BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan serta analisis yang telah dijelaskan pada penelitian ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal Perusahaan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012. 1. Perkembangan Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Growth Opportunity Dan Struktur Modal Perusahaan yang Terdaftar Di LQ-45 Periode 2008-2012.
a. Perkembangan Profitabilitas Perusahaan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012. Profitabilitas perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 periode 2008-2012 yang berfluktuasi. Dengan demikian perkembangan profitabilitas (Return On Asset) yang paling tinggi pada tahun 2008 yang dihasilkan oleh PT. Astra Argo Lestari Tbk (AALI). Sedangkan perusahaan yang memperoleh profitabilitas yang paling rendah yaitu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yaitu pada tahun 2008. Namun AALI pada tahun 2009 mengalami penurunan yang disebabkan oleh meningkatnya total asset (total aktiva), terutama untuk fixed asset (aktiva tetap) dan other asset. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa bila semakin besar profitabilitas khususnya ROA (Return On Asset) maka akan semakin besar laba atas asset yang dihasilkan, dalam hal ini menggambarkan kinerja perusahaan dalam mengoptimalkan total asset-nya untuk menghasilkan laba. b. Perkembangan Struktur Aktiva Perusahaan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012. Struktur aktiva perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 periode 2008-2012 yang berfluktuasi. Dengan demikian perkembangan struktur aktiva yang paling tinggi pada periode 2008-2012 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), perusahaan ini cenderung stabil dalam mempertahankan struktur aktivanya. Untuk perusahaan perbankan
pada periode yang sama berada pada posisi yang paling rendah. Karena struktur aktiva pada perbankan, proporsi terbesar ada pada current asset. c. Perkembangan Ukuran Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012. Ukuran perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 periode 2008-2012 terlihat pada rentang 15 sampai 20. d. Perkembangan Likuiditas Perusahaan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012. Likuiditas perusahaan yang terdaftar di LQ-45 periode 2008-2012 yang berfluktuasi. Dengan demikian perkembangan likuiditas yang paling tinggi pada tahun 2010 yang dihasilkan oleh PT. Tambang Butubara Bukit Asam Tbk. Sedangkan perusahaan yang memperoleh likuiditas yang paling rendah yaitu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu pada tahun 2008. Dari grafik dan data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah aset lancar terhadap kewajiban lancar, maka besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar, untuk itu juga bagi penyangga kerugian, semakin besar penyangga, maka semakin kecil resikonya. Begitu pula untuk bank apabila semakin rendah tingkat likuiditas semakin mudah perusahaan untuk melunasi kewajiban yang segera akan dibayar dengan harta lancar bank. e. Perkembangan Growth Opportunity Perusahaan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012.
Growth opportunity perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 periode 2008-2012 yang berfluktuasi. Dengan demikian growth opportunity yang paling tinggi pada tahun 2011 yang dihasilkan oleh PT. United Tractors Tbk (UNTR). Sedangkan perusahaan yang memperoleh pertumbuhan peluang yang paling rendah yaitu PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yaitu pada tahun 2010. f. Perkembangan Struktur Modal Perusahaan ang Terdaftar pada LQ- 45 Periode 2008-2012. Struktur modal (DER) perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 periode 2008-2012 yang berfluktuasi. Dengan demikian perkembangan struktur modal (DER) yang paling tinggi pada tahun 2008 yang dihasilkan oleh perbankan yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) karena total equty yang lebih tinggi sehingga total debt yang rendah. Selain perbankan, perusahaan yang memperoleh struktur modal (DER) yang paling rendah pada tahun 2009 yaitu perusahaan PGAS, PTBA, TLKM, dan UNTR. Dari grafik dan data di atas dapat disimpulkan bahwa Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan pemodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen). Tinggi DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor lebih tertarik pada perusahaan yang tidak menanggung terlalu
banyak beban hutang. Dengan kata lain DER berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 5.2 Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Growth Opportunity Secara Simultan Terhadap Struktur Modal Modal Perusahaan Yang Terdaftar padalq-45 Periode 2008-2012. Berdasarkan variabel independent (variabel bebas) yaitu profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan growth opportunity (peluang pertubuhan) berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal yang merupakan variabel dependent (variabel terikatnya) perusahaan yang terdaftar di LQ-45 periode 2008-2012. Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H 0 ditolak, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan growth opportunity (peluang pertumbuhan) terhadap struktur modal perusahaan yang terdaftar pada LQ-45. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS 21.0 pada tabel output annova, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji F yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil F hitung > F tabel yaitu F hitung (47.120) > F tabel (2.49) atau sig hitung (0.00) < ( ). 5.3 Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Dan Growth Opportunity Secara Parsial Terhadap Struktur Modal Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ-45 Periode 2008-2012. a. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Berdasarkan variabel profitabilitas (X 1 ) yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H 0 ditolak, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dengan struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS 21.0 pada tabel coeffisien, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil t hitung < t tabel yaitu t hitung (-7.777 ) < t tabel (2.03224) atau sig hitung (0.00) < ( ). b. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Berdasarkan variabel struktur aktiva (X 2 ) yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H 0 ditolak, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara struktur aktiva dengan struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS 21.0 pada tabel coeffisien, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil t hitung > t tabel yaitu t hitung (-5.252) < t tabel (2.03224) atau sig hitung (0.00) < ( ). c. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Berdasarkan variabel ukuran perusahaan (X 3 ) yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H 0 ditolak, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara struktur ukuran perusahaan dengan struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS 21.0 pada tabel coeffisien, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan
sehingga mendapatkan hasil t hitung > t tabel yaitu t hitung (9.421) > t tabel (2.03224) atau sig hitung (0.00) < ( ). d. Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal Berdasarkan variabel likuiditas (X 5 ) yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H 0 ditolak, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas dengan struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS 21.0 pada tabel coeffisien, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil t hitung < t tabel yaitu t hitung (-4.248) < tabel (2.03224) atau sig hitung < ( ). e. Pengaruh Growth Opportunity (Peluang Pertumbuhan) Terhadap Struktur Modal Berdasarkan variabel growth opportunity (peluang pertumbuhan) (X 5 ) yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H 0 diterima, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara growth opportunity (peluang pertumbuhan) dengan struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS 21.0 pada tabel coeffisien, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil t hitung < t tabel yaitu t hitung (-0.374) < t tabel (2.03224) atau sig hitung (0.711) > ( ). 5.2 Saran
Adapun saran yang dapat dituliskan dan disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran untuk menjadi bahan masukan bagi pihat terkait sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Diharapkan perusahaan harus memberikan informasi keuangan yang objektif, relavan, dan bisa diuji kebenarannya. Dalam hal ini dilakukan bagi para investor untuk dapat melihat perkembangan dan kondisi suatu perusahaan yang terdaftar pada LQ-45, sehingga investor dapat percaya dan yakin dalam pengambilan keputusan untuk membeli saham perusahaan. b. Bagi Penulis Apabila peneliti ini yang telah dilakukan memiliki kekurangan, keterbatasan, dan bahkan asumsi-asumsi, sehingga bagi pihak yang memanfaatkan hasil penelitian dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan suatu penelitian sehingga dapat diantisipasikan. c. Bagi akademisi Bagi peneliti lain yang tertarik dengan pembahasan topik yang sama, dikendakan untuk memiliki cukup informasi untuk merencanakan sebelum riset itu ditindaklanjuti, karena itu diharapkan bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan data dengan periode waktu yang berbeda serta objek perusahaan yang akan diteliti harus banyak, agar bisa
menggambarkan perkembangan dan kondisi secara keseluruhan agar hasil riset dapat diterapkan dengan baik.