BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem persaingan yang sangat ketat, perusahaan dituntut untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI) salah satu badan usaha milik negara yang menyediakan layanan transportasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi di perkotaan sudah menjadi masalah besar di beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan, perawatan, perbaikan kendaraan-kendaraan dinas angkutan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dan keluarga interdependent satu sama lain sebagaimana keduanya. berkaitan dengan pemenuhan hidup seseorang. Melalui pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengujian hipotesis. Pembahasan tersebut dikemukakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan sampai kepada pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. penting oleh organisasi, sebab berhasil atau tidaknya menghadapi era tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wirawan (2009: 5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diketahui tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya industri baru maka secara otomatis banyak

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kondisi rendahnya pertumbuhan ekonomi, disertai dengan kondisi. itu perencanaan perkembangan usaha adalah bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf

I. PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dan sosial. Keadaan geogarafis Indonesia yang berbentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi.

DINAS PERHUBUNGAN DAN LLAJ PROVINSI JAWA TIMUR

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem persaingan yang sangat ketat, perusahaan dituntut untuk menjadi unggul dalam hal produktivas dan keunggulan produk/jasa yang dihasilkan. Hal ini dapat diwujudkan apabila perusahaan mempunyai sumber daya manusia yang unggul dalam bidangnya. Kinerja karyawan yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Keberhasilan dalam mencapai produktivitas yang tinggi tidak hanya melalui peralatan atau investasi modal saja, tetapi dengan mendorong dan menuntut kinerja karyawan yang baik. Tujuan perusahaan tidak akan dapat tercapai dengan baik tanpa adanya kinerja yang baik dari para karyawannya. Dalam kaitannya dengan PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) sebagai salah satu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa transportasi. Kinerja PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) saat ini terlihat mengalami penurunan karena adanya berbagai masalah baik itu dari segi keuangan, teknologi, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta sumber daya manusianya. Itu terbukti dengan tingkat pelayanan rendah (jadwal tak pasti, kecepatan rendah, kedatangan tidak teratur), kurang manusiawi (berdesakan dan berdiri), tingkat kecelakaan relatif masih tinggi, dan pengelolaan buruk. Saat ini pemasukan PERUM DAMRI kurang dari pengeluaran ideal, sehingga yang terjadi adalah penghematan yang pada akhirnya merugikan 1

2 keselamatan dan kenyamanan penumpang. PERUM DAMRI wilayah Bandung memiliki 243 unit bus DAMRI, namun 142 unit dari jumlah tersebut merupakan bus-bus tua dengan usia di atas 10 tahun. Dan sekarang di berbagai provinsi kini mulai diberlakukan Perda No.10/2001, Perda tersebut melarang pengoperasian kendaraan angkutan umum di atas usia 10 tahun, itu artinya hampir separuh dari armada bus DAMRI wilayah Bandung terancam dilarang beroperasi apabila perda ini mulai diterapkan dengan ketat oleh Pemprov jabar. Kinerja perusahaan dipengaruhi langsung oleh kinerja karyawannya. Dalam hal ini, rendahnya kinerja PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) merupakan akibat dari kinerja karyawannya yang tidak efektif. Salah satu indikasi kinerja karyawan yang tidak efektif adalah tingkat kehadiran. Tingkat kehadiran yang rendah mengakibatkan kinerja karyawan menjadi tidak efektif. Selama kurun Januari 2008-Juni 2008, bagian kepegawaian (SDM) mencatat kenaikan tingkat absensi yang cukup besar. Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Ade Supriatna selaku kepala bagian SDM, kinerja karyawan yang dilihat dari salah satunya berdasarkan absensi karyawan pada PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) pada tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2008 ini memang absensi karyawan pada setiap bulannya berada dibawah 50% dibandingkan tahun lalu, Ungkap Bapak Ade Supriatna. Hal ini dapat terlihat dari laporan masa tidak hadir periode bulan Januari 2008-Juni 2008 adalah sebagai berikut :

3 Tabel 1.1 Persentase Ketidakhadiran Karyawan PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus kota Bandung) Periode Januari-Juni 2008 No Bulan Presentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. Januari Febuari Maret April Mei Juni 41,8% 38,8% 28,6% 33,7% 40,8% 45,9% Sumber: Laporan Kepegawaian Tabel 1.2 Persentase Ketidakhadiran Karyawan PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus kota Bandung) Periode Januari-Juni 2007 No Bulan Presentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. Januari Febuari Maret April Mei Juni 60,5% 80.2% 78.8% 80.9% 79.6% 85.7% Sumber: Laporan Kepegawaian

4 Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat absensi karyawan mengalami penurunan dan hal ini merupakan salah satu indikasi dari menurunnya kinerja karyawan. Kenyataan ini tidak sesuai dengan visinya yaitu menjadi penyedia jasa angkutan jalan raya yang aman, handal, terjangkau, serta unggul dalam kinerja karyawannya. Tabel 1.3 PERKEMBANGAN KINERJA (Periode Tahun 1998-2008) TAHUN SO RIT KM PNP 1998 165 713,692 12,294,872 47,443,089 1999 163 742,510 11,713,336 47,647,800 2000 151 658,832 10,465,655 43,280,262 2001 155 617,505 10,096,756 40,413,398 2002 161 553,988 9,305,259 35,489,610 2003 187 594,589 10,403,274 31,561,952 2004 189 616,173 11,181,767 29,395,082 2005 192 593,941 12,352,253 25,465,981 2006 193 586,912 12,475,185 23,837,785 2007 183 528,490 11,242,942 20,966,263 2008 177 498,326 11,301,074 19,632,700 Sumber: Laporan Kepegawaian Keterangan : SO PNP : Siap Operasi : Penumpang

5 GRAFIK PERKEMBANGAN KINERJA Periode Tahun 1998-2008 60000000 50000000 40000000 30000000 20000000 10000000 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 SO RIT KM PNP Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Kinerja Periode Tahun 1998-2008 Dari data perkembangan kinerja periode tahun 1998-2008 diatas dapat diketahui bahwa ada penurunan kinerja yang cukup signifikan pada periode tahun 2007 hingga tahun 2008, mulai dari armada yang beroperasi hingga jumlah penumpang. Tabel 1.4 PERKEMBANGAN KINERJA Periode Bulan Januari-Juni 2008 BULAN SO RIT KM PNP Januari 163 40,713 908,663 1,534,296 Februari 177 41,304 901,715 1,511,431 Maret 166 43,917 967,525 1,646,598 April 166 42,323 920,253 1,598,554 Mei 170 45,232 1,002,362 1,695,122 Juni 174 41,878 941,726 1,667,905 Sumber: Laporan Kepegawaian

6 GRAFIK KINERJA Periode Bulan Januari-Juni 2008 2000000 1500000 1000000 500000 SO RIT KM PNP 0 Januari Februari Maret April Mei Bulan Gambar 1.2 Grafik Kinerja Periode Bulan Januari-Juni 2008 Tabel dan grafik perkembangan kinerja pada periode bulan Januari-Juni pada tahun 2008 diatas menunjukkan bahwa walaupun armada yang siap operasi meningkat, namun jumlah Rit/Km hingga jumlah penumpang menurun. Organisasi akan mencapai tujuannya dan menjadi unggul apabila dikelola dengan baik. Namun, keunggulan suatu organisasi tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang terlihat mata (tangible) seperti struktur organisasi, laporan keuangan, aset, gedung, dan lainnya. Keunggulan organisasi juga ditentukan oleh hal-hal yang tidak terlihat oleh mata (intangible) dan diyakini dapat lebih menentukan keberhasilan organisasi dalam pencapaian tujuannya. Hal tersebut adalah budaya organisasi. Keunggulan organisasi ditentukan oleh keberhasilan budaya organisasi yang dimiliknya. Budaya organisasi juga menjadi sistem nilai yang merekatkan tiap-tiap individu di dalam organisasi dan tumbuh berkembang di dalamnya.

7 Budaya organisasi mendukung unggulnya kinerja organisasi, dan pada akhirnya keunggulan kompetitif organisasi. Faktor lain yang tidak kalah penting dalam pencapaian tujuan organisasi adalah kepemimpinan. Kepemimpinan memegang peran yang sangat penting dalam suatu organisasi, bahkan dapat dikatakan sangat menentukan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di dalam kehidupan organisasional. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya. Perilaku para pemimpin ini disebut gaya kepemimpinan (Leadership style). Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin umumnya dipengaruhi oleh sifat-sifat pemimpin itu sendiri. Dimana sifat-sifat tersebut dapat terlihat melalui kepribadian sehari-harinya. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang ada di tiap-tiap organisasi pun berbeda-beda tergantung pada pribadi yang bertindak sebagai atasan. Kepemimpinan pun mempunyai kaitan yang erat dengan budaya organisasi, dimana komitmen dan kesungguhan tekad dari pemimpin terutama pemimpin puncak suatu organisasi, merupakan faktor utama yang sangat mendukung terlaksananya suatu budaya di suatu organisasi. Menurut Jusi (2001), budaya yang kuat didukung oleh faktor-faktor leadership, sense of direction,

8 climate, positive teamwork, value add systems, enabling structure, appropriate competences, and developed individual. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional yang tertuang dalam judul PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN OPERASIONAL PADA PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung). 1.2 Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah Untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan maka perlu ditingkatkan kinerja karyawannya. Namun untuk mencapai hal tersebut tentunya tidak mudah, banyak masalah yang harus dihadapi baik yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri maupun dari luar. Seperti uraian pada latar belakang diatas, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional. Budaya organisasi merupakan inti dari sistem tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang mempengaruhi pembentukan kinerja karyawan yang efektif dan pada akhirnya berujung pada kinerja perusahaan. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan dari nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Persepsi yang mendukung akan mempengaruki kinerja karyawan menjadi lebih efektif.

9 Gaya kepemimpinan yang terdapat di dalam suatu lingkungan perusahaan merupakan faktor potensi dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Seorang pemimpin yang dapat membuka komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan akan dapat membantu bawahan dalam meningkatkan kinerjanya. Masalah dalam penelitian ini akan dibatasi dalam ruang lingkup budaya organisasi sebagai variabel X1, gaya kepemimpinan situasional sebagai variabel X2, dan kinerja sebagai variabel Y. Adapun perumusan pokok permasalahan tentang pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kuat lemahnya budaya organisasi yang diyakini oleh para karyawan bagian operasional pada PERUM DAMRI (Unit Bus Kota Bandung). 2. Gaya kepemimpinan apakah yang sesuai untuk diterapkan pada karyawan bagian operasional pada PERUM DAMRI (Unit Bus Kota Bandung). 3. Bagaimana tingkat kinerja karyawan bagian operasional pada PERUM DAMRI (Unit Bus Kota Bandung). 4. Adakah pengaruh yang positif dari kuat lemahnya efektivitas budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional terhadap tingkat kinerja karyawan pada PERUM DAMRI (Unit Bus Kota Bandung).

10 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kuat lemahnya budaya organisasi yang diyakini oleh karyawan bagian operasional pada PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) 2. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang sesuai untuk diterapkan pada karyawan bagian operasional pada PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) 3. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan yang ada pada PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) 4. Untuk mengetahui pengaruh efektivitas budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional terhadap tingkat kinerja karyawan pada PERUM DAMRI (Unit Angkutan Bus Kota Bandung) 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis : Sebagai usaha untuk menguji teori yang telah disampaikan pada perkuliahan khususnya tentang budaya organisasi, gaya kepemimpinan situasional, dan kinerja. Sehingga nantinya dapat menjadi bahan kajian pembelajaran lebih lanjut dalam perkuliahan, dapat dijadikan sumber referensi dan inspirasi bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti di bidang kajian yang

11 sejenis dan pada akhirnya diharapkan dapat memperbaharui dan menyempurnakan hasil penelitian ini. 2. Secara praktis khususnya bagi perusahaan dapat menjadi bahan masukan yang positif bagi upaya peningkatan kinerja karyawannya dengan lebih memperhatikan faktor budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional. Secara pribadi, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan.