P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK) Anggota Kelompok : Hasbulah Hendra Alam Ariwibowo M. Mandala Putra Wily Silviyanty Kelas : 5 ELC
PT. PLN RAYON KENTEN Sampai Oktober 2013: - Memiliki 110.630 pelanggan. - Terdiri dari 18.239 Pra Bayar & 92.364 Pasca Bayar - Rayon Dengan Jumlah Pelanggan Terbesar di WS2JB
Tujuan & Manfaat Untuk mengetahui usaha yang dilakukan PLN dalam mengamankan pengguna listrik dari bahaya listrik. Untuk mengetahui cara pengawatan APP pasca bayar 1 phasa dengan benar. Untuk menganalisa kecurangan-kecurangan yang terjadi di PLN rayon Kenten.
Rumusan Masalah Apa tindakan yang dilakukan PLN untuk melindungi konsumen dari bahaya listrik? Apa landasan hukum dari kegiatan P2TL? Bagaimana pengawatan APP Prabayar 1 Fasa yang sesuai standar? Apa saja yang dikategorikan sebagai kecurangan pada pemakaian tenaga listrik? Apa sanksi bagi konsumen yang melakukan kecurangan?
P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) P2TL adalah pemeriksaan PLN terhadap Instalasi PLN dan Instalasi Pelanggan / Non Pelanggan dalam rangka Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik dengan Memeriksa JTR, SL, APP dan perlengkapan APP serta Instalasi Pelanggan / Non Pelanggan dalam rangka menertibkan pemakaian TL.
Prinsip Kerja MCB
Prosedur Pelaksanaan P2TL 1. Pemeriksaan Segel
2. Pemeriksaan Adanya Sadapan Di SLP/SMP
3. Pemeriksaan Fisik APP dan Perlengkapannya
4. Pemeriksaan putaran piringan Satuan Yang Diukur = Daya (KW) X Waktu (Jam) n (putaran) c ( putaran kwh ) = V.I.Cos φ x td 1000 x 3600 td = n x 3600000 c. V. I. Cos φ Kesalahan ukur kwh meter ( % ) = td t x 100% t
5. Pemeriksaan Pengawatan
Jenis dan Penggolongan Penyimpangan Pemakaian Tenaga Listrik Jenis dan Penggolongan Penyimpangan Akibat Pelanggaran : 1. Pelanggaran Golongan I (P I) 2. Pelanggaran Golongan II (P II) 3. Pelanggaran Golongan III (P III) 4. Pelanggaran Golongan IV (P IV) Jenis dan Penggolongan Penyimpangan Akibat Kelainan : 1. Kelainan Golongan I (K I) 2. Kelainan Golongan II (K II) 3. Kelainan Golongan III (K III)
SANKSI a. Pelanggan yang terkena P2TL dikenakan sanksi berupa: Pemutusan Sementara; Pembongkaran Rampung; Pembayaran Tagihan Susulan; Pembayaran Biaya P2TL Lainnya. b. Bukan Konsumen yang terkena P2TL dikenakan sanksi berupa : Pembongkaran Rampung; Pembayaran TS4; Pembayaran Biaya P2TL lainnya.
Jenis-Jenis Penyimpangan yang ditemukan di Rayon Kenten 1. Pelanggaran Golongan I (P1)
Pengawatan APP 1 Fasa dengan MCB diganti
Penyelesaian Kasus Untuk daya lebih besar dari 900 VA TS1 = 6 X (2 X Rekening Minimum (RM) pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik) RM = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kva) x Biaya Pemakaian = 40 X (1300:1000) X Rp. 979,- = 50.908 TS1 = 6 X (2 X Rekening Minimum (RM) pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik) = 6 X (2 X 50.908) = Rp. 610.896,-
2. Pelanggaran Golongan II (P2)
Pengawatan APP 1 Fasa dengan KWH meter dilubangi
Penyelesaian Kasus TS2 = 9 X 720 jam X Daya Tersambung(KVA) X 0,85 X harga per kwh yang tertinggi pada golongan tarif pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik = 9 X 720 jam X 1.3 KVA X 0.85 X Rp. 979,- = Rp. 7.010.032,-
3. Pelanggaran Golongan III (P3)
Pengawatan APP 1 Fasa dengan Terminal 1 dan 3 di Jumper
Penyelesaian Kasus TS3 = Tagihan Susulan P I + Tagihan Susulan P II = { 6 X (2 X Rekening Minimum (Rp) pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik)} + {6 X 720 jam X Daya Tersambung X 0,85 X harga per kwh yang tertinggi pada golongan tarif pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik} = {6 X (2 X 50.908)} + {9 X 720 jam X 1.3 KVA X 0.85 X Rp. 979} = { Rp. 610.896,- } + { Rp. 7.010.032,-} = Rp. 7.620.928,-
4. Pelanggaran Golongan III (P3)
Pengawatan APP 1 Fasa dengan menambah kabel di Saluran Masuk
Penyelesaian Kasus TS3 = Tagihan Susulan P I + Tagihan Susulan P II = { 6 X (2 X Rekening Minimum (Rp) pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik)} + {6 X 720 jam X Daya Tersambung X 0,85 X harga per kwh yang tertinggi pada golongan tarif pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik} = {6 X (2 X 50.908)} + {9 X 720 jam X 1.3 KVA X 0.85 X Rp. 979} = { Rp. 610.896,- } + { Rp. 7.010.032,-} = Rp. 7.620.928,-
Terima Kasih
1. Kesimpulan Kesimpulan dan Saran Penggantian mcb tanpa sepengetahuan dari pihak pln termasuk pelanggaran yang dapat membahayakan konsumen dan merugikan pihak pln. Piringan KWH meter harus bebas dari benda asing agar putaran piringan sesuai dengan Standar yang ditentukan. Pengawatan yang tidak sesuai dengan standar dapat mempengaruhi pengukuran energi. APP pascabayar memiliki sistem proteksi dari pencurian yang kurang baik.
2. Saran PLN hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana bagi Tim P2TL agar dapat bekerja secara optimal. PLN hendaknya lebih mensosialisasikan bahaya listrik akibat pencurian listrik khususnya kepada masyarakat menengah kebawah. PLN hendaknya lebih menggalakkan lagi migrasi dari APP pascabayar ke APP prabayar. Merencanakan pemasangan KWH meter pada gardu distribusi tiap jurusan di tiang JTM (Jaringan Tegangan Menangah).