktivitas. Dengan biaya sebesar Rp 79,843,652.-, durasi total pengerjaan bisa dipercepat menjadi 142.58 hari.

Proyek melibatkan mahasiswa Mahasiswa tidak dilibatkan untuk semua aktivitas, hanya aktivitas Persiapan lapangan, Moulding, Fabrication, dan Erection. dan tidak dilepas sendirian. sealu didampingi oleh minimal 1 pekerja sebagai tentor sekaligus senior di lapangan.

keterlibatan mahasiswa ini berakibat pada durasi masing-masing aktivitas yang mahasiswa terlibat didalamnya lebih lambat daripada jika dikerjakan oleh pekerja (1 pekerja sebanding dengan 4 mahasiswa). Hal ini terjadi pada saat awal 3 aktivitas utama (moulding, fabrication dan erection) ketika sudah terbiasa, kemampuan mahasiswa akan setara dengan pekerja, namun tetap akan selalu didampingi

Dengan mengasumsikan penalty keterlambatan sebesar 10% perbulan Kapal fiber 8 m ini harga jualnya sebesar Rp 85,000,000.-. sehingga keterlambatan setiap bulannya dikenai penalty sebesar Rp 8,500,000.-. Atau Rp 283,333.- per harinya.

Sehingga total biaya pengerjaan kapal dengan melibatkan mahasiswa adalah sebesar Rp 60,317,297.- + Rp 9,593,666.67 = Rp 69,910,963.67 Berdasarkan perhitungan ini, didapatkan hasil bahwa dapat dilakukan effisiensi biaya sebesar Rp 7,587,488.33 atau 9.79% dari total biaya semula. namun keterlibatan mahasiswa ini menyebabkan semakin lamanya durasi pengerjaan aktivitas pembuatan kapal fiber 8m ini yakni 194.78 hari.

Pengerjaan Kondisi Awal = 160.92 hari Pengerjaan melibatkan mahasiswa = 194.78 hari Keterlambatan = 33.86 hari Penalty keterlambatan sebesar 33.86 x Rp 283,333.- = Rp 9,593,666.67 Sehingga total biaya pengerjaan kapal dengan melibatkan mahasiswa adalah sebesar Rp 60,317,297.00 + Rp 9,593,666.67 = Rp 69,910,963.67 Berdasarkan perhitungan ini, didapatkan hasil bahwa dapat dilakukan efisiensi biaya sebesar Rp 7,587,488.33 atau 9.79% dari total biaya semula. namun keterlibatan mahasiswa ini menyebabkan semakin lamanya durasi pengerjaan aktivitas pembuatan kapal fiber 8m ini yakni 194.78 hari.

Proyek melibatkan mahasiswa dengan penyesuaian predesessor panjangnya durasi ini bisa disiasati dengan melakukan penyesuaian predecessor sebagaimana usulan perbaikan sebelumnya, sehingga didapatkan durasi sebesar 178.2 hari. Sehingga biaya penalty menjadi; Pengerjaan Kondisi Awal = 160.92 hari Pengerjaan melibatkan mahasiswa = 178.2 hari Keterlambatan = 17.28 hari Penalty keterlambatan sebesar 17.28 x Rp 283,333.- = Rp 4,896,000.- Total biaya melibatkan mahasiswa dan penyesuaian predecessor adalah sebesar Rp 60,317,297.00 + Rp 4,896,000.- = Rp 65,213,297,- Sehingga didapatkan efisiensi biaya sebesar Rp 12,285,155.- atau 15.85%.

Atribut Kondisi Awal Melibatkan Mahasiswa Crushing dan Penyesuaian dengan Crushing Penyesuaian Non Penyesuaian Predecessor penyesuaian Predecessor predecessor predecessor Biaya Pengerjaan Rp77,498,452.00 Rp77,498,452.00 Rp80,810,319.00 Rp80,810,319.00 Rp69,910,963.67 Rp65,213,297.00 penghematan pengerjaan dari kondisi awal Rp0.00 Rp0.00 -Rp3,311,867.00 -Rp3,311,867.00 Rp7,587,488.33 Rp12,285,155.00 % penghematan 0.00% 0.00% -4.27% -4.27% 9.79% 15.85% Durasi Pengerjaan (hari) 160.92 144.33 151.92 142.58 194.78 178.2

KESIMPULAN Waktu kritis penyelesaian keseluruhan aktivitas pembuatan kapal fiber 8m adalah total 160.92 hari kerja dengan total biaya sebesar Rp 77,498,452.00 dengan melakukan penyesuaian predecessor, waktu pengerjaan bisa dimampatkan menjadi 144.33 hari Project crashing hanya bisa dilakukan pada 4 aktivitas, yakni aktivitas mould drawing, shop drawing, Pengikatan rangka cetakan dan Pemasangan formika dan berhasil memperpendek durasi total pengerjaan menjadi 151.92 hari, dengan penambahan biaya Rp 2,345,200 dari biaya normal

KESIMPULAN Keterlibatan Mahasiswa Praktek menghasilkan efisiensi biaya yang cukup besar, yakni sebesar Rp Rp 7,587,488.33 atau 9.79% dari total biaya semula, namun total pengerjaan menjadi lebih lambat yakni 194.78 hari. Dengan menggabungkan keterlibatan mahasiswa dan penyesuaian predecessor, didapatkan efisiensi sebesar Rp 12,285,155atau 15.85% dari total biaya semula. pengerjaan menjadi lebih cepat, yakni 178.2 hari. Keterlambatan dengan menggunakan mahasiswa dikarenakan butuh waktu untuk adaptasi saat pertamakali praktek dan waktu untuk memperbaiki hasil yang kurang begitu sempurna.

Saran-saran Perlunya dilakukan standardisasi project untuk pembuatan kapal fiber 8 m yang dibuat oleh Politeknik Negeri Surabaya, sehingga harga dan lead time pengerjaan bisa lebih bersaing dengan competitor lainnya. Untuk kegiatan melibatkan praktek perlu kegiatan persiapan bagi mahasiswa sebelum terlibat dalam proses pembangunan kapal sehingga learning time dan proses perbaikan hasil kerja mahasiswa dapat dipersingkat waktunya.

TERIMA KASIH