BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

TABEL 3.1. RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017

TABEL 3.1. RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, KABUPATEN BADUNG TAHUN 2017 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2018

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN

PROGRAM, DAN KEGIATAN

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RENCANA KERJA (RENJA) SKPD

RENCANA KERJA (RENJA)

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jenis Pengadaan Volume Pagu Sumber

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB II PROGRAM KERJA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan kearsipan di Lingkungan Pemerintah Daerah berdasarkan kebijakan Bupati Kepala Daerah sesuai dengan ketentan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun secara berjangka meliputi;

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG KECAMATAN KUTA SELATAN KELURAHAN JIMBARAN Jalan Uluwatu I No. 24 Jimbaran Telp. (0361)

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG Tahun Anggaran 2017

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Artikel Perencanaan Pembangunan Daerah Karya : Said Zainal Abidin BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

Program dan Kegiatan SKPD Kota Prabumulih Tahun 2017

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah secara partisipatif maka diperlukan komitmen dan konsistensi dari berbagai pihak (stakeholder) yang lebih solid di berbagai lini pengambilan keputusan. Hal ini penting dan perlu mendapat perhatian luas sehubungan dengan upaya-upaya pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dan akuntabilitas pemerintahan daerah. Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh yakni : (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Salah satu dokumen rencana pembangunan yang wajib disusun setiap tahun adalah Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), yaitu dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

2 Pada Bab II pasal 7 (2) UU No 25 Tahun 2004 telah dijelaskan bahwa Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah). Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah periode sebelumnya. 1.2. Landasan Hukum Dokumen Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2016 disusun dengan merujuk pada sejumlah peraturan antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

3 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005 2025; 13. Peraturan Bupati Badung Nomor 69 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Keputusan Kepala Daerah; 14. Peraturan Bupati Badung Nomor 34 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Badung Tahun 2016;

4 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Rencana Program dan Kegiatan prioritas adalah program yang menjadi kebutuhan mendesak sesuai dengan potensi, dana, tenaga, dan kemampuan manajerial yang dimiliki. Tujuan Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. 1.4. Sistematika Penulisan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sistematika penulisan Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2016 adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pelayanan Perizina Terpadu Tahun lalu dan Capaian Sasaran Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 2.2. Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

5 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 3.2. Program dan Kegiatan BAB IV : PENUTUP

6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun Lalu dan Capaian Sasaran Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Program tahun lalu adalah program yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tahun 2014. Program-program tersebut dilaksanakan berdasarkan Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010-2015. Berdasarkan Renstra tersebut tahun 2014 tersebut telah dilaksanakan 7 program yang seluruhnya merupakan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang terdiri dari : 1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi 5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat 6. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa 7. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, Renstra) Kegiatan yang telah dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung telah mampu diwujudkan sesuai dengan sasaran tupoksi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sebanyak 30 kegiatan dari 31 kegiatan (97%). Untuk Program yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tahun 2015 berdasarkan Renstra BPPT Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 Yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang terdiri dari 6 Program dan 35 Kegiatan yaitu : 1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

7 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat. 5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa 6. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Untuk Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja BPPT Tahun lalu dan Capaian Sasaran Renstra BPPT dapat dilihat pada tabel 2.1.

8

9

10

11

12

13 2.2. Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Lalu, tahun berjalan dan realisasi RPJMD dapat diuraikan sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran tingkat Capaian rata-rata 100,41 %. Tingkat capaian lebih dari 100 % karena ada Kegiatan yaitu Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan memiliki tingkat realisasi 138 % yang dicapai karena jumlah Izin dan Non izin yang diterbitkan melebihi target yang ditentukan sedangkan Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan hanya bisa merealisasikan 69 % dari target capaian, sedangkan Kegiatan lainnya mencapai 100 %. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tingkat capaian rata-rata 75 %. Tingkat capaian kurang dari 100 % karena ada Kegiatan yaitu Pengadaan Perlengkapan Kantor yang mengalami gagal lelang karena tidak ada rekanan yang memenuhi syarat. Kegiatan ini diajukan kembali pada Tahun Anggaran 2015. c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan tingkat realisasi mencapai 100 %. d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi mencapai tingkat realisasi 100 %. e. Program mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat mencapai realisasi 100 %. f. Program Pengembangan Komunikaasi, Informasi dan Media Massa mencapai tingkat realisasi 100 %. g. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA) mencapai tingkat realisasi 100 %. 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Pelayanan Perizian Terpadu Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, tugas pokok BPPT adalah melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian.

14 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas BPPT mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung; b. Penyelengaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan; c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; e. Pemantauan dan Evaluasi proses Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan. Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan timbul permasalahan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan. Permasalahan tersebut antara lain: a. Kompetensi dan kualitas SDM masih terbatas; b. Belum optimalnya proses penyelesaian perizinan terhadap permohonan yang masuk; c. Belum didukung adanya IT yang dimiliki dalam rangka menunjang pelayanan Perizinan dan Non perizinan; c. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi internal pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung; d. Belum lengkapnya peraturan perundang-undangan yang dimiliki dalam rangka memayungi pelaksanaan Pelayanan Perizinandan Non Perizinan; e. Belum optimalnya ketersediaan sarana prasarana penunjang sector Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul ditetapkan isu-isu penting diantaranya: 1. Penyusunan Data Base Perizinan dan Non Perizinan untuk mengantisipasi Perkembangan perekonomian penduduk dengan kebutuhannya pada sarana dan prasarana serta semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas Pelayanan Terpadu yang bersinergi dan saling koordinasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada kualitas pelayanan publik yang berkualitas.

15 3. Memperketat Pengawasan terhadap Peruntukan Tata Ruang terkait meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pesatnya kegiatan pariwisata menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang dan mendorong alih fungsi lahan yang cenderung mengarah pada perubahan fungsi kawasan.

16 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Rencana Program dan Kegiatan prioritas adalah program yang menjadi kebutuhan mendesak sesuai dengan potensi, dana, tenaga, dan kemampuan manajerial yang dimiliki. Tujuan Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Sedangkan sasaran dari Rencana Kerja BPPT adalah Meningkatnya kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung, meningkatnya Aksesbilitas Masyarakat terhadap informasi perizinan serta mengintensifkan Penanganan Pengaduan masyarakat. 3.2. Program dan Kegiatan Tujuan dan Sasaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dapat dicapai dengan melaksanakan Program dan Kegiatan yang seluruhnya merupakan Urusan Wajib yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Berdasarkan arah kebijakan dan strategi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung maka program yang akan dilaksanakan tahun

17 2016 adalah 6 program 35 kegiatan yang mana semua program merupakan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dengan uraian sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik b. Penyediaan Jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional c. Pelayanan Jasa Administrasi Keuangan d. Penyediaan Alat tulis kantor e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor g. Penyediaan peralatan rumah tangga h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan i. Penyediaan bahan makanan dan minuman j. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k. Penyediaan Upacara Keagamaan l. Penyediaan Jasa Pegawai Tidak Tetap m.penyediaan bahan bakar kendaraan n. Lomba olah raga / Kesenian pada hari- hari Bersejarah o. Pelaksanaan Upakara Pengayaran ke Pura-Pura Kahyangan Jagat p. Penyediaan dekorasi q. Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan r. Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan s. Bantuan Teknis Kegiatan Perizinan pada BPPT Kabupaten Badung 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional b. Pengadaan Perlengkapan Kantor c. Pengadaan Peralatan Kantor d. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional e. Pemeliharaan Perlengkapan Kantor f. Pemeliharaan Peralatan kantor 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

18 a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah c. Survey Kepuasan Masyarakat 4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat a. Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kabupaten Badung b. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan di Kabupaten Badung c. Penyusunan Data Base Perizinan Kabupaten Badung 5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa a. Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung b. Pemutakhiran Data Website Badan Pelayanan Perizinan di kabupaten Badung c. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten Badung 6. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA) a. Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA) Rumusan Rencana Program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Kabupaten Badung beserta Perkiraan maju Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel. 3.1.

19

20

21

22

23 BAB IV PENUTUP Rencana Kerja (RENJA) SKPD menjadi sangat penting artinya dalam menghadapi berbagai persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengakomodasikan berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan berkelanjutan (sustainable development). RENJA SKPD merupakan sarana untuk mengakomodir isu-isu strategis/permasalahan pembangunan yang difokuskan penanganannya serta menjadi kebutuhan masyarakat dan daerah. Rencana Kerja (RENJA) selain menjadi dokumen rencana pelaksanaan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada Tahun 2016, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. RENJA juga memuat tingkat capaian, serta kendala dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun sebelumnya, yang menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan serta penyusunan program dan kegiatan pada tahun-tahun berikutnya. RENJA sebagai dokumen action plan memuat prioritas program/kegiatan dalam mewujudkan visi dan misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung serta mendukung arahan prioritas pembangunan daerah sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Badung Tahun 2015. Beberapa kaedah-kaedah dalam Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, sebagai berikut : 1. Seluruh dokumen perencanaan yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu sama lainnya, mulai dari tingkat kebijakan, rencana kerja dan penganggaran. 2. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disusun dengan mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Badung Tahun 2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Badung Nomor : 31 tahun 2013.

24 3. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disusun dengan berpedoman dan merupakan penjabaran dari Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung. 4. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung merupakan pedoman dalam penyusunan RKA-SKPD. 5. Dokumen Rencana Kerja yang wajib disusun setiap tahun oleh masing-masing SKPD. 6. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD. BUPATI BADUNG, ANAK AGUNG GDE AGUNG