h) Lokasi 8 (Alo) ALO Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menghantam areal pantai secara langsung. Hal itu menyebabkan terjadinya penggerusan, sehingga garis pantai akan mengalami kemunduran. Gelombang datang Gambar 4.20 Lokasi Alo dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur. Dari Gambar 4.20 dapat dilihat bahwa gelombang dominan datang dari arah timur. Gelombang yang datang tepat tegak lurus pantai. Gelombang tersebut tepat menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa di lokasi Alo dominan terjadi crosshore sediment transport. Selain itu juga, di lokasi tidak ditemukan tanda-tanda terjadinya longshore sediment transport. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-23
i) Lokasi 9 (Alo Induk) ALO INDUK Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menghantam areal pantai secara langsung. Hal itu menyebabkan terjadinya penggerusan, sehingga garis pantai akan mengalami kemunduran. Gelombang datang Gambar 4.21 Lokasi Alo Induk dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur. Dari Gambar 4.21 dapat dilihat bahwa gelombang dominan datang dari arah timur. Gelombang yang datang tepat tegak lurus pantai. Gelombang tersebut tepat menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa di lokasi Alo Induk dominan terjadi crosshore sediment transport. Selain itu juga, di lokasi tidak ditemukan tanda-tanda terjadinya longshore sediment transport. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-24
j) Lokasi 10 (Lalue) LALUE Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menghantam areal pantai secara langsung. Hal itu menyebabkan terjadinya penggerusan, sehingga garis pantai akan mengalami kemunduran. Gelombang datang Gambar 4.22 Lokasi Lalue dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat. Dari Gambar 4.22 dapat dilihat bahwa gelombang dominan datang dari arah barat. Gelombang yang datang tepat tegak lurus pantai. Gelombang tersebut tepat menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa di lokasi Lalue terjadi crosshore sediment transport. Selain itu juga, di lokasi tidak ditemukan tanda-tanda terjadinya longshore sediment transport. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-25
4.3 Identifikasi Permasalahan Titik-titik lokasi yang akan dikaji kerusakannya pada ini dapat dilihat pada Gambar 4.23. Gambar 4.23 Legenda penomoran lokasi di Pantai Pulau Karakelang yang akan dikaji resiko kerusakannya. a) Kondisi Lokasi Mala (Lokasi 1) Di lokasi Mala, gelombang dominan datang dari arah timur. Gelombang laut datang miring terhadap garis pantai, akan pecah di daerah dekat pantai. Pada saat pecah, gelombang akan menghasilkan suatu gaya yang di sebut gaya radiation stress yang akan membangkitkan arus akibat gelombang. Arus yang datangnya miring ini akan terurai menjadi arus menyusur pantai dan arus tegak lurus pantai. Arus menyusur ini akan membawa sedimen yang disebut angkutan sedimen menyusur pantai (longshore sediment transport). Dikarenakan gelombang dominan yang datang di lokasi ini membentuk kemiringan terhadap garis pantai, maka dapat disimpulkan bahwa longshore sediment transport (transpor sejajar pantai) dominan terjadi di lokasi ini. Arah transpor sedimen berasal dari arah timur menuju arah barat. Bukti bahwa di Mala terjadi longshore sediment transport dapat dilihat pada foto di lokasi. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-26
Tumpukan pasir di sisi kiri lebih rendah Tumpukan pasir di sisi kanan lebih tinggi Arah transpor sedimen sejajar pantai Gambar 4.24 Foto di lokasi Mala. Dari foto di Gambar 4.24 dapat dilihat ada batang pohon kelapa yang tumbang di lokasi. Di foto tersebut terlihat bahwa sisi kanan (timur) mengalami penumpukan pasir yang lebih tinggi sedangkan sisi kiri (barat) tumpukan pasirnya lebih rendah. Hal itu menjelaskan bahwa transpor sedimen sejajar pantai dominan terjadi dari arah kanan (timur) ke arah kiri (barat). Foto-foto lokasi dapat dilhat pada Gambar 4.25, Gambar 4.26 dan Gambar 4.27. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-27
Pemukiman Penduduk Gambar 4.25 Foto di lokasi Mala (banyak vegetasi rumput dan pohon kelapa). Pohon Kelapa Tumbang Gambar 4.26 Foto di lokasi Mala (banyak pohon kelapa tumbang). Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-28
Gambar 4.27 Foto di lokasi Mala (terdapat bangunan seawall eksisting). Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 4-29