BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak beralih pada perusahaan pesaing. Aktivitas pemasaran ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

I. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. karena keputusan pembelian adalah merupakan rangkaian akhir yang harus di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dunia kosmetik menjadi semakin ketat. Berdasarkan analisis data sekunder. diperoleh data pertumbuhan sektor industri kosmetik.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

PENGARUH PESAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PRODUK POND S DI DAERAH RUNGKUT, SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

Bab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas yang tidak lagi mengenal batas wilayah,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perusahaan perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada kenyataannya, penampilan merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Bahkan perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan image

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi pasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan ( Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN SIKAP TERHADAP MINAT BELI PRODUK POND S DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dilingkungan bergejolak dan dinamis tersebut, sudah saat perusahaan

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PONDS (Studi Kasus Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik susu lokal maupun susu impor. Dari susu lokal dan susu impor itu ada. sering mendengar dan tahu tentang produk tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah pemilihan merek pada suatu produk maka terlebih dahulu adalah niat

BAB I PENDAHULUAN. Produk yang memiliki kualitas baik berpengaruh besar di pilih oleh konsumen. Demikian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya. yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya

2015 PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Zaman terus berkembang, begitu pula dengan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis di semua sektor menjadi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku konsumen yang diharapkan tetap terus ada bagi perusahaan adalah loyalitas. Loyalitas berarti pelanggan terus melakukan pembelian secara berkala. Loyalitas pelanggan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses belajar atau proses pencarian informasi dan berdasarkan pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang setia terhadap merek (brand loyalist) memiliki ikatan perasaan (afektif) yang kuat kepada merek favorit yang biasa mereka beli. Alasan seseorang dapat loyal terhadap suatu produk diantaranya pelanggan merasa puas dengan manfaat dari produk yang dibelinya sehingga mereka memakai produk tersebut secara terusmenerus. Mereka akan rutin membeli produk tersebut ketika produk yang dipakai habis dan tidak akan beralih ke produk lain. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan tempat untuk mendapatkan produk yg dijual pun sangat mudah dituju. Pelanggan yang loyal tidak akan tertarik pada merek lain walaupun merek lain lebih terkenal. Kepuasan dalam menggunakan suatu produk akan mempengaruhi loyalitas pelanggan sehingga pada akhirnya menjadi loyal dalam menggunakan suatu barang. Sebaliknya jika konsumen merasa tidak loyal maka akan beralih ke

2 produk lain. Konsumen yang memiliki tingkat loyalitas yang tinggi akan terus memakai produk tersebut terus menerus dan menceritakan kepuasannya itu kepada orang lain. Konsumen yang tidak loyal akan cenderung tidak melakukan pembelian ulang dan beralih ke produk lain. Konsumen dalam membeli suatu produk tidak hanya memuaskan kebutuhan (needs), akan tetapi juga bertujuan untuk memuaskan keinginan (wants). (Buchari Alma, 2007:98). Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa untuk memenangkan kompetisi dengan perusahaan lain, perusahaan tidak hanya menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan akan tetapi harus memberikan kepuasan agar konsumennya loyal terhadap produknya. Saat ini dunia bisnis dalam persaingan yang kompetitif sehingga perusahaan perlu melakukan perbaikan-perbaikan, penyempurnaan, serta terobosan baru untuk produknya. Tingginya persaingan pun terjadi pada pasar kosmetik dan toiletries domestik mendorong para pengusaha kosmetik dan toiletries untuk melakukan berbagai cara agar bisa bersaing. Para pengusaha dalam industri ini bersaing melakukan strategi untuk mendapatkan konsumen dan memberi kepuasan kepada konsumen. Tingkat pertumbuhan ukuran pasar kosmetik dan toiletries dapat dilihat dalam Tabel 1.1. TABEL 1.1 TINGKAT PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KOSMETIK DAN TOILETRIES TAHUN 2010-2011 Industri 2010 2011 Kosmetik 11% 16% Toiletries 25% 29% Diolah dari Majalah SWA 12/XXVII/9 Juni 22 Juni 2011, SWA 10/XXVI/12 Mei 25 Mei 2010

3 Berdasarkan data pada Tabel 1.1, kosmetik merupakan salah satu jenis industri yang mengalami pertumbuhan sebesar 16% pada tahun 2011. Pada tahun 2010 pertumbuhan kosmetik hanya sebesar 11% saja. Sementara pada toiletries, terdapat pertumbuhan sebesar 29% pada tahun 2011. Pada tahun 2010 pertumbuhan kosmetik hanya sebesar 25% saja. Ini menandakan bahwa industri kosmetik dan toletries mengalami perkembangan tiap tahunnya. Perempuan tidak mau menunggu waktu terlalu lama untuk tidak memakai produk perawatan wajah tersebut. Hal ini menunjukan bahwa tanpa merawat wajah perempuan akan kehilangan kesempurnaannya. Penggunaan kosmetik dan toiletries bukan saja untuk mempercantik wajah, tetapi juga sebagai kebutuhan yang sangat penting di dalam berbagai kegiatan atau acara. Berbagai produk kosmetik tersedia di pasar, industri kosmetik berkembang menjadi industri besar. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi pasar dan tingkat konsumsi kosmetik dengan pertumbuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Industri kosmetik dan toiletries diwarnai oleh persaingan yang ketat, yang ditandai oleh munculnya beberapa jenis pelembab muka dengan beberapa variasi merek, kemasan harga, serta kualitasnya. Berikut ini akan diperlihatkan dalam bentuk Tabel 1.2 perusahaan-perusahaan dalam industri pelembab muka.

4 TABEL 1.2 INDUSTRI-INDUSTRI KOSMETIK DI INDONESIA Perusahaan Merek Produsen Pemegang Merek PT Unilever Ponds PT P&G Olay PT Vitapharma Tbk Viva PT Martha Tilaar Sari Ayu PT Seger Surya Seger Snow PT Beiesdorf Indonesia Nivea PT Unilever Dove Diolah dari berbagai sumber Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa cukup banyak perusahaan yang muncul di Indonesia sehingga memunculkan persaingan. Salah satu merek kosmetik dan toiletries yang mengeluarkan produk pelembab muka serta mengembangkan produknya tidak hanya jenis produk kecantikan dan tidak kalah dari pesaing-pesaing lainnya juga mengeluarkan inovasi-inovasi baru sesuai dengan trend, perusahaan tersebut yaitu Sari Ayu yang merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang menghasilkan produk kosmetik bernuansa ketimuran dan mengandung bahan alami. Produk kosmetik Sari Ayu sudah dikenal sebagai salah satu produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics) di dunia. Hal ini terbukti dari hasil uji laboratorium di Paris yang menyatakan bahwa bahan-bahan yang digunakan pada produk Sari Ayu bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya. Perusahaan kosmetik dan toiletries Sari Ayu ikut bersaing untuk mempertahankan kepuasan serta loyalitas pelanggan. Salah satu produk kosmetik dan toiletries yang diproduksi Sari Ayu adalah pelembab muka. Indeks kepuasannya dapat dilihat pada Tabel 1.3 di bawah ini :

5 No. Merek TABEL 1.3 INDEX KEPUASAN PELANGGAN PRODUK PELEMBAB MUKA 2011 TSS 2009 TSS 2010 Adsjusted TSS Pering TSS Pering -kat -kat QSS VSS PBS Expec - tation TSS 2011 1 Ponds 4,255 1 4,314 1 4,479 4,227 4,425 4,178 4,316 2 Sari Ayu 3,813 6 3,993 2 4,119 3,929 4,102 3,774 3,962 3 Olay 3,895 3 3,903 4 4,077 3,870 4,048 3,714 3,909 4 Viva 3,825 5 3,810 7 3,917 3,923 3,877 3,880 3,902 5 Nivea 3,987 2 3,588 9 3,909 3,831 3,931 3,898 3,887 6 Hazeline 3,636 8 3,906 3 3,836 3,776 3,894 3,645 3,767 7 Dove 3,649 7 3,761 8 3,868 3,653 3,922 3,699 3,765 Sumber : SWA No.19/XXV/3-13 September 2009, SWA No.21/XXVI/4-13 Oktober 2010, SWA No.21/XXVII/3-12 Oktober 2011 Selain itu, pada Tabel 1.3 di atas menunjukan bahwa fenomena yang terjadi pada kategori produk Sari Ayu menurut index kepuasan pelanggan produk pelembab muka tahun 2010 hasilnya Sari Ayu mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 Sari Ayu berada pada peringkat keenam dengan perolehan Total Satisfaction Score (TSS) 3,813 dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 menjadi 3,993. Tahun 2011 pelembab muka Sari Ayu mengalami penurunan TSS menjadi 3,962. Di sisi lain, Sari Ayu masih belum bisa mengalahkan Ponds yang memperoleh angka TSS sebesar 4,316, dan keberadaan kosmetik Sari Ayu akan terancam dengan adanya Olay yang perolehan TSS pada tahun 2011 mencapai 3,909 yang dapat dilihat tiap tahunnya terus meningkat, itu artinya kepuasan pelanggan terhadap produk Sari Ayu masih rendah. Penurunan tingkat kepuasan menggambarkan penurunan loyalitas pelanggan karena pelanggan melakukan perpindahan kepada merek lain. Hal tersebut menjadi ancaman terhadap perusahaan karena akan berpengaruh terhadap volume penjualan. Penurunan tingkat kepuasan pelembab muka Sari Ayu

6 menandakan bahwa loyalitas terhadap Sari Ayu masih rendah. Loyalitas pelanggan pelembab muka Sari Ayu dapat digambarkan pada Tabel 1.4 TABEL 1.4 LOYALITAS PELANGGAN PRODUK PELEMBAB MUKA 2011 Merek 2009 2010 2011 Mustika Ratu 73,8 72,8 77,54 Wardah 73,3 75,4 76,35 Sari Ayu 74,6 75,8 74,14 Viva 74,9 77,2 73,01 Sumber : SWA No.14/XXVII/7-17 Juli 2011 Berdasarkan Tabel 1.4, tingkat loyalitas pelanggan pelembab muka Sari Ayu pada tahun 2011 berada di posisi ketiga kalah dari pesaing utamanya yaitu Mustika Ratu dan pendatang baru Wardah yang memiliki index loyalitas pelanggan lebih tinggi. Sari Ayu mengalami peni ngkatan di tahun 2010 yaitu 75,8 yang semula di tahun 2009 hanya mencapai 74,6. Sementara di tahun 2011 Sari Ayu mengalami sedikit penurunan sebesar 74,14. Masih relatif rendahnya loyalitas pelanggan yang dimiliki Sari Ayu menunjukan siklus hidup produk yang semakin pendek dimana konsumen dapat dengan mudah berpindah merek dari satu merek ke merek lainnya, dikarenakan penawaran produk yang lebih menarik dan keunggulan manfaat yang ditawarkan. Hal ini harus menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan melalui penawaran kualitas, keistimewaan, dan manfaat yang ditawarkan oleh produk itu sendiri sehingga bisa bersaing dengan kompetitor dalam merebutkan hati konsumen. Tingkat loyalitas pelanggan mencerminkan seberapa besar tingkat kualitas dan citra dari suatu produk. Seorang konsumen yang loyal dengan nilai yang diberikan oleh produk maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi

7 konsumen dalam waktu lama. Loyalitas yang hendak dicapai dan diberikan kepada konsumen ini terbagi ke dalam dua bagian. Pertama, loyalitas yang diperoleh konsumen atas manfaat dan kualitas dari suatu produk.sebagai contoh, kepuasan yang didapat seorang konsumen setelah menikmati makanan yang dipesannya di suatu restoran. Kedua yaitu loyalitas yang diperoleh konsumen tersebut atas makanan tadi yang sifatnya tidak berwujud, seperti pelayanan yang cepat dan ramah. Loyalitas konsumen merupakan sasaran dari semua kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan sukses. Loyalitas konsumen dapat diukur dengan membandingkan harapan konsumen terhadap produk atau jasa pendukungnya. Untuk itu produsen selalu berusaha menghasilkan produk kosmetik yang berkualitas, sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli dan menggunakan produk tersebut. Guna mencapai suatu loyalitas konsumen dalam memilih suatu produk maka seorang pengusaha atau produsen harus dapat memberikan kualitas terhadap suatu merknya. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi konsumen. Indikasi pertimbangan konsumen dalam membeli produk saat ini tidak hanya terbatas pada fungsional dari produk itu sendiri tetapi, kualitas menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Pelembab muka merupakan salah satu produk dari rangkaian produk perawatan kulit pada wajah yang bermanfat untuk melembabkan kulit wajah. Biasanya pelembab muka digunakan setelah wajah dibersihkan atau juga dipakai sebelum memakai alas bedak. Produk pelembab muka Sari Ayu terdiri dari

8 beberapa jenis yang memiliki manfaat yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Jenis-jenis pelembab muka tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.5 di bawah ini : TABEL 1.5 PRODUK PELEMBAB MUKA SARI AYU NO JENIS MANFAAT 1 Pelembab Relaxing Aromatic Mawar Melembapkan kulit, menyeimbangkan sekresi minyak, relaxing aromatherapy dengan aroma Mawar 2 Pelembab Relaxing Aromatic Jeruk Melembabkan kulit, menyeimbangkan sekresi minyak, relaxing aromatherapy dengan aroma jeruk 3 Pelembab/Moisturizer Plus Relaxing Aromatic Sumber : http://www.sariayu.com/products Kulit wajah putih, bersih dan segar dalam 4 minggu. Untuk semua jenis kulit. Berdasarkan Tabel 1.5 di atas, terdapat 3 variant pelembab muka yang diproduksi oleh Sari Ayu. Masing-masing variant memberikan manfaat yang berbeda-beda sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal tersebut bertujuan agar konsumen dapat merasa puas dan akhirnya menjadi loyal dalam menggunakan produk tersebut Pelembab Relaxing Aromatic Mawar dan Pelembab Relaxing Aromatic Jeruk bermanfaat untuk melembabkan kulit, menyeimbangkan sekresi minyak, relaxing aromatherapy dengan aroma Mawar dan Jeruk serta mengandung ekstrak mawar dan ekstrak jeruk nipis untuk efek aromaterapi serta ekstrak pinang untuk merawat kekencangan dan elastisitas kulit. Pelembab tersebut dapat digunakan setiap hari. Pelembab atau Moisturizer Plus Relaxing Aromatic bermanfaat untuk membuat kulit wajah menjadi putih, bersih dan segar dalam 4 minggu. Cocok untuk semua jenis kulit serta mengandung ekstrak alami buah langsat dengan

9 manfaat untuk menghambat kerja enzim tirosinase, sehingga kulit tidak bertambah gelap dan cerah dalam waktu 4 minggu sesuai dengan kulit wanita Indonesia dan juga mengandung anti oksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas, mencegah kerut dan penuaan dini. Kombinasi tabir suryanya menjadikan kulit jadi sehat dan cerah. Benefit relaxing aromatic (minyak esensial bunga jeruk/ neroli) dapat menimbulkan ketenangan jiwa dan mengurangi stress. Diperkaya dengan pro vitamin B5 yang dapat menjaga kelembaban kulit dan mencegah peradangan. Berikut merupakan data mengenai hasil pra survey yang dilakukan penulis mengenai pertimbangan komsumen dalam membeli produk kosmetik bermerek. Tabel 1.6 FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PELEMBAB MUKA BERMEREK No Faktor Responden Persentase 1. Harga 12 24% 2. Kualitas 25 50% 3. Merek 8 16% 4. Kemasan 5 10% Jumlah 50 100% Sumber : Hasil Pra Survei 2011 Tabel 1.6 menunjukan bahwa 12 responden memilih kosmetik bermerek karena harga, 25 responden memilih karena kualitas, 8 responden memilih karena merek dan 5 responden memilih karena kemasan. Hal ini menunjukan bahwa unsur kualitas menjadi faktor yang cukup berpengaruh yang dapat dijadikan pertimbangan oleh konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk khususnya kosmetik. Kualitas pada produk Sari Ayu dapat dilihat pada Tabel 1.7 dibawah ini :

10 TABEL 1.7 KUALITAS PRODUK PELEMBAB MUKA SARI AYU No Kualitas 1. Kualitas produk Sariayu sesuai dengan harganya. 2. Semua produknya alami dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. 3. Dalam mendapatkan produk tersebut cukup mudah karena terdapat di toko-toko yang letaknya strategis. 4. Baik untuk dikonsumsi dalam jangka panjang 5. Perusahaan Sariayu sudah berhasil dalam mempromokan produknya karena sudah terbukti banyak konsumen yang merasa tertarik untuk mengkonsumsi produk pelembab muka setelah melihat iklan melalui media elektronik ataupun media massa, Sumber : Hasil Pra Survei 2011 Berdasarkan Tabel 1.7 diatas banyak sekali kualitas produk pelembab muka Sari Ayu. Sari Ayu yang terbuat dari bahan alami yang dijual dengan harga terjangkau ini sangat mudah didapatkan oleh konsumen karena dipasarkan di berbagai tempat baik toko-toko maupun supermarket. Sari Ayu juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya sehingga sangat baik dikonsumsi untuk jangka panjang. Untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan perusahaan harus menyesuaikan diri dengan selera, kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu cara untuk meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan meningkatkan kualitas produk. Melihat betapa pentingnya kualitas produk seperti yang diuraikan sebelumnya, maka pihak manajemen PT. Martha Tilaar terutama departemen produksi perlu memperhatikan bagaimana produk yang ditawarkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dan membuat konsumen menjadi puas pada pelembab muka Sari Ayu, sehingga jelas pada akhirnya bahwa kualitas produk dapat berpengaruh secara positif terhadap loyalitas pelanggan.

11 Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pengguna Produk Pelembab Muka Sari Ayu 1.2 Identifikasi Masalah Industri kecantikan terutama pelembab muka merupakan salah satu industri yang terbilang sudah cukup lama berkembang di Indonesia dan hingga saat ini tercatat sekitar 13 perusahaan yang bergerak dalam industri ini. Kendati sudah berkembang cukup lama, ternyata untuk meningkatkan kemampuan produksi dan mendongkrak pangsa pasar tetap saja perusahaan mengalami kesulitan.hal ini tercermin dari produksi pelembab muka dalam tiga tahun terakhir ini sedikit meningkat tetapi tetap tersaingi oleh perusahaan pesaing. Banyaknya perusahaan yang bergerak pada industri pelembab muka menunjukan bahwa dalam industri tersebut mempunyai tingkat persaingan yang ketat. Mengingat persaingan yang sangat ketat, mendorong perusahaan pelembab muka untuk melakukan berbagai strategi dalam memenangkan persaingan tersebut. Sariayu yang sudah dikenal sebagai merek pelembab muka mengalami beberapa hambatan dalam mempertahankan posisinya di pasar dalam menghadapi merek pesaing yang mulai marak bermunculan, salah satu strategi yang dijalankan Sariayu adalah melalui kualitas produk. Untuk meningkatkan pembelian konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan diperlukan peningkatan strategi dalam program pemasaran. Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil pra survei, dengan menciptakan kualitas produk baru, maka konsumen akan merasa puas dan juga loyal. Dalam hal ini kualitas

12 produk penting untuk dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian kosmetik. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasi masalah kedalam tema sentral sebagai berikut. Semakin tingginya tingkat persaingan bisnis pelembab muka baik antara sesama produsen dalam negeri maupun dengan produk impor membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk pelembab muka. Kebanyakan konsumen lebih menginginkan pelembab muka dengan kualitas yang baik apalagi produk yang sudah mempunyai merek. Salah satu cara untuk tetap meningkatkan loyalitas pelanggannya, maka pelembab muka Sari Ayu harus dapat meningkatkan kualitas produk agar pelanggannya semakin loyal terhadap produk Sari Ayu. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran mengenai kualitas produk pada produk pelembab muka Sari Ayu? 2. Bagaimana gambaran mengenai loyalitas pelanggan dalam menggunakan produk pelembab muka Sari Ayu? 3. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan menggunakan produk pelembab muka Sari Ayu? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan dengan pengaruh kepuasan konsumen pada produk pelembab

13 muka Sari Ayu dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hasil temuan sebagai berikut 1. Untuk mengetahui gambaran mengenai kualitas produk pada produk pelembab muka Sari Ayu. 2. Untuk mengetahui gambaran mengenai loyalitas pelanggan dalam menggunakan produk pelembab muka Sari Ayu. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan menggunakan produk pelembab muka Sari Ayu. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Manajemen Pemasaran, dengan pendekatan yang baru menyangkut loyalitas pelanggan yang diberikan oleh Sari Ayu. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi seluruh pihak perusahaan pelembab muka Sari Ayu, menyangkut kualitas produk yang diberikan oleh Sari Ayu agar pelanggan tetap loyal dalam menggunakan produk pelembab muka Sari Ayu. 3. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi kepada perusahaan dan konsumen mengenai pengaruh kualitas produk terhadap

14 loyalitas pelanggan dalam menggunakan produk pelembab muka Sari Ayu.