PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

3 KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

SEJARAH FILOSOFI DAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA. Disiapkan oleh: dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

MODUL 2 MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

REKAM MEDIS YANG BAIK ADALAH WUJUD DARI KEDAYAGUNAAN DAN KETEPATGUNAAN PERAWATAN PASIEN. Manual Rekam Medis - KKI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia sehat, dalam Indonesia sehat diharapkan setiap warga negara Indonesia tinggal dalam

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA ( FAMILY MEDICINE) dr. Husnah, MPH

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK)

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANAN KESEHATAN. Dr. H. Fahrurazi, M. Kes

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

KONSULTASI & RUJUKAN DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB III RESUME KASUS

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RSUP. HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

PALLIATIVE CARE HENDRA

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik, kesehatan mental haruslah mendapat perhatian yang sama. Bahkan gangguan

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan dengan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

Dewan Pertimbangan Medis Dalam BPJS. dr. Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

Area Kompetensi (Area of competence) - 4 Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer

Lulusan dokter mampu: 1. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat:

1.1 Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah pasien

Pelayanan Dokter Keluarga Pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungjawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur, jenis kelamin, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. (The American Academy of Family Physician) 8/27/2010 5

Pelayanan Kesehatan Tempo Doeloe the traditional symbol of medical care the kindly old family doctor with big heart and little bag, part healer, part priest, part family counselor. (Somers and Somer) 8/27/2010 6

PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA 1. CONTINUITY OF CARE (PELAYANAN YANG BERKESINAMBUNGAN) 2. COMPREHENSIVE OF CARE (PELAYANAN YANG MENYELURUH) 3. COORDINATION OF CARE (PELAYANAN YANG TERKOORDINASI) 4. COMMUNITY (MASYARAKAT) 5. PREVENTION (PENCEGAHAN) 6. FAMILY (KELUARGA)

1. PRINSIP PELAYANAN BERKESINAMBUNGAN Adalah pelayanan kesehatan dimana satu dokter bertemu pasiennya dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat, dan mengikuti perjalanan penyakit dari pasiennya hingga ia sembuh. Dengan pelayanan yang berkesinambungan akan terbentuk hubungan yang didasari kepercayaan terhadap dokternya, dan perjalanan waktu akan membentuk kepercayaan ini.

PENTING DIINGAT Apakah kita mengetahui riwayat pasien sebelum kita membuat sebuah keputusan? Apakah kita sudah menjelaskan kepada pasien betapa pentingnya tindak lanjut (follow-up) dalam perawatan penyakitnya?

Apakah pasien percaya kepada dokternya? Bila kita melihat rekam medik pasien Bila kita melihat rekam medik pasien tersebut, apakah dia selalu dirawat oleh dokter yang sama? Hal ini penting khususnya untuk kasus-kasus penyakit khronik.

DISKUSI KASUS Marni, perempuan 45 tahun masuk IGD sebuah RS dengan keluhan sesak nafas. Ini bukan yang pertama kali Marni masuk IGD. Karena Marni tinggal 40 km dari RS, maka perawatannya terpisahpisah. Tidak ada tercantum dalam rekam medisnya nama dokter umum yang merawatnya.

Setiap kali dia pulang dari RS, dokter umumnya selalu berganti. Para dokter spesialis yang merawatnya juga selalu berbeda-beda dari waktu ke waktu. Juga, bila kita tanyakan apakah ada kesepakatan untuk rencana kesehatan jangka panjang, kita tidak akan menemukan di dalam rekam medisnya.

2. PRINSIP PELAYANAN YANG MENYELURUH Artinya kita memandang pasien tidak hanya dari sisi biologis saja tetapi juga dari sisi sosial dan psikologisnya. Oleh sebab itu, seorang dokter keluarga memandang pasiennya secara keseluruhan, dalam konteks memperhatikan keseluruhan kebutuhan mereka.

PENTING DIINGAT Lihat rekam medisnya, apakah tertulis daftar masalah (problem list) dan daftar pengobatan (medication list) yang sedang dilakukan. Lihat rekam medisnya apakah cukup informatif untuk dapat digunakan. Apakah ada petunjuk yang menunjukkan bahwa dokternya mengerti arti keluhan pasien terhadap pasien tersebut? (patient centered care)

Apakah dokternya tahu kemampuan pasiennya dalam membayar obat maupun pemeriksaan yang dianjurkan? Waspadai apakah pasien dalam keadaan depresi, atau keluhannya hanya psikosomatik saja. Seringkali pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada, lebih sering didiagnosa karena kepanikan bukan karena coronary artery disease.

Bila kita melihat kembali pada kasus Marni, dia mendapat perawatan yang baik untuk masalah biologisnya. Dilakukannya pemeriksaan fungsi paru, pemeriksaan darah, dsb. Tidak ada tertulis mengenai tanda-tanda depresi ataupun kecemasan (anxiety). Bahkan seorang dokter mengatakan, kita harus menangani penyakitnya dulu baru kita memikirkan masalah psikososialnya.

Sangat penting bagi dokter untuk berani membuat double diagnosis. Seorang pasien bisa saja depresi dan sekaligus menderita kanker. Adalah penting bagi dokter untuk mengenali keduanya dan mengobati keduanya.

3. PRINSIP PELAYANAN YANG TERKOORDINASI Dokter keluarga itu seperti orkestrator pelayanan kesehatan bagi pasiennya, yang mengkoordinasi-kan semua pelayanan kesehatan yg dibutuhkan pasien seperti para dokter spesialis, dan pelayanan kesehatan lain diluar praktek dokter keluarga. Dokter keluarga bertanggung jawab dan menjadi guide bagi pasiennya.

PENTING DIINGAT Apakah kita mendiskusikan pasien yang kita rujuk dengan konsultan, baik melalui telephone ataupun secara langsung? Apakah kita pernah bersama-sama dengan pasien bertemu dengan konsultan?

Apakah kita mengajarkan staf atau perawat kita hal-hal yang dapat dilakukannya untuk membantu kita dalam mengkoordinasikan pelayanan kesehatan pasien? Bila perawatan pasien melibatkan banyak dokter, siapa yang menjelaskan kepada pasien mengenai diagnosa penyakitnya?

Mari kita lihat apakah dalam kasus Marni diterapkan koordinasi. Dari rekam medisnya baik rawat jalan maupun rawat inap ditemukan bahwa sedikit sekali komunikasi antara dokter yang merawatnya.dokter yang merawat jalan tidak memperhatikan berapa kali sudah Marni keluar masuk RS atau halhal yang terjadi di RS.

Yang menarik, beberapa pemeriksaan sudah dilakukan di dokter yang satu, tetapi diulang kembali di dokter lainnya karena tidak adanya koordinasi antar dokter. Kurangnya komunikasi dan koordinasi ini tentu saja akan memberatkan pasien dan keluarganya dalam hal pembiayaan.

4. PRINSIP PELAYANAN MASYARAKAT Pekerjaan, budaya, dan lingkungan adalah aspek-aspek dalam komunitas (masyarakat) yang dapat mempengaruhi penatalaksanaan seorang pasien. Berbagai pihak dalam masyarakat dapat digunakan oleh dokter keluarga dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yg optimal.

PENTING DIINGAT Apakah sebagai dokter kita tahu apa pekerjaan pasien kita, dan tahu jenis pekerjaan atau tempatnya bekerja, yang mungkin dapat memberikan informasi tentang penyakitnya?

Apakah kita menggunakan sumbersumber yang tersedia di masyarakat, seperti support group untuk penderita Asthma, adanya Senam Asthma yang dilakukan secara rutin oleh Medan Asthma Center, klub Osteoporosis, dsb.

Apakah kita tahu frekuensi kejadian penyakit yang sama di lingkungan tempat tinggal pasien? Misalnya seperti pasien yang menderita Demam Berdarah, apakah juga didapati orang lain yang terkena DHF di daerah tersebut?

Dalam kasus Marni, jelas sekali orang yang mempunyai masalah pernafasan, lingkungan rumah dan pekerjaannya bisa saja mempunyai hubungan yang erat dengan penyakitnya. Sayangnya, dalam kasus Marni tidak ditemukan di rekam medisnya keterangan apakah dia bekerja atau tidak, atau kondisi dari rumahnya.

5. PRINSIP PENCEGAHAN Prinsip pencegahan memiliki multi aspek, termasuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, mencegah orang lain tertular, pengenalan faktor resiko dari penyakit, dan promosi kesehatan (gaya hidup sehat). Pencegahan juga termasuk mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin mempunyai efek terhadap kesehatan emosional pasien dan keluarganya.

PENTING DIINGAT Apakah faktor-faktor resiko pasien terhadap penyakit tertentu, tertulis di dalam rekam medisnya? Apakah faktor-faktor resiko tersebut didiskusikan dengan pasien? Apakah ada kesepakatan dengan pasien untuk mengurangi faktor resiko?

Apakah kita sudah melakukan antisipasi terhadap masalah-masalah yang secara normal memang terjadi dalam siklus kehidupan sebuah keluarga? Contohnya masalah yang bisa terjadi pada pasangan suami istri yang menikah dan baru memiliki anak (the emptiness syndrome).

Selain pencegahan untuk asthma Marni, tidak ada program pencegahan lainnya yang ditemukan dalam rekam medisnya. Pap s smear tidak dilakukan dalam 5 tahun terakhir. Pemeriksaan payudara sendiri juga tidak diajarkan. Tidak ada pencegahan terhadap osteoporosis atau anjuran diet untuk mencegah penyakit jantung. Kesimpulannya, perawatan terhadap kasus Mariam adalah contoh yang baik untuk perawatan penyakit dan bukan perawatan pasien.

6. PRINSIP PELAYANAN KELUARGA Seorang dokter keluarga memandang pasiennya sebagai bagian dari keluarganya dan memahami pengaruh penyakit terhadap keluarga dan pengaruh keluarga terhadap penyakit. Dokter keluarga juga mengenali keluarga yang berfungsi baik dan keluarga yang disfungsi.

PENTING DIINGAT Apakah di dalam rekam medisnya tercantum genogram, family circle, family Apgar, dan memuat informasi mengenai Siklus Kehidupan Keluarga? Family circle dan family Apgar biasanya digunakan untuk kasus-kasus tertentu, tetapi genogram dan Siklus Kehidupan Keluarga harus ada di dalam catatan setiap pasien.

Apakah support system dalam keluarga dicatat? Apakah kita mengevaluasi pengaruh Apakah kita mengevaluasi pengaruh penyakit terhadap keluarga dan pengaruh keluarga terhadap penyakit pasien?