HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM SRI MAYA TRESIA, SST

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP MOTIVASI ISTR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI RW X WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD pada Wanita PUS di Desa Pasekan Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB IMPLAN DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

Rendahnya Keikutsertaan Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan sosial ekonomi (Rismawati, 2012). mengatur jarak kelahiran atau mengurangi jumlah kelahiran dengan

DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (Husband s Support in Selecting Method of Long Term Contraception)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA


FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAN IMPLANT (Studi pada akseptor KB Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya 2014)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK) DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA PENGGUNAAN KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA PRODUKTIF TERHADAP METODE KONTRASEPSI VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas. penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

Pengetahuan Akseptor tentang KB Suntik 3 Bulan Tidak Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Kunjungan Ulang di BPRB Bina Sehat Kasihan, Bantul, Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNA KB IUD DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI FAUZIA HATTA PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN IBU DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR. Arisna Kadir

FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERNCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun. oleh: FAKULTAS ILMU

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Universitas Muhammadiyah Semarang.

1. Rinda Ika Maiharti 2. Kuspriyanto. S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK ANNISAH IRMAYANTI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN KEJADIAN SPOTTING PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG MAKASSAR

Andria : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian KB Implan Didesa Margamulya Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Samo I

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. berencana secara komprehensif (Saifuddin, 2006). mencapai kesejahteraan keluarga. Program KB merupakan bagian terpadu

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA BERENCANA PADA KELOMPOK IBU DI WILAYAH PUSKESMAS I SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PADA WANITA PUS DENGAN KEIKUTSERTAAN KB SUNTIK DI DESA DUREN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICES

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KB PRIA DI KABUPATEN DEMAK (Studi Pada Masyarakat Pesisir Dan Masyarakat Kota di Kabupaten Demak)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

Transkripsi:

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Asri Septyarum 201310104217 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2014

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Menyusun Skripsi Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: Asri Septyarum 201310104217 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2014

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN Asri Septyarum & Sri Subiyatun STIKES Aisyiyah Yogyakarta INTISARI Upaya pemerintah dalam mengendalikan Laju Pertumbuhan penduduk melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). IUD merupakan alat kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, yaitu 0,6-0,8 kehamilan /100 perempuan dalam 1 tahun pertama. Penggunaan kontasepsi IUD periode tahun 1997-2012 mengalami penurunan yaitu 8,1% menjadi 3,9%. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling menggunakan probability sampling. Responden Penelitian 82 PUS yang menjadi akseptor kontrasepsi. Hasil uji statistic pengetahuan memiliki X 2 hitung < X 2 tabel (5,023<5,991), pendidikan memiliki X 2 hitung < X 2 tabel (3,390< 5,991). Hasil uji analisis multivariate dengan regresi logistic didapatkan dukungan suami memiliki hubungan yang paling signifikan dari ke empat faktor tersebut yaitu p value 0,014. Kata Kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Usia, Dukungan Suami, Kontrasepsi IUD

THE CORRELATION OF EDUCATION, KNOWLEDGE, AGE AND HUSBAND S SUPPORT WITH IUD CONTRACEPTION ELECTION IN TANGGAN GESI VILLAGE SRAGEN 1 Asri Septyarum 2, Sri Subiyatun 3 ABSTRACT Government efforts to control the population growth rate through the implementation of the Keluarga Berencana program (KB). IUD contraceptive effectiveness is high at 0.6-0.8 gestation / 100 women in the first year. The use of IUD contraceptives period 1997-2012 decreased 8.1% to 3.9%. This research is a quantitative research using cross-sectional observational approach. Sampling techniques use probability sampling. The research used 82 respondents who become acceptors of contraception. Of statistical tests have knowledge count X 2 < X 2 table (5.023 <5.991), education has a count X 2 < X 2 table (3.390 <5.991). The test results of multivariate analysis with logistic regression obtained the support of a husband has the most significant relationship of all four factors with p value 0.014. Keywords: Education, Knowledge, Age, Husband ssupport, IUD Contraception

PENDAHULUAN Laju Pertumbuhan Penduduk(LPP) di suatu daerah atau negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi, diantaranya adalah angka kelahiran dan angka kematian (Anggraeni dan Martini, 2011). Salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan LPP adalah melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). Keluarga Berencana menurut WHO (Expert Commite, 1970) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Di samping mengendalikan tingkat kelahiran, keikutsertaan dalam program KB juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, terutama ibu dan anak (Anggraeni dan Martini, 2010). Dalam Al-Qur an juga terdapat ayat yang menganjurkan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, salah satunya terdapat dalam Al-Qur an surat An-nisa ayat 9 yang artinya: Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagai umat islam kita dianjurkan memperhatikan kesejahteraan anak-anak kita dari kebutuhan jasmani dan rohaninya. Dengan program keluarga berencana berarti suami istri telah merencanakan kapan akan mempunyai anak dan jumlah anak yang mereka kehendaki. Menurut BKKBN (2011), Program keluarga berencana didukung dengan adanya alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan adalah kontrasepsi yang bersifat jangka panjang (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) diantaranya adalah IUD, implant, MOW, MOP. Hasil SDKI 2012 pola penggunaan kontrasepsi IUD selama periode tahun 1997 s/d 2012 mengalami penurunan yaitu dari 8,1% menjadi 3,9% (BKKBN, 2012). IUD merupakan alat kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, yaitu 0,6-0,8 kehamilan/ 100 perempuan dalam 1 tahun pertama. IUD juga berperan dalam mencegah kehamilan dari 98% hingga mencapai hampir 100%, yang bergantung pada alatnya. Dari 7 Desa di Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen, Desa Tanggan merupakan desa dengan akseptor kontrasepsi IUD terbanyak yaitu 106 akseptor IUD dari 472 Pasangan Usia Subur dan Desa Pilangsari merupakan desa dengan akseptor kontrasepsi IUD terrendah yaitu 33 akseptor kontrasepsi IUD dari 381 Pasangan Usia Subur. Dari data tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian

Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, Usia, dan Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD di Desa Tanggan Gesi Sragen. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik pendekatan cross sectional. Teknik sampling adalah probability Sampling. Responden penelitian ini adalah PUS yang menjadi akseptor Kontrasepsi. Lokasi penelitian ini di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.Populasi dalam penelitian ini yaitu pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi yang berjumlah 472, jumlah sampel sebanyak 82 responden. Teknik sampling menggunakan probability sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan, usia dan dukungan suami. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemilihan kontrasepsi IUD. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan analisis univariat Tabel 1. Karakteristik responden Karakteristik responden Jumlah % Pendidikan: Dasar 19 23,2 Menengah 41 50 Tinggi 22 26,8 Pengetahuan: Rendah 20 24,4 Cukup 20 24,4 Tinggi 42 51,2 Usia: < 20 tahun 14 17,1 20-35 tahun 50 61 >35 tahun 18 22 Dukungan Suami: Rendah 6 7,3 Cukup 10 12,2 Tinggi 66 80,5 Pemilihan IUD: Memilih IUD 51 62,2 Tidak memilih IUD 31 37,8

Distribusi pendidikan mayoritas pendidikan menengah 41 responden (50%). Distribusi pengetahuan mayoritas tinggi 42 responden (51,2%). Distribusi usia mayoritas 20-35 tahun 50 responden (61%). Distribusi dukungan suami mayoritas tinggi 66 responden (80,5%). Responden mayoritas menggunakan Kontrasepsi IUD yaitu sebanyak 51 responden (62,2%). B. Hubungan karakteristik responden dengan pemilihan kontrasepsi IUD a. Hubungan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi IUD Tabel 1. Pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan pendidikan Pemilihan Pendidikan Ibu Total Kontrasepsi Dasar Menengah Tinggi IUD F F F F Memilih 11 22 18 51 57,9% 53,7% 81,8% 62,2% Tidak 8 19 4 31 memilih 42,1% 46,3% 18,2% 37,8% Total 19 41 22 82 100% 100% 100% 100% Tabel 2. Nilai hasil pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan pendidikan P value Coefisien Contingensi X 2 0,081 0,240 5,023 Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh hasil bahwa x hitung 5,023, nilai x hitung < x tabel 5,991 dan nilai p value 0,081 (p < 0,05), kesimpulannya bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi IUD (Ha ditolak, Ho diterima). b. Hubungan pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi IUD Tabel 3. Pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan pengetahuan Pemilihan Pengetahuan Ibu Total Kontrasepsi Rendah Cukup Tinggi IUD F F F F Memilih 9 14 28 51 45% 70% 66,7% 62,2% Tidak 11 6 14 31 memilih 55% 30% 33,3% 37,8% Total 20 20 42 82 100% 100% 100% 100%

Tabel 4. Nilai hasil pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan pengetahuan P value Coefisien X 2 Contingensi 0,184 0,199 3,390 Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh hasil bahwa x hitung 3,390, nilai x hitung > x tabel 5,991 dan nilai p value 0,184 (p < 0,05), kesimpulannya bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi IUD (Ha ditolak, Ho diterima). c. Hubungan usia dengan pemilihan kontrasepsi IUD Tabel 5. Pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan usia Pemilihan Usia Ibu Total Kontrasepsi IUD <20 th 20-35 th >35 th F F F F Memilih 5 34 12 51 35,7% 68% 66,7% 62,2% Tidak memilih 9 16 6 31 64,3% 32% 33,3% 37,8% Total 14 40 18 82 100% 100% 100% 100% Tabel 6. Nilai hasil pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan usia P value Coefisien Contingensi X 2 0,080 0,241 5,045 Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh hasil bahwa x hitung 5,045, nilai x hitung < x tabel 5,991 dan nilai p value 0,080 (p < 0,05), kesimulannya yaitu tidak terdapat hubungan antara usia dengan pemilihan kontrasepsi IUD (Ha ditolak, Ho diterima).

d. Hubungan dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Tabel 7. Pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan dukungan suami. Pemilihan Dukungan suami Total Kontrasepsi IUD Rendah Cukup Tinggi F F F F Memilih 1 5 45 51 16,7% 50% 68,2% 62,2% Tidak memilih 5 5 21 31 83,3% 50% 31,8% 37,8% Total 6 10 66 82 100% 100% 100% 100% Tabel 8. Nilai hasil pemilihan kontrasepsi IUD berdasarkan dukungan suami P value Coefisien Contingensi X 2 0,031 0,279 6,928 Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh hasil bahwa x hitung 6,928, nilai x hitung > x tabel 5,991 dan nilai p value 0,031 (p < 0,05), kesimpulannya bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi IUD (Ha diterima, Ho ditolak). C. Faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan kontrasepsi IUD Tabel 9. Regresi logistik berdasarkan analisis multivariat Variabel P (value) Exp (β) Pendidikan 0,245 1,563 Pengetahuan 0,192 1,508 Usia 0,019 2,706 Dukungan Suami 0,014 3,241 Analisis multivariat regresi logistik bahwa dari variabel pendidikan, pengetahuan, usia dan dukungan suami yaitu faktor yang memiliki hubungan paling signifikan dengan pemilihan kontrasepsi IUD adalah variabel dukungan suami dengan harga p value 0,014 (p < 0,05) dan mempunyai nilai 3,241 kali lebih besar dalam pemilihan kontrasepsi IUD.

D. Pembahasan Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Dari penelitian ini didapatkan ibu yang berpendidikan menengah dan tinggi cenderung lebih memilih kontrasepsi IUD dari pada yang berpendidikan dasar. Berdasarkan teori dari Handayani (2010) hubungan antara pendidikan dengan pola pikir, persepsi dan perilaku masyarakat memang sangat signifikan, dalam arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin rasional dalam pengambilan berbagai keputusan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Dari penelitian ini didapatkan ibu yang berpengetahuan tinggi cenderung lebih memilih kontrasepsi IUD dari pada yang berpengetahuan rendah. Berdasarkan teori Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif itu juga merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk kegiatan seseorang (over behavior). Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia ibu dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Dari penelitian ini didapatkan ibu yang memilih kontrasepsi IUD berusia 20-35 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas akseptor IUD adalah usia reproduktif. Penelitian ini sesuai teori menurut (pinem, 2009) yang menyatakan bahwa usia 20-35 tahun merupakan usia reproduktif yaitu usia yang paling baik untuk melahirkan. Setelah melahirkan anak pertama, dianjurkan untuk mejarangkan kehamilannya.. Kontrasepsi yang dianjurkan dalam usia reproduktif untuk menjarangkan kehamilan adalah kontrasepsi IUD. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Dari penelitian ini didapatkan ibu yang memilih IUD mendapatkan dukungan yang tinggi dari suami sebesar 45 responden. Menurut WHO (2007), bahwa hubungan seorang wanita dengan pasangannya juga dapat menjadi faktor dalam menengtukan metode tertentu. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpilan Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi IUD.Tidak terdapat hubungan antara usia dengan

pemilihan kontrasepsi IUD.Terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Analisis multivariat regresi logistik bahwa dari variabel pendidikan, pengetahuan, usia dan dukungan suami yaitu faktor yang memiliki hubungan paling signifikan dengan pemilihan kontrasepsi IUD adalah variabel dukungan suami dengan harga p value 0,014 (p < 0,05). 2. Saran Bagi tenaga kesehatan dapat memberikan dan meningkatkan informasi tentang kontrasepsi IUD melalui penyuluhan maupun konseling KB sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan lebih banyak tentang alat kontrasepsi khususnya IUD dan pada akhirnya masyarakat mampu memilih alat kontrasepsi yang efektif dan sesuai dengan kondisinya. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi IUD melalui uji statistik yang lebih spesifik dan dengan cakupan wilayah yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Y dan Martini. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima press BKKBN. (2011). Kajian Implementasi Kebijakan Penggunaan Kontrasepsi IUD. [internet]. Tersedia dalam: www.bkkbn.go.id. [diakses tanggal 20 januari 2014] BKKBN. (2012). Kebijakan Nasional Kependudukan & Keluarga Berencana. [internet]. Tersedia dalam: www.bkkbn.go.id. [diakses tanggal 17 januari 2014] Handayani, S. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama Pinem, S. (2009) Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media WHO. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC