1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki berbagai macam kelebihan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh manusia yaitu kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki manusia menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna dibanding makhluk lain ciptaannya. Kecerdasan adalah kemampuan umum seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, dan menyesuaikan diri dengan cara yang tepat (Arini, 2010). Dengan kecerdasan, manusia dapat terus menerus meningkatkan kualitas hidupnya, melalui proses berpikir dan belajar secara terus menerus. Menurut Syah (2011) kecerdasan sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar seseorang, semakin tinggi kecerdasan seseorang maka semakin besar juga peluangnya untuk meraih sukses. Kecerdasan yang dimiliki oleh setiap manusia berbeda-beda, sesuai dengan tingkatannya. Tingkat kecerdasan yang dimiliki manusia dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, karena berpikir merupakan suatu kegiatan dari otak untuk membayangkan, mengingat, dan memahami sebelum sesuatu itu dituliskan maupun dilisankan. Terdapat beberapa jenis kecerdasan manusia, salah satunya adalah kecerdasan intelektual (IQ).
2 Kecerdasan intelektual mencakup kemampuan untuk menggunakan pengalaman agar dapat menghadapi masalah yang ada dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang baru. Kecerdasan tersebut bisa digunakan dalam menghadapi pelajaran di sekolah, salah satunya mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu dasar dan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, oleh karena itu matematika mempunyai peran penting untuk mendukung kemajuan pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Matematika merupakan pelajaran yang berisi simbol dan notasi matematika, sehingga seringkali matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak. Namun di lain sisi, setiap orang harus mempelajari matematika karena matematika sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari khususnya dalam pemecahan masalah. Jenis masalah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah permasalahan matematika yang membutuhkan keterampilan untuk menghitung. Permasalahan yang melibatkan matematika sering dijumpai diberbagai bidang, salah satu contoh nyatanya yaitu di bidang ekonomi atau jual beli. Dengan adanya permasalahan tersebut, setiap orang dituntut untuk mampu memecahkannya dengan proses menghitung. Sebelum proses menghitung, seseorang haruslah mampu merencanakan solusi pemecahan masalahnya. Kegiatan perencanaan solusi permasalahan dapat didorong oleh kemampuan seseorang dalam mengabstraksi permasalahan matematika. Matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak. Oleh karena itu, dalam belajar matematika akan dijumpai ide atau konsep abstrak yang tersusun
3 secara hierarkis dan saling berhubungan, sehingga dalam mempelajarinya diperlukan sebuah aktivitas berpikir yang disebut sebagai abstraksi. Abstraksi yaitu kegiatan memahami sesuatu yang bersifat abstrak. Proses abstraksi sangat diperlukan dalam matematika, agar konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak dapat diserap dengan baik. Abstraksi berawal dari sebuah himpunan objek, selanjutnya dikelompokkan berdasarkan sifat dan hubungan penting, kemudian digugurkan sifat dan hubungan yang tidak penting (Wiryanto, 2014). Esensi abstraksi dalam matematika adalah bahwa matematika mengandung sebuah objek matematika abstrak yang mengambil maknanya hanya dari sistem di mana ia didefinisikan (Mitchelmore dan White, 2004). Menurut Ferrari (2003) abstraksi seringkali merupakan langkah dasar dalam menciptakan konsep-konsep baru dan sering muncul objek baru. Kemampuan abstraksi matematis tidak terlepas dari pengetahuan tentang konsep karena kegiatan berpikir tidak terlepas dari kemampuan untuk menggambarkan dan membayangkan benda yang secara fisik tidak selalu ada. MAN 2 Purwokerto adalah salah satu Madrasah Aliyah di Jalan Jendral Sudirman Timur No. 791 Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Untuk kelas X terdiri dari 12 kelas berjumlah 440 siswa, 5 kelas MIA (Matematika Ilmu Alam) dengan jumlah siswa 177, 5 kelas IS (Ilmu Sosial) dengan jumlah siswa 195, dan 2 kelas Agama dengan jumlah siswa 68. MAN 2 Purwokerto merupakan salah satu sekolah yang diminati oleh banyak kalangan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas X,
4 diketahui bahwa kemampuan matematis siswa kelas X dapat dikatakan baik, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan dan hasil belajar siswa dikelas. Siswa kelas X telah melaksanakan tes intelektual (IQ), tes tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menempatkan siswa pada jurusan yang sesuai dengan intelektualnya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Deskripsi Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa Kelas X MAN 2 Purwokerto Ditinjau dari Kecerdasan Intelektual (IQ). B. Fokus Penelitian Agar penelitian tidak terlalu luas, maka fokus penelitian ini hanya akan menganalisis kemampuan abstraksi matematis siswa MAN 2 Purwokerto kelas X MIA (Matematika dan Ilmu Alam) ditinjau dari kecerdasan intelektual (IQ). C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan abstraksi matematis siswa MAN 2 Purwokerto kelas X MIA 1 ditinjau dari kecerdasan intelektual (IQ). D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi Guru Guru dapat mengetahui kemampuan abstraksi matematis yang dimiliki siswanya, sehingga dapat dijadikan pedoman dan motivasi bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.
5 2. Bagi Peneliti Peneliti dapat menganalisis kemampuan abstraksi matematis siswa MAN 2 Purwokerto kelas X ditinjau dari kecerdasan intelektual (IQ) sebagai pengalaman penelitian.