BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (internal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan sangat bergantung pada ketepatwaktuan (timeliness) isu maupun kemungkinan terdapatnya insider information mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Menurut PSAK 1 (IAI, 2013), tujuan laporan

Sehubungan dengan kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2012, dan mengacu pada :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut ditandai dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Meningkatnya bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

LAMPIRAN 1 DATA PERUSAHAAN SAMPEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam memberikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT TO EQUITY TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DRAFT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan yang memenuhi kriteria dapat dibandingkan (comparability),

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal.

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai, akurat, dan tepat waktu kepada stakeholders harus

BAB I PENDAHULUAN. menurut daftar yang dipublikasikan oleh sahamok dan ICMD daftar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring semakin pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat,lengkap dan tepat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. atas laporan keuangan perusahaan dapat berpengaruh pada nilai laporan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan dan juga digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

Lampiran V: Data Populasi dan Sampel Penelitian Kode No. Kriteria. Nama Perusahaan Perusahaan. Sampel. 1. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan ( 2014 ), terdapat empat karakteristik kualitatif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mobilisasi dana baik dari dalam atau luar negeri. Pada umumnya, jenis-jenis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2).

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

KELAS : 4EB13 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI NAMA : Riska Andriana

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk memberikan

STRATEGI PENGAWASAN DANA PENSIUN DALAM RANGKA OPTIMALISASI INVESTASI DANA PENSIUN. Mengatur, Mengawasi, Melindungi

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan asumsi kelangsungan usaha atau disebut going concern. Laporan

eksternal karena laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Ada kemungkinan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. datang akan semakin tumbuh dan bersaing secara ketat dimana masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak eksternal atau pihak lain dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

ANNOUNCEMENT. Table Dividend

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang menjadi variabel bebas

BAB I PENDAHULUAN. memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

ANNOUNCEMENT. Table Dividend

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Entitas bisnis atau perusahaan yang berdiri pasti akan menerbitkan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus melakukan audit laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan

Nama : Sagita Dwi Sugesti NPM : Kelas : 4EB27 Pembimbing : Dr. Masodah Wibisono SE., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif dan akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (internal perusahaan) dengan pihak luar di luar perusahaan. Relevansi informasi yang dikomunikasikan akan hilang jika terlambat disampaikan, oleh karena itu laporan keuangan haruslah disajikan tepat waktu. Penulis mengutip salah satu artikel dari www.kontan.co.id Ini dia 49 emiten yang kena sanksi BEI Senin, 14 April 2014 Jakarta. Akibat mangkir dari kewajibannya dalam menyerahkan laporan keuangan tahunan audit 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi kepada sejumlah emiten. Sanksi yang diberikan merupakan sanksi tertulis I. Hal ini lantaran, beberapa perusahaan tercatat melebihi batas waktu toleransi penyampaian laporan keuangan. Informasi saja, laporan keuangan audit 2013 harus sudah disampaikan paling lambat 31 Maret 2014. Bila emiten telat menyampaikan laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir seharusnya, maka BEI akan menjatuhkan sanksi tertulis I. Bila pada hari kalender ke-31 hingga ke-60 belum juga menyampaikan, maka sanksi tertulis II akan melayang. Sanksi ini disertai dengan denda sebesar Rp 50 juta. 1

2 Selanjutnya, jika pada hari kalender ke-61 hingga ke-90, perseroan masih bandel, maka bursa akan kenakan peringatan tertulis III plus denda Rp 150 juta. Otoritas BEI telah mengenakan peringatan tertulis I kepada 49 emiten yang dinyatakan terlambat menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2013. Berikut nama emiten yang mendapat sanksi peringatan tertulis I akibat telat menyampaikan laporan keuangan audit untuk tahun buku 2013. Berikut, emiten-emiten yang dimaksud: Perusahaan tercatat group I 1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) 2. PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) 3. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) 4. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) 5. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 6. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) 7. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 8. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) 9. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) 10. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 11. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) 12. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) 13. PT Gading Development Tbk (GAMA) 14. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) 15. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) 16. PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk (KBRI) 17. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) 18. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) 19. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) 20. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Perusahaan tercatat group 2: 1. PT MNC Investama Tbk (BHIT) 2. PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) 3. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) 4. PT Steady Safe Tbk (SAFE) 5. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) 6. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) 7. PT. Argo Pantes Tbk (ARGO)

3 8. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) 9. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) 10. PT Saraswati Griya Lesatari Tbk (HOTL) 11. PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA) 12. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) Perusahaan tercatat non group: 1. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) 2. PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) 3. PT Bank Mutiara (BCIC) 4. PT Bank Sulut (BSLT) 5. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) 6. PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW) 7. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) 8. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) 9. PT Leyand International Tbk (LAPD) 10. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LGCP) 11. PT Limas Centric Indonesia Tbk (LMAS) 12. PT Metro Realty Tbk (MTSM) 13. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) 14. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) 15. PT Schering Plough Indonesia Tbk (SCPI) 16. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 17. PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi perusahaan-perusahaan publik yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaannya. Namun auditor juga memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang dapat mendukung opininya. Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam auditing disebut Audit

4 Delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya. Penelitian Novita Rachmawati (2013) pengujian 6 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, debt to asset ratio, return on asset, reputasi KAP, opini auditor dan pergantian KAP. Secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012. Penelitian Silvia Faradina (2013) pengujian 3 variabel faktor-faktor audit delay yaitu financial leverage, profitabilitas dan kualitas audit. Secara serempak semua variabel berpengaruh terhadap audit delay. Variabel profitabilitas saja yang mempengaruhi audit delay secara parsial, sedangkan faktor financial leverage dan kualitas audit berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011. Penelitian Yuni Fransiska (2013) pengujian 5 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, kualitas auditor, return on investment, umur perusahaan,dan debt equity ratio. Ukuran perusahaan, kualitas auditor dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap audit delay, tetapi umur perusahaan dan debt equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian

5 tersebut meneliti mengenai perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Penelitian Deasy Krisnawati (2013) pengujian 3 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, jenis industri dan pertumbuhan perusahaan. Secara serentak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, ukuran perusahaan dan jenis industri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan pertumbuhan perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Penelitian Farrah Geubrina Rezeki (2013) pengujian 5 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, opini auditor, kualitas auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan. Secara bersama-sama mempengaruhi audit delay. Secara parsial ukuran perusahaan dan reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan consumer good yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012. Penelitian Febriyana (2013) pengujian 3 variabel faktor-faktor audit delay yaitu earning per share, arus kas, dan opini auditor. Secara serentak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.sedangkan hasil uji t, earning per share dan arus kas berpengaruh signifikan, opini audit berpengaruh tetapi tidak signifikan. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011.

6 Penelitian Tri Kurniawati (2013) pengujian 4 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio utang, opini auditor. Ukuran perusahaan, rasio utang, opini auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.sedangkan tingkat profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan sektor industri dasar kimia dan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011. Faktor yang mempengaruhi audit delay salah satunya yaitu ukuran perusahaan, Hasil penelitian Novita Rachmawati (2013) dan Tri Kurniawati (2013) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sementara itu hasil penelitian Yuni Fransiska (2013), Deasy Krisnawati (2013), dan Farrah Geubrina Rezeki (2013) ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Berikutnya faktor yang mempengaruhi audit delay salah satunya yaitu profitabilitas. Hasil penelitian Silvia Faradina (2013) dan Tri Kurniawati (2013) profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sementara itu hasil penelitian Farrah Geubrina Rezeki (2013) profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Faktor lain yang mempengaruhi audit delay salah satunya yaitu arus kas. Nurhidayah (2011) dalam penelitian Febriyana (2013) meneliti bahwa untuk memahami secara keseluruhan kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya, auditor harus memperhitungkan beberapa rasio sederhana dari data laporan arus kas

7 klien. Salah satu rasio kas yang dapat digunakan oleh auditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya adalah cash flow to total debt ratio. Penelitian yang dilakukan Nurhidayah (2011) menemukan bahwa laporan arus kas mampu memprediksi abnormal return saham yang nantinya akan berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahasnya dalam sebuah penulisan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014. B. Perumusan Masalah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2012, 2013, dan 2014. Adapun faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan arus kas. Dengan demikian permasalahan yang akan dikaji dalam penelitan kali ini adalah: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh singifikan terhadap audit delay? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay? 3. Apakah arus kas berpengaruh signifikan terhadap audit delay?

8 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay. 2. Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh profitabilitas terhadap audit delay. 3. Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh arus kas terhadap audit delay. D. Kontribusi Penelitian a. Bagi Penulis Sebagai prasyarat kelulusan dan menambah pengetahuan serta wawasan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. b. Bagi Auditor Diharapkan dapat sebagai masukan auditor dalam mengoptimalkan kinerja auditnya dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay sehingga dapat menekan audit delay dalam upaya memperbaiki ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepada publik.

9 c. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi, sumber bacaan, dan sumber informasi dalam melakukan penelitan selanjutnya.