GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd

dokumen-dokumen yang mirip
BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1

ANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA

RUNNING SKILLS. Skill highlights

Baseball Batting. Mekanika. Teknik

A. Definisi... 1 B. Fungsi... 1 C. Evaluasi... 4 D. Daftar Pustaka... 6

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY)

MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan

MODUL 4 JUDO Pendahuluan

MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL. Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI

Modul 5: Occupational Biomechanics. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

APLIKASI BIOMEKANIKA DALAM PELATIHAN JUDO

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

Pembelajaran Senam: Pendekatan Pola Gerak Dominan. Agus Mahendra FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK ROWING. Kegiatan Belajar 2:

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI

(SPORT BIOMECHANICS) BIOMEKANIKA OLAHRAGA DEFINISI

Biomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng

GOLF MODUL 5: Pendahuluan

M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk

BAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

14/12/2012. Metoda penyelesaian :

BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB 9. 2D BIOMECHANICS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

FISIKA TRAKSI. Eko Suhartono, M.Si. Biomekanika/ikun/2003 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses Biomekanika. 2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh Dalam Gerak

KONSEP-KONSEP KINEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

Aplikasi Biomekanika dalam Pendidikan Jasmani

Kegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

BAB - 3 T O R S I. Gambar 3.2

2014 KONTRIBUSI POWER

Chapter 11 Adaptasi Biomekanika pada Latihan

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP BANTINGAN PINGGUL. ( Jurnal ) Oleh : Mahyudi Dwi Septian

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

MODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan

Disamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERTEMUAN 1 s/d 3 MENGINJAK AIR

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

merupakan salah satu unsur terpenting sebagai pondasi untuk persiapan-persiapan latihan yang lebih berat, bila dilihat secara fisiologis kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

MODUL 2 ANALISIS MEKANIKA SPRINT

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Statika & Mekanika Bahan Kode : CIV 102. Sistem Gaya. Pertemuan - 1

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

Widodo Setiyo Wibowo TOPIK: PESAWAT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penyebab Kematian Manusia di Negara dengan Pendapatan Menengah Kebawah (WHO, 2012)

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Biomekanika Olahraga

Metode dan Pengukuran Kerja

LOMPAT TINGGI. Ad 1. Tinggi CG saat take off (H1)

Mekanika. Teknik (Statika Struktur)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

SPRINT. Kegiatan Belajar 5:

ANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan jumlah penduduk yang

Transkripsi:

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat Drs. Yadi Sunaryadi, MPd

BIOMEKANIKA Biomekanika (Biomechanics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tubuh manusia (human body) bergerak didasarkan pada gaya /kekuatan (force) dan mekanika (mechanics)

Biomechanic studies have been used to: Enhance performance; Correct problems; Recognize and create new playing techniques; Injury prevention; Injury recovery; Develop athlete physical training programs.

BIOMEKANIKA DAN GULAT Gulat merupakan cabor bela diri dimana physical skill kedua pegulat digunakan untuk mengganggu stabilitas lawannya. Pemahaman konsep biomekanika dasar dari para pelatih gulat dapat membantu dalam memberikan instruksi teknik untuk skill gulat

STABILITAS (STABILITY) Stabilitas adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan keseimbangannya terhadap gangguan yang datang dari luar. Hukum stabilitas : 1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuan 2. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak vertikal titik berat badan terhadap bidang tumpuan 3. Stabilitas berbanding lurus dengan massa

BIDANG TUMPUAN (BASE OF SUPPORT) Bidang tumpuan termasuk bagian tubuh yang kontak dengan permukaan tumpuan dan daerah yang ditunjukkan dengan garis putus-putus.

KONSEP-KONSEP BIOMEKANIKA Konsep-konsep biomekanika : gaya /kekuatan (force) dan stabilitas (stability) dapat digunakan untuk memahami dan menampilkan wrestling skill

FORCE (GAYA /KEKUATAN) Force adalah dorongan atau tarikan yang mengubah atau cenderung mengubah keadaan gerak seorang atlet atau sebuah benda. Kita sebenarnya tidak dapat melihat sebuah gaya, tetapi kita bisa melihat dan merasakan efeknya.

Apa yang perlu diketahui Pelatih? Sifat-sifat gaya / kekuatan dalam gulat Bagaimana efisiensi kekuatan digunakan untuk memperoleh keuntungan dari lawan Bagaimana kekuatan digunakan untuk menciptakan stabilitas dan posisi tidak stabil (instability)

SUMBER-SUMBER KEKUATAN DALAM GULAT : Kekuatan diciptakan dari aksi dorongan (pushing), dan tarikan (pulling) atau kekuatan berat badan (body weight force) yang dikerahkan terhadap lawan

INTERNAL DAN EXTERNAL FORCES Dalam gulat, lebih dari satu kekuatan digunakan sekaligus Internal dari pegulat sendiri, externaldari lawannya Internal forces: 1. Weight force (massa X gravitasi). Berat badan dapat digunakan secara efektif untuk memperoleh keuntungan 2. Muscle forces: bila satu atau lebih otot berkontraksi untuk mempertahankan posisi atau menyebabkan gerakan untuk melawan tahanan.

EXTERNAL FORCES DALAM GULAT Besarnya tahanan yang dikerahkan lawan akan mempengaruhi bagaimana ofensivitas pegulat untuk melawan kekuatan tsb. Penyesuaian termasuk: 1. Besarnya kekuatan otot (strength) lawan. Jika kekuatan otot lawan superior, maka ofensivitas pegulat berada pada posisi yang kurang menguntungkan 2. Kekuatan berat badan lawan. Meskipun berat badan sama dengan lawan, tetapi berat badan dapat digunakan untuk menghasilkan kekuatan resistif dan tambahan (resistive / load force)

COACHING POINT APLIKASI KEKUATAN Pegulat memberikan kekuatan pada lawannya dengan cara kontak menggunakan bagian-bagian tubuh yang berbeda Kekuatannya memutar lawan melalui poros (fixed point) Kekuatan yang menyebabkan putaran disebut moment atau torque Untuk menggerakkan lawan (destabilize), maka kekuatan memutar (rotational force) digunakan

MOMENT (TORQUE) Moment atau torque merupakan efek putaran (rotary effect) yang diciptakan oleh sebuah gaya yang bekerja dengan jarak tertentu dari poros rotasinya

KONTINUITAS KEKUATAN Ketika torque force diterapkan pada lawan, maka kekuatan tsb harus diteruskan Massa tubuh lawan harus dipindahkan tanpa menghentikan gerak putaran Pelatih perlu mengajarkan pegulat untuk menggunakan seluruh kekuatan yang tersedia dari tiap kelompok otot-otot, terutama kelompok otot besar dari togok, punggung dan tungkai (Chain link system)

Chain link system / kinetik link system (sistem hubungan berantai) merupakan sistem hubungan berantai dari segmensegmen tubuh yang dimulai dari tungkai, panggul, togok, bahu, lengan dan tangan pada saat menciptakan kekuatan.

DISTRIBUSI BERAT BADAN Para pegulat berbeda dalam bentuk dan distribusi berat badannya. Beberapa pegulat mempunyai lengan panjang dan tungkai pendek atau variasi keduanya Distribusi berat akan mempengaruhi bagaimana beberapa keterampilan ditampilkan dan dapat memberikan pegulat keuntungan dan kerugian Pegulat dengan tungkai pendek (COM-nya rendah) dan akan meningkatkan stabilitas. Pegulat dengan panjang lengan akan mampu mencegah lawannya untuk memulai serangan pada salah satu bagian tubuhnya

COM = COG (CENTER OF MASS = CENTER OF GRAVITY) COM (COG) = titik berat badan, yaitu titik dimana massa (berat) tubuh atlet seimbang ke segala arah; titik yang mewakili seluruh massa tubuh

OFFENSIVE VS DEFENSIVE FORCES Untuk menampilkan double leg takedown, maka pegulat harus mengerahkan kekuatan otot untuk mengatasi berat badan tubuh lawanya Jika kekuatan ototnya tidak memadai, maka akan mempengaruhi kemampuan pegulat untuk mengangkat lawan (mengatasi berat badannya)

PEMAHAMAN MEKANIKA OTOT Tubuh manusia bergerak menggunakan kekuatan yang diciptakan kontraksi otot yang menarik pada otot rangka Pelatih gulat perlu memiliki pemahaman dasar bagaimana fungsi mesin tubuh Tingkat efisiensi skill pegulat dapat diperbaiki dengan mengkombinasikan efisiensi kekuatan otot dan keterampilan teknik (technical skill)

KEKUATAN OTOT (MUSCLE FORCE) Otot menciptakan kekuatan dengan cara memendek atau memanjang dan menciptakan kekuatan pada tulang Tulang kemudian bergerak dan berputar pada sendi atau mempertahankan sendi pada posisi tertentu

CONTOH ANALISIS: Gambar 1: Kedua pegulat berada dlm posisi equilibrium. Posisi pegulat yang di atas jauh lebih stabil. Bahkan jika keduanya mempertahankan stance yang sama (tanpa memindahkan / menampilkan beberapa manuver tambahan). Pegulat penyerang harus mengerahkan torque yang besar untuk mengangkat dan memutarnya keluar dari posisi bertahan.

GAMBAR 1:

Gambar 2 mengilustrasikan bagaimana stabilitas rotasi (rotary stability) merupakan a war of torque. Torque yang diberikan penyerang (force X force arm) melawan torque (resistance x resistance arm) yang diciptakan dg arah berlawanan dengan pegulat bertahan. Dalam situasi ini berat tubuh pegulat berfungsi sebagai tahanan (resistance) dan tangannya sebagai poros rotasi (axis of rotation). Penyerang mencoba untuk meningkatkan efek putaran yang dikerahkan pada lawannya dengan meningkatkan kekuatan dan panjang force arm (lengan kekuatan) yang diciptakan. Pegulat bertahan tidak dapat meningkatkan berat badannya selama pertandingan. Tetapi apa yang harus dilakukannya adalah tetap mempertahankan resistance arm-nya (lengan beban) sepanjang mungkin. Pada gambar nampak bahwa pegulat bertahan dapat memperpanjang lengan bebannya dengan cara memindahkan tangannya lebih jauh dari tubuh lawannya. Sehingga apa yang kita lihat adalah adanya pertempuran torque (battle of torque), yaitu force X force arm melawan resistance X resistance arm

GAMBAR 2: F = Force (kekuatan),fa = Force Arm (lengan kekuatan) R = Resistance (Beban / tahanan),ra = Resistance Arm (Lengan beban),center of gravity = Titik berat badan

Komponen-komponen sistem tuas (lever) Force Arm (FA) Force (F) Resistance Arm (RA) Resistance (R) Sumber: Mechanics of Sport- A Practitioner s Guide (Carr, 1997)

TUAS: Tuas (lever) adalah mesin sederhana yang terdiri dari sebuah benda yang menyerupai batang yang relatif kaku dan berputar melalui poros, sehingga menghasilkan gerak rotasi (putaran). Misalnya: alat pembuka kaleng, pemecah kacang, gunting. Pada tubuh manusia : Force (otot), batang (tulang), poros (sendi)