BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membangun orang-orang untuk mengakomodasi tuntutan perubahan suatu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Gorontalo yang berstatus

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah eksplorasi kematangan sosial anak peserta

BAB I PENDAHULUAN. adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali untuk satuan pendidikan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo Kendari)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh

BAB III METODE PENELITIAN

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

III. METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB V PENUTUP. hanya bersifat fungsional untuk mengisi perut namun juga memenuhi lifestyle.

BAB III METODE PENELITIAN. objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mahasiswa harus ikut bermigrasi ke berbagai daerah. Kadang

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. maka dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA. Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif. Oleh : Kelompok 9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

pribadi dalam keluarga. disinilah keluarga memiliki peranan yang strategis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan seseorang untuk dapat berinteraksi serta beradaptasi dengan lingkungan baru terkadang menimbulkan perubahan identitas yang mendadak dalam situasi-situasi sosial yang mendukung. Transformasi identitas dapat terjadi oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja tak terkecuali pada diri mahasiswa-mahasiswa internasional. Seperti kita ketahui bahwa saat ini masyarakat tak lagi dapat menutup diri dari keberadaan orang-orang yang berasal dari luar negeri disekitarnya. Sudah banyak mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang melanjutkan perguruan tinggi di luar negeri begitu pun sebaliknya. Belum lagi adanya dorongan dari pemerintah untuk membuat program internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia. Hal ini dilakukan guna membentuk masyarakat intelektual yang mandiri, memberi wawasan pada mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat internasional dan pemajuan nilai-nilai budaya Indonesia dalam pergaulan internasional. Mahasiswa-mahasiswa internasional tersebut diberi kesempatan untuk dapat melanjutkan studi di Indonesia dan dapat berinteraksi dengan lingkungan masyarakat pribumi. Salah satu perguruan tinggi yang mendatangkan mahasiswa internasional adalah Institut Teknologi Telkom atau Telkom Engineering School. Pada program ini mahasiswa internasional diterima melalui pendaftaran juga pertukaran pelajar (student exchange). Institusi yang memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi internasional yang unggul di bidang infokom dan agen perubahan dalam pembentukan insan cerdas juga kompetitif ini, telah mendatangkan serta meluluskan banyak mahasiswa internasional dari berbagai negara. Telkom Engineering School berada di bawah naungan Universitas Telkom bersanding dengan Telkom Business School, Telkom Applied Science School, dan Telkom Creative Industry School. Telkom Business School dan Telkom Creative Industry School juga mendatangkan mahasiswa internasional tetapi mengapa peneliti hanya mengangkat mahasiswa internasional yang berada di Institut Teknologi Telkom atau Telkom Engineering School saja? Jawabannya adalah peneliti menilai jika Institut Teknologi Telkom merupakan institusi yang paling lama berdiri juga paling banyak mendatangkan serta meluluskan mahasiswa internasional maka perhatian dari pihak kampus terhadap kehadiran mahasiswa internasional tersebut lebih besar. Maka kemudian pencarian data serta narasumber yang mendukung penelitian 1

dianggap lebih mudah. Selain itu, keberadaan mahasiswa internasional di IT Telkom ini berada di kawasan Universitas Telkom secara keseluruhan tidak seperti mahasiswa internasional di Telkom Business School yang mana kampusnya berbeda tempat (Kampus Geger Kalong) sehingga jika peneliti lihat proses adaptasi mahasiswa internasional di berbeda kampus tersebut tidak seluwes mahasiswa yang berada dekat dengan sebagian besar mahasiswa Universitas Telkom. Untuk mahasiswa internasional yang berada di Telkom Creative Industry School sendiri merupakan mahasiswa yang hanya menjalankan studi selama 6 bulan hingga satu tahun saja maka adaptasi yang mereka alami dianggap peneliti terlalu singkat dan sulit untuk diteliti perubahannya. Kehidupan mahasiswa internasional pascasarja tersebut di IT Telkom selayaknya mahasiswa pribumi lainnya artinya tidak ada perlakuan khusus yang berarti dari orangorang sekitar terutama dari pihak kampus. Mereka diharuskan untuk dapat berbaur dengan mahasiswa lainnya, dosen, lingkungan kampus, juga lingkungan tempat tinggal mereka atau kos. Dengan minimnya pengetahuan berbahasa Indonesia, mahasiswamahasiswa tersebut dituntut bukan hanya dapat mengikuti sistem pembelajaran di dalam kelas tetapi juga beradaptasi, dengan waktu yang tentu saja singkat pada program pascasarjana, dan beriteraksi dengan lingkungan sekitar. Bagaimana proses penyesuaian diri para mahasiswa internasional tersebut dengan lingkungan barunya, dan juga bagaimana mereka secara simbolik mengkonstruksi dunia sosial selama berhubungan dengan masyarakat pribumi, menjadi permasalahan-permasalahan menarik bagi peneliti. Sebagian dari mahasiswa internasional tersebut mengatakan bahwa saat itu adalah kunjungan pertama mereka di Indonesia tepatnya di IT Telkom tanpa sebelumnya mempelajari bahasa serta memahami budayanya terlebih dahulu. Setelah mereka berhubungan dengan lingkungan-lingkungan baru, sedikit banyak menimbulkan transformasi identitas dari setiap diri mahasiswa internasional. Mereka mengupayakan diri untuk dapat masuk kedalam lingkungan sekitar dan mengikuti budaya yang berlaku, dimulai dari pembelajaran bahasa, makanan, tempat tinggal, instansi pendidikan berserta sistem-sistem yang berlaku di dalamnya, pertemanan dengan mahasiswa pribumi, hubungan dengan para dosen, sampai kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat lokal. Tanpa adanya teman atau sanak saudara dari negara asal, mereka hanya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki kebudayaan berbeda dari kebudayaan mereka sebelumnya. Karena itu mereka memperoleh kesadaran baru akan dirinya dan pandangannya terhadap ruang sosial. 2

Transformasi identitas dari para mahasiswa internasional pascasarjana sebelum mereka melangsungkan studi di IT Telkom sampai dengan tahun terakhir perkuliahan, berlangsung melalui berbagai proses adaptasi. Mahasiswa internasional merasakan perubahan pada dirinya di setiap tahun bahkan di setiap bulan, hal ini dikarenakan mereka merasakan perubahan sikap, perasaan, dan cara pandangnya terhadap lingkungan baru. Hal ini juga mempengaruhi pola pikir, sikap, perilaku, percakapan, dan lain-lain. Setiap individu dalam dirinya melekat sebuah identitas yang membedakannya dengan individu lain. Identitas merupakan keseluruhan yang menunjukan ciri-ciri khusus yang melekat pada diri seseorang atau kelompok meliputi faktor psikologis, sosiologis, dan biologis yang menjadi dasar dari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut meliputi sifat-sifat, kebiasaan, sikap, serta karakter seseorang. Persoalan identitas menjadi sangat penting karena mempengaruhi komunikasi dan interaksi sosial seseorang di masyarakat. Identitas dapat dijadikan alat dalam proses pengakuan akan keberadaan seseorang di lingkungan sosial tertentu. Peneliti menilai persoalan Identitas menjadi menarik untuk diangkat karena setiap individu memiliki gambaran akan dirinya sendiri secara jelas meliputi sejumlah tujuan yang ingin dicapai, nilai, serta kepercayaan yang dipilihnya. Dengan mempelajari identitas kita dapat mengetahui langkah-langkah seseorang dalam suatu kelompok sosial, terutama ketika mereka bertemu dengan lingkungan baru dan mengalami perubahan identitas. Pembentukan identitas individu atau kelompok akan terjadi ketika mereka mendapatkan kesadaran baru akan diri mereka sendiri dan pemikirannya atau pandangannya terhadap ruang sosial. Perubahan atau transformasi identitas dapat terjadi pada seseorang karena adanya dorongan-dorongan tertentu. Salah satunya dengan munculnya rasa ketidak nyamanan akan identitas lama sehingga menghasilkan transformasi identitas yang bertolak belakang dengan identitas sebelumnya, baik itu sebelum melakukan transformasi, memaknai dirinya sendiri, dan sesudah transformasi. Seseorang yang telah bertransformasi maka kesan serta citra mereka akan berbeda, baik dari segi pola pikir, pandangan terhadap sekitar, sikap serta perilaku. Individu yang bertransformasi tersebut baik sengaja maupun tidak, mereka berusaha untuk dapat masuk dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Transformasi identitas yang dialami seseorang dikarenakan adanya keinginan untuk dapat diterima dan diakui keberadaannya oleh lingkungan baru sehingga memudahkan mereka 3

untuk berkomunikasi. Transformasi identitas dapat terjadi setelah melalui berbagai proses, yang mana pada akhirnya mereka akan mendapatkan identitas baru, meninggalkan identitas lama, dan sulit untuk kembali ke identitas semula. Menurut Anslem Strauss (1959) dalam buku Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi (2002:231) mengatakan bahwa transformasi identitas mengisyaratkan penilaian baru tentang diri pribadi dan orang-orang lain, tentang peritiwa-peristiwa, tindakan-tindakan dan objekobjek. Berdasarkan uraian di atas, jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah fenomenologi dimana peneliti menguji kelompok mahasiswa internasional kelas pascasarjana di IT Telkom dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup mereka sehari-hari, peneliti terjun langsung mengamati kehidupan mereka sehari-hari, wawancara secara mendalam, dan mengamati setiap bahasa, gerak-gerik, dan interaksi mereka dengan sekitar. Peneliti memilih dan menggunakan penelitian ini berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Anselm Strauss (1959) yang terdapat dalam buku Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi (2002:231) Sebagai dasar rujukan yang akan diajukan untuk dikaji lebih lanjut lagi. Berdasarkan uraian dan fakta-fakta tersebut peneliti tertarik untuk membuat suatu penelitian yang berjudul TRANSFORMASI IDENTITAS MAHASISWA INTERNASIONAL (Studi Fenomenologi Transformasi Identitas Mahasiswa Internasional Kelas Pascasarjana di Institut Teknologi Telkom). I.2 Fokus Penelitian Ditinjau dari uraian latar belakang diatas, peneliti membuat tiga pertanyaan yang saling berhubungan dalam memandu analisis peneliti, yaitu; 1. Bagaimana Interaksi Mahasiswa Internasional Kelas Pascasarjana di IT Telkom Sebelum Transformasi Identitas? 2. Bagaimana Strategi Adaptasi Mahasiswa Internasional Kelas Pascasarjana di IT Telkom? 3. Bagaimana Interaksi Mahasiswa Internmasional Kelas Pascasarjana di IT Telkom Sesudah Transformasi Identitas? 4

I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diungkapkan sebelumnya adalah ; 1. Untuk Mengetahui Bagaimana Interaksi Mahasiswa Internasional Kelas Pascasarjana di IT Telkom Sebelum Mengalami Transformasi Identitas Pada Dirinya. 2. Untuk Mengetahui Bagaimana Strategi Adaptasi Mahasiswa Internasional Kelas Pascasarjana di IT Telkom 3. Untuk Mengetahui Bagaimana Interaksi Mahasiswa Internasional Kelas Pascasarjana di IT Telkom Setelah Mengalami Transformasi Identitas Pada Dirinya. I.4 Manfaat Penelitian I.4.I Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori komunikasi, pemahaman akan metode penelitian komunikasi terutama berkaitan dengan studi transformasi identitas. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan referensi atau rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya di masa yang akan datang. I.4.I Manfaat Praktis Penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran atau contoh bagi para mahasiswa internasional yang baru dalam upayanya untuk beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia terutama di IT Telkom. Penelitian ini juga bermanfaat bagi pihak kampus untuk lebih mengenal dan memahami perubahan yang terjadi pada mahasiswa internasional pascasarjana ketika tengah melaksanakan studi di IT Telkom, dengan itu pihak institusi dapat meningkatkan kedekatan dengan mahasiswanya. 5

I.5 Tahapan Penelitian I.5.I Tahap Pra Penelitian Gambar 1.1 Tahap Pra Penelitian Menyusun Rancangan Penelitian Mengangkat permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang berlangsung dan dapat diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk mengangkat tema transformasi identitas mahasiswa internasional pascasarjana IT Telkom. Memilih Lokasi Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka peneliti mulai menentukan lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data. Lokasi disini yang paling dekat dengan objek penelitian. Peneliti memilih beberapa tempat yang paling dekat dengan kehidupan para mahasiswa internasional tersebut. Sosialisasi Diri Dengan Objek Penelitian Setelah dipersiapkannya kelengkapan administrasi, kemudian peneliti berupaya untuk melakukan penjajakan diri atau sosialisasi diri dengan keadaan lapangan yang ada. Peneliti berusaha untuk mendekatkan diri dengan para mahasiswa internasional tersebut selayaknya sebagai seorang teman, jangan sampai mahasiswa internasional tersebut merasa terganggu dengan keberadaan kita sehingga tidak banyak data yang dapat tergali atau disembunyikan. Mengurus Perizinan Peneliti mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran penelitian. Salah satunya dengan memberikan surat penelitian ketika akan mendapatkan data dari institutsi-institusi tertentu. Dengan perizinan dan surat keterangan penelitian dari kampus akan mengurangi ketertutupan lapangan atas kehadiran sang peneliti Menyiapkan Instrumen Penelitian Memilih Informan Peneliti. memilih informan yang benar-benar cocok dengan penelitian ini, dan juga informan yang dipilih harus netral tanpa ada kepentingan atau tujuan tertentu. Disini peneliti telah mendapatkan informan mahasiswa-mahaiswa asing yang berasal dari beberapa negara. Peneliti adalah ujung tombak dari suatu penelitian kualitatif. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari dan mengumpulkan informasi yang bekaitan dengan peneltian. Adapun yang dapat dilakukan peneliti untuk mencari data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. 6

Persoalan Etika Dalam Penelitian Peneliti harus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai informan yang ada. Apalagi dalam penelitian ini objek utamanya adalah mahasiswa internasional yang mana memiliki banyak perbedaan budaya. Maka dari itu peneliti harus menghormati, mematuhi, dan memegang teguh nilai-nilai dalam diri seseorang. I.5.2 Penelitian Gambar 1.2 Tahap Penelitian Memahami dan Memasuki Lokasi Penelitian Peneliti mulai langsung terjun ke lapangan untuk mencari informasi atau data. Peneliti terlebih dahulu mempelajari kondisi lapangan yang ada, dalam hal ini peneliti mulai mengobservasi kehidupan-kehiduapn mahasiswa internasional pascasarjana IT Telkom dengan mengikuti kehidupan mereka sehari-hari seperti ketika bergaul dengan teman-teman atau ketika belajar di dalam kelas, dan lain sebagainya. Aktif dalam Kegiatan (Pengumpulan Data) Peneliti mulai mengumpulkan data yang telah lebih dahulu didapatkan di lapangan yang kemudian akan dipersiapkan untuk diolah. Peneliti akan mencatat atau menyimpan data apapun yang berkaitan dengan penelitian ini sehingga hasil yang dihasilkan akan lebih maksimal. 7

I.5.3 Pasca Penelitian Gambar 1.3 Tahap Pasca Penelitian Analisis Data Peneliti menganalisis data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, kemudian akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Peneliti terus menganalisis data hingga dianggap cukup dan kredibel. Interpretasi Data Peneliti berupaya mendapatkan arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan. I.6 Lokasi dan Waktu Penelitian I.6.I Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian tidak terpaku pada satu tempat artinya dilakukan secara nomaden. Peneliti akan meneliti para mahasiswa internasional ketika berada di kawasan IT Telkom, baik itu dikelas, kantin, ruang dosen dan lain sebagainya. Selain itu penelitian dilakukan di tempat tinggal mereka/kost dan di sekitar kawasan luar kampus & kost, seperti di restoran atau tempat mereka mengahiskan waktu luang. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat lebih dekat dan lebih mengenal mahasiswa yang dijadikan objek penelitian. Segala gerak-gerik dan tingkah laku mahasiswa dapat dijadikan informasi yang mendukung dalam penelitian ini. Untuk kampus IT Telkom sendiri berada di Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Bandung 40257 Indonesia. I.6.2 Waktu Penelitian Adapun waktu yang dibutuhkan peneliti dalam meneliti penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai bulan September 2013 sampai dengan Maret 2014. 8