BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

LAELA MIFTAHUL JANNAH

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN PERIODE TRIWULAN 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

Nugrahaning Pundi Astanti

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antar komponen yang ketat (complex and tightly coupled), khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran dalam menyediakan data-data dan informasi yang penting

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan tempat yang melayani pasien gawat darurat. rawat jalan, dan rawat inap dan berbagai jenis pelayanan medis dan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

ANALISIS PERILAKU DOKTER DALAM MENGISI KELENGKAPAN DATA REKAM MEDIS LEMBAR RESUME RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2005

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan pasien rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. [1] Peningkatan kesehatan dan semua pelayanan yang diberikan dibidang kesehatan sehingga akan terwujud suatu derajat kesehatan yang optimal rumah sakit adalah bagian dari intregal dari keseluruhan system pelayanan kesehatan diamana salah satunya adalah system rekam medis. Berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik no. 78 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit, bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan, diagnosa pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit. Agar dokumen rekam medis dapat berkesinambungan maka pengisian dokumen rekam medis harus diisi dengan selengkap - lengkapnya. [2] Dokumen rekam medis merupakan dokumen yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen rekam medis merupakan alat untuk mendiskripsikan data dan informasi kesehatan pada saat proses pelayanan namun banyak pihak yang masih menganggap dokumen rekam medis tidak begitu penting sehingga pada proses pengisian dokumen rekam 1

2 medis sering kali tidak lengkap. Dirumah sakit upaya untuk mengantisipasi ketidaklengkapan dilakukan oleh bagian assembling. Assembling adalah salah satu unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok yaitu: merakit kembali formulir dalam dokumen rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat menjadi urut sesuai dengan kronologi pasien yang bersangkutan.meneliti kelengkapan data yang tercacat dalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya mengendalikan dokumen rekam medis yang dikembalikan ke unit pencacat data karena isinya tidak lengkap, mengendalikan penggunaan formulir dokumen rekam medis. Filling adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang berfungsi untuk menyimpan dokumen rekam medis, penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan, pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadapkerahasiaan isi data rekam medis, pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadapbahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi. [13] Quality Assurance adalah istilah yang diambil alih dari industri manufaktur, secara harafiah artinya adalah jaminan mutu.dalam industri manufaktur dapat dikatakan secara sederhana, bahwa quality assurance adalah program untuk minimalkan produck yang cacat. [3] Penelitian kelengkapan data menurut Huffman EK ada empat review yaitu review identifikasi, review pencacatan, review pelaporan, review autentifikasi pentingnya kelengkapan data rekam medis sehingga data rekam medis apabila terjadi kasus gugatan dari pasien maka rekam medis harus lengkap sehingga dapat membantu dokter maupun tenaga kesehatan lain sebagi bukti pelayanan yang telah diberikan oleh rumah sakit, perlu diteliti

3 kelengkapan pengisian data pada kasus-kasus yang sering dijumpai dilapangan, oleh sebab itu perlu dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif dari pengisian kelengkapan data rekam medis rawat inap pasien, hal ini dilakukan untuk menemukan kesinambungan informasi sehingga dengan adanya sumber informasi dapat memberi kemudahan dalam memberi pelayanan petugas kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Berdasarkan hasil survey awal pada saat magang telah diambil sampel 10 DRM penyakit demam thypoid karena termasuk dalam kategori 10 besar penyakit di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Berdasarkan analisa kuantitatif 10 DRM yang diteliti pada review identifikasi 60%, review pelaporan 40%, review pencatatan 50%, review autentifikasi 20%.Sedangkan berdasarkan analisa kualitatif dari 10 DRM yang diteliti pada review kelengkapan diagnosa 40% lengkap dan 60 tidak lengkap, Review kekonsistenan pencatatan diagnosa 70% konsisten dan 30% tidak konsisten, review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan 100% lengkap dan pada review cara / praktek pencatatan 70% baik dan 30% tidak baik. Apabila dokumen rekam medis tidak lengkap dan pencatatan tidak baik akan menimbulkan dampak yang tidak dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang akurat jika terjadi mall praktek dan dapat mempengaruhi pelayanan rumah sakit. Apabila hal ini dibiarkan akan berdampak pada kualitas pelayanan di RSUD Bendan Kota Pekalongan akan menjadi menurun disini peneliti akan mengambil kasus deman thypoid karena demam thypoid masuk dalam kategori 10 besar penyakit di RSUD Bendan Kota Pekalongan.

4 Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul karya tulis ilmiah Analisa Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Kasus Demam Thypoid di RSUD Bendan Kota Pekalongan Periode Triwulan 1 Tahun 2016. B. Rumusan Masalah Bagaimana analisa Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Kasus Demam Thypoid di RSUD Bendan Kota Pekalongan Periode Triwulan 1 Tahun 2016. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian DRM Pasien Rawat Inap Pada Kasus Demam Thypoid di RSUD Bendan Kota Pekalongan Periode Triwulan 1 Tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a. Menjelaskan kelengkapan review identifikasi pada masing-masing b. Menjelaskan kelengkapan review pelaporan pada masing-masing c. Menjelaskan kelengkapan review pencatatan pada masing-masing

5 d. Menjelaskan kelengkapan review autentifikasi pada masing-masing e. Menjelaskan kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa pada masingmasing formulir rekam medis rawat Inap pada kasus Demam Thypoid di f. Menjelaskan kekosistenan pencatatan diagnosa pada masing-masing g. Menjelaskan kekonsistenan pencatatan saat perawatan dan pengobatan pada masing-masing formulir rekam medis rawat Inap pada kasus Demam Thypoid di RSUD Bendan Kota Pekalongan Periode Triwulan 1 Tahun 2016 h. Menjelaskan kekonsistenan cara/praktek pencatatan pada masingmasing formulir rekam medis rawat Inap pada kasus Demam Thypoid di i. Menjelaskan tingkat DMR dokumen rekam medis rawat inap pada kasus Demam Thypoid di RSUD Bendan Kota Pekalongan Periode Triwulan 1 Tahun 2016 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan dan penelitian untuk bahan perbandingan bagi peneliti lain.

6 2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai bahan masukan mengenai kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap 3. Bagi Peneliti Dapat Menambah pengalaman di bidang rekam medis mengenai kelengkapan dokumen rekam medis E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Penelitian Peneliti menggunakan lingkup ilmu rekam medis dan informasi kesehatan 2. Lingkup Materi Peneliti menggunakan lingkup materi Quality Assurance yaitu analisa kuantitatif dan kualitatif 3. Lingkup Lokasi Lingkup Lokasi RSUD Bendan Kota Pekalongan 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan adalah metode observasi 5. Lingkup Objek Objek penelitian adalah dokumen rekam medis rawat inap pasien demam thypoid 6. Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei tahun 2016

7 F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 No Nama Judul Metode Hasil 1 Indah Analisis Metode Dari 55 DRM rawat inap Kurnianingrum kuantitatif dan deskriptif dan kasus penyakit kualitatif pengambilan nephrolithiasis pada dokumen rekam data observasi periode triwulan 1 tahun medis rawat dengan 2015 menunjukan inap pada pendekatan ketidaklengkapan review kasus cross sectional identifikasi ada 6 nephrolithiasis DRM(11%), review di RSUD pelaporan ada 23 Ungaran DRM(42%), review periode triwulan pencatatan ada 21 1 tahun 2015 DRM(38%), review autentifikasi ada 17 DRM(31%) Hasil DMR ada 30 DRM 55% 2 Nurul Arifah Analisa Metode Dari 33 DRM rawat inap kuantitatif deskriptif dan kasus penyakit hernia kualitatif pasien pengambilan periode triwulan 1 tahun rawat inap pada data observasi 2014 menunjukan kasus penyakit dengan ketidaklengkapan review hernia pada pendekatan identifikasi ada 21 periode triwulan cross sectional DRM(54%) review 1 tahun 2014 di autentifikasi sebanyak 27 3 Laela Miftahul Janah RSUD Sunan Kalijaga Demak Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Ketidaklengkap an Pengisian DRM Pasien Rawat Inap Pada Kasus Penyakit Thypoid Triwulan 1 tahun 2014 di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Deskriptif dengan metode observasi DRM(82%) review pencacatan 18 DRM (55%) dan pada review pelaporan 4 DRM (12%) Hasil DMR 82% Dari 83 DRM rawat inap kasus penyakit Thypoid menunjukan ketidaklengkapan review identifikasi ada 78 DRM(94%), review pelaporan ada 50 DRM(60%), review pencatatan ada 57 DRM(69%), review autentifikasi ada 59 DRM(71%) Hasil DMR ada 71 DRM(86%)

8 4 Septi Saputri Utami Analisa Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Bangsal Bedah Syaraf Di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang Tahun 2009 Metode yang digunakan metode observasi Mengetahui jumlah kelengkapan pada review identifikasi, review pencatatan, review autentifikasi,dan review pelaporan. Perbedaan peneliti yang dilakukan oleh peneliti terdahulu berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Perbedaan tersebut terletak pada lokasi yang digunakan untuk penelitian serta waktu penelitian.