Nining Fitri Andayani 25212345 Perbandingan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross-up pada PT Daya Manunggal Diesel
Latar belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, dan Tujuan Masalah Latar Belakang Suatu Negara Indonesia harus dibenahi pembangunan, pertumbuhan dan pengembangan tersebut yang membutuhkan banyak dana untuk mencapai target yang diinginkan. Pajak, kekayaan alam, bea dan cukai, retribusi, iuran, sumbangan dan laba adalah kelompok dari penerimaan negara untuk memberikan konstibusi, namun disatu sisi pajaklah yang amat dibutuhkan oleh pemerintah untuk membangun negara. Namun, disisi lain perusahaan menganggap pajak adalah beban yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Menurut Chairil Anwar Pohan, perencanaan pajak pph pasal 21 setidaknya dapat memilih perhitungan dengan 3 metode yaitu : 1. Gross Method : metode pemotongan pajak karyawan yang menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya. 2. Net Method : metode pemotongan pajak perusahaan yang menanggung pajak karyawannya. 3. Gross-up : metode pemotongan pajak perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang akan dipotong dari karyawan. Dengan memilih salah satu perhitungan metode diatas dapat membantu perusahaan untuk meminimalkan pajak dengan cara legal dan sesauai peraturan yang berlaku.
Latar belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, dan Tujuan Masalah Rumusan Masalah Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah bagaimana perbandingan penghitungan pajak penghasilan Pasal 21 Menggunakan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross Up pada PT. Daya Manunggal Diesel? Batasan Masalah Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti terbatas pada perbandingan perhitungan pajak penghasilan pph pasal 21 menggunakan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross-up pada PT. Daya Manunggal Diesel.
Latar belakang, Rumusan Masalah, BatasanMasalah, dan Tujuan Masalah Tujuan Penelitian Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, maka di tetapkan tujuan penelitian,yaitu untuk mengetahui perbandingan penghitungan pajak penghasilan Pasal 21 Menggunakan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross Up pada PT. Daya Manunggal Diesel.
Pembahasan Perhitungan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross-up Dalam penelitian ini penulis menggunakan data berupa daftar gaji karyawan PT.Daya Manunggal Diesel periode januari s/d desember tahun 2014. adapun bentuk tabel pph pasal 21 tahun pajak 2014 yang penulis sajikan adalah sebagai berikut: Nama st Jumlah Dadang. K penghasilan Bruto Biaya jabatan &jht tabel Metode Gross Penghasila n setahun ptkp PKP PPh pasal Perhitungan pajak penghasilan (PPh) langsung dari gaji pegawai yang ditanggung pegawai adalah dengan memberikan kebijakan untuk membebani pajak penghasilan (PPh) yang terutang kepada masingmasing pegawai-nya. Sehingga pajak tersebut dipotong oleh perusahaan langsung dari gaji pegawai yang diterima oleh yang bersaangkutan setiap bulannya. Berikut ini adalah perhitungan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang ditanggung pegawai. 21 pertahun PPh pasal 21 perbulan K/2 98.653.162 6.577.450 92.075.712 30.375.000 61.700.712 4.255.106 354.592 Deden.k K/1 78.162.362 5.552.910 72.609.452 28.350.000 44.259.452 2.212.972 184.414 Cahaya.p h K/0 107.521.703 7.409.172 100.112.531 26.325.000 73.787.531 6.068.129 505.677
Pembahasan Perhitungan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross-up Metode Net Tabel karyawan harian Metode Net perhitungan pasal pph 21 Nama St Jumlah Biaya Penghasilan Ptkp PKP PPh pasal 21 PPh pasal penghasila jabatan &jht setahun pertahun 21 n perbulan Bruto Dadang. K K/2 98.653.162 6.577.450 92.075.712 30.375.000 61.700.712 4.255.106 354.592 Deden.k K/1 78.162.362 5.552.910 72.609.452 28.350.000 44.259.452 2.212.972 184.414 Cahaya.p h K/0 107.521.703 7.409.172 100.112.531 26.325.000 73.787.531 6.068.129 505.677 Pajak PPh 21 atas gaji yang ditanggung oleh pemberi kerja tersebut termasuk kenikmatan yang diperoleh pegawai yang tidak dipotong PPh 21 dari penghasilan pegawai yang bersangkutan sehingga pemberi kerja menanggung pajak penghasilan PPh 21 dilakukan secara keseluruhan besarnya pajak yang terutang atas penghasilan karyawan setiap bulannya tanpa terkecuali.
Pembahasan Perhitungan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross-up Metode Gross-up Tabel PPh pasal 21 karyawan harian Metode Gross Up Nama St Tunjpajak Jumlah penghasilan Biaya jabatan JHT & Penghasilan setahun PTKP PKP PPh pasal 21 pertahun PPh pasal 21 perbulan Dadang.k K/2 5.006.008 103.659.170 6.827.750 96.831.420 30.375.000 66.456.420 2.500.000 414.038 Deden. K K/1 2.329.444 80.492.406 5.669.108 74.823.298 28.350.000 46.473.298 2.323.664 193.638 Cahaya.p.h K/0 7.138.976 114.660.679 7.409.175 107.251.504 26.325.000 80.926.504 7.138.975 594.914 Dalam perhitungan pajak penghasilan (PPN) pasal 21 atas gaji pegawai diberi tunjangan pajak dapat diakui sebagai penambah penghasilan bruto pegawai yang bersangkutan.
Selisih Hasil Perhitungan ketiga Metode Tabel selisih pajak penghasilan pasal 21 dengan ketiga metode Keterangan PKP Metode Gross PKP Metode Net PKP Metode Gross PPh 21 Metode PPh 21 Metode PPh 21 Metode Gross Up Gross Net Up Dadang Rp 61.700.712 Rp 61.700.712 Rp 66.456.420 Rp 4.255.106 Rp 4.255.106 Rp 4.968.038 Kurniawan Dedenkurnia Rp 44.259.452 Rp 44.259.452 Rp 46.473.298 Rp 2.212.972 Rp 2.212.972 Rp 2.323.664 fitriawan Cahaya harta pambudi Rp 73.787.531 Rp 73.787531 Rp 80.926.504 Rp 6.068.129 Rp 6.068.129 Rp 7.138.975 Total Rp 179.747.695 Rp179.747.695 Rp 193.856.222 Rp 12.536.207 Rp 12.536.207 Rp 14.430.677
Penjelasan selisih metode di atas Maka terjadi selisih antara PKP Metode Gross, Metode Net, Metode Gross up karena total pkp dari Metode Net dan Metode Gross Up dikurangkan hasilnya sebesar Rp 14.108.527 per tahun, dilihat juga dari tabel perhitungan PPh 21 juga sama perhitunganya untuk mencari selisih yang ada di dalam metode Gross Up dengan mengurangi total Metode Net kepada Metode Gross up, dan ketiga metode tersebut Metode Gross, Metode Net, Metode Gross up ( ditanggung karyawan, ditanggung pemberi kerja, dan di beri tunjangan pajak ). selisih dari Metode tersebut sebesar Rp 1.894.460. Maka metode diberi tunjangan pajak sangat berprngaruh terhadap operasional per usahaan, karena biaya dapat diakui lebih besar hal tersebut dapat mengakibatkan pengurang laba bersih tiap tahunnya
Pengaruh Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) 21 Terhadap Beban Pajak Badan Laba/rugi operasional PPh badan Metode Gross PPh badan Metode Net PPh badan Metode Grossup Rp 29.379.644.939 Rp 3.342.877.250 Rp 3.342.877.250 Rp.3.328.456.583 Dari perbandingan pajak penghasilan (PPh) 21 terhadap PPh Badan PT.Daya Manunggal Diesel diatas, maka dapat terlihat bahwa jika menggunakan metode perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) 21 yang ditanggung pegawai arus kas yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan pajak yang dibayarkan perusahaan dengan sebesar Rp 3.342.877.250. yang jumlahnya sama dengan metode perhitungan pajak penghasilan 21 yang ditanggung oleh pegawai. Sedangkan jika menggunakan metode perhitungan pajak penghasilan (PPh) 21 dengan diberikan tunjangan pajak arus kas yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan pajak yang dibayarkan perusahaan adalah sebesar Rp 3.328.456.583, dimana terlihat dengan jelas bahwa jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan pajak yang dibayarkan perusahaan lebih kecil atau minimum dibandingkan dengan PPh 21 yang ditanggung pegawai dan PPh 21yang ditanggung pemberi kerja.
Penutup Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan : Dengan laba perbandingan Rp 29.379.644.939 pph pasal 21 dengan metode Gross Rp 3.342.877.250, metode Net Rp 3.342.877.250, dan metode Gross up Rp 3.328.456.583.
Penutup Saran Dari hasil analisis dan pembahasan, peneliti memberikan saran diantaranya sebagai berikut : Pihak perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan mengenai peraturan perpajakan yang berlaku setiap waktu agar pelaksanaan kewajiban perpajakan dapat terus berjalan sesuai dengan peraturan perpajakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dan tidaak mendapatkan sanksi karena ketidaktahuan akan peraturan perpajakan yang berlaku. Penggunaan metode pembayaran PPh 21 yang saat diterapkan perusahaan memang seharusnya yang digunakan karena pajak penghasilan merupakan kewajiban karyawan untuk membayarnya sedang perusahaan hanya berkewajiban untuk memotong dan menyetorkannya, untuk masa yang akan datang perusahaan dapat menggunakan Metode Gross Up apabila ingin memberikan kenikmatan kepada karyawannya dalam hal pembayaran gaji pegawai dengan memberikan tunjangan sebesar PPh terutangnya.