BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan ujung tombak yang penting bagi perusahaan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan tindakan. Bagaimana konsumen benar-benar bertindak

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat selain itu pertumbuhan

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini yang mana perkembangan teknologi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tentang telekomunikasi, yang mendorong kompetisi penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

I. PENDAHULUAN. 2005). Sanjaya et al. (2008) menyatakan bahwa perkembangan ini terjadi seiring

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek ekonomi perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka. butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, misalnya perubahan itu tampak

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi abad 21 perkembangan dari berbagai sektor sangat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Smartphone merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalilasi saat ini, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia yang. telepon seluler dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented) sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan pada saat ini berusaha ingin meraih banyak konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk mengakses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di mana kepemilikannya tidak

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone.

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 10 tahun terakhir, khususnya dalam dunia handphone. Perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mudah dibawa kemana saja adalah telepon seluler (handphone).

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. pada dunia usaha. Adanya kemajuan teknologi menuntut banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Pemasaran sangat penting bagi perusahaan atau organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh atribut..., Lidya Lestari, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Indonesia, tidak boleh mengabaikan bidang teknologi komunikasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan cara berkomunikasi menjadi lebih efisien dan hemat waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya, persaingan begitu ketat meningkatkan kesadaran para pelaku bisnis

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan ujung tombak yang penting bagi perusahaan dalam pengembangan bisnis perusahaan ke depannya. Dimana pada era globalisasi ini di Indonesia, perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu begitu cepat sehingga mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan dalam memasarkan produknya semakin tinggi. Hal ini menjadikan perusahaan untuk terus menerus mengembangkan ide-ide baru dan inovasi-inovasi baru dalam cara memasarkan produknya dengan memberikan suatu nilai lebih akan suatu produk kepada konsumennya yang berguna untuk mempertahankan atau memenangkan persaingan yang ada di pasar. Sehingga apa yang menjadi target dan tujuan dari perusahaan sendiri bisa tercapai. Nilai lebih yang diberikan kepada konsumen merupakan bentuk dari peran perusahaan untuk menciptakan konsumennya. Hal ini disebabkan para konsumen memperkirakan tawaran mana yang akan memberikan nilai tertinggi dari suatu produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan atau oleh produk yang dihasilkan oleh perusahaan karena konsumen sendiri menghadapi beranekaragam pilihan produk dan merek, harga, dan pemasok. Proses pemasaran ini sendiri pada intinya dapat dikatakan sebagai media untuk membantu perusahaan dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberikan dan menawarkan nilai yang dipikirkan konsumen.

2 Terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen akan nilai yang diharapkan dari suatu produk dapat menghasilkan suatu tingkat kepuasan tersendiri bagi konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini dapat kita lihat pada era globalisasi di Indonesia dimana pemerintah dengan demokrasi ekonominya guna pembangunan bidang ekonomi demi kesejahteraan rakyat menjamin bahwa setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses produksi dan pemasaran barang atau jasa dengan iklim persaingan usaha yang sehat, wajar, efektif dan efisien sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu di mana untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Undang- Undang tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat pasal 1 sampai 53 yang di tetapkan pada 5 Maret 1999 oleh presiden RI. Era globalisasi adalah suatu bentuk dari meningkatnya kebutuhan yang terdapat pada masyarakat. Globalisasi ini sendiri diharapkan membawa angin segar yang dapat merubah suasana usaha di Indonesia menjadi lebih kondusif untuk semua pelaku usaha. Konsekuensi dari hal tersebut adalah maraknya pasar Indonesia oleh pelaku-pelaku usaha dengan tingkat persaingan yang cukup tinggi. Untuk itu di perlukan strategi yang cukup jitu bagi setiap perusahaan untuk menghadapinya. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dan keingginan konsumen tidaklah semudah yang dibayangkan, karena kebutuhan dan keinginan memiliki perbedaan satu sama lain. Perusahaan diharapkan mampu mengindefikasikan keinginan dan kebutuhan konsumen secara tepat dalam artian dapat memberikan

3 nilai bagi konsumen. Hal ini dikarenakan ditengah kondisi persaingan yang sangat ketat seperti saat ini perang pemasaran yang dapat terjadi diantara perusahaan yang berada dalam sebuah industri yang terbuka adalah perang nilai (value war). Banyak perusahaan yang semakin menyadari bahwa salah satu kunci kesuksesan mereka dalam memasarkan produknya adalah dengan menawarkan produk yang memiliki nilai lebih baik dari segi atribut produk maupun harga jika dibandingkan produk-produk pesaingnya. Perusahaan mencoba menawarkan nilai produk mereka melalui paket keuntungan bagi pelanggan yang disebut value proposition sebagai sekumpulan kegunaan (benefit) yang ditawarkan perusahaan kepada para konsumennya. Setelah perusahaan mengantarkan value proposition maka akan didapat nilai pelanggan. Nilai pelanggan dilihat dari sudut pandang konsumen disebut dengan Customer perceived value. Jadi nilai pelanggan yang diberikan kepada pelanggan merupakan selisih dari Total customer value dan Total customer cost. Total customer value terdiri dari product value, service value, personnel value, image value dan Total Customer cost terdiri dari monetary cost, time cost, energy cost dan physic cost. Keadaan ini juga terjadi pada industri telekomunikasi di Indonesia, dimana dalam era globalisasi pembangunan industri telekomunikasi sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara dan untuk mengentaskan kemiskinan dikarenakan sarana telekomunikasi akan meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi secara keseluruhan yang pada akhirnya memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan dan pengembangan. Hal ini juga di

4 dukung dari peran alat telekomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan bisa dikatakan sudah menjadi suatu tren tersendiri dikalangan masyarakat Indonesia. Ini juga memicu terjadinya persaingan yang sangat tinggi dalam industri telekomunikasi, salah satunya seperti terjadinya tingkat persaingan antar perusahaan-perusahaan produsen Ponsel dalam hal memasarkan produk Ponsel GSM dan CDMA-nya pada industri telekomunikasi di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pelanggan ponsel yang meningkat setiap tahunnya. Untuk mengetahui perkembangan industri ponsel, datanya dapat dilihat pada Gambar 1.1. Sumber: wartaekonomi.com Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Pelanggan Ponsel Berdasarkan Gambar 1.1 dapat terlihat bahwa hampir setiap tahunnya industri Ponsel mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2002 pelanggan seluler meningkat hingga 82,3% yang mencapai 11,3 juta pelanggan. Kemudian pada tahun 2003 meningkat lagi sebesar 62,8% dengan 18,4 juta pelanggan. Dan pada tahun 2004 jumlah pelanggan jauh lebih meningkat hingga 76,1% sehingga mencapai 32,4 juta pelanggan.

5 Bahkan menurut data Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) jumlah pengguna Ponsel mencapai angka 40 juta di akhir tahun 2005, sementara pada tahun 2006 jumlah pengguna Ponsel akan meningkat 30% menjadi 55 juta orang. Hal ini berarti industri Ponsel memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di masa yang akan datang, terutama karena tingkat penetrasi Ponsel masih rendah. Tingginya potensi pasar industri Ponsel ini tentunya membuat persaingan di industri ponsel menjadi cukup ketat. Masing-masing perusahaan saling menonjolkan kelebihan dengan memberikan penawaran produk yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mengetahui produsen Ponsel di Indonesia, datanya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Produsen Ponsel di Indonesia No Produsen Ponsel 1 Nokia 2 Sony Ericsson 3 Siemens 4 Motorola 5 Samsung 6 Philips 7 LG 8 Alcatel 9 Panasonic 10 Sagem 11 Audiovox 12 Bosch Sumber : Survey AC Nielsen 2005 Siemens Indonesia sebagai salah satu perusahaan Ponsel GSM adalah salah satu diantara perusahaan Ponsel dalam industri telekomunikasi. Walaupun banyak pesaing-pesaing Siemens yang cukup kuat yang juga meramaikan tingkat persaingan Ponsel.

6 Siemens ini sendiri telah meramaikan industri telekomunikasi di negara ini sejak tahun 1992. Sejak mulai berdirinya, Siemens telah berhasil menjadi pemimpin pasar (Leader) sebanyak tiga tahun berturut-turut yaitu pada tahun 1993, 1994, 1995. Sedangkan dari tahun 1996 sampai sekarang Siemens mengalami kemunduran terhadap para kompetitornya. Tabel 1.2 Daftar Leader Ponsel di Indonesia No Tahun Pemimpin pasar 1 1992-2 1993 Siemens 3 1994 Siemens 4 1995 Siemens 5 1996 Nokia 6 1997 Nokia 7 1998 Nokia 8 1999 Nokia 9 2000 Nokia 10 2001 Nokia 11 2002 Nokia 12 2003 Nokia 13 2004 Nokia 14 2005 Nokia 15 2006 Nokia Sumber : kumpulan Survey AC Nielsen Siemens atau dengan produk BenQ Siemens-nya masih tetap mengalami kemunduran dalam hal mempertahankan atau menciptakan nilai pelanggan produk Ponselnya di bandingkan dengan Ponsel para kompetitornya walaupun pangsa pasar Ponsel di Indonesia itu sangat besar. Penguasaan pangsa pasar Ponsel di Indonesia ini dapat kita lihat pada grafik tahun 2004 dimana :

7 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Nokia Motorola Samsung Sony Ericsson LG Siemens Lainnya Majalah SWA 24/xx/25 November 8 Desember 2004 Gambar 1.2 Grafik Pangsa Pasar Ponsel di Indonesia 2004 Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penguasaan pangsa pasar Ponsel di Indonesia 31% nya dikuasai oleh Ponsel merek Nokia, 16% Motorola, 15% Samsung, Sony Ericsson 7%, LG 7%, Siemens 7 % dan lainnya 17%. Data dari Indek kepuasan konsumen Ponsel dari tahun 2004 dan 2006 dimana menunjukkan sebagai berikut : Tabel 1.3 Indek kepuasan konsumen Ponsel 2004 dan 2006 Merek 2004 2005 2006 Peringkat TSS Peringkat TSS Peringkat TSS Nokia 1 4,353 1 4,411 1 4,425 Sony 2 4,170 3 3,838 2 3,751 Ericsson Samsung 3 4,001 2 3,896 5 3,650 Siemens 4 3,896 5 3,812 3 3.739 Motorola 5 3,690 4 3,799 4 3,650 TSS = Total Satisfaction Score Kombinasi majalah SWA 19/XIX/18 Sept 1 Okt 2004 & SWA 20/XXII/21 Sep-4 Okt 2006 Siemens menduduki peringkat ke 4 pada tahun 2004 dan turun menjadi peringkat ke 5 pada tahun 2005, akan tetapi pada tahun 2006 Siemens kembali naik menjadi peringkat ke 3. Sedangkan dalam hal favorite Regional Brand pada tahun 2005 ini Siemens tidak menduduki 3 (tiga) besar, dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

8 Tabel 1.4 Favorite Regional Brand No Ponsel Persentase 1 Nokia 59 % 2 Sony Ericsson 8 % 3 Samsung 6 % Sumber : Marketing 10/v/Oktober 2005 Kemunduran produk Siemens ini sendiri diduga karena perusahaan belum dapat memberikan nilai pelanggan melalui bauran pemasarannya khususnya atribut produk dan harga. Atribut produk sendiri di sebut sebagai penentu atau unsur-unsur yang dianggap penting di perhatikan perusahaan Siemens adalah langkah yang diambil perusahaan dalam memberikan kepuasan dan keunggulan tersendiri bagi produknya terhadap produk kompetitornya yang diberikan perusahaan kepada konsumennya dengan memperhatikan Kualitas, fitur, dan desain sehingga menghasilkan suatu nilai pelanggan yang lebih besar dibandingkan nilai yang ditawarkan produk kompetitornya walaupun di dalam bauran produk itu sendiri juga terdapat beberapa variabel lainnya seperti kemasan, garansi, garis produk, ukuran, nama merek dan pelayanan Sedangkan harga merupakan strategi yang ditetapkan perusahaan untuk memasarkan produknya kepada konsumen dan langsung dirasakan sendiri oleh para konsumen dalam menentukan pilihannya dalam membeli suatu produk. Walaupun harga itu sendiri mempunyai cakupan yang luas seperti adanya strategi harga yang fleksibilitas, tingkat harga, masa, diferensiasi, potongan harga akan tetapi dalam melihat seberapa besar nilai pelanggan yang diberikan Ponsel Siemens di pasar akan lebih baik apabila langsung dipandang dari kacamata enduser Ponsel Siemens itu sendiri terhadap harga yang ditetapkan. Berikut beberapa

9 daftar produk dan harga dari Ponsel Siemens dan Ponsel pesaingnya khususnya dari harga Rp 500.000 s.d. Rp 600.000 : Tabel 1.5 Tipe, Fitur produk dan Harga Ponsel (Rp 500.000,- - Rp 600.000,-) No Tipe Harga Jual Fitur Produk 1 Nokia 1600 Rp 600.000,- Polyhonic, Composer, Phonebook 200 entries, 4 MB, SMS, Instant messaging, Games, Xpress-on covers, T9, Picture messaging, Speaking alarm, clock, Remenders, Li-Ion (BL-5C) 900 mah 2 Nokia 1112 Rp 500.000,- Polyhonic, Composer, Phonebook 200 entries, 4 MB share memory, SMS, EMS, Games, T9, Picture messaging, Speaking alarm, clock, Remenders, Demo mode for phone, Exchangeable convers, Li-Ion 700 mah (BL-5C) 3 Sony Ericsson J220i Rp 550.000,- Polyhonic, Phonebook 200 entries, 500 KB user memory, GPRS Class 8, SMS, EMS, MMS, WAP 1.2.1, Games, T9, Calculator, Exchangeable convers, Image viewer, Calender, Stop watch, Builtin-handsfree, Li-Ion 4 Sony Ericsson J100i Rp 500.000,- Polyhonic, Phonebook 250 entries, SMS, Games, T9, Calculator, Calender, Stop watch, Li-Ion 860 mah 5 Samsung C210 Rp 600.000,- Polyhonic, Phonebook 1000 entries, GPRS Class 10, SMS, EMS, MMS, browser WAP 1.2, Games, Java MIDP 2.0, T9, Calender, Calculator, Currency converter, Li-Ion 800 mah 6 Motorola C168 Rp 575.000,- Polyhonic, Composer, Phonebook 600 entries, GPRS Class 8, USB, SMS, EMS, MMS, WAP 2.0/xHTML, FM stereo radio, itap, Calender, Calculator, Currency converter, Stop watch, Li-Ion 1000 mah 7 Motorola C157 Rp 500.000,- SMS, itap, Clok screensaver, Alarm clock, Calculator, Currency converter, Stop watch, WAP browser 8 BenQ-Siemens A38 Rp 510.000,- Polyhonic, Phonebook 200 entries, 256 KB share memory, SMS, EMS, Games, itap, Calculator, Calender, Li-Ion 860 mah Sumber : News Ponsel Edisi 78/Desember 2006 Oleh karena itu maka dalam memasarkan produknya Siemens harus menerapkan suatu strategi yang tepat untuk mengkombinasikan unsur-unsur bauran pemasarannya guna meningkatkan nilai pelanggan yang diharapkan oleh konsumennya. Berdasarkan berbagai uraian yang telah diungkapkan di atas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian yang mengangkat suatu masalah berkaitan dengan nilai pelanggan, yang berjudul: Pengaruh Atribut Produk dan Harga Terhadap Nilai Pelanggan pada Pengguna Ponsel Siemens.

10 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya adalah bagaimana menciptakan dan memuaskan konsumennya dengan memberikan suatu nilai pelanggan yang melebihi keinginan konsumen itu sendiri yang diharapkan menjadi suatu penghalang tersendiri bagi para kompetitornya untuk merebut pangsa pasarnya. Selain itu juga pada saat ini para konsumen sering dihadapkan pada banyaknya pilihan atau alternatif yang akan ditawarkan dari suatu produk, merek, harga, dan pemasok. Sehingga konsumen dalam hal penentuan pilihannya sifatnya akan mempertimbangkan penawaran yang akan memberikan nilai kepuasan yang tertinggi. Oleh karena itu dalam memasarkan produknya strategi yang digunakan untuk memberikan suatu penawaran nilai pelanggan yang lebih oleh perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda tergantung kekuatan, kelemahan, di industri mana perusahaan berada dan pesaing yang bagaimana yang harus dihadapi oleh perusahaan dari produk yang ditawarkan. Di Karenakan strategi memberikan arahan yang jelas bagi perusahaan mengenai tujuan dan sasaran yang akan dicapai perusahaan dalam proses usahanya, sehingga perusahaan akan tahu posisinya diantara para pesaing-pesaingnya di industri tempatnya berada dalam memberikan suatu nilai lebih kepada konsumennya. Dengan demikian maka perusahaan akan mempunyai kenyakinan dalam melakukan sesuatu untuk menghadapi persaingan yang ada dikarenakan dengan memberikan suatu nilai lebih kepada konsumennya dari produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan

11 akan menciptakan atau membuat konsumen semakin loyal terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Selain itu juga perusahaan dalam menciptakan atau menghasilkan nilai pelanggan yang lebih kepada konsumennya dari produknya dituntut untuk terus melakukan penelitian dalam bauran pemasaran atau pada atribut produk dan harga produknya. Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa lingkungan mempengaruhi strategi yang digunakan perusahaan dan lingkungan ini juga dapat berubah sewaktu-waktu. Sehingga dengan terus melakukan penelitian perusahaan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam memberikan nilai pelanggan. Selain itu juga perusaan harus bisa melihat apa yang menjadi kebutuhan pelanggan dengan melihat kinerja dari nilai pelanggan yang diberikan produknya. Dalam hal ini industri Ponsel mempunyai banyak pilihan dalam meningkatkan nilai pelanggan, diantaranya adalah dengan strategi meningkatkan atribut produk (Kualitas, fitur dan disain), harga, promosi, meningkatkan karakter perusahaan, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan konsumen dalam melakukan pembelian menuntut akan suatu produk yang lebih baik. 1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan didalam latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap Atribut Produk yang terdapat pada Ponsel Siemens 2. Bagaimana persepsi konsumen terhadap Harga pada Ponsel Siemens

12 3. Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap nilai pelanggan yang ditawarkan Ponsel Siemens 4. Bagaimana pengaruh antara Atribut Produk dan Harga terhadap nilai pelanggan Ponsel Siemens di counter Siemens BEC Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian disini adalah untuk memperoleh data dan informasi sampai sejauh mana peranan Atribut Produk dan Harga terhadap Nilai pelanggan Ponsel Siemens pada konsumen counter Siemens BEC Bandung. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan gambaran yang objektif tentang persepsi konsumen terhadap Atribut Produk yang terdapat pada Ponsel Siemens 2. Untuk mendapatkan gambaran yang objektif tentang persepsi konsumen terhadap Harga pada Ponsel Siemens 3. Untuk mendapatkan gambaran yang objektif tentang persepsi konsumen terhadap nilai pelanggan yang ditawarkan Ponsel Siemens 4. Untuk mengetahui pengaruh antara Atribut Produk dan Harga terhadap nilai pelanggan Ponsel Siemens di counter Siemens BEC Bandung. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis.

13 1.3.2.1 Kegunaan Akademis Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu dalam bidang manajemen khususnya dalam manajemen pemasaran mengenai Pengaruh Atribut Produk dan Harga terhadap nilai pelanggan perusahaan pada industri telekomunikasi khususnya pada perusahaan ponsel. 1.3.2.2 Kegunaan Praktisi a. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan Siemens dalam rangka meningkatkan nilai pelanggan produk Ponsel Siemens sehingga tujuan perusahaan tercapai b. Secara spesifik diharapkan dapat memberikan masukkan kepada manajemen pemasaran counter Siemens BEC Bandung atau pada perusahaan untuk mengevaluasi dan mengunakan hasil penelitian ini dalam mengantisipasi masalah-masalah yang timbul khususnya akibat menurunnya nilai pelanggan perusahaan yang dilihat dari Atribut Produk dan Harga.