BAB 1 PENDAHULUAN. informal dan hampir 30% dari pekerja di sektor informal adalah nelayan, dan secara

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB I. PENDAHULUAN. Medan merupakan suatu permukiman yang berada di daerah pesisir. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau besar dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah pulau sebanyak buah yang dikelilingi oleh garis pantai

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) dalam Buletin. penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan 25,14 % penduduk miskin Indonesia adalah nelayan (Ono, 2015:27).

BAB II GAMBARAN UMUM PEKERJA ANAK DI KOTA TANJUNGBALAI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP KONDISI FISIK PERMUKIMAN NELAYAN WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun 2013 terjadi kenaikan jumlah kasus terinfeksi kuman TB sebesar 0,6 % pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara maritim sebagian besar penduduk menggantungkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dan menyerang semua kelas sosioekonomi (Kim et al., 2013). Hampir 400

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

PENDAHULUAN. Kondisi kehidupan dan tingkat kesejahteraan nelayan di Sumatera Utara

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di seluruh dunia. Sampai tahun 2011 tercatat 9 juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan masyarakat pekerja Indonesia di masa depan, yang penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan menurut UU No. 23 Tahun 1992 adalah keadaan sejahtera dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang luas wilayahnya 2,03 juta km 2 merupakan negara terbesar yang

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB 1 : PENDAHULUAN. keadaan gizi : contohnya gizi baik, gizi buruk, gizi kurang ataupun gizi lebih. Untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad

BAB I PENDAHULUAN. bermukim pun beragam. Besarnya jumlah kota pesisir di Indonesia merupakan hal

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Propinsi Sumataera Utara memiliki 2 (dua) wilayah pesisir yakni, Pantai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Saat ini penduduk dunia yang tinggal di perkotaan bertambah banyak. Pada

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan mentalnya akan lambat. Salah satu indikator kesehatan yang dinilai

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran program dari Dinas Kesehatan adalah berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

PERMUKIMAN KUMUH DAN PERMASALAHANNYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) KABUPATEN WAKATOBI MILAWATI ODE, S.KEL

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor risiko..., Helda Suarni, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Tri Kurniasih, FE UI, 2009

TESIS OLEH : SARIGUNA TANJUNG /PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikategorikan high burden countries. Kasus baru Tuberkulosis di dunia

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pemukim itu sendiri dan sering sekali terbentuk akibat dari proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. sumberdaya kelautan yang sangat potensial untuk dikembangkan guna

PENDAHULUAN. daya alam ini salah satunya menghasilkan ikan dan hasil perikanan lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar nomor 4 di dunia terdiri dari sekitar 17.000 pulau. Terdapat ± 8.090 desa pesisir tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, 67,87 juta jiwa bekerja di sektor informal dan hampir 30% dari pekerja di sektor informal adalah nelayan, dan secara keseluruhan jumlah nelayan di Indonesia diperkirakan sebanyak 2,17 juta. (Harry, S. 2014). Besarnya jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sebagai nelayan secara langsung menyebabkan tingginya kebutuhan akan tempat tinggal bagi nelayan, sehingga para nelayan mulai mencari daerah alternatif yang dapat dijadikan tempat tinggal. Pada awalnya sejumlah besar nelayan mendirikan rumah-rumah mereka di kawasan yang dangkal dan sesuai sebagai sebagai tempat pendaratan perahu-perahu kecil mereka untuk memudahkan mereka menyimpan hasil tangkapan di laut. Namun seiring dengan bertambahnya penduduk, para nelayan mulai membangun rumahrumah di tapak yang menurut mereka sesuai dan cukup aman ditempati. Tapak yang mereka pilih berdasarkan penglihatan mereka pada saat terjadinya pasang surut air inilah yang akhirnya berkembang menjadi perkampungan nelayan (Simanjuntak, I.H : 2014). 1

2 Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan Medan Belawan I, Medan terbentuk juga dengan alasan yang sama. Dulunya, kawasan ini merupakan kawasan pinggiran pantai yang tidak berpenduduk mengingat kawasan ini terletak di sebuah dataran di seberang Kota Belawan. Kemudian kawasan ini dijadikan para nelayan untuk menangkap udang dan tirip. Dengan hasil tangkapan para nelayan yang memuaskan, maka sedikit demi sedikit para nelayan berhijrah ke kawasan ini untuk membangun rumah-rumah kecil untuk mereka huni. Alasan mereka membangun rumah adalah agar tidak jauh untuk pergi melaut dan memudahkan mereka untuk membawa hasil tangkapan ke rumah masing-masing. (Simanjuntak, I.H : 2014). Hasil penelitian (Hutapea, J : 2012) menunjukkan Kelurahan Belawan I tergolong pemukiman kumuh, jika dilihat dari bangunan yang padat, minimnya saluran drainase, sanitasi dan persampahan yang berpotensi memuculkan beragam bibit penyakit. Lingkungan pemukiman merupakan salah satu komponen yang selalu berinteraksi dengan kehidupan manusia karena kurang lebih separuh hidup manusia akan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan berdampak terhadap kondisi kesehatannya. Begitu pula halnya pada nelayan di kampung nelayan seberang Lingkungan XII, Kelurahan Medan Belawan I, Medan yang melakukan aktivitas menangkap udang dan ikan di laut setiap hari, kegiatan menangkap ikan dimulai pada pagi hari dan berakhir pada sore hari dengan membawa hasil tangkapan pulang ke rumah dan menghabiskan separuh harinya di rumah, sehingga pada nelayan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan menjadi faktor resiko sumber penularan berbagai penyakit infeksi terutama ISPA dan TBC (Depkes : 2010).

3 Pada tahun 2010 persentase rumah tangga secara nasional yang mempunyai rumah sehat cukup rendah yaitu sebesar 24,9%, sedangkan untuk Sumatera Utara hanya ada 37,4% yang mempunyai rumah sehat. Rendahnya persentase rumah sehat ini diduga ikut memperbesar timbulnya penularan penyakit TBC yang menyebabkan meningkatnya Prevalensi TBC nasional berdasarkan dignosa tenaga kesehatan dari sebesar 400/100.000 penduduk pada tahun 2007 menjadi 725/100.000 penduduk pada tahun 2010, begitu juga dengan Provinsi Sumtera Utara dengan prevalensi 180/100.000 penduduk pada tahun 2007 mengalami peningkatan 539/100.000 penduduk pada tahun 2010 (Depkes : 2010). Data tersebut sejalan dengan keterangan dari petugas Puskesmas Belawan I mengenai peningkatan temuan kasus TBC di wilayah kerja Puskesmas dari 21 kasus pada tahun 2013 menjadi 24 kasus pada 2014. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15 50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan (Kemenkes : 2014). Demikian pula yang akan terjadi pada nelayan yang mengalami TBC, penyakit TBC akan menghalangi aktivitas bekerja nelayan sehingga dapat menurunkan produktivitas mereka. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Karakteristik Nelayan, Lingkungan Fisik Rumah, Karakteristik Rumah dan Kebiasaan Merokok terhadap Penyakit TBC pada Nelayan di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan Medan Belawan I, Medan Tahun 2015.

4 1.2. Permasalahan Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan penelitian adalah bagaimana pengaruh Karakteristik Nelayan, Lingkungan Fisik Rumah, Karakteristik Rumah dan Kebiasaan Merokok terhadap Penyakit TBC pada Nelayan di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan Medan Belawan I, Medan Tahun 2015. 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Karakteristik Nelayan, Lingkungan Fisik Rumah, Karakteristik Rumah dan Kebiasaan Merokok terhadap Penyakit TBC pada Nelayan di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan Medan Belawan I, Medan Tahun 2015. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Diketahuinya besaran kasus Penyakit TBC yang terjadi pada Nelayan di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan Medan Belawan I, Medan berdasarkan Karakteristik Nelayan, Lingkungan Fisik Rumah, Karakteristik Rumah dan Kebiasaan Merokok. 2. Sebagai bahan masukan bagi penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Puskesmas Belawan 1, dalam hal penanganan kondisi Penyakit TBC pada nelayan.

5 3. Sebagai kesempatan berharga bagi peneliti untuk menambah pengetahuan sekaligus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya bidang Kesehatan Kerja. 4. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat dipakai sebagai bahan pustaka untuk penelitian lebih lanjut.